Lintas Daerah

Bina Kebersamaan, LDII Gelar Pertandingan Persahabatan

Kudus (20/2) – Dalam rangka berolah raga bersama dan silaturohim antar generasi muda, maka DPD LDII Kab.Kudus mengadakan pertandingan sepak bola persahabatan antara santri Pondok Pesantren Baitul Qudus dan Pemuda PC LDII Kudus, 12/2. Pertandingan dilaksanakan di Lapangan Hawe Purwosari Kudus.

Sebelumnya PC LDII Kudus Kota sudah rutin melakukan pertandingan sepak bola persahabatan bersama klub lain di Kudus. Olahraga ini tidak hanya memberikan manfaat fisik bagi para pemainnya, tetapi juga manfaat sosial dan psikologis. Pertandingan persahabatan ini merupakan kegiatan yang baik untuk memperkuat hubungan sosial dan persahabatan antara kedua tim.

Selain itu, pertandingan ini juga menjadi wadah bagi para pemain sepak bola untuk mengasah keterampilan teknis dan taktis mereka. Kedua tim akan mengeluarkan kemampuan terbaik mereka dalam pertandingan ini, tetapi yang terpenting adalah semangat persahabatan dan sportivitas yang dijunjung tinggi.

Pada pertandingan kali ini, Santri Pondok Pesantren Baitul Qudus berhasil meraih kemenangan dengan skor 4-1 atas Pemuda PC LDII Kudus Kota. Namun, bukan kemenangan semata yang menjadi hal utama dalam pertandingan ini. Kegiatan ini menjadi sarana bagi kedua tim untuk saling berbagi pengalaman dan saling mengenal lebih jauh satu sama lain. Pertandingan sepak bola persahabatan ini juga membawa manfaat positif bagi kesehatan para pemainnya. Sepak bola adalah olahraga yang mengharuskan para pemainnya berlari, melompat, dan bergerak secara aktif. Hal ini dapat membantu meningkatkan kesehatan kardiovaskular dan kebugaran fisik secara keseluruhan.

 

Oleh: Ilham Hamdani (contributor) / rully kuswahyudi (editor)

Lintas Daerah

Ajak Warga Patuhi Hukum, LDII Bekerja Sama dengan Kejaksaan…

Lampung Utara (20/2) – Dalam rangka membin warga agar sadar, taat hukum dan memahami tentang kebangsaan, maka DPD LDII Kab.Lampung Utara dan Kejaksaan Negeri Lampung Utara mengadakan kegiatan Penerangan hukum, 16/2. Kegiatan ini berupa penerangan hukum dan penyuluhan 4 Pilar Kebangsaan ini diadakan di Masjid Nurul Huda, Talang Jembatan, Kec Abung Kunang, Kab Lampung Utara dalam program Jaksa Masuk Pesantren.

Materi diberikan oleh Kasubsi A Intelijen Glenn Lucky. Dalam pemaparan materi itu Glen menyampaikan “Warga LDII supaya dapat mengenali hukum dan jauhi hukuman. Serta setelah mengenali hukum jangan sekali kali bermain dengan hukum.”

Glen menambahkan bahwa dirinya sudah mengenal LDII sejak bertugas di Kalimantan Timur. “Sebelum saya dinas di Lampung Utara juga sudah kenal dengan LDII di Kaltim, Kabupaten Paser, serta bekerja sama dengan LDII di sana,” tambah Glen.

Wakil Ketua PC LDII Nurani juga berkomentar “Bahwa dengan adanya penyuluhan 4 pilar kebangsaan ini dapat menjadikan warga LDII ikut merawat keutuhan NKRI, serta memahami wawasan kebangsaan”.

 

Dalam pemaparan materi ini di terima dengan antusias oleh peserta yang hadir. Hadir dalam kegiatan ini Kepala Desa Talang Jembatan Deni Aris Munandar, Babinsa Serka Suratman, siswa siswi Pondok Pesantren Al Huda, seluruh pengurus PC dan PAC se-Kabupaten Lampung Utara. Hadir pula Sekretaris DPW LDII Lampung Heri Sensustadi. “Kegiatan ini sangat baik sekali sebagai upaya sosialisasi tentang kebangsaan dan hukum pada masyarakat. Hal ini sesuai dengan tema ‘Kenali Hukum Hindari Hukuman’. LDII menerapkan warga agar tunduk dan patuh pada hukum serta perundang-undangan yang berlaku,” tegas Heri.

