Wali Kota Buka Turnamen Tenis Meja LDII Cup Kota…

Denpasar (1/10). Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara membuka perhelatan “Turnamen Tenis Meja LDII Cup Kota Denpasar”, di GOR PTMSI, Denpasar, pada Jumat (28/9). Acara itu diikuti 200-an peserta dari berbagai wilayah, se-Kota Denpasar.

Ketua DPD LDII Kota Denpasar, Kafilari Rohimanto mengatakan, kegiatan itu sebagai bagian memeriahkan Hari Puputan Badung ke-117. “Untuk menggelorakan semangat perjuangan, sekaligus mempererat persaudaraan di antara umat beragama yang ada di Kota Denpasar,” ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara menyambut baik perhelatan turnamen tersebut. “Hal ini menjadi angin segar dalam perkembangan kompetisi tenis meja di Kota Denpasar,” pungkasnya.

Lebih lanjut, kegiatan ini diharapkan dapat menjaring calon atlet tenis meja yang nantinya dapat mewakili Kota Denpasar di ajang nasional maupun Internasional. “Dapat melahirkan atlet unggul yang nantinya dapat mewakili Kota Denpasar di ajang nasional mapun internasional,” tutupnya. (Ali S).

Ketua MUI Kecamatan Pedan Klaten Ajak Umat Islam Bersilaturrahim

Klaten (30/9). Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Pedan bekerja sama dengan PC LDII Pedan dan ormas Islam se-Kecamatan Pedan menggelar pengajian rutin di Masjid Nurul Huda, Pedan, Klaten, pada Sabtu (16/9). Pengajian tersebut dihadiri Ketua MUI Pedan H. Hadi Rosyidi, Penyuluh Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Pedan, Gatot Sujantoko.

Dalam kesempatan itu, Ketua PC LDII Pedan Suwarto mewakili Ketua DPD LDII Klaten H. Sarjono menyerahkan Surat Keputusan (SK) kepada para guru Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) Masjid Nurul Huda. Penyerahan SK tersebut merupakan apresiasi DPD LDII Kabupaten Klaten terhadap dedikasi para guru TPQ dalam mendidik generasi muda.

MUI Kecamatan Pedan Hadi Rosyidi juga meresmikan Masjid Nurul Huda, yang ditandai dengan menandatangani prasasti peresmian Masjid Nurul Huda. Ia berharap, Masjid Nurul Huda dapat menjadi sarana syiar Islam dan tempat ibadah yang nyaman bagi umat Islam.

Hadi menambahkan, persatuan dan kesatuan umat Islam dimulai dengan saling menghormati dan menghargai perbedaan, serta bekerja sama mewujudkan masyarakat yang damai dan sejahtera. “Selain itu, untuk keberlangsungan perjuangan dan syiar Islam tentunya diperlukan dana yang tidak sedikit. Dan butuh shodaqoh atau infaq dari umat Islam khususnya jamaah majelis taklim ini,” ujar Hadi.

Terkait Masjid Nurul Huda, Suwarto, mengapresiasi peresmian Masjid Nurul Huda Troketon Pedan. Suwarto yang juga Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Pedan itu berharap, Masjid Nurul Huda menjadi sarana syiar Islam dan tempat ibadah yang nyaman bagi umat Islam di Desa Troketon dan sekitarnya. (Rizal PM).

Rajut Ukhwah Islamiyah, MUI dan LDII Juwiring Klaten Gelar…

Klaten (29/9). Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Juwiring bersama Pengurus Cabang (PC) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten, menggelar salat subuh berjamaah yang dilanjutkan dengan pengajian dan sarapan bersama di Masjid Darul Altam Ketitang, Jumat (15/9/2023).

Kegiatan tersebut rutin dilaksanakan secara bergiliran dari masjid kemasjid se- Kecamatan Juwiring. Salat subuh berjamaah ini diikuti oleh Ketua MUI Kecamatan Juwiring KH. Dayadi, BA, Plt. Camat Juwiring Nindya Rini Budi Wardhani, Ketua PC LDII Juwiring H. Panggih Muladi  beserta jajarannya, dan sejumlah pejabat forkopimcam Kecamatan Juwiring.

