Blog

Lintas Daerah

LDII Depok Bagikan 250 Paket Sembako

Depok (11/06). Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPD LDII) Kota Depok menggelar aksi sosial pada bulan Ramadan tahun ini, berupa pembagian 250 paket sembako bagi warga sekitar Kantor Sekretariat LDII di Kelurahan Kalimulya, Kecamatan Cilodong.

Ketua DPD LDII Kota Depok, H. Ratman Latif, M.Pd mengatakan, kegiatan pembagian sembako ini rutin dilakukan setiap tahun. Bahkan setiap kepengurusan LDII tingkat kecamatan dan kelurahan pun, dianjurkan untuk menggelar kegiatan sosial di bulan Ramadan.

“Pembagian paket sembako kali ini mengutamakan protokol kesehatan, sehingga nanti warga mengambil paket di rumah RT setempat untuk meminimalisir kerumunan,” ujar Ratman.

Sementara itu, Lurah Kalimulya Nandang Juhana, S.Sos mengapresiasi kegiatan sosial yang dilaksanakan LDII. Apalagi kegiatan ini dilaksanakan rutin setiap tahun yang merupakan kepedulian pengurus dan warga LDII memberikan perhatian dan partisipasinya ke warga Kalimulya.

“Saya sangat berterima kasih dengan kegiatan yang dilaksanakan LDII yang merupakan wujud peduli dengan sesamanya. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa dilaksanakan terus ke depannya,” harap Nandang.

Selain paket sembako, LDII juga menyalurkan 37 karung baju layak pakai atau pakaian barokah ke berbagai daerah yang membutuhkan. Ribuan pakaian yang dikemas dengan rapi sebagai wujud cinta warga LDII kepada sesama, telah didistribusikan ke wilayah Karawang, Indramayu, Pakis, dan Bandung.

Pembagian paket sembako yang digelar di kantor DPD LDII Kota Depok, dihadiri Lurah Kalimulya, Ketua DPD LDII Depok, dan tokoh masyarakat sekitar. (fadel)

Oleh: Fadel Abrori (contributor) / olive (editor)

Lintas Daerah

LDII Merauke Tolak Terorisme dan Paham Radikalisme

MERAUKE (10/06). Deklarasi bersama menolak terorime dan paham radikalisme dicanangkan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Merauke di Hotel Swiss-Bell, pada Selasa (08/06).

“Ini menunjukkan sikap dan respon seluruh jajaran LDII Merauke sebagai anak bangsa untuk berkomitmen menolak secara tegas tindakan terorisme dan paham radikal yang mengatasnamakan agama,” ujar Bekti Utomo Ketua DPD LDII Kabupaten Merauke.

Bekti Utomo menegaskan, hal tersebut tidak sejalan dengan ajaran di dalam Alquran maupun Alhadis karena Islam adalah agama rahmatan lil alamin. “LDII akan berupaya untuk memberikan kontribusi nyata dan lebih baik lagi dalam kehidupan bermasyarakat dengan tetap mengedepankan nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,” tegasnya.

Di samping itu, target Bekti adalah membuat program yang menitikberatkan pada pembinaan karakter, peningkatan kapasitas SDM, serta melibatkan diri dalam kegiatan keagamaan. “Khususnya dalam membina generasi muda untuk menuju generasi yang alim, fakih, mandiri dan profesional,” tutup Bekti.

Oleh: Rully Sapujagad (contributor) / olive (editor)

Lintas Daerah

Cetak Jurnalis Muda yang Profesional Religius, LDII Surabaya Adakan…

Surabaya (10/06). Berita itu bukan karangan atau pendapat pribadi, tapi menyampaikan fakta. “Berita yang kita tulis, harus berasal dari peristiwa yang benar-benar terjadi,” ujar Sofyan sebagai pemateri pada acara Workshop dan Pembentukan Tim Jurnalis Surabaya pada Minggu (6/7) di Masjid Nashrullah, binaan PC LDII Kenjeran.

Acara tersebut diadakan oleh Tim Informasi dan Komunikasi (INFOKOM) Penggerak Pembina Generus Surabaya. Tujuan dari acara tersebut adalah  mencetak para jurnalis muda yang berkompeten dan memiliki karakter profesional religius.

