Blog

Nasional

Terancam Stagflasi Akibat Perang Rusia-Ukraina LDII Ajak Masyarakat Hidup…

Jakarta (5/4). Krisis ekonomi dunia yang berkepanjangan akibat wabah, kini mendapat tantangan baru yakni potensi krisis pangan dan energi. Hal tersebut bisa terjadi bila pertempuran antara Rusia dan Ukraina berkepanjangan, diiringi perang dagang antara Blok Barat dan Rusia.

“Rusia merupakan salah satu negara utama pengekspor energi dan pangan, terutama gandum dan energi. Bila konflik ini berkepanjangan, maka harga energi dan pangan dunia akan mengalami kenaikan,” ujar Ardito Bhinadi ekonom dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta. Menurutnya, dampak kenaikan pangan dan energi tersebut bisa dipastikan sampai ke Indonesia.

Indonesia meskipun sebagian besar penduduknya mengkonsumsi beras, namun impor gandum Indonesia terus naik setiap tahun. Masyarakat Indonesia terbiasa pula mengkonsumsi mie, pasta, dan roti, yang kesemuanya berbahan gandum, yang saat ini harganya mulai melambung.

Perang Ukraina dan Rusia, bisa berpengaruh pada sektor energi, akibatnya harga-harga barang juga mengalami kenaikan, “Karena energi ini merupakan input utama dalam produksi barang dan jasa, termasuk distribusinya,” ujar Ardito yang juga Ketua DPP LDII Koordinator Bidang Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat.

Ia memperkirakan, jika perang makin panjang dan meluas menjadi perang dagang antara Barat dan Rusia, kenaikan harga barang atau inflasi bisa mencapai 2,5-4,5 persen, “Bank Indonesia memperkirakan pada 2022, inflasi mencapai 3 persen plus minus, yang artinya inflasi di antara 2-4 persen. Ceritanya bisa lain, bila perang berkepanjangan,” tutur Ardito.

Ia mengingatkan harga minyak bumi selalu menjadi penyumbang inflasi yang cukup signifikan di Indonesia, terutama pada distribusi barang dan jasa, “Kenaikan harga BBM ini akan meningkatkan harga barang dan jasa. Maka produk-produk atau komoditas juga mengalami kenaikan,” tegasnya. Hanya saja, saat ini masyarakat mengurangi pergerakan karena kekhawatiran terhadap pandemi Covid-19.

Bisa ditebak, saat masyarakat mulai bergerak bebas, permintaan BBM akan meningkat drastis. Arahnya, harga BBM dan komoditas juga terkerek naik, “Soal seberapa besar infalsinya, tergantung bagaimana pemerintah mengendalikannya. Kenaikan inflasi tak lebih dari 1 persen,” ujar Ardito.

Ardito mengingatkan, selain pangan dan energi terdapat 10 bahan pokok seperti beras, minyak goreng, cabai, bawang dan lain-lain, juga kerap memicu inflasi, “Apalagi Ramadan dan Idul Fitri, permintaan tinggi sementara harga BBM juga naik, ini bisa meningkatkan biaya hidup masyarakat,” tegasnya.

Kondisi tersebut mendorong timbulnya stagflasi, yakni pertumbuhan ekonominya stagnan tapi inflasinya naik. Dalam kondisi tersebut, ia mengingatkan masyarakat untuk hidup hemat. Selain itu menjaga diversifikasi pangan dan melakukan penghematan energi.

Senada dengan Ardito, Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto meminta masyarakat untuk berprilaku muzhid mujhid, “Pola hidup hemat atau efisien dan bekerja keras sangat diperlukan, agar ketika harga-harga mahal, masyarakat masih memiliki sumber dana atau masih dapat bertahan hidup,” ujarnya.

Kenaikan harga yang terjadi secara terus-menerus, juga melemahkan daya beli masyarakat sekaligus menambah jumlah penduduk miskin, “Dengan sikap muzhid-mujhid masyarakat masih bisa membeli kebutuhan pokok, dan mengabaikan kebutuhan sekunder demi keberlangsungan hidup,” imbuhnya.