Ketua MUI Kecamatan Juwiring, KH. Dayadi, mengatakan bahwa kegiatan salat subuh berjamaah ini merupakan upaya untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan umat Islam. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk merajut dan mempererat ukhuwah islamiyah antar umat Islam di Kecamatan Juwiring.

“Kegiatan ini merupakan wujud kebersamaan dan kekompakan umat Islam di Kecamatan Juwiring. Semoga dengan kegiatan ini, kita semua dapat menjadi umat yang lebih baik,” Ujar KH. Dayadi. 

Sementara itu, Ketua PC LDII Juwiring, H. Panggih Muladi mengapresisi kegiatan salat subuh berjamaah ini. Ia berharap, kegiatan ini dapat menjadi percontohan bagi umat Islam dimanapun berada, terutama bagi seluruh umat Islam di Kecamatan Juwiring. “Kami mengapresiasi MUI Kecamatan Juwiring yang telah menginisiasi kegiatan ini. Semoga kegiatan ini dapat menjadi agenda rutin yang dapat diikuti oleh seluruh umat Islam di Kecamatan Juwiring,” Ungkap H. Panggih Muladi.

Usai menunaikan salat shubuh, kegatan kemudian dilanjutkan dengan tausyiah oleh KH. Dayadi. Dalam ceramahnya, ia mengajak umat Islam untuk senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Ia juga mengajak umat Islam untuk selalu menjaga persatuan dan kesatuan umat. “Mari kita senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Selain itu, kita juga harus menjaga persatuan dan kesatuan umat,” Ajak KH.Dayadi

Ditemui ditempat terpisah, Wakil Ketua Senkom Mitra Polri Kabupaten Klaten Poniman M.Rosyied mengapresiasi kegiatan ini demi menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat, apalagi menjelang tahun politik 2024 yang sudah mulai menghangat.

“Harapannya, semoga umat Islam yang sudah menjadi satu dalam wadah MUI ini bisa bersatu menjaga persatuan dan kesatuan sesama umat Islam, sehingga bisa menjadi contoh bagi umat beragama lainnya. Dengan kita bersatu dan rukun maka tentunya Harkamtibmas bisa kondusif,”pungkasnya. (Rizal PM)

Oleh: Rizal Putra Milda 0812 7229 3074 (contributor) / Fitri Utami (editor)

Wujudkan Rukun dan Kompak, Warga LDII Bambu Kuning Adakan…

Bojonggede, Bogor (7/8). Sekitar 80 warga Pimpinan Anak Cabang (PAC) LDII Bambu Kuning mengadakan Family Gathering ke Pantai Carita, Pasir Putih, Pandeglang, Banten, Kamis (5/8). Kegiatan Family Gathering diadakan guna mewujudkan rukun, kompak antar warga PAC LDII Bambu Kuning. Selain itu, kegiatan tahunan ini dapat mempererat silaturahmi satu sama lain.

“Tujuan kegiatan ini untuk mempererat dan mempersatukan antar warga LDII agar terjalin, saling komunikasi, lebih erat lagi, kerja sama yang baik, dan saling mengenal yang satu dengan yang lainnya,” ujar Maryono, salah satu panitia pelaksana.

Dalam kegiatan ini, warga PAC LDII Bambu Kuning menyewa dua bus untuk perjalanan ke tempat wisata tersebut. Warga juga kompak berbusana dengan dresscode merah putih menyambut hari kemerdekaan Indonesia. Keseruan acara dapat terlihat saat semuanya mengikuti berbagai macam games seperti tebak gaya, estafet air dengan gelas, menggiring bola dengan pipa, hingga pembagian doorprizes.