“Saya berharap melalui acara workshop ini akan muncul jurnalis-jurnalis muda yang siap membantu Tim Infokom PPG Surabaya dalam menulis berita dan mendokumentasikan seluruh kegiatan yang ada di PC PAC LDII Surabaya,” ujar Fauzan selaku ketua pelaksana dalam acara tersebut.

 Dalam penyampaiannya Sofyan juga mengatakan bahwa di dalam setiap berita harus disertai dengan foto jurnalistik, yang mana foto jurnalistik adalah bentuk dari jurnalisme yang menggunakan gambar-gambar dalam rangka mengabarkan sebuah berita. “Pengambilan foto jurnalistik itu tidak perlu menggunakan kamera mahal yang penting foto bisa menceritakan tentang moment tersebut,” ujar Sofyan.

Selain menulis berita dan proses pengambilan foto jurnalistik. Sofyan juga menerangkan tentang etika dalam proses melakukan wawancara dengan seorang narasumber. “Dalam mencari berita, seorang jurnalis juga harus memiliki etika wawancara yaitu berpenampilan rapi, memperkenalkan diri sebelum memulai wawancara dan menggunakan bahasa yang sopan. Jadi jangan asal todong,” tambah Sofyan.

Sofyan juga berpesan bahwa dalam menulis berita diusahakan menggunakan kalimat yang singkat, padat, jelas dan mudah dimengerti oleh pembaca. “Usahakan dalam menulis berita. Pembaca dapat memahami dengan cepat dan isi berita mudah tersampaikan. Jangan sampai dalam membaca tulisan kita, pembaca masih berfikir dan tidak paham dengan apa yang kita tulis,” tutupnya.

Oleh: Yessy Sy (contributor) / olive (editor)

audiensi-ldii-walikota ben Tangsel

Walikota Tangerang Selatan Benyamin Davnie Ajak LDII Bina Karakter…

Dalam rangka mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul sehingga dapat membentuk karakter Kota Tangerang Selatan yang cerdas modern dan religius, Walikota Tangerang Selatan Drs. H. Benyamin Davnie mengajak LDII berkolaborasi melakukan pembinaan karakter generasi muda di kota penyangga ibukota negara ini. Harapan itu disampaikan Walikota Tangerang Selatan Benyamin Davnie ketika menerima audiensi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kota Tangerang Selatan yang dipimpin Ketua DPD LDII Tangsel Edy Iriyanto, di kantor Pemkot Tangsel (9/6/2021).

Mantan Wakil Walikota Tangsel pendamping Hj. Airin Rachmi Diany, SH, MH selama dua periode ini meyakini, pendidikan agama yang baik dapat membentuk karakter yang juga menjadi lebih baik.
“Saya titip, LDII bantu pembelajaran karakter, sehingga ketika tumbuh dewasa mereka tidak hanya mempunyai ilmu (dari) sekolah, tetapi juga memiliki ilmu-ilmu lain yang tidak diterapkan di sekolah,” pintanya.

Menyambut baik ajakan tersebut, Edy Iriyanto menyampaikan bahwa LDII Tangerang Selatan berkomitmen membina karakter generasi penerus yang profesional religius melalui sekitar 60 majlis taklim yang tersebar di 7 Pimpinan Cabang (PC) tingkat kecamatan, 31 Pimpinan Anak Cabang (PAC) tingkat kelurahan, maupun melalui pondok pesantren binaan LDII, seperti Ponpes Manba’ul Ulum di Kecamatan Pondok Aren dan Ponpes Baitussalam di Pondok Cabe Udik, Kec. Pamulang.

Pengasuh Ponpes Baitussalam yang juga salah satu dewan guru LDII Tangsel, H. Abdul Aziz, S.Pdi, M.Pd menambahkan, selain dua pondok pesantren yang sudah ada tersebut, saat ini LDII Tangsel sedang dalam proses mendirikan Pondok Pesantren Mahasiswa (PPM) yang nanti akan memberikan pembekalan agama dan pendidikan karakter kepada para mahasiswa yang kuliah di Tangerang Selatan, seperti UIN, UNPAM, UT, dan lain-lain.

