Pemuda LDII Bersama GP Ansor & Pemuda Muhammadiyah Deklarasi…
Lamongan (30/03). Ormas Kepemudaan di Kabupaten Lamongan, yaitu GP Ansor, Pemuda Muhammadiyah dan Pemuda LDII menggelar Deklarasi Anti Radikalisme dan Terorisme. Deklarasi ini dilaksanakan di Aula Al Karim PC LDII Sugio, 26/03.
Acara yang baru pertama kali digelar gabungan 3 organisasi pemuda ini dihadiri Kepala Bakesbangpol Dianto Wibowo, Forkopimda, dan pengurus DPD LDII Lamongan. Hadir pula Muspika Sugio, Kepala Desa Sugio, Wakil Ketua MUI, Ketua DMI, Ketua KNPI, Ketua MWC NU, ketua PC Muhammadiyah dan Ketua PC LDII.
Wakil Ketua Pemuda LDII Lamongan, Hilal Habib merasa bangga dijadikan tuan rumah deklarasi damai anti radikalisme. “Acara Deklarasi ini ada 3 makna, yaitu pertama, sebagai ajang silaturahim yang dapat mempererat tali persaudaraan antar 3 organisasi pemuda di Kecamatan Sugio khususnya dan umumnya di Lamongan. Kedua, untuk penyamakan persepsi bahwa faham radikalisme dan terorisme sangat berbahaya jika di biarkan. Ketiga, menjaga ukhuwah islamiyah dan mempererat persatuan dan kesatuan di antara pemuda,” ujar Hilal.
“Maka 3 organisasi pemuda sepakat untuk bersama-sama menolak faham radikalisme dan terorisme di Keamatan Sugio Lamongan,” tegasnya.
Menurut Ketua Deklarasi Damai, Khafid Nurfahrudin, kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk menjaga kerukunan di masyarakat kami, khususnya tingkat kecamatan, maka kami sepakat deklarasi damai jogo (jaga) Sugio. “Tiga organisasi ini masing-masing memiliki induk, sehingga ada karakter yang berbeda, tapi tetap saling menghargai. Ini merupakan langkah awal mencegah faham radikal yang nantinya akan terjadi terorisme,” lanjut Khafid.
“Perlu kita ketahui bahwa dasar UUD 45 kita adalah Alquran dan Hadits, yang buat melenceng itu adalah cara berfikir kita,” tambahnya. Khafid menegaskan, “GP Ansor, PD Pemuda Muhammadiyah, dan Pemuda LDII sepakat menolak adanya paham terorisme dan radikalisme”.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Lamongan, Dianto, mengapresiasi kegiatan deklarasi tersebut. Bangga dengan persatuan 3 organisasi pemuda dalam membatu menangkal paham radikal. “Deklarasi ini merupakan satu hal yang sangat luar biasa karena pertamakali digelar di Indonesia,” katanya.
“Paham radikal terorisme menyebabkan disintegrasi, sehingga semuanya wajib waspada dengan penyebarannya. Sebagai bangsa harus menjaga ketahanan diri bangsa agar terorisme tidak menjadi pilihan, dengan tetap mengingat kembali konsensus negara,” tegas Dianto.
Lebih lanjut Dianto berharap “Dimulai dari deklarasi damai jogo Sugio ini dapat menggugah semangat dalam rangka memelihara persatuan Indonesia dan mewujudkan Indonesia damai.”
Oleh: Kartono Lamongan (contributor) / rully kuswahyudi (editor)