Semua warga LDII yang hadir semangat dan senang selama kegiatan berlangsung. Pelaksanaan Family Gathering ini berjalan lancar hingga selesai acara. Kegiatan itu, diharapkan mampu meningkatkan rasa solidaritas kepada sesama warga LDII, “Dengan adanya kegiatan ini diharapakan dapat meningkatkan semangat dalam urusan ibadah, dalam urusan berorganisasi serta urusan bersosialisasi dengan sesama warga LDII,” tutupnya.

Oleh: Irma Santika (contributor) / Faqihu Sholih (editor)

Wujudkan Rukun dan Kompak, Warga LDII Bambu Kuning Adakan…

Bojonggede, Bogor (7/8). Sekitar 80 warga Pimpinan Anak Cabang (PAC) LDII Bambu Kuning mengadakan Family Gathering ke Pantai Carita, Pasir Putih, Pandeglang, Banten, Kamis (5/8). Kegiatan Family Gathering diadakan guna mewujudkan rukun, kompak antar warga PAC LDII Bambu Kuning. Selain itu, kegiatan tahunan ini dapat mempererat silaturahmi satu sama lain.

“Tujuan kegiatan ini untuk mempererat dan mempersatukan antar warga LDII agar terjalin, saling komunikasi, lebih erat lagi, kerja sama yang baik, dan saling mengenal yang satu dengan yang lainnya,” ujar Maryono, salah satu panitia pelaksana.

Dalam kegiatan ini, warga PAC LDII Bambu Kuning menyewa dua bus untuk perjalanan ke tempat wisata tersebut. Warga juga kompak berbusana dengan dresscode merah putih menyambut hari kemerdekaan Indonesia. Keseruan acara dapat terlihat saat semuanya mengikuti berbagai macam games seperti tebak gaya, estafet air dengan gelas, menggiring bola dengan pipa, hingga pembagian doorprizes.

Semua warga LDII yang hadir semangat dan senang selama kegiatan berlangsung. Pelaksanaan Family Gathering ini berjalan lancar hingga selesai acara. Kegiatan itu, diharapkan mampu meningkatkan rasa solidaritas kepada sesama warga LDII, “Dengan adanya kegiatan ini diharapakan dapat meningkatkan semangat dalam urusan ibadah, dalam urusan berorganisasi serta urusan bersosialisasi dengan sesama warga LDII,” tutupnya.

Oleh: Irma Santika (contributor) / Faqihu Sholih (editor)

Remaja Putri LDII Dibekali Jaga Kebersihan Diri dan Kesehatan…

Yogyakarta – Menjaga kebersihan diri itu sangat penting, karena beberapa alasan krusial kesehatan. Alasan yang paling utama, menjaga kebersihan diri itu jadi salah satu cara terbaik agar kondisi tubuh tetap sehat dan membantu mengurangi risiko penularan penyakit. Utamanya bagi perempuan, menjaga dan merawat organ kewanitaan menjadi hal yang penting untuk memastikan kesehatan reproduksinya. Hal itulah yang melatarbelakangi remaja putri LDII di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul untuk menggelar “Talkshow Healthy Inside Women: Kebersihan Diri dan Kesehatan Reproduksi”, Minggu (17/9/2023).

Bertempat di Masjid Baitussalam, Daengan, Kota Yogyakarta, acara diikuti lebih dari 350 remaja putri usia 16 tahun ke atas, dengan menghadirkan dua narasumber yang ahli di bidangnya. Yakni dr. Iin Nadzifah dari BKKBN DIY, “Cantik itu perlu, tidak hanya cantik dari luar, tetapi juga cantik dari dalam,” kata dokter Iin.

Permasalahan remaja putri adalah bau badan, kondisi fisik yang masih lincah untuk menghasilkan keringat dan kegiatan yang padat terkadang membuat kita tidak sadar kalau ternyata badan kita mengeluarkan bau yang tidak sedap. Tentu kita bertanya-tanya apa penyebabnya. Dokter Iin menjelaskan ada lima faktor yang menyebabkan bau badan. Pertama, diet yang tidak sehat, mengonsumsi jenis makanan dan minuman tertentu, bakteri, mengenakan pakaian ketat dan tidak menyerap keringat, serta stres.

