Blog

Tangsel

LDII Tangsel Gelar Fun Cooking guna Tingkatkan Self Empowerment…

Nia Purbani menyampaikan pentingnya self empowerment
Nia Purbani menyampaikan pentingnya self empowerment

Tangerang Selatan (12/2). LDII Tangsel menggelar workshop “Self Empowerment & Make A Cookies” pada hari Minggu. 12 Februari 2023, di Graha Baitul Karim, Bambu Apus, Pamulang. Acara ini diikuti oleh 202 remaja putri se-Tangerang Selatan.

Acara dibuka dengan sambutan dari Chomsatun selaku PPG Bidang Keputrian Tangsel. “Temanya banyak manfaatnya untuk peserta, terlebih remaja putri yang mempunyai kemandirian yang nantinya akan bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga atau bahkan bisa menghasilkan,” tutur Chomsah.

Rangkaian acara dilanjutkan dengan seminar self empowerment untuk kemandirian remaja putri. Materi Self empowerment disampaikan oleh Nia Purbani selaku tim BK PPG Tangsel. Nia menjelaskan bahwa self empowerment terbentuk dari dalam/motivasi intrinsik, karna semua orang diberikan kemampuan dan perlu dikembangkan. “Karna Ketika kita tidak bisa memberdayakan diri yang ada sebaliknya kita tidak berdaya padahal tidak ada manusia tidak berdaya,” ucap Nia Purbani.

Nia menuturkan materi self empowerment merupakan lanjutan dari materi self love yang disampaikan Nana dalam acara keputrian, September 2022 lalu. “komponen self love kan ada 7, salah satunya self esteem. Self empowerment ini salah satu cara untuk membentuk self esteem. Orang yang berdaya memiliki kepercayan diri yang baik,” jelasnya. Nia menjelaskan bahwa kedepannya akan ada rangkaian materi untuk mengupas ke-7 komponen self love.

Setelah menerima materi self empowerment peserta langsung diberikan keterampilan membuat kue nastar dan kastangle. Tutor dari keterampilan ini adalah Lisnawati dari PC Jombang, seorang ibu rumah tangga yang juga membuka usaha kue kering . Menurut Lisna seorang perempuan harus kreatif dan membuat inovasi untuk bisa berdaya. “Seperti sekarang bikin nastar dan kastangle tanpa telur dan tanpa mixer. Meskipun tidak punya mixer atau telur, kue yang dibuat tetap enak,” jelas Lisnawati.

Lisnawati sedang mengajarkan cara membuat kue
Lisnawati sedang mengajarkan cara membuat kue

Shinta selaku panitia mengatakan bahwa acara ini diselenggarakan dengan harapan remaja putri LDII dapat memberdayakan dirinya, salah satunya dengan membuat kue. “Membuat kue ini bisa menjadi satu hal yang bisa diperjual belikan dan menjadi keuntungan. Dengan keuntungan tersebut bisa menjadi salah satu sumber pemberdayaan perempuan itu sendiri,” ucap Shinta.

Selaras dengan tujuan panitia, peserta juga merasakan manfaat Ketika mengikuti acara ini. “Yang biasanya kita cuma lihat orang bikin kue, sekarang kita ikut terjun ke dunianya” kata Intan peserta dari PC Jombang. Selain mendapatkan Ilmu, Indah bisa mendapat teman baru. Diah salah satu peserta dari PC Setu berharap ilmu yang sudah diperoleh dapat digunakan untuk membuat usaha kue sendiri.

Tangsel

LDII Dirikan Pondok Karakter yang Fokus Bentuk SDM Profesional…

Dalam rangka melawan arus komersialisasi pendidikan oleh perusahaan start-up, LDII mendirikan platform e-learning yang berfokus terhadap pembangunan karakter profesional religius. Pembangunan karakter tersebut merupakan program DPP LDII sejak Munas VII pada 2011.

Pondok Karakter bakal menjadi e-learning perdana yang fokus pada pembentukan karakter, “Kami memiliki 236 satuan pendidikan, baik pada tingkat pendidikan dasar hingga perguruan tinggi. Di sekolah-sekolah itu selain mendapatkan pendidikan formal, para peserta didik memperoleh pendidikan karakter,” ujar Ketua Umum DPP LDII Chriswanto Santoso.