 

Oleh: Smp Istfahani (contributor) / rully kuswahyudi (editor)

Lintas Daerah

Kejari Tulungagung Beri Penyuluhan Hukum ke Santri Ponpes Luhur…

Tulungagung (20/2). Ratusan santri dan santriwati Pondok Pesantren Luhur Sulaiman menyambut kedatangan Kajari Tulungagung, Ahmad Muchlis dan diterima dengan hangat oleh pembina Pondok Pesantren Luhur Sulaiman KH. Sukanto.

Pada kunjungan kali ini, Kajari Tulungagung Ahmad Muchlis memberi penyuluhan hukum kepada para santri dan santriwati Ponpes Luhur Sulaiman “Kami hadir di Ponpes Luhur Sulaiman ini merupakan perintah dari Kejagung melalui Kejati Jawa Timur untuk memberikan penerangan dan penyuluhan hukum terutama mengenai 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara khususnya di lingkungan kawan-kawan LDII,” katanya. “Saya berpesan kepada santri dan santriwati Ponpes Luhur Sulaiman harus belajar mengerti sebagai negara hukum terkait aturan hukum. Selain itu, memahami dasar kehidupan berbangsa dan bernegara itu ada 4 Pilar yakni Undang-Undang Dasar 1945, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” sambungnya.

“Disamping itu, kunjungan ini semakin mempererat tali silaturahmi bersama-sama kawan-kawan LDII,” kata Ahmad Muchlis menambahkan. Selain itu, Sukanto yang juga sebagai ketua DPD LDII Kabupaten Tulungagung mengatakan bahwa kunjungan dari Kajari Tulungagung ini merupakan program dari Kejari Tulungagung yang bertujuan untuk memberikan penyuluhan hukum sekaligus mempererat tali silaturahmi. “Pak Kajari datang di Ponpes Luhur Sulaiman yang merupakan ponpes binaan dari LDII ini merupakan tindak lanjut dan menjalin silaturahmi yang telah terjalin selama ini, dan sebenarnya kami juga sudah pernah berkunjung ke Kejari Tulungagung beberapa waktu yang lalu. LDII juga memiliki 8 klaster kontribusi dan diantaranya memiliki kesamaan dengan program dari Kejari Tulungagung, yakni klaster Kebangsaan. Tutur Sukanto Selaku Ketua DPD LDII

“8 program pokok LDII diantaranya Kebangsaan, Dakwah, Pendidikan, Ekonomi Syariah, Kesehatan Herbal, Ketahanan Pangan dan Lingkungan, Teknologi Digital, dan Energi Baru Terbarukan,” tambahnya. “8 program pokok LDII diantaranya Kebangsaan, Dakwah, Pendidikan, Ekonomi Syariah, Kesehatan Herbal, Ketahanan Pangan dan Lingkungan, Teknologi Digital, dan Energi Baru Terbarukan,” tambahnya.

“Seperti hari ini kita melihat bersama paparan wawasan kebangsaan dari Pak Kajari. Alhamdulillah, Pak Kajari merasa puas,” sambungnya. Menurut Sukanto, pihaknya menyambut bahagia atas kunjungan Kejari Tulungagung dalam menjalin tali silaturahmi sekaligus memberikan pencerahan dan penyuluhan masalah hukum di Ponpes Luhur Sulaiman.

Oleh: Dadad Prasetyo (contributor) / Noni Mudjiani (editor)

Lintas Daerah

Kejari Magetan Ajak Santri Kenali Hukum, Jauhi Hukuman

Magetan (20/2). Kejaksaan Negeri (Kejari) Magetan telah menggelar Program Jaksa Masuk Pesantren dengan tagline “Kenali Hukum, Jauhi Hukuman”. Acara ini diadakan pada hari Rabu (15/2/2023) di Aula PP Baitul ‘Ulum PAC LDII Desa Puntukdoro Plaosan Magetan.