“Lalu bagaimana cara kita untuk mencegah bau badan?” tanya dokter Iin. Caranya, mandi dua kali sehari, gunakan pakaian yang bahannya menyerap keringat dan tidak ketat, gunakan produk kesehatan anti bakteri, seperti sabun, shampoo, dan deodorant. Sementara itu, terkait kesehatan reproduksi, dr. Iin menjelaskan bahwa tidak hanya wajah yang perlu dirawat, tetapi organ reproduksi pun perlu dijaga dan dirawat.

“Organ reproduksi tidak boleh lembab, ganti celana dalam miniaml dua kali sehari, tidak dianjurkan menggunakan pantiliner setiap hari, dan hanya melakukan hubungan seksual dengan pasangannya (suami/istri),” jelasnya.

Jika organ reproduksi tidak dijaga dan dirawat, dr. Iin menambahkan, akan terjadi Inveksi Menular Seksual (IMS) atau Penyakit Menular Seksual (PMS). “Hal itu disebabkan kurangnya pengetahuan dan edukasi tentang organ reproduksi, banyak masyarakat utamanya orang tua masih merasa tabu untuk membicarakan hal ini kepada buah hatinya dan masyarakat,” katanya.

Faktor lain yang menyebabkan IMS adalah rasa takut, malu untuk konsultasi ketika sudah ada gejala yang dialami, sehingga ketika sudah parah susah untuk diobati. “Banyak masyarakat yang tanpa sadar tertular bahkan menularkan penyakit ini kepada orang-orang tersayang dan sekitarnya,” pungkasnya.

Oleh: Uyun Kusuma (contributor) / Faqihu Sholih (editor)

LDII Sukolilo dan Takmir Masjid Luhur Al Ikhlas Surabaya…

Surabaya (27/9). PC LDII Kecamatan Sukolilo bersama Takmir Masjid Luhur Al Ikhlas Surabaya menggelar “Seminar Edukasi Menginspirasi (SERASI)”, pada Minggu (10/9). Kegiatan yang mengusung tema “Persiapkan Pernikahanmu, Ciptakan Masa Depanmu” tersebut, diikuti para remaja LDII dan santri Pondok Pesantren Mahasiswa (PPM) Khoirul Huda II dan III Surabaya.

Ketua Takmir Masjid Luhur Al-Ikhlas Musdiq Ali Suhudi mengatakan sebagian besar generasi muda beranggapan bahwa pernikahan itu merupakan hal yang rumit dan banyak meninggalkan masalah. Hal tersebut membuat generasi muda enggan memilih menikah. Untuk itu, generasi kuda perlu dibekali dengan edukasi pranikah. 

“Di acara ini kami bekali selain persiapan menikah seperti misalnya bagaimana sih cara berkenalan yang baik, bagaimana menikah dengan prosedur yang benar, bagaimana menyiapkan rencana finansialnya, orang menikah itu pemeriksaan medisnya seperti apa. Nah, itu kami bekali,” ujarnya.

 

Musdiq menambahkan hal terpenting adalah bagaimana mengarahkan para remaja agar bergaul dengan orang-orang yang memiliki kepahaman agama. Sebab menurutnya, untuk mendapatan jodoh yang terbaik harus dilihat dari kepahaman agamanya.

“Karena menikah adalah fase yang sangat menentukan. Dari sisi agama, begitu menikah itu pahalanya berlipat ganda. Dalam hadits, dengan menikah orang juga dapat memejamkan mata untuk tidak tergoda oleh kehidupan maksiat. Selain itu, menikah juga punya tanggung jawab baru. Artinya menikah ialah sesuatu hal yang memang harus dipersiapkan dengan baik,” ungkapnya.

Pada kesempatan itu, para peserta mendapat pembekalan pranikah dari sejumlah narasumber, di antaranya landasan pernikahan dalam koridor Islam, reproduksi sehat pranikah bagi kaum perempuan, dan manajemen keuangan rumah tangga.