Sejak Munas LDII pada 2011 itu, LDII menggelar beragam workshop, diskusi kelompok terpumpun (FGD) dan beragam seminar. Bahkan pakar pendidikan LDII dikirim ke satuan-satuan pendidikan untuk memberikan pelatihan kepada ketua yayasan, kepala sekolah, guru, hingga pamong, “Sejak Rakernas LDII 2018, kami mulai memikirkan internet dan teknologi informasi sebagai media membangun karakter,” kata Chriswanto Santoso.

Menurut Chriswanto Santoso, profesional religius adalah individu yang memiliki sifat alim-faqih, ber-akhlakul karimah, dan mandiri atau yang dikenal sebagai Tri Sukses, “SDM religius adalah generasi yang memiliki keterampilan sekaligus memiliki pemahaman agama yang kuat, yang kami harapkan menjadi generasi unggul pada masa depan,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua DPP LDII Basseng yang juga koordinator Education Clearinghouse (ECH), mengatakan aplikasi Pondok Karakter memungkinkan materi ajar bisa diakses secara luas dan dalam waktu singkat, “Hal ini memungkinkan percepatan dalam proses pembangunan karakter pada satuan-satuan pendidikan,” ujarnya.

Menurut Basseng, bila orangtua, penyelenggara pendidikan, kepala sekolah, guru, dan pamong memiliki referensi yang sama, maka pendidikan karakter bisa berhasil, “Bila semua orang memiliki materi pendidikan karakter dan menerapkannya, maka sang anak makin banyak terekspos dengan nilai-nilai moral,” imbuhnya.

Menurutnya, tanpa nilai-nilai moralitas yang diperoleh dari religi, maka ilmu pengetahuan yang dimiliki manusia justru bisa berakibat kerusakan. Inilah yang menjadi perhatian LDII. Menurut Basseng, dengan menerapkan pendidikan karakter, LDII telah melakukan kontribusi dalam cita-cita pembangunan nasional. Untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur pada masa mendatang.

Sementara, Ketua DPD LDII Kota Tangerang Selatan, Edy Iriyanto, di sela-sela peresmian Pondok Pesantren Manba’ul Ulum Al Mubarok di Jurang Mangu Barat, Kecamatan Pondok Aren beberapa waktu lalu, mengatakan bahwa pembangunan karakter professional religious di lingkungan LDII Kota Tangerang Selatan dilaksanakan dengan mengutamakan pendidikan terkait pemeliharaan kerukunan, kekompakan, kerjasama dalam berbagai hal yang bermanfaat, membangun kejujuran, amanah dan hidup sederhana. /**

Lintas Daerah

Wali Kota Buka Turnamen Tenis Meja LDII Cup Kota…

Denpasar (1/10). Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara membuka perhelatan “Turnamen Tenis Meja LDII Cup Kota Denpasar”, di GOR PTMSI, Denpasar, pada Jumat (28/9). Acara itu diikuti 200-an peserta dari berbagai wilayah, se-Kota Denpasar.

Ketua DPD LDII Kota Denpasar, Kafilari Rohimanto mengatakan, kegiatan itu sebagai bagian memeriahkan Hari Puputan Badung ke-117. “Untuk menggelorakan semangat perjuangan, sekaligus mempererat persaudaraan di antara umat beragama yang ada di Kota Denpasar,” ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara menyambut baik perhelatan turnamen tersebut. “Hal ini menjadi angin segar dalam perkembangan kompetisi tenis meja di Kota Denpasar,” pungkasnya.

Lebih lanjut, kegiatan ini diharapkan dapat menjaring calon atlet tenis meja yang nantinya dapat mewakili Kota Denpasar di ajang nasional maupun Internasional. “Dapat melahirkan atlet unggul yang nantinya dapat mewakili Kota Denpasar di ajang nasional mapun internasional,” tutupnya. (Ali S).

Lintas Daerah

Ketua MUI Kecamatan Pedan Klaten Ajak Umat Islam Bersilaturrahim

Klaten (30/9). Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Pedan bekerja sama dengan PC LDII Pedan dan ormas Islam se-Kecamatan Pedan menggelar pengajian rutin di Masjid Nurul Huda, Pedan, Klaten, pada Sabtu (16/9). Pengajian tersebut dihadiri Ketua MUI Pedan H. Hadi Rosyidi, Penyuluh Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Pedan, Gatot Sujantoko.

Dalam kesempatan itu, Ketua PC LDII Pedan Suwarto mewakili Ketua DPD LDII Klaten H. Sarjono menyerahkan Surat Keputusan (SK) kepada para guru Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) Masjid Nurul Huda. Penyerahan SK tersebut merupakan apresiasi DPD LDII Kabupaten Klaten terhadap dedikasi para guru TPQ dalam mendidik generasi muda.

