Remaja Putri LDII Dibekali Jaga Kebersihan Diri dan Kesehatan…
Yogyakarta – Menjaga kebersihan diri itu sangat penting, karena beberapa alasan krusial kesehatan. Alasan yang paling utama, menjaga kebersihan diri itu jadi salah satu cara terbaik agar kondisi tubuh tetap sehat dan membantu mengurangi risiko penularan penyakit. Utamanya bagi perempuan, menjaga dan merawat organ kewanitaan menjadi hal yang penting untuk memastikan kesehatan reproduksinya. Hal itulah yang melatarbelakangi remaja putri LDII di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul untuk menggelar “Talkshow Healthy Inside Women: Kebersihan Diri dan Kesehatan Reproduksi”, Minggu (17/9/2023).
Bertempat di Masjid Baitussalam, Daengan, Kota Yogyakarta, acara diikuti lebih dari 350 remaja putri usia 16 tahun ke atas, dengan menghadirkan dua narasumber yang ahli di bidangnya. Yakni dr. Iin Nadzifah dari BKKBN DIY, “Cantik itu perlu, tidak hanya cantik dari luar, tetapi juga cantik dari dalam,” kata dokter Iin.
Permasalahan remaja putri adalah bau badan, kondisi fisik yang masih lincah untuk menghasilkan keringat dan kegiatan yang padat terkadang membuat kita tidak sadar kalau ternyata badan kita mengeluarkan bau yang tidak sedap. Tentu kita bertanya-tanya apa penyebabnya. Dokter Iin menjelaskan ada lima faktor yang menyebabkan bau badan. Pertama, diet yang tidak sehat, mengonsumsi jenis makanan dan minuman tertentu, bakteri, mengenakan pakaian ketat dan tidak menyerap keringat, serta stres.
“Lalu bagaimana cara kita untuk mencegah bau badan?” tanya dokter Iin. Caranya, mandi dua kali sehari, gunakan pakaian yang bahannya menyerap keringat dan tidak ketat, gunakan produk kesehatan anti bakteri, seperti sabun, shampoo, dan deodorant. Sementara itu, terkait kesehatan reproduksi, dr. Iin menjelaskan bahwa tidak hanya wajah yang perlu dirawat, tetapi organ reproduksi pun perlu dijaga dan dirawat.
“Organ reproduksi tidak boleh lembab, ganti celana dalam miniaml dua kali sehari, tidak dianjurkan menggunakan pantiliner setiap hari, dan hanya melakukan hubungan seksual dengan pasangannya (suami/istri),” jelasnya.
Jika organ reproduksi tidak dijaga dan dirawat, dr. Iin menambahkan, akan terjadi Inveksi Menular Seksual (IMS) atau Penyakit Menular Seksual (PMS). “Hal itu disebabkan kurangnya pengetahuan dan edukasi tentang organ reproduksi, banyak masyarakat utamanya orang tua masih merasa tabu untuk membicarakan hal ini kepada buah hatinya dan masyarakat,” katanya.
Faktor lain yang menyebabkan IMS adalah rasa takut, malu untuk konsultasi ketika sudah ada gejala yang dialami, sehingga ketika sudah parah susah untuk diobati. “Banyak masyarakat yang tanpa sadar tertular bahkan menularkan penyakit ini kepada orang-orang tersayang dan sekitarnya,” pungkasnya.
Oleh: Uyun Kusuma (contributor) / Faqihu Sholih (editor)