KH Chriswanto juga mengingatkan pentingnya ketahanan pangan dan energi, “Kami di LDII telah mendorong pemakaian energi baru terbarukan dan diversifikasi pangan sebagai bagian dari program ketahanan pangan,” ujarnya.

Ketahanan pangan dan energi memang menjadi bagian delapan program kerja LDII, caranya keluarga bisa memulai ketahanan pangan dengan tidak hanya mengkonsumsi beras, tapi juga umbi-umbian. Sementara, kini sangat memungkinkan setiap rumah menambahkan sel surya, untuk menghemat listrik. /**

Lintas Daerah

Bupati Banyuwangi Kunjungi Sentra Produksi Jajanan Wanita LDII

BANYUWANGI (06/04). Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani berkunjung ke sentra produsen jajanan Wanita LDII di Dusun Kampung Baru Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi pada Rabu (30/03). Kampung Baru RW 03 yang mayoritas warga PAC LDII Jajag memang dikenal sebagai kampung sentra produksi kuliner jajanan pasar.

Bupati Ipuk mengatakan dirinya sengaja berkeliling mengunjungi pusat-pusat kuliner di Banyuwangi untuk melihat kesiapan kecamatan dan desa memfasilitasi pasar takjil.

“Saya ingin melihat bagaimana kesiapan pemerintah kecamatan dan desa untuk membantu dan memfasilitasi pasar takjil. apa sudah tertata dengan baik, kami ingin fasilitasi dan dukung usaha rakyat karena ini bagian dari upaya pemulihan ekonomi di masa pandemi ini,” terang Bupati Ipuk.

“Pasar takjil juga menjadi ciri khas antusiasme masyarakat menyambut Ramadan dengan penuh kegembiraan. Selain itu pasar takjil menghadirkan berkah ekonomi sekaligus berkah persaudaraan karena semua warga guyub satu sama lain saat mencari makanan-minuman favoritnya untuk berbuka,” tambah Bupati Ipuk.

Di Kampung Kuliner Jajag ini, Ipuk bertemu dengan ibu-ibu rumah tangga dari Wanita LDII yang mayoritas setiap harinya memproduksi jajanan pasar. Setiap harinya kampung ini mampu memproduksi ribuan jajanan pasar dan melibatkan ratusan ibu rumah tangga untuk memproduksi berbagai jenis jajanan seperti lemper, kue thok, terang bulan, mendut, klepon, jenang jagung, dan jajanan pasar lainnya.

Bahkan ibu-ibu di sini dipanggil sesuai jajanan yang dibuatnya. Ada yang dipanggil “Bu Thok”, “Bu Terang Bulan”, “Bu Donat”, “Bu Klepon”, “Bu Bikang”, dan lainnya menyesuaikan dengan spesialisasi produk mereka.

“Kami tidak pernah berhenti untuk memenuhi kebutuhan jajanan pasar. Di desa kami tiap sore ada pasar kuliner desa, namanya Pasar Sore Moro Seneng. Selain dijual di sini, kami melayani pasar pagi dan sore di Kecamatan Muncar, Srono, Sempu, Siliragung, dan Genteng,” tutur Lilik Hariyani, salah satu pelaku produksi jajanan pasar di kampung tersebut.

Lilik mengaku senang karena desanya tetap membuka pasar kuliner sore selama Ramadan. Baginya, ini berkah karena masih bisa mendapatkan penghasilan selama bulan puasa. “Syukur Pak Kades tetap menghidupkan pasar kuliner sore ini. Karena kami juga khawatir tutup, kan masih pandemi. Tapi syukur tetap dibuka,” katanya.

Kepala Desa Jajag, Suparno, menceritakan pasar kuliner sore ini adalah ide desa yang telah dibuka sejak tujuh tahun lalu. Dari pasar inilah muncul kampung kuliner di lingkungan warga LDII, karena ibu-ibu rumah tangga yang berlomba memproduksi jajanan untuk dijual di pasar tersebut.