MUI Kecamatan Pedan Hadi Rosyidi juga meresmikan Masjid Nurul Huda, yang ditandai dengan menandatangani prasasti peresmian Masjid Nurul Huda. Ia berharap, Masjid Nurul Huda dapat menjadi sarana syiar Islam dan tempat ibadah yang nyaman bagi umat Islam.

Hadi menambahkan, persatuan dan kesatuan umat Islam dimulai dengan saling menghormati dan menghargai perbedaan, serta bekerja sama mewujudkan masyarakat yang damai dan sejahtera. “Selain itu, untuk keberlangsungan perjuangan dan syiar Islam tentunya diperlukan dana yang tidak sedikit. Dan butuh shodaqoh atau infaq dari umat Islam khususnya jamaah majelis taklim ini,” ujar Hadi.

Terkait Masjid Nurul Huda, Suwarto, mengapresiasi peresmian Masjid Nurul Huda Troketon Pedan. Suwarto yang juga Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Pedan itu berharap, Masjid Nurul Huda menjadi sarana syiar Islam dan tempat ibadah yang nyaman bagi umat Islam di Desa Troketon dan sekitarnya. (Rizal PM).

Lintas Daerah

Rajut Ukhwah Islamiyah, MUI dan LDII Juwiring Klaten Gelar…

Klaten (29/9). Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Juwiring bersama Pengurus Cabang (PC) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten, menggelar salat subuh berjamaah yang dilanjutkan dengan pengajian dan sarapan bersama di Masjid Darul Altam Ketitang, Jumat (15/9/2023).

Kegiatan tersebut rutin dilaksanakan secara bergiliran dari masjid kemasjid se- Kecamatan Juwiring. Salat subuh berjamaah ini diikuti oleh Ketua MUI Kecamatan Juwiring KH. Dayadi, BA, Plt. Camat Juwiring Nindya Rini Budi Wardhani, Ketua PC LDII Juwiring H. Panggih Muladi  beserta jajarannya, dan sejumlah pejabat forkopimcam Kecamatan Juwiring.

Ketua MUI Kecamatan Juwiring, KH. Dayadi, mengatakan bahwa kegiatan salat subuh berjamaah ini merupakan upaya untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan umat Islam. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk merajut dan mempererat ukhuwah islamiyah antar umat Islam di Kecamatan Juwiring.

“Kegiatan ini merupakan wujud kebersamaan dan kekompakan umat Islam di Kecamatan Juwiring. Semoga dengan kegiatan ini, kita semua dapat menjadi umat yang lebih baik,” Ujar KH. Dayadi. 

Sementara itu, Ketua PC LDII Juwiring, H. Panggih Muladi mengapresisi kegiatan salat subuh berjamaah ini. Ia berharap, kegiatan ini dapat menjadi percontohan bagi umat Islam dimanapun berada, terutama bagi seluruh umat Islam di Kecamatan Juwiring. “Kami mengapresiasi MUI Kecamatan Juwiring yang telah menginisiasi kegiatan ini. Semoga kegiatan ini dapat menjadi agenda rutin yang dapat diikuti oleh seluruh umat Islam di Kecamatan Juwiring,” Ungkap H. Panggih Muladi.

Usai menunaikan salat shubuh, kegatan kemudian dilanjutkan dengan tausyiah oleh KH. Dayadi. Dalam ceramahnya, ia mengajak umat Islam untuk senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Ia juga mengajak umat Islam untuk selalu menjaga persatuan dan kesatuan umat. “Mari kita senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Selain itu, kita juga harus menjaga persatuan dan kesatuan umat,” Ajak KH.Dayadi

Ditemui ditempat terpisah, Wakil Ketua Senkom Mitra Polri Kabupaten Klaten Poniman M.Rosyied mengapresiasi kegiatan ini demi menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat, apalagi menjelang tahun politik 2024 yang sudah mulai menghangat.

“Harapannya, semoga umat Islam yang sudah menjadi satu dalam wadah MUI ini bisa bersatu menjaga persatuan dan kesatuan sesama umat Islam, sehingga bisa menjadi contoh bagi umat beragama lainnya. Dengan kita bersatu dan rukun maka tentunya Harkamtibmas bisa kondusif,”pungkasnya. (Rizal PM)

Oleh: Rizal Putra Milda 0812 7229 3074 (contributor) / Fitri Utami (editor)

Nasional

Ketum LDII Ingatkan Risiko Besar Bila Masih Pakai Politik…

Manokwari (27/9). Akar sejarah politik identitas adalah gerakan moral dan perjuangan kelas, untuk melepaskan diri dari penindasan dan kesewenang-wenangan. Gerakan politik identitas dipakai orang-orang kulit hitam melawan diskriminasi warga kulit putih.