“PPM yang sudah ada saat ini adalah berada di Pondok Karya Bintaro, yang menampung anak-anak mahasiswa STAN, yang lokasinya persis di seberang Kampus STAN Jurang Mangu,” papar Abdul Aziz.
Lebih lanjut dijelaskan Edy Iriyanto, dibangunnya beberapa pondok pesantren tersebut sebagai sarana bagi generasi penerus bangsa untuk membekali diri dalam meraih cita-cita menjadi individu yang ber-akhlaqul karimah, alim faqih, dan mandiri.

“Cita-cita yang kami sebut sebagai Trisukses Generasi Penerus tersebut kami maksudkan agar generasi penerus bangsa mampu menghadapi berbagai pengaruh akhir zaman. Kami meyakini upaya ini sangat penting dan tidak bisa ditunda-tunda lagi. Untuk itu, para pengasuh pondok pesantren kami minta untuk menyusun dan melaksanakan kurikulum pendidikan yang memadai untuk menunjang tujuan tersebut,” jelas Edy Iriyanto.

Dijelaskan Edy Iriyanto, ilmu Al Qur’an dan Al Hadits merupakan ilmu yang paling utama dipelajari di berbagai pondok pesantren binaan LDII ini. Disiplin ilmu lainnya, adalah pendidikan terkait dengan pendidikan pembentukan karakter yang mengutamakan pendidikan memelihara kerukunan, kekompakan, kerjasama dalam berbagai hal yang bermanfaat, membangun kejujuran, amanah dan berhemat.

Di akhir pertemuan tersebut Benyamin Davnie mengajak LDII membantu mengingatkan masyarakat bahwa pandemic Covid-19 masih ada, dan meminta agar masyarakat selalu menjaga protokol kesehatan: memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun di air mengalir atau dengan hand sanitizer, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas. //**

Nasional

Ketum DPP LDII: “Kerusakan Ekosistem Petaka Bagi Umat Manusia”

Jakarta (6/6). Setiap 5 Juni, seluruh dunia memperingati Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia. Peringatan tahun ini jadi yang ke-49. Peringatan hari lingkungan sedunia yang nyaris setengah abad itu, menjadi alarm bagi umat manusia, bahwa lingkungan yang baik mendukung kehidupan umat manusia.

“Merawat lingkungan adalah tanggung jawab umat manusia sebagai khalifah yang diturunkan di muka bumi oleh Allah. Manusia dipersilakan memanfaatkan lingkungan dan alam sekitarnya, untuk kesejahteraannya tapi memeliharanya juga menjadi kewajiban,” ujar Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso.

Menurut KH Chriswanto, lingkungan merupakan pendukung kehidupan di muka bumi. Kerusakan ekosistem akan menjadi petaka bagi siapapun yang berada dalam lingkup ekosistem itu. Menurutnya, umat manusia harus berupaya keras menjaga lingkungan agar bumi yang satu ini, tetap bisa menjadi rumah tinggal yang nyaman bagi umat manusia.

“Sebagai umat Islam kita wajib bersyukur karena Allah SWT yang telah menciptakan bumi yang indah ini sebagai tempat tinggal manusia. Untuk itu, merawat lingkungan adalah keniscayaan,” ujarnya. KH Chriswanto meyakini ada hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan, “Kita menjaga bumi, maka bumi menjaga kita,” ujarnya. Ia mengatakan LDII sangat mendukung semangat Hari Lingkungan Hidup (HLH) tahun 2021, yaitu “Generasi Restorasi.”

Untuk itu, LDII sejak lama terus berusaha mewujudkan sumber daya manusia (SDM) profesional religius yang berwawasan lingkungan. Kiprah LDII di bidang lingkungan dapat dilihat dari gerakan Go Green sejak 2008, yang dicetuskan di Jawa Timur bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur.

“Gerakan itu terus berlanjut hingga kini, dengan menanam 3,5 juta lebih pohon dengan angka kematian mencapai 7 persen,” ujar KH Chriswanto. Selain itu, LDII berupaya mengembangkan pemanfaatan energi terbarukan, dengan menggunakan sel surya untuk mencukupi kebutuhan listrik di Ponpes Wali Barokah, Kediri, Jawa Timur.