 

Sementara itu, salah satu peserta Tyta Faza Efendi mengutarakan setiap mengikuti pengajian dirinya kerap didorong untuk menikah tanpa mendapat edukasi tentang persiapan pernikahan. “Jadi, setelah mengikuti seminar ini saya merasa bahwa ini bagus sekali kita untuk memiliki persiapan sebelum pernikahan. Kalau dari sudut pandang perempuan sendiri jujur masih banyak belum memiliki persiapan untuk menikah, terutama kesiapan mental. Tapi di SERASI ini kita diedukasi memiliki kesiapan mental sebelum menikah,” katanya.

Hal senada juga diungkapkan peserta seminar, Miftakhul Rahma. Sebelumnya, Ia mengaku belum ada pikiran untuk menikah karena sibuk menyelesaikan kuliah sekaligus nyantri di PPM Khoirul Huda III. “Memang bisa menikah sambil kuliah? atau emang bisa nyari jodoh sambil kuliah? Kemudian dengan mengikuti seminar ini jadi punya pikiran ternyata walaupun sambil kuliah cari jodoh juga bisa dan misalkan kalau emang kasih jodohnya waktu kuliah kenapa enggak,” pungkasnya.

Hal serupa juga diungkapkan peserta lain Rivaluna Rifiatul Aini. Menurutnya ia mendapat ilmu baru setelah mengikuti acara tersebut, khususnya ilmu finansial rumah tangga. “Ilmu yang saya dapat dari acara ini yaitu ada materi tentang finansial yang dimana sebelum kita melakukan pernikahan harus siap finansial. Nah, untuk kalangan anak muda sekarang takut menikah kan karena belum siap finansial. Jadinya, setelah mengikuti materi ini, tidak usah takut nikah gara-gara belum dapat pekerjaan nanti ada rezekinya sendiri. Dan itu benar kata narasumber yang menyampaikan bahwa ada rezeki setelah kita menikah untuk ke depannnya,” pungkasnya.

Oleh: Sofyan Gani (contributor) / Fitri Utami (editor)

Ratusan Warga LDII Cilacap Gotong Royong Bangun Masjid

Cilacap (26/9). Ratusan warga PAC LDII Desa Maos antusias bergotong royong untuk mengecor pembangunan Masjid Baitul Mukmin, yang berada di Desa Maos Kidul, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, pada Minggu (10/09).

Kegiatan tersebut melibatkan sebanyak 390 warga LDII dari usia muda maupun dewasa. Ketua Panitia Pembangunan Masjid, H.Ali Masruri mengungkapkan masjid yang berukuran 20×20 M tersebut sudah dibangun sejak awal tahun 2023. Ia berharap kegiatan tersebut bisa membangkitkan budaya gotong royong. 

“Semoga Dalam kegiatan gotong royong seperti ini bisa terus membudaya di lingkungan warga LDII, agar terciptanya guyub rukun dan Kerjasama yang baik,” ujarnya.

Lebih lanjut ia mengatakan pembangunan masjid yang dianggarkan senilai Rp3 Milyar ini berasal dari dana swadaya dan sedekah warga LDII. Masjid tersebut kemudian akan digunakan sebagai sarana ibadah warga LDII dan masyarakat sekitar. “Semoga dengan adanya masjid ini warga LDII tambah lancar dan khusyuk dalam beribadah,” tambahnya. 

Oleh: Aditya S (contributor) / Fitri Utami (editor)

DMI dan LDII Tekankan Pentingnya Pendidikan Karakter pada Anak

Mojokerto (25/9). Pimpinan Daerah Dewan Masjid Indonesia (PD DMI) Kota Mojokerto mengadakan “Safari Sholat Subuh Berjamaah” di Masjid Nurul Jannah yang berada di Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto. Kegiatan ini merupakan agenda rutin bulanan PD DMI Kota Mojokerto.