“Pasar takjil ini untuk memacu ibu-ibu rumah tangga di desa bikin usaha kuliner. Tetap kami buka, sesuai arahan Ibu bupati juga, karena Ramadan menjadi salah satu kesempatan mereka untuk menambah pemasukan,” kata Suparno.

 

 

Oleh: S16ONE_Wandi_Banyuwangi (28.03) 081249604820 (contributor) / olive (editor)

Lintas Daerah

LDII Bina Generus Mencapai Tri Sukses Melalui Sako SPN

Tegal (05/04). Wakil Ketua Kwartir Cabang Tegal Agus Subagyo melantik Majelis Pembimbing dan Pengurus Satuan Komunitas (Sako) Sekawan Persada Nusantara (SPN) masa bhakti 2022-2026 di Pendapa Sanggar Pramuka Kwarcab Tegal pada Minggu (27/3).

Dalam sambutannya, Agus Subagyo menyampaikan selamat dan sukses atas pelantikan Sako SPN di lingkungan Kwarcab Tegal. “Satuan Komunitas Pramuka SPN adalah Sako yang ke-3 di lingkungan Kwarcab Tegal dan dalam waktu dekat juga akan dibentuk Sako Pramuka Pondok Pesantren se-Kwarcab Tegal,” ujar Agus.

“Kepada jajaran Mabisako dan Pinsako SPN selamat memandu generasi muda bangsa yang lebih baik, dengan semboyan Ikhlas Bakti Bina Bangsa Berbudi Bawa Laksana,” tutur Agus mewakili Ketua Kwarcab Tegal Widodo Joko Mulyono.

Sementara itu Ketua DPD LDII Kabupaten Tegal Walidi mewakili majelis pembimbing menjelaskan terbentuknya Sako SPN merupakan amanat Munas VII Lembaga Dakwah Islam (LDII) di Surabaya tahun 2011.

“Sako SPN merupakan binaan Departemen Pemuda, Kepanduan, Olah Raga dan Seni Budaya LDII yang bertujuan untuk membina generasi penerus mencapai tri sukses. Fokus pembinaan generasi penerus sangat sinkron dan padu dengan Tri Satya dan Dasa Dharma Pramuka sehingga sangat relevan untuk bersama-sama membangun generasi muda,” jelasnya.

Walidi menyebutkan, Pengurus Sako SPN Cabang Kabupaten Tegal yang dilantik terdiri atas tujuh orang Majelis Pembimbing dan 38 Pengurus Sako yang merupakan kolaborasi antara praktisi pendidikan dan ustad-ustadzah LDII di Kabupaten Tegal.

Usai acara pelantikan, Mabi dan Pengusus Sako SPN meninjau ke Desa Kebandingan, Kecamatan Kedungbanteng untuk menyerahkan sumbangan spontanitas kepada Akbar, anggota Ubaloka Kwarcab Tegal yang mendapat program Bedah Rumah dari Kwarcab Kabupaten Tegal.

(Foto dari Walidi)

Oleh: Walidi Welly (contributor) / olive (editor)

Lintas Daerah

Polres Jember Gandeng LDII Percepat Target Booster

Jember (04/04). Dalam rangka mempercepat target vaksinasi di Kabupaten Jember, Polres Jember gandeng LDII adakan vaksinasi booster di Aula LDII (28/3). Acara yang diikuti ratusan warga LDII dan masyarakat sekitar itu sebagai tindak lanjut acara FGD yang diadakan oleh Satbinmas Polres Jember.

Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo menuturkan bahwa sesuai dengan program pemerintah tentang percepatan vaksinasi Polres Jember memang banyak menggandeng organisasi kemasyarakatan atau elemen. 

“Kami bekerja sama dengan Pemkab Jember dan Kodim selalu menghimbau masyarakat untuk vaksin, selain itu kami juga menggandeng ormas-ormas atau elemen-elemen masyarakat untuk mendukung percepatan vaksinasi,” lanjut Kapolres.