“Namun Pemilu di Indonesia, Amerika, Belanda, dan Italia di abad 21, menunjukkan batasan mengenai komunikasi politik populis dan politik identitas menjadi kabur. Keduanya digunakan untuk memburukkan pihak lain, juga untuk membuat batasan antara kawan dan lawan,” tutur Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso, saat ditemui di kantor DPW LDII Papua Barat usai acara Musyawarah Wilayah IV LDII Papua Barat, pada Selasa (26/9).

Pemilu lalu, menurut KH Chriswanto, para elit politik menggunakan politik identitas untuk menandai atau melabel pihak lain. Bukan untuk membangkitkan semangat membangun bangsa dan negara, sebagaimana lahirnya teori politik identitas. Dari penggunaan politik identitas yang negatif itu, melahirkan komunikasi politik populis.

Komunikasi politik populis adalah bentuk komunikasi yang menyalahkan pihak lain, atas kegagalan negeri ini, “Bentuknya terlihat, kelompok-kelompok agama menyalahkan para nasionalis jauh dari Tuhan, sehingga negara menjadi gagal. Sementara kelompok nasionalis mengatakan kegagalan bangsa akibat pola pikir konservatif para pemuka agama,” tutur KH Chriswanto.

Di Italia, Jerman, dan Belanda menurut KH Chriswanto, para elit politik sayap kanan menuding penyebab sempitnya lapangan kerja dan penurunan ekonomi dialamatkan kepada para imigran Timur Tengah, “Sama halnya saat Amerika Serikat di bawah pimpinan Presiden Trump, menuding imigran Meksiko mengambil alih lapangan kerja warga,” ujarnya.

Politik identitas dan komunikasi politik populis, menurutnya, terbukti mampu memikat pemilih juga membangkitkan fanatisme. Namun ada risiko yang lebih besar, “Keutuhan, persatuan, dan kesatuan bangsa menjadi taruhan,” tegas KH Chriswanto. Cita-cita luhur berdirinya negara dan bangsa Indonesia jadi pertaruhan hanya karena Pemilu lima tahun sekali.

Ia pun mengingatkan para elit politik agar bersikap dewasa, dengan tidak membawa gaya kampanye politik identitas dalam menghadapi Pemilu 2024, “Saya minta seluruh elit politik supaya lebih dewasa, dalam mensikapi, tidak termakan pola-pola komunikasi politik populis dan praktik politik identitas yang berakibat timbulnya perpecahan,” kata Chriswanto.

Bangsa Indonesia yang memiliki keberagaman suku, agama, dan ras, menurut KH Chriswanto merupakan ladang subur tumbuhnya politik identitas. Apalagi, untuk keperluan instan menarik suara, politik identitas sangat rentan digunakan para elit politik. Ia pun berpesan, agar masyarakat tidak terprovokasi dan menyadari, Indonesia ini dibangun atas dasar perbedaan, “Dan sudah seharusnya perbedaan itu tidak dipermasalahkan lagi,” paparnya.

Ia pun juga mengimbau para elit politik untuk menyadari risiko perpecahan, bila masih menggunakan gaya lama dalam kampanye Pemilu. Selain itu, ia juga meminta pihak-pihak lain jangan menunggangi tahun politik demi popularitas, “Membuat kegiatan yang mendiskriminasi pihak lain di tahun politik, justru motifnya perlu dicurigai. Sekadar untuk popularitas atau memang ingin memecah belah bangsa,” tegas KH Chriswanto.

Antara popularitas dan ingin memecah blah bangsa, menunjukkan ketidakdewasaan dalam berbangsa dan bernegara. Justru, menurut KH Chriswanto, bila ingin memperoleh panggung dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, semua pihak harus menunjukkan kontribusinya dalam membangun negara. Bukan malah membuat gaduh atau menista pihak lain.