Menggolah limbah juga diupayakan di pesantren yang dinaungi LDII. Di Pesantren Minhajusshobirin, Jakarta Timur, bekas air wudlu dimanfaatkan sebagai bahan dasar aquaponik, “Akuaponik merupakan sistem pertanian berkelanjutan, sehingga kebutuhan lauk berupa ikan dan sayuran dapat dicukupi secara mandiri,” ujar KH Chriswanto.

Pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan menjadi salah satu program kerja unggulan LDII. Ketua DPP LDII Sudarsono yang juga Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB), menyatakan untuk menyambut Hari Lingkungan Hidup Sedunia, pihaknya akan melaksanakan berbagai kegiatan.

“Seluruh kegiatan tersebut dihelat pada Juni, seperti kampanye di media sosial tentang Hari Lingkungan Hidup,” ujarnya. Menurutnya kegiatan itu tak sekadar meriah di media sosial, menurut Sudarsono, bulan Juni juga jadi pencanangan Gerakan Sadar Lingkungan, soft launching Kader Gemilang (Generasi Muda Bela Lingkungan) LDII, dan Webinar Penanganan Sampah Rumah Tangga pada era pandemi Covid 19. Semuanya akan dilaksanakan dalam bulan Juni 2021.

DPP LDII berharap, pada masa depan Kader Gemilang LDII menjadi agen perubahan dalam mengatasi masalah lingkungan, “Untuk itu, Kader Gemilang LDII akan dilatih secara berkelanjutan melalui rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan penanggulangan masalah lingkungan bekerja sama dengan pemangku kepentingan terkait,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Departemen Litbang, IPTEK, Sumberdaya Alam dan Lingkungan (LISDAL) yang juga Guru Besar Fakultas Kehutanan IPB, Sri Wilarso, mengatakan pandemi Covid-19 secara tidak langsung membawa dampak positif bagi lingkungan makro. Di antaranya, pemulihan lingkungan yang terlalu padat oleh lalu lalang manusia.

“Namun isu penting terkait pandemi Covid-19, adalah penanganan limbah di tingkat rumah tangga. Bagaimana best practice penanganan limbah terkait Covid-19 akan dibahas dalam webinar LDII dalam rangka HLH 2021,”ujarnya.

Sesuai tagar HLH 2021 #GenerasiRestorasi, LDII menyambutnya dengan gerakan sadar lingkungan pada bulan Juni, “Gerakan ini dilakukan di seluruh jajaran organisasi LDII di seluruh Indonesia dengan melaksanakan berbagai kegiatan antara lain menanam pohon, penanganan sampah rumah tangga sesuai kondisi setempat,” imbuhnya.

Lintas Daerah

DPD LDII Demak ikuti Silaturahim Kebangsaan Secara Daring

Demak – Silaturahim Kebangsaan DPW LDII Provinsi Jawa Tengah yang diikuti oleh DPD Kabupaten/Kota se Jawa Tengah secara daring, tema “Budaya Saling Memaafkan Memperkokoh Persatuan Bangsa dan Nilai nilai Luhur Pancasila dalam Kehidupan Bermasyarakat Berbangsa dan Bernegara”, dengan tausyiah oleh Ketua MUI Jawa Tengah Dr. KH. Akhmad Darodji, M.Si.

Hadir dalam kegiatan segenap pengurus harian DPD LDII Kab. Demak, Ketua MUI Demak KH. Ghozali Ihsan, Kepala Kankesbangpolinmas Demak Agus Herawan, SIP, MM., Kepala Kantor Kemenag H. Ahmad Muhtadi, M.PdI. dan perwakilan dari FKUB Demak.

Oleh: Rully Sapujagad (contributor) / Fachrizal Wicaksono (editor)

Lintas Daerah

Audiensi dengan Walikota Serang, LDII Perkenalkan Kepengurusan Baru dan…

Kota Serang (31/5) – Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) LDII Kota Serang melaksanakan audiensi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Serang pada Senin, 31 Mei 2021 bertempat di Ruang Kerja Walikota Serang.