“Ini memang kita lakukan untuk mempercepat vaksinasi sebagaimana kita ketahui bersama bahwa jumlah vaksinasi tahap 1 sudah mencapai 80% namun untuk dosis 2 nya kita masih kurang dan juga untuk dosis 3 masih diangka 5%. Alhamdulillah hari ini di LDII banyak peserta vaksinnya,” tambah Kapolres.

Sementara itu Akhmad Malik selaku Ketua DPD LDII Kabupaten Jember berharap kerjasama dengan polres ini akan ditindaklanjuti ditingkat kecamatan dan desa sebagai bentuk kontribusi LDII untuk Bangsa.

“Karena permasalahan pandemi bukan hanya tugas pemerintah melainkan tugas kita bersama. Kalau kita semua bisa bersinergi dan berkolaborasi, Insy Alloh kita akan terbebas dari pandemi covid 19 ini sehingga program-program pembangunan akan segera bisa terwujud,” ujar Akhmad Malik.

Oleh: Akhmad Malik Afandi (Jember) (contributor) / olive (editor)

Lintas Daerah

LDII Probolinggo Dikukuhkan, Perkuat Kebangsaan dan Ukhuwah Islamiyah

Probolinggo (31/03). Ketua DPW LDII Jawa Timur KH Moch Amrodji Konawi mengukuhkan pengurus DPD LDII Kabupaten Probolinggo masa bakti 2021-2026, 16/3. Ia mengatakan LDII mengedepankan kebangsaan, yakni menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Bangsa Indonesia adalah negara yang majemuk terdiri dari berbagai suku, agama dan budaya. Di pulau Jawa saja, sedikitnya ada tujuh suku dan bahasa berbeda-beda, ” ujar Amrodji dalam pidatonya.

Untuk itu LDII berkomitmen bahwa kebangsaan adalah prioritas utama di dalam delapan program LDII. Amrodji menegaskan, meskipun LDII organisasi keagamaan, namun pihaknya tidak mengambil keagamaan menjadi prioritas utama, melainkan kebangsaan. “Sebab, kami umat Islam yang tinggal di Indonesia,” ujar Amrodji.

Delapan program LDII tersebut yaitu kebangsaan, keagamaan, ekonomi syariah, pendidikan karakter, kesehatan herbal, ketahanan pangan dan lingkungan, teknologi informasi, dan energi baru terbarukan. Amrodji juga mengimbau warga LDII sebagai warga negara Indonesia (WNI) agar patuh dan tunduk terhadap pemerintah dan UUD 1945. Ia pun mendorong DPD LDII Kabupaten Probolinggo agar bisa bekerja optimal dalam di dalam urusan kebangsaan. “Di pengajian rutin, sesekali LDII mengundang dari pihak TNI dan Polri untuk mengisi wawasan kebangsaan dan kamtibmas. Begitu pula di Pondok Pesantren di dalam naungan LDII menerapkan hal yang sama. Hal tersebut dalam rangka menanamkan jiwa kebangsaan dan nasionalis pada generasi muda sejak dini,” ujar Amrodji.

Amrodji berharap DPD LDII Kabupaten Probolinggo meningkatkan jalinan ukhuwah Islamiyah bersama Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, serta ormas Islam yang lain. Selain itu, DPD LDII Kabupaten Probolinggo aktif menjalin komunikasi dengan organisasi keagamaan lintas agama melalui Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).

 

Sementara itu, Ketua DPD LDII Kabupaten Probolinggo H Suparto, mengatakan usai dikukuhkan dan dilantik ia akan mengagendakan silaturahim ke Majelis Ulama Indonesia (MUI), Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Probolinggo dalam rangka menjalin ukhuwah Islamiyah. “Kami rencananya juga akan beraudiensi dengan Bupati dan Forkopimda untuk menyampaikan hasil keputusan Musda, sekaligus memperkenalkan jajaran kepengurusan masa bakti 2021-2026,“ ujarnya.