Dalam acara tersebut, Kasubsi Ekonomi dan Pembangunan Strategis, Julang Romadlon mengajak para santri untuk bijak dalam bermedsos dan tidak melanggar UU ITE, terutama dalam hal pencemaran nama baik. Acara ini juga dihadiri oleh Kasi Intel Kejari Magetan, Antonius yang meminta para santri untuk mempelajari UU ITE dan sanksi hukumnya agar terhindar dari jeratan hukum.

Selain itu, dalam sambutannya, Ketua DPD LDII Magetan H. Joko Pramono menyambut baik Program Jaksa Masuk Pesantren dan berharap para santri dapat menyerap semua yang disampaikan oleh para pemateri. Program Jaksa Masuk Pesantren ini bertujuan memberikan pencerahan hukum kepada para santri di Pesantren Baitul ‘Ulum, terutama terkait dengan masalah-masalah yang erat kaitannya dengan dunia remaja seperti bullying, penyalahgunaan teknologi informasi, pelecehan seksual terhadap anak, dan peredaran narkoba.

Semua peserta diharapkan untuk dapat menghindari permasalahan hukum dengan cara bijak dalam bermedsos dan mematuhi hukum yang berlaku. Dalam kegiatan tersebut, juga disosialisasikan tentang bahaya narkotika. (Zain)

 Oleh: JAINURI – S16JRI -JATIM 16.03 085791131354 (contributor) / Noni Mudjiani (editor)

Lintas Daerah

Jalin Komunikasi untuk Kerja Sama, LDII Audiensi Kejari Pasuruan

 

Pasuruan (13/2). Bertempat di Kantor Kejaksaan Negeri Kota Pasuruan di Jalan Panglima Sudirman Kota Pasuruan, LDII Kota Pasuruan beraudiensi dengan Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Pasuruan. DPD LDII Kota Pasuruan dipimpin ketuanya H.Mohammad Ali didampingi jajaran pengurus harian. Sementara itu dari Kejari dihadiri oleh Kepala Kejaksaan Negeri Pasuruan Maryadi Idham Khalid, Kepala Seksi Intelijen Wahyu Susanto dan beberapa staf Kejari lainnya.

Pada kesempatan itu H.Mohammad Ali memaparkan sejarah berdiri dan kiprah LDII dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ali juga meluruskan terhadap pandangan dan stigma negatif LDII di masyarakat. “Isu-isu negatif tersebut berkembang karena tidak adanya komunikasi yang terbuka antara masyarakat dan warga LDII,” imbuhnya.

Sementara Maryadi Idham Khalid menyampaikan beberapa hal tentang peran serta Ormas dan Kejari sebagai aparatur negara untuk membina semua elemen di masyarakat. “Sebagai aparatur negara, Kejari bertugas mengingatkan bahwa semua elemen masyarakat harus berperan serta demi keutuhan NKRI, dan jangan ada aktifitas yang mengatasnamakan agama dan faham lainnya yang berniat memecah belah NKRI,” pungkasnya.

DPD LDII Kota Pasuruan juga menyampaikan permohonan kepada Kejari atas tindak lanjut kegiatan audiensi ini berupa kegiatan penyuluhan hukum kepada warga LDII yang disambut baik dan senang hati oleh Kejari Kota Pasuruan. Diharapkan dengan langkah awal melalui kegiatan audiensi ini, Kejari dan LDII bisa saling bersinergi bersama dalam membina dan mewujudkan keutuhan NKRI.    (DFR)

Oleh: Danang Fadian (contributor) / rully kuswahyudi (editor)

Lintas Daerah

LDII Siap Bantu Bupati Wujudkan Zero Stunting

Jember (20/2). Sesuai hasil Musyawarah Nasional (MUNAS) IX LDII tahun 2021, ada delapan bidang pengabdian LDII untuk bangsa. Yaitu kebangsaan, keagamaan, pendidikan, ekonomi syariah, pertanian,kesehatan,energi baru terbarukan dan platform digital. Khusus untuk bidang kesehatan, LDII sangat konsen membantu tugas pemerintah menurunkan angka stunting yang ada di masyarakat menuju zero stunting tahun 2024.

