LDII Bekasi Kolaborasi dengan MUI Jatiwaringin Gelar Salat Ied Bersama
Bekasi (8/5). Pimpinan Anak Cabang Lembaga Dakwah Islam Indonesia (PAC LDII) Kelurahan Jatiwaringin Pondok Gede Bekasi bersinergi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kelurahan Jatiwaringin melaksanakan Sholat Idul Fitri 1444 H di Masjid Al Falah, Jatiwaringin yang dihadiri ratusan jamaah.
Ustadz Cecep Suhendar, selaku Wakil Ketua MUI Kelurahan Jatiwaringin yang juga merupakan Ketua Seksi Hubungan Antar Lembaga dari PAC LDII Jatiwaringin menjadi Imam dan khotib Salat Idul Fitri 1444 H menyampaikan khutbahnya, “Dalam kesempatan berlebaran pada Hari Idul Fitri ini, marilah kita sama-sama membersihkan hati kita sesama muslim sebangsa dan setanah air. Hilangkan rasa benci, rasa dengki gantilah semuanya itu dengan marhamah dan mahabbah serta kasih sayang. Dengan hati terbuka, muka yang jernih dan tangan yang diulurkan, kita saling bermaafan.”
“Untuk itu, mari kita jadikan momentum Idul Fitri di masa pasca pandemi covid 19 ini sebagai batu loncatan agar kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik, bisa menjadi umat yang lebih baik, bisa menjadi bangsa yang lebih baik, yang lebih mengedepankan kebersamaan, gotong royong, guyub, rukun ketimbang pertikaian dan perselisihan. Sehingga seruan pemerintah serta harapan kita bersama : Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat, akan dapat terwujud. Bagi kita, umat Muslim Indonesia, hari raya Idulfitri ini sudah selayaknya dirayakan sebagai sebuah kemenangan, bukan kemenangan dari sebuah peperangan fisik, karena konteks zamannya sudah berbeda. Akan tetapi kemenangan sebagai sebuah bangsa, karena hingga hari ini alhamdulillah kita berhasil merawat kebersamaan dalam semangat persaudaraan bernegara.”
Dewan Penasihat PAC LDII Jatiwaringin, H. Zulyar Kopa menyampaikan rasa syukur bahwa Salat Idul Fitri untuk warga LDII di wilayah Jatiwaringin berlangsung lancar. Momen itu juga menjadi ajang silaturohim kepada Tokoh Agama (Toga) maupun Tokoh Masyarakat (Tomas) untuk menjalin sinergi demi kemaslahatan umat di masa pasca pandemi.
“Kita sadar, bahwa tidak mudah merawat kebersamaan di tengah masyarakat Indonesia yang sangat majemuk, lebih majemuk dibanding masyarakat Negara Arab sekalipun ketika Rasulullah SAW mulai mengemban misi kenabian (nubuwwah), 14 abad yang lalu. Sebagai umat yang saat ini berjumlah mayoritas di Indonesia, adalah tugas kita bersama, umat Muslim Indonesia, untuk memberikan teladan bahwa semakin kita taat beragama, semakin kita bisa merawat semangat persaudaraan, dan semakin kita soleh secara pribadi, maka semakin kita bisa memberikan kontribusi pada terciptanya kemaslahatan bersama. Pandemi yang baru saja berlalu hendaknya menjadi pelajaran,” katanya.
“Kita bersyukur bahwa kita telah dapat bersabar serta konsisten meraih 5 sukses ibadah Ramadhan, yaitu Sukses Puasa Ramadhan, Sukses Tarawih, Sukses tadarus Alquran, Sukses I’tikaf Lailatul Qodar dan Sukses Zakat Fitrah. Dengan Begitu, insyaa Alloh kita tidak termasuk hamba-hamba yang merugi setelah bulan Ramadhan berlalu,” tutupnya.
Oleh: Herlan Maulana (contributor) / Noni Mudjiani (editor)