Suparto menambahkan, DPD LDII Kabupaten Probolinggo dalam program kerjanya juga tak lepas dari pembinaan generasi muda untuk mewujudkan sumber daya manusia profesional religius. Pembinaan tentunya dibarengi dengan wawasan kebangsaan pada generasi muda. Hal itu, sesuai intruksi DPP dan DPW LDII. Untuk diketahui, H Suparto terpilih sebagai Ketua DPD LDII Kabupaten Probolinggo melalui hasil keputusan Musyawarah Daerah (Musda) LDII Kabupaten Probolinggo pada 6 Desember lalu.

 

Oleh: Sofyan Gani (contributor) / rully kuswahyudi (editor)

Lintas Daerah

Pemuda LDII Bersama GP Ansor & Pemuda Muhammadiyah Deklarasi…

Lamongan (30/03). Ormas Kepemudaan di Kabupaten Lamongan, yaitu GP Ansor, Pemuda Muhammadiyah dan Pemuda LDII menggelar Deklarasi Anti Radikalisme dan Terorisme. Deklarasi ini dilaksanakan di Aula Al Karim PC LDII Sugio, 26/03.

Acara yang baru pertama kali digelar gabungan 3 organisasi pemuda ini dihadiri Kepala Bakesbangpol Dianto Wibowo, Forkopimda, dan pengurus DPD LDII Lamongan. Hadir pula Muspika Sugio, Kepala Desa Sugio, Wakil Ketua MUI, Ketua DMI, Ketua KNPI, Ketua MWC NU, ketua PC Muhammadiyah dan Ketua PC LDII. 

Wakil Ketua Pemuda LDII Lamongan, Hilal Habib merasa bangga dijadikan tuan rumah deklarasi damai anti radikalisme. “Acara Deklarasi ini ada 3 makna, yaitu pertama, sebagai ajang silaturahim yang dapat mempererat tali persaudaraan antar 3 organisasi pemuda di Kecamatan Sugio khususnya dan umumnya di Lamongan. Kedua, untuk penyamakan persepsi bahwa faham radikalisme dan terorisme sangat berbahaya jika di biarkan. Ketiga, menjaga ukhuwah islamiyah dan mempererat persatuan dan kesatuan di antara pemuda,” ujar Hilal.

“Maka 3 organisasi pemuda sepakat untuk bersama-sama menolak faham radikalisme dan terorisme di Keamatan Sugio Lamongan,” tegasnya.

Menurut Ketua Deklarasi Damai, Khafid Nurfahrudin, kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk menjaga kerukunan di masyarakat kami, khususnya tingkat kecamatan, maka kami sepakat deklarasi damai jogo (jaga) Sugio. “Tiga organisasi ini masing-masing memiliki induk, sehingga ada karakter yang berbeda, tapi tetap saling menghargai. Ini merupakan langkah awal mencegah faham radikal yang nantinya akan terjadi terorisme,” lanjut Khafid.

“Perlu kita ketahui bahwa dasar UUD 45 kita adalah Alquran dan Hadits, yang buat melenceng itu adalah cara berfikir kita,” tambahnya. Khafid menegaskan, “GP Ansor, PD Pemuda Muhammadiyah, dan Pemuda LDII sepakat menolak adanya paham terorisme dan radikalisme”.

 

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Lamongan, Dianto, mengapresiasi kegiatan deklarasi tersebut. Bangga dengan persatuan 3 organisasi pemuda dalam membatu menangkal paham radikal. “Deklarasi ini merupakan satu hal yang sangat luar biasa karena pertamakali digelar di Indonesia,” katanya.

“Paham radikal terorisme menyebabkan disintegrasi, sehingga semuanya wajib waspada dengan penyebarannya. Sebagai bangsa harus menjaga ketahanan diri bangsa agar terorisme tidak menjadi pilihan, dengan tetap mengingat kembali konsensus negara,” tegas Dianto.

Lebih lanjut Dianto berharap “Dimulai dari deklarasi damai jogo Sugio ini dapat menggugah semangat dalam rangka memelihara persatuan Indonesia dan mewujudkan Indonesia damai.”