Lintas Daerah

Wujudkan Rukun dan Kompak, Warga LDII Bambu Kuning Adakan…

Bojonggede, Bogor (7/8). Sekitar 80 warga Pimpinan Anak Cabang (PAC) LDII Bambu Kuning mengadakan Family Gathering ke Pantai Carita, Pasir Putih, Pandeglang, Banten, Kamis (5/8). Kegiatan Family Gathering diadakan guna mewujudkan rukun, kompak antar warga PAC LDII Bambu Kuning. Selain itu, kegiatan tahunan ini dapat mempererat silaturahmi satu sama lain.

“Tujuan kegiatan ini untuk mempererat dan mempersatukan antar warga LDII agar terjalin, saling komunikasi, lebih erat lagi, kerja sama yang baik, dan saling mengenal yang satu dengan yang lainnya,” ujar Maryono, salah satu panitia pelaksana.

Dalam kegiatan ini, warga PAC LDII Bambu Kuning menyewa dua bus untuk perjalanan ke tempat wisata tersebut. Warga juga kompak berbusana dengan dresscode merah putih menyambut hari kemerdekaan Indonesia. Keseruan acara dapat terlihat saat semuanya mengikuti berbagai macam games seperti tebak gaya, estafet air dengan gelas, menggiring bola dengan pipa, hingga pembagian doorprizes.

Semua warga LDII yang hadir semangat dan senang selama kegiatan berlangsung. Pelaksanaan Family Gathering ini berjalan lancar hingga selesai acara. Kegiatan itu, diharapkan mampu meningkatkan rasa solidaritas kepada sesama warga LDII, “Dengan adanya kegiatan ini diharapakan dapat meningkatkan semangat dalam urusan ibadah, dalam urusan berorganisasi serta urusan bersosialisasi dengan sesama warga LDII,” tutupnya.

Oleh: Irma Santika (contributor) / Faqihu Sholih (editor)

Lintas Daerah

Wujudkan Rukun dan Kompak, Warga LDII Bambu Kuning Adakan…

Bojonggede, Bogor (7/8). Sekitar 80 warga Pimpinan Anak Cabang (PAC) LDII Bambu Kuning mengadakan Family Gathering ke Pantai Carita, Pasir Putih, Pandeglang, Banten, Kamis (5/8). Kegiatan Family Gathering diadakan guna mewujudkan rukun, kompak antar warga PAC LDII Bambu Kuning. Selain itu, kegiatan tahunan ini dapat mempererat silaturahmi satu sama lain.

“Tujuan kegiatan ini untuk mempererat dan mempersatukan antar warga LDII agar terjalin, saling komunikasi, lebih erat lagi, kerja sama yang baik, dan saling mengenal yang satu dengan yang lainnya,” ujar Maryono, salah satu panitia pelaksana.

Dalam kegiatan ini, warga PAC LDII Bambu Kuning menyewa dua bus untuk perjalanan ke tempat wisata tersebut. Warga juga kompak berbusana dengan dresscode merah putih menyambut hari kemerdekaan Indonesia. Keseruan acara dapat terlihat saat semuanya mengikuti berbagai macam games seperti tebak gaya, estafet air dengan gelas, menggiring bola dengan pipa, hingga pembagian doorprizes.

Semua warga LDII yang hadir semangat dan senang selama kegiatan berlangsung. Pelaksanaan Family Gathering ini berjalan lancar hingga selesai acara. Kegiatan itu, diharapkan mampu meningkatkan rasa solidaritas kepada sesama warga LDII, “Dengan adanya kegiatan ini diharapakan dapat meningkatkan semangat dalam urusan ibadah, dalam urusan berorganisasi serta urusan bersosialisasi dengan sesama warga LDII,” tutupnya.

Oleh: Irma Santika (contributor) / Faqihu Sholih (editor)

Lintas Daerah

Remaja Putri LDII Dibekali Jaga Kebersihan Diri dan Kesehatan…

Yogyakarta – Menjaga kebersihan diri itu sangat penting, karena beberapa alasan krusial kesehatan. Alasan yang paling utama, menjaga kebersihan diri itu jadi salah satu cara terbaik agar kondisi tubuh tetap sehat dan membantu mengurangi risiko penularan penyakit. Utamanya bagi perempuan, menjaga dan merawat organ kewanitaan menjadi hal yang penting untuk memastikan kesehatan reproduksinya. Hal itulah yang melatarbelakangi remaja putri LDII di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul untuk menggelar “Talkshow Healthy Inside Women: Kebersihan Diri dan Kesehatan Reproduksi”, Minggu (17/9/2023).