Pengurus LDII Kota Serang diterima oleh Walikota Serang H. Syafrudin, S.Sos, M.Si, didampingi oleh Asisten Daerah I Anton Gunawan dan Kabag Kesra Setda Kota Serang Suherman.

Pada audiensi ini, Ketua LDII Kota Serang H. Fajar Syiamu Akbar, SE, MAP menyampaikan tujuannya untuk menjalin silaturahim dan memperkenalkan kepengurusan yang baru dalam jajaran pengurus LDII Kota Serang.

“Alhamdulillah kami diberikan kesempatan melakukan audiensi dengan Bapak walikota untuk menjalin silaturahim dan memperkenalkan profil LDII yang baru,” ucapnya.

Ketua LDII Kota Serang juga menyerahkan Laporan Kegiatan Triwulan keorganisasian disertai penyerahan majalah Nuansa. Lebih lanjut, Ia menjelaskan bahwa LDII telah menyelenggarakan Munas LDII ke IX dengan menunjuk Ir. KH. Chriswanto Santoso, M. Sc sebagai Ketua Umum LDII.

“Munas juga menghasilkan delapan program DPP LDII, diantaranya, kebangsaan, pendidikann, ekonomi syariah, kesehatan dan herbal, ketahanan pangan, energi yang terbarukan dan teknologi digital 4.0, yang akan menjadi fokus program kerja LDII kota Serang,” ucapnya.

Hadir pada audiensi kali ini, H. Sutarman (Dewan Penasehat), H. Meini Dahlan (Sekretaris), Ust. Jajang Abdurrahman (PAD), Priatna Sulaiman (Bendahara) (Hartono/Fredi Lines).

——————–

Lintas Daerah

Jalin Tali Silaturahmi, Pengurus LDII Krembung Silaturahmi ke Kapolsek

SIDOARJO (2/6). Pengurus PC LDII Kec. Krembung bersilaturahmi dengan Kapolsek Krembung, AKP Imam Yuwono S.H, kedatangan tersebut bertujuan untuk menjalin tali silaturahmi dan melaporkan berbagai kegiatan LDII (31/5).

Ketua PC LDII Kec. Krembung Didik Mulyanto mengungkapkan bahwa kedatangannya merupakan agenda rutin setiap bulan Ramadhan. Namun tahun ini, pihaknya datang dengan membawa seluruh pengurus LDII Ranting Krembung, “Tujuannya agar saling mengenal dan bisa melanjutkan kerja sama dalam pembinaan umat,” ujar Didik.

AKP Imam Yuwono, S.H., didampingi PS Kasi Humas Aiptu Ismail dan PS Kanit Intelkam Aiptu Amrul Irawan mengucapkan terima kasih dan berharap kedatangan LDII ke Polsek Krembung bisa mempererat tali silaturahmi. “Semoga awal pertemuan rutin ini bisa kita tindaklanjuti dengan kegiatan di lapangan,” ujar Imam.

Sementara itu, sebelum pertemuan berakhir, Kapolsek Krembung mengajak pengurus LDII bekerja sama dalam menegakkan protokol kesehatan terhadap kegiatan keagamaan maupun kemasyarakatan selama masa pandemi mengingat Pandemic Covid-19 yang masih belum tertangani.

 

 

Oleh: Rully Sapujagad (contributor) / olive (editor)

Nasional

Ketum DPP LDII: Inklusivitas Pancasila Membuat Semua Pemeluk Agama…

Jakarta (1/6). Keberagaman suku, ras, dan agama di Indonesia menjadi keelokan tersendiri berkat adanya Pancasila. Meskipun Islam menjadi agama mayoritas, agama-gama lain dapat dijalankan dengan bebas di Indonesia.

“Hari lahir Pancasila menjadi momen untuk mengenang jasa para pendiri bangsa. Atas jasa mereka, bangsa Indonesia bisa menjalankan hak asasi yang esensial yakni memeluk agama atau keyakinan dan menjalankan ibadah,” ujar KH Chriswanto Santoso.