 

Oleh: Kartono Lamongan (contributor) / rully kuswahyudi (editor)

Lintas Daerah

Komitmen Tuntaskan Pandemi, PPM Roudhotul Jannah Gelar Vaksinasi Booster

Surakarta (30/03). Pondok Pesantren Mahasiswa (PPM) Roudlotul Jannah Surakarta bekerja sama dengan Puskesmas Pucangsawit menyelenggarakan kegiatan vaksinasi booster, 24/03.

Kegiatan vaksinasi diselenggarakan di Aula Ar-Royyan, Kompleks Pondok Pesantren Mahasiswa (PPM) Roudlotul Jannah Surakarta. Pesertanya terdiri dari pengurus dan santriwan-santriwati Pondok Pesantren Roudlotul Jannah Surakarta beserta warga umum sekitar pondok.

“Vaksinasi yang diikuti para pengurus pondok, santri, dan warga sekitar PPM Roudlotul Jannah Surakarta menggunakan vaksin jenis AstraZeneca sebanyak 134 dosis vaksin booster atau dosisketiga dengan gratis,” ujar salah satu dokter Puskesmas Pucangsawit, dr.Milda Rosevita Anggraheni.

Vaksin dosis yang ketiga ini diberikan dengan tujuan untuk mempercepat dan menyukseskan program pemerintah dalam memberikan vaksin dosis tiga kepada masyarakat umum khususnya di pondok pesantren.

Menurut salah seorang pengurus PPM Roudhotul Jannah Machadz Abdul Adli Akhlishon, pemberian vaksin booster yang diinisasi oleh Puskesmas Pucangsawit, Jebres, Surakarta kepada santriwan-santriwati sangatlah penting dan bermanfaat. Di tengah padatnya kegiatan kampus dan pondok, para santri mau meluangkan waktu untuk divaksin. 

“Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kepala Puskesmas Pucangsawit serta jajarannya, juga seluruh tenaga medis yang telah mewujudkan terselenggaranya kegiatan ini,” ujar Machdaz.

 Hal senada disampaikan Humas PPM Roudhotul Jannah Suharno yang menyatakan pemberian vaksin pada santri merupakan wujud nyata kepedulian Puskesmas Pucangsawit terhadap kesehatan masyarakat di tengah situasi pandemi saat ini. “Serta wujud kesadaran warga masyarakat akan pentingnya mengatasi bersama pandemi ini,” ungkap Suharno.

“Tentunya juga menjadi komitmen bagi PPM RJ yang merupakan binaan LDII Surakarta kepada pemerintah dalam menyukseskan vaksinasi dan menuntaskan pandemi. Harapannya dengan sinergi antara Puskesmas Pucangsawit dengan PPM RJ terus berlanjut dan dapat ditingkatkan, utamanya dalam hal Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren), cek kesehatan berkala untuk santri,” tutup Suharno.

 

Oleh: Machadz (contributor) / rully kuswahyudi (editor)

Lintas Daerah

Audiensi dengan Bupati Lampung Selatan, LDII Komitmen Tingkatkan Kontribusi…

Kalianda, 29/03 – Terima kasih atas kunjungan silaturahim yang dilakukukan DPD LDII Kabupaten Lampung Selatan. Pemkab Lampung Selatan sangat intens dalam menjalin kemitraan dengan organisasi kemasyarakatan (ormas) termasuk LDII.

Hal itu disampaikan Bupati Lampung Selatan H.Nanang Ermanto saat menerima kunjungan silaturohim pengurus DPD LDII Kab.Lampung Selatan. Lebih lanjut Nanang menegaskan “Kami juga berharap LDII bisa bersinergi dan memberi kontribusi dalam pembangunan di Kabupaten Lampung Selatan sesuai dengan bidangnya,” tandasnya.

Sementara itu Ketua DPD LDII Kab.Lampung Selatan Sugiono menyampaikan maksud meminta kehadiran Bupati Nanang dalam acara Pengukuhan Pengurus LDII Lampung Selatan pada Mei mendatang. “Warga LDII Lampung Selatan berharap Bupati Nanang bisa hadir bertatap muka, silaturohim dan memberikan arahan pada warga LDII,” ujar Sugiono.