Bertempat di Masjid Baitussalam, Daengan, Kota Yogyakarta, acara diikuti lebih dari 350 remaja putri usia 16 tahun ke atas, dengan menghadirkan dua narasumber yang ahli di bidangnya. Yakni dr. Iin Nadzifah dari BKKBN DIY, “Cantik itu perlu, tidak hanya cantik dari luar, tetapi juga cantik dari dalam,” kata dokter Iin.

Permasalahan remaja putri adalah bau badan, kondisi fisik yang masih lincah untuk menghasilkan keringat dan kegiatan yang padat terkadang membuat kita tidak sadar kalau ternyata badan kita mengeluarkan bau yang tidak sedap. Tentu kita bertanya-tanya apa penyebabnya. Dokter Iin menjelaskan ada lima faktor yang menyebabkan bau badan. Pertama, diet yang tidak sehat, mengonsumsi jenis makanan dan minuman tertentu, bakteri, mengenakan pakaian ketat dan tidak menyerap keringat, serta stres.

“Lalu bagaimana cara kita untuk mencegah bau badan?” tanya dokter Iin. Caranya, mandi dua kali sehari, gunakan pakaian yang bahannya menyerap keringat dan tidak ketat, gunakan produk kesehatan anti bakteri, seperti sabun, shampoo, dan deodorant. Sementara itu, terkait kesehatan reproduksi, dr. Iin menjelaskan bahwa tidak hanya wajah yang perlu dirawat, tetapi organ reproduksi pun perlu dijaga dan dirawat.

“Organ reproduksi tidak boleh lembab, ganti celana dalam miniaml dua kali sehari, tidak dianjurkan menggunakan pantiliner setiap hari, dan hanya melakukan hubungan seksual dengan pasangannya (suami/istri),” jelasnya.

Jika organ reproduksi tidak dijaga dan dirawat, dr. Iin menambahkan, akan terjadi Inveksi Menular Seksual (IMS) atau Penyakit Menular Seksual (PMS). “Hal itu disebabkan kurangnya pengetahuan dan edukasi tentang organ reproduksi, banyak masyarakat utamanya orang tua masih merasa tabu untuk membicarakan hal ini kepada buah hatinya dan masyarakat,” katanya.

Faktor lain yang menyebabkan IMS adalah rasa takut, malu untuk konsultasi ketika sudah ada gejala yang dialami, sehingga ketika sudah parah susah untuk diobati. “Banyak masyarakat yang tanpa sadar tertular bahkan menularkan penyakit ini kepada orang-orang tersayang dan sekitarnya,” pungkasnya.

Oleh: Uyun Kusuma (contributor) / Faqihu Sholih (editor)

Lintas Daerah

LDII Sukolilo dan Takmir Masjid Luhur Al Ikhlas Surabaya…

Surabaya (27/9). PC LDII Kecamatan Sukolilo bersama Takmir Masjid Luhur Al Ikhlas Surabaya menggelar “Seminar Edukasi Menginspirasi (SERASI)”, pada Minggu (10/9). Kegiatan yang mengusung tema “Persiapkan Pernikahanmu, Ciptakan Masa Depanmu” tersebut, diikuti para remaja LDII dan santri Pondok Pesantren Mahasiswa (PPM) Khoirul Huda II dan III Surabaya.

Ketua Takmir Masjid Luhur Al-Ikhlas Musdiq Ali Suhudi mengatakan sebagian besar generasi muda beranggapan bahwa pernikahan itu merupakan hal yang rumit dan banyak meninggalkan masalah. Hal tersebut membuat generasi muda enggan memilih menikah. Untuk itu, generasi kuda perlu dibekali dengan edukasi pranikah. 

“Di acara ini kami bekali selain persiapan menikah seperti misalnya bagaimana sih cara berkenalan yang baik, bagaimana menikah dengan prosedur yang benar, bagaimana menyiapkan rencana finansialnya, orang menikah itu pemeriksaan medisnya seperti apa. Nah, itu kami bekali,” ujarnya.

 

Musdiq menambahkan hal terpenting adalah bagaimana mengarahkan para remaja agar bergaul dengan orang-orang yang memiliki kepahaman agama. Sebab menurutnya, untuk mendapatan jodoh yang terbaik harus dilihat dari kepahaman agamanya.

“Karena menikah adalah fase yang sangat menentukan. Dari sisi agama, begitu menikah itu pahalanya berlipat ganda. Dalam hadits, dengan menikah orang juga dapat memejamkan mata untuk tidak tergoda oleh kehidupan maksiat. Selain itu, menikah juga punya tanggung jawab baru. Artinya menikah ialah sesuatu hal yang memang harus dipersiapkan dengan baik,” ungkapnya.