Menurutnya, Pancasila yang inklusif sejalan dengan nilai-nilai Islam. Inklusivitas Pancasila itu, membuat semua pemeluk agama di Indonesia nyaman dan tenteram beribadah, bahkan umat Islam yang mayoritas pun turut melindungi keberagaman agama di Indonesia.

“Pancasila dan Islam itu beriringan, bahkan nilai-nilai Islam terdapat dari sila pertama hingga kelima,” ujar KH Chriswanto Santoso. Ia mengatakan, meskipun terjadi perdebatan sengit mengenai Piagam Jakarta dan terjadi kompromi dengan mengubahnya menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa, hal tersebut justru membuka ruang Islam yang inklusif.

KH Chriswanto Santoso menyitir Bung Karno, sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa merupakan wujud memeluk agama yang dilandasi gotong royong, “Di dalam gotong-royong terdapat sikap saling menghormati, menghargai, toleransi, semangat membantu, tanpa meninggalkan jati diri sebagai umat Islam atau pemeluk agama tertentu,” imbuhnya.

Ia mendorong umat Islam yang inklusif, “Atas dasar prinsip Pancasila yang menjadi asas organisasi kami, dan Islam yang rahmatan lil alamin, kami mendorong warga LDII dan umat Islam umumnya untuk toleran, terbuka, saling menghargai dan menghormati tanpa meninggalkan keyakinannya,” tuturnya.

Di mata KH Chriswanto, Pancasila sebagai ideologi yang inklusif, menekankan penghormatan terhadap keberagaman yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia, “Dalam kondisi bangsa yang hidup di negeri yang bukan negara berdasarkan agama ataupun sekuler, justru kehidupan beragama menjadi indah. Penuh toleransi, yang memungkinkan semua umat beragama berkontribusi dalam pembangunan,” imbuhnya.

Radikalisme, pada akhirnya tidak mendapat ruang di Indonesia, begitu pengingat dari KH Chriswanto Santoso, “Menganggap paling benar sendiri, hanya menciptakan golongan atau kelompok yang radikal. Hal ini tak sesuai dengan prinsip-prinsip Pancasila,” imbuhnya. Untuk itu, ia mengingatkan para tokoh agama atau sekelompok orang untuk tidak memaksakan agama atau keyakinan, karena bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.

Ia mengingatkan, sebagai negara demokrasi yang mayoritas penduduknya umat Islam, Indonesia menjadi teladan bagi negara-negara lain, “Di Indonesia, mayoritas melindungi minoritas. Pancasila yang menjadi dasar negara, memastikan agar tidak terjadi penindasan terhadap minoritas,” pungkasnya.

KH Chriswanto mengatakan, pesan-pesan Islam yang inklusif diwakili bahkan digemakan dengan kuat oleh Pancasila. Kelahiran Pancasila menurutnya, juga merupakan cermin kebesaran hati para tokoh-tokoh Islam saat itu, “Meskipun umat Islam berjuang memerdekakan Indonesia, tokoh-tokoh agama yang lain tak kalah besar jasanya untuk kemerdekaan bangsa Indonesia. Dan Pancasila menjadi cermin yang elok kebesaran jiwa para pendiri bangsa itu,” imbuhnya. /**

Lintas Daerah

PC LDII Ciroyom dan Maleber Gelar Salat Gerhana Bersama

Bandung (06/01). Beberapa waktu lalu, PC LDII Ciroyom dan Maleber menggelar salat gerhana berjamaah di masjid setempat (26/05).

Pada kesempatan tersebut, Ustadz Robi yang merupakan ulama setempat menjelaskan, “Terjadinya gerhana itu bukan karena lahirnya atau matinya seseorang. Gerhana terjadi sebagai bukti keagungan dan kekuasaan Alloh. Nabi memerintahkan kepada umat Islam supaya mengerjakan salat gerhana dan mengagungkan kepada Alloh.”

Sesuai petunjuk dan arahan DPP LDII dan MUI di wilayah masing-masing warga LDII mengerjakan salat gerhana, tetap menerapkan protokol kesehatan. Menjaga jarak, menggunakan masker, serta menghindari kerumunan.

Oleh: Hafid Wahyu (contributor) / Noni Mudjiani (editor)