Kegiatan ini dihadiri oleh Forkopimda Kota Mojokerto, Muhammadiyah, NU, MUI, DMI, LDII, serta jamaah Masjid Nurul Jannah. usai melaksanakan sholat shubuh berjamaah, Takmir Masjid Nurul Jannah berpesan kepada semua jamaah agar saling menghargai, dan diharapkan pengurus masjid bisa lebih melayani jamaahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua PD DMI Kota Mojokerto KH. Faqieh Usman, Lc menerangkan bahwa beribadah kepada Alloh harus menggunakan akal pikiran dan keimanan. Pengasuh Ponpes Al- Qur’an Nurul Huda Kota Mojokerto ini mencuplik hadist yang diriwayatkan Abdulloh Bin Abbas RA, yang berbunyi, “Barangsiapa yang melazimkan (membiasakan) membaca istighfar, Allah akan menjadikan baginya jalan keluar dari setiap kesusahan, dan solusi dari setiap kesempitan, dan memberikan kepadanya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka”.

Dengan beribadah menggunakan akal pikiran dan keimanan, lanjutnya, maka bersyukur bila mendapat nikmat, dan bersabar serta berdo’a bila mendapatkan musibah “Teknologi yang sekarang terus berkembang adalah sebagai jembatan perantara saja, kefadholan membiasakan membaca istighfar semua akan dimudahkan Alloh SWT,” imbuhnya.

Sementara itu, Sekretaris DMI Kota Mojokerto, H. Masfudin menambahkan bahwa Masjid di Indonesia ini ada sekitar 5095 masjid. “Masjid yang sekarang itu haruslah masjid yang ramah anak, ramah diffabel, ramah lansia, ramah lingkungan dan ramah kaum dhuafa,” ujarnya. 

Senada, Ustad Amir Mahmud menerangkan dalam tausiahnya bahwa pendidikan karakter pada anak akan berhasil bila ada contoh tauladan yang baik. “Sebagai contoh orang tua memerintahkan anak sholat berjama’ah, maka sebaiknya orang tua juga berangkat bersama-sama anak untuk melaksanakan sholat berjamaah di Masjid,” jelasnya.

Ia juga mengatakan bahwa dalam keberhasilan mendidik dan menjadi karakter baik ada 3 hal harus diperhatikan.

“Tutur atau memberikan nasihat, untuk menjadi karakter baik pada anak perlu adanya komunikasi dan nasihat baik kepada anak. Hal ini adalah sebagai wujud usaha agar anak merasa ada perhatian dari orangtuanya. Yang kedua adalah “wuwur”, atau membiayai. Tentulah untuk menjadikan anak baik tidak hanya komunikasi saja, tapi didalamnya ada biaya-biaya yang menyertai, dan yang ketiga “sembur” atau mendo’akan. Sebagai manusia beriman, usaha dan do’a adalah satu paket yang tidak boleh dipisahkan. Do’a merupakan wujud usaha batiniah dari hamba Alloh yang lemah ini.,” ungkapnya. 

Ratusan Generasi Muda LDII Cikarang Ikuti Perkemahan Cinta Alam…

 

Bekasi (25/9). Di tengah gempuran pengaruh gadget terhadap generasi muda yang semakin menggila, sudah saatnya pembinaan terhadap Generasi muda semakin ditingkatkan. Untuk itu PC LDII Cikarang Selatan mengadakan kegiatan “Cinta Alam Indonesia Remaja 2023”.

Acara ini dilangsungkan di komplek Masjid Al Akbar, Desa Sukadami, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi dan diikuti oleh ratusan pelajar usia SD hingga SMA. Acara yang berlangsung selama 2 hari, sejak Sabtu (9/9) dimulai dengan upacara pe,bukaan yang dipimpin oleh Pembina Upacara H. Eksanudin.

Acara kemudian dilanjutkan dengan berbagai materi yang diambil dari Quran Hadits, diantaranya tentang perlunya berbakti kepada orang tua, wajibnya menuntut ilmu dan lain-lain. Acara tersebut diisi dengan berbagai kegiatan kemandirian, renungan, nasihat, dan fun games. 

Oleh: Djoko Sabtono (contributor) / Fitri Utami (editor)