Pada kesempatan itu, para peserta mendapat pembekalan pranikah dari sejumlah narasumber, di antaranya landasan pernikahan dalam koridor Islam, reproduksi sehat pranikah bagi kaum perempuan, dan manajemen keuangan rumah tangga.

 

Sementara itu, salah satu peserta Tyta Faza Efendi mengutarakan setiap mengikuti pengajian dirinya kerap didorong untuk menikah tanpa mendapat edukasi tentang persiapan pernikahan. “Jadi, setelah mengikuti seminar ini saya merasa bahwa ini bagus sekali kita untuk memiliki persiapan sebelum pernikahan. Kalau dari sudut pandang perempuan sendiri jujur masih banyak belum memiliki persiapan untuk menikah, terutama kesiapan mental. Tapi di SERASI ini kita diedukasi memiliki kesiapan mental sebelum menikah,” katanya.

Hal senada juga diungkapkan peserta seminar, Miftakhul Rahma. Sebelumnya, Ia mengaku belum ada pikiran untuk menikah karena sibuk menyelesaikan kuliah sekaligus nyantri di PPM Khoirul Huda III. “Memang bisa menikah sambil kuliah? atau emang bisa nyari jodoh sambil kuliah? Kemudian dengan mengikuti seminar ini jadi punya pikiran ternyata walaupun sambil kuliah cari jodoh juga bisa dan misalkan kalau emang kasih jodohnya waktu kuliah kenapa enggak,” pungkasnya.

Hal serupa juga diungkapkan peserta lain Rivaluna Rifiatul Aini. Menurutnya ia mendapat ilmu baru setelah mengikuti acara tersebut, khususnya ilmu finansial rumah tangga. “Ilmu yang saya dapat dari acara ini yaitu ada materi tentang finansial yang dimana sebelum kita melakukan pernikahan harus siap finansial. Nah, untuk kalangan anak muda sekarang takut menikah kan karena belum siap finansial. Jadinya, setelah mengikuti materi ini, tidak usah takut nikah gara-gara belum dapat pekerjaan nanti ada rezekinya sendiri. Dan itu benar kata narasumber yang menyampaikan bahwa ada rezeki setelah kita menikah untuk ke depannnya,” pungkasnya.

Oleh: Sofyan Gani (contributor) / Fitri Utami (editor)

Nasional

Jelang Muswil IV LDII Papua Barat, Ketum LDII Berpesan…

Manokwari (26/9). Menjelang Musyawarah Wilayah (Muswil) IV LDII Papua Barat, Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso berpesan, agar para pengurus membuat program pengabdian prioritas. Hal itu ia katakan, saat konferensi pers Pramuswil LDII Papua Barat, di Tabea Social House, Manokwari, Papua Barat, pada Minggu (24/9).

“Setelah kami berbincang, potensi program prioritas LDII Papua Barat, adalah penanganan kemiskinan dan pencegahan stunting. Akan kami pelajari, apakah karena masalah budaya, ekonomi, atau hal lainnya,” ujarnya.

Secara umum, Chriswanto mengungkapkan LDII memiliki “8 program pengabdian untuk bangsa”. “Pertama, adalah kebangsaan. Kemudian keagamaan, ada sisi moralitas. Program Pendidikan, harus profesional dan berkarakter. Program Kesehatan, seperti pencegahan stunting,” ujarnya.

Selanjutnya, ada program teknologi digital. “Kami bekerja sama dengan Kominfo, telah melaksanakan literasi digital pada 200 ribuan warga kami,” pungkasnya.

Hal itu bertujuan, agar tidak menjadi korban efek negatif dari era digital. “Kami berpesan, kamu adalah apa yang kamu pikirkan. Kalau pikiran baik, maka memanfaatkan teknologi digital, yang dibuka adalah yang baik-baik,” jelasnya.

Kemudian, program ekonomi syariah dan energi baru terbarukan. “Kami sudah membangun PLTS dan PLTMH di ponpes dan tempat ibadah kami. Kutub utara, setiap tahun bergeser 0,5 derajat. Maka, energi baru terbarukan penting dikaitkan dengan lingkungan hidup,” pungkasnya.

Terakhir, adalah program ketahanan pangan. “Saat ini terjadi el nino, yang menyebabkan banyak kekeringan. Kami mendorong, kedaulatan pangan yang berwawasan lingkungan,” ujarnya.