Beberapa kegiatan yang sudah kami lakukan adalah pengajian khusus usia pra nikah, sosialisasi kesehatan alat reproduksi wanita, pembentukan poskestren dan pelatihan parenting skill. Hal ini disampaikan oleh Ketua DPD LDII Kabupaten Jember, Akhmad Malik Afandi saat memberikan sambutan pada acara Focus Group Discussion yang dihelat di Aula Serbaguna Al Manshurin Patrang (18/2).

Acara yang mengambil tema Pencegahan Stunting Sejak Dini Menuju Generasi Emas Indonesia itu menghadirkan empat orang nara sumber yaitu Plt. Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Perikanan, Kepala Bidang Keluarga Sejahtera Dinas P3AKB Kab. Jember dan Apoteker Alumni Ponpes Mahasiswa Syafiurrohman.

 

Ratusan peserta dari wanita LDII yang tersebar di semua kecamatan se jember sangat antusias mengikuti acara tersebut dan menyatakan siang menjadi kader zero stunting untuk kabupaten jember tahun 2004. Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kab. Jember, Koeshar Yudiarto yang membuka acara ini memberi apresiasi atas dedikasi dan upaya yang dilakukan LDII dalam pencegahan stunting karena permasalahan ini tidak bisa diselesaikan oleh pemerintah saja tetapi memerlukan kerjasama semua pihak termasuk ormas seperti LDII.

Semoga dengan acara FGD ini akan ada persepsi yang sama mengenai stunting dan cara penanganannya. Selain itu, Koehar menambakan bahwa perbedaan data antara Dinas Kesehatan dengan Survey Status Gizi Balita Indonesia tentu akan menjadi koreksi bagi kami untuk terus berusaha semaksimal mungkin menuju zero stunting tahun 2024. Hal ini disebabkan karena angka stunting akan berdampak kepada kualitas sumber daya manusia, ujar Koeshar yang pernah menjadi Kepala Puskesmas Bangsalsari tersebut.

Oleh: Akhmad Malik Afandi (Jember) (contributor) / Faqihu Sholih (editor)

Lintas Daerah

LDII Bungo Jambi Bagikan Konsumsi dan Air Mineral di…

Bungo (20/2). Warga LDII Pelepat Ilir, Kabupaten Bungo, Jambi, berpartisipasi pada peringatan Hari Lahir NU ke-100, dengan memberikan dukungan berupa konsumsi dan air mineral. Acara itu, dihelat di lapangan Tambunan, Bungo, pada Rabu (15/2). Melalui kegiatan tersebut, diharapkan acara dapat berjalan lancar, serta memperkuat ukhuwah Islamiyah antara LDII dan NU. (Sabar P).

Lintas Daerah

Kejaksaan Beri Penyuluhan Hukum pada Warga LDII Tanggamus

Tanggamus, 20/2. Kepala Kantor Cabang Kejaksaan Negeri Tanggamus beberapa waktu yang lalu mengadakan penyuluhan hukum pada pengurus dan warga LDII Kab.Tanggamus. Kegiatan bertempat di Masjid Al-Ikhsan, Dusun Pucungrejo, Pekon Singosari Kec. Talang Padang, 10/2.

Penyuluhan dengan tema “Peningkatan Nilai-Nilai 4 Pilar Kebangsaan RI” itu diberikan oleh Sagimin selaku Kasubsi Intelijen dan Datun mewakili Kacabjari Talangpadang, dan Kasubsi Pidum dan Pidsus Anugerah Budi Perkasa yang memberikan materi 4 pilar kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI serta Toleransi antar Umat beragama.

 

Kegiatan Pembinaan Masyarakat Taat Hukum (BINMATKUM) ini disambut baik oleh Ketua PC LDII Kecamatan Talang Padang Sigit Fajriyanto Isnaeni. Dalam sambutannya Sigit mengucapkan selamat datang kepada Kepala Kantor Cabang Kejaksaan Negeri dan jajaran. “LDII merasa bahagia dan berterima kasih atas terselenggaranya kegiatan ini. Semoga hal ini menjadi tambahan wawasan dan pengetahuan bagi warga,” ujar Sigit.