Lebih lanjut Sugiono yang didampingi pengurus lainya antara lain Kusno Raharjo, Viradus Husen dan M Labaika Mabrur mengatakan bahwa LDII baru melaksanakan Musda LDII Lampung Selatan pada 20 Maret lalu dan terbentuk kepengurusan yang baru. “Alhamdulillah LDII di Lampung Selatan secara struktur kelembagaan sudah terbentuk di 17 kecamatan dan lebih dari 126 desa,” ungkap Sugiono.

“LDII dengan program prioritas 8 bidang pengabdian LDII untuk bangsa siap berkontribusi dalam pembangunan di Kabupaten Lampung Selatan. Kami siap bersinergi dengan pemerintah daerah dalam memajukan Lampung Selatan,” tegas Sugiono.

Pengurus DPD LDII Kabupaten Lampung Selatan bersilaturahim dengan Bupati Lampung Selatan H.Nanang Ermanto, 23/03. Silaturahim dilaksanakan di rumah dinas bupati ini diikuti secara langsung oleh Ketua DPD LDII Lampung Selatan Sugiono.

Hadir dalam acara di rumah dinas bupati tersebut antara lain Kepala Dinas PMD Erdiyansah dan Inspektur Kabupaten Lampung Selatan Anton Carmana.

 

Oleh: Ali Affandi lmpg S10 CAI (contributor) / rully kuswahyudi (editor)

Lintas Daerah

300 Santri Ponpes Nurul Azizah Ikuti Pembekalan Calon Muballigh

Kediri (28/03). Delapan program pengabdian LDII adalah bentuk sumbangsih LDII untuk bangsa, yaitu wawasan kebangsaan, prinsip dakwah dan akhlak bangsa, pendidikan karakter, pangan dan lingkungan hidup, ekonomi syariah, pengembangan pengobatan herbal, pemanfaat teknologi digital produktif, pemanfaatan energi baru terbarukan.

Pada program kedua, prinsip dakwah dan akhlak bangsa, LDII bekerjasama dengan berbagai pihak berhasil mencetak dai-dai muda untuk malaksanakan amar makruf nahi munkar, dengan dakwah santun sesuai dengan prinsip dakwah LDII yaitu berbuat baik (ihsan), keteladanan (uswatun hasanah), ikhlas, budi pekerti yang mulia (akhlakul karimah), toleransi (tasamuh), menggembirakan pada orang lain (tabsyir), bertahap (tadarruj), kesatuan (al wahidah), pembinaan (binaa), musyawarah, kebangsaan, dan universal. Hal tersebut yang mengilhami Ponpes Nurul Azizah menggandeng Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kunjang melakukan pembekalan untuk 170 santriwan dan 130 santriwati pada Sabtu, 24 Maret 2022 di Aula Ponpes Nurul Azizah, Balongjeruk.

Dalam kesempatan itu, Kepala KUA, Abdul Hamid Hamdah menilai, saat ini dakwah di media sosial tingkat toleransinya meningkat sehingga tidak mudah menyalahkan orang lain dan merasa paling benar sendiri, dakwah di media sosial tingkat toleransinya meningkat sehingga tidak mudah menyalahkan orang lain dan merasa paling benar sendiri. “Apapun jenis organisasinya, dengan berkeyakinan terhadap apa yang mereka yakini, yang penting satu, jangan pernah menyalahkan orang lain, kedua merasa paling benar sendiri maka tidak akan terjadi konflik horizontal dan antar sosial bisa berjalan dengan baik,” kata Abdul Hamid Hamdah.

Lebih lanjut, Abdul Hamid Hamdah menekankan, berilmu itu harus bersanad, ada guru yang mengajarkan, tidak membaca buku sendiri dan tidak berguru melalui media sosial yang tidak ada saringannya, “Ketika ada kesalahan kita (Kemenag) tidak tahu, berguru seperti inilah yang kita harapkan, bahwa menuntut ilmu itu harus punya guru,” tutupnya.

 

Oleh: Rozy Mujahid (contributor) / Faqihu Sholih (editor)