Selain rekomendasi program strategis, Chriswanto mengungkapkan, Muswil IV LDII Papua Barat yang akan dihelat pada tanggal 26 September itu, akan membicarakan beberapa hal. “Pertama, mengevaluasi kinerja kepengurusan periode sebelumnya. Apa yang harus diperbaiki, sesuai dengan program kerja yang telah dibuat,” imbuhnya.

Kedua, mengevaluasi kepengurusan, apakah ketua dilanjutkan atau memilih ketua yang baru. “Besok kami bermusyawarah secara mufakat,” jelasnya.

Ketiga, memberikan rekomendasi kondisi keterkinian. “Baik lokal di Papua Barat, maupun secara umum. Terlebih menyongsong Pemilu 2024, kami mengimbau warga LDII netral aktif dan damai,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Chriswanto juga mengungkapkan, kehadirannya di Papua Barat untuk menginformasikan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) DPP LDII yang akan dihelat pada tanggal 7-9 November 2023 di Jakarta.

“Sudah 2 tahun setelah Munas, kami punya kewajiban melaksanakan Rakernas. Untuk mengantisipasi perubahan lingkungan strategis,” ujarnya.

Terlebih, menjelang tahun politik 2024, ia mengatakan ada kehangatan berlebih yang berpotensi mengacaukan keberlangsungan bangsa dan negara. “Jangan sampai persatuan dan kesatuan kita rusak karena momen ini,” ujarnya.

Menurutnya, persatuan bangsa bisa rusak apabila Pemilu lebih banyak membicarakan jeleknya calon, dibandingkan baiknya calon. “Maka dalam Rakernas, kami akan mengundang tiga capres. Rakernas akan dibuka Presiden Jokowi dan ditutup Wapres Ma’ruf Amin,” katanya.

Ia berharap pada Rakernas nanti para capres menyampaikan visi dan misi, serta program kerjanya. “Bukan black campaign, juga tidak ada politik uang sehingga tidak terjadi potensi korupsi electoral,” jelasnya.

Maka, dari Pemilu 2024, LDII menginginkan yang terpilih merupakan wujud keterwakilan, bukan keterpilihan. “Kalau keterwakilan, menghindarkan potensi transaksional. Betul-betul untuk rakyat Indonesia,” tutupnya.

Sementara itu Ketua DPW LDII Papua Barat, Suroto mengatakan bahwa dalam Muswil IV LDII Papua Barat itu nantinya akan diikuti sekitar 80 orang yang terdiri dari perwakilan dari masing-masing kabupaten/kota. Yaitu dari Kabupaten Bintuni, Fakfak, Kaimana, Manokwari, sedangkan Kota Sorong dan Kabupaten Sorong hadir sebagai peninjau.

“Dengan kehadiran Ketua Umum LDII di Manokwari menambah semangat warga dan pengurus LDII Papua Barat dalam mensukseskan Muswil IV LDII Papbar dan meningkatkan karya, kontribusi dan komunikasi LDII di tengah masyarakat,” ujar Suroto.

Lintas Daerah

Ratusan Warga LDII Cilacap Gotong Royong Bangun Masjid

Cilacap (26/9). Ratusan warga PAC LDII Desa Maos antusias bergotong royong untuk mengecor pembangunan Masjid Baitul Mukmin, yang berada di Desa Maos Kidul, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, pada Minggu (10/09).

Kegiatan tersebut melibatkan sebanyak 390 warga LDII dari usia muda maupun dewasa. Ketua Panitia Pembangunan Masjid, H.Ali Masruri mengungkapkan masjid yang berukuran 20×20 M tersebut sudah dibangun sejak awal tahun 2023. Ia berharap kegiatan tersebut bisa membangkitkan budaya gotong royong. 

“Semoga Dalam kegiatan gotong royong seperti ini bisa terus membudaya di lingkungan warga LDII, agar terciptanya guyub rukun dan Kerjasama yang baik,” ujarnya.

Lebih lanjut ia mengatakan pembangunan masjid yang dianggarkan senilai Rp3 Milyar ini berasal dari dana swadaya dan sedekah warga LDII. Masjid tersebut kemudian akan digunakan sebagai sarana ibadah warga LDII dan masyarakat sekitar. “Semoga dengan adanya masjid ini warga LDII tambah lancar dan khusyuk dalam beribadah,” tambahnya. 

Oleh: Aditya S (contributor) / Fitri Utami (editor)