Acara diikuti oleh tokoh agama, tokoh masyarakat, aparatur Pekon, Rismawan-rismawati, serta jamaah Masjid Al-Ikhsan. Jamaah yg mengikuti kegiatan Penyuluhan hukum tersebut menyimak penjelasan dengan khidmat, serta antusias mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Turut hadir dalam kegiatan tersebut H. Sudirman, S.Pd selaku Sekretaris DPD LDII Kabupaten Tanggamus. (royan)

 

 

Oleh: Caklegh Royan (contributor) / rully kuswahyudi (editor)

Lintas Daerah

Polres Gunungkidul Gelar Jumat Curhat, LDII Hadir Beri Masukan

Gunungkidul, 20/2. Kegiatan Jumat Curhat digelar Polres Gunungkidul merupakan bentuk komunikasi dan silaturahmi bersama tokoh masyarakat dan ormas yang ada Gunungkidul, 10/2. Kegiatan Hadir pada acara ini Wakapolda DIY Brigjen R. Slamet Santosa dan jajaran, Kapolres Gunungkidul AKBP Edi Bagus Sumantri dan jajaran, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh ormas /lembaga dan tokoh Pemuda yang ada di wilayah Kabupaten Gunungkidul.

Wakapolda Brigjen Slamet dalam arahannya mengatakan bahwa kegiatan yang kita lakukan saat ini bertujuan untuk meningkatkan sinergitas komunikasi dan kebersamaan para tokoh elemen masyarakat bersama Polri dalam upaya untuk menciptakan kantibmas yang kondusif.

 

Di saat itu pula turut hadir Ketua DPD LDII Gunungkidul Wahono Budi Rustanto dan H. Nurasid selaku Dewan Penasehat LDII Gunungkidul. Nurasid di kesempatan itu memberikan masukan terkait dengan persoalan kekerasan yang marak dilakukan oleh anak anak remaja jogja yang saat ini dikenal dengan sebutan klithih. “Hal seperti ini diharapkan jangan sampai merembet masuk kewilayah Gunungkidul, serta juga banyaknya kasus penyalahgunaan narkoba di kalangan masyarakat, dengan demikian sangat perlu sekali sinergitas bersama melakukan penyuluhan hukum kepada masyarakat,” ujar Nurasid.

 

Wakapolda DIY mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang turut serta perhatian terhadap keamanan dan ketertiban di wilayahnya, dengan demikian sinergi antara kepolisian dan masyarakat tetap berjalan. “Apabila ada kasus yang meresahkan masyarakat untuk segera melaporkan kepada kepolisian agar kasus tersebut segera ditangani dengan baik jelasnya. Kami dalam menangani suatu permasalahan tentunya kami mengedepankan tindakan pencegahan penanganan dan upaya jalur hukum. Dengan tetap menjaga Jogja sebagai kota pelajar, kota budaya dan kota wisata dan kami berpesan agar setiap penanganan kasus di masyarakat agar diupayakan diselesaikan tanpa jalur hukum, ini menjadi tanggungjawab kita bersama,” tambah Wakapolda.

 

Sementara itu Wahono Budi Rustanto, LDII menyambut baik kegiatan ini sekaligus mengucapkan terimakasih kepada Kapolres Gunungkidul yang telah menginisiasi dan memfasilitasi kegiatan ini. “Hal ini upaya menciptakan Gunungkidul yang tertib, aman dan kondusif. Kegiatan ini banyak sekali manfaatnya bagi masyarakat, sehingga masyarakat perlu mendapatkan informasi yang berkaitan dengan ketertiban lingkungan. Warga masyarakat berharap tentang ketertiban lingkungan, kenakalan remaja, perlindungan perempuan dan anak, ketertiban berlalulintas, perjudian, Pinjol, dan juga persoalan-persoalan yang lain yang tidak mendidik masyarakat di Gunungkidul perlu mendapatkan perhatian khusus,” harap Wahono.

 

Oleh: Masgino Masgin (contributor) / rully kuswahyudi (editor)