Serang (15/11). DPW LDII Banten menerima kunjungan ulama dan pini sepuh dari 21 pondok pesantren (Ponpes) se-Banten, Jakarta, dan Jawa Barat di Gedung DPW LDII Banten, Kramatwatu, Kabupaten Serang, pada Rabu, (6/11).
Pondok Minhaajurrosyidiin, Jakarta Timur dan Pondok Sumber Barokah, Karawang adalah dua pondok paling besar diantara 21 pondok yang lainnya. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian kunjungan kerja pondok pesantren Minhaajurrosyidiin Jakarta di Banten. Beberapa lokasi yang dikunjungi yakni Pondok Pesantren El Musawa (BUBS), SMP Dan SMA Baitul Ulum Almusawwa, dan terakhir di Gedung DPW LDII Banten.
Pinisepuh Ponpes Minhaajurrosyidiin KH. Sampurno menyampaikan, kunjungan kerja itu adalah wujud silaturrahim, menyapa saudara-saudara di Banten, khususnya pengurus dan warga LDII. “Di Jakarta sendiri LDII dan Ponpes Minhaajurrosyidiin sudah biasa melakukan kegiatan-kegiatan di tingkat kota dan kabupaten. Begitu pula jika mengadakan kegiatan selalu mengundang rekan-rekan LDII,” kata sampurno.
Ia menambahkan, kunjungan kerjanya di Banten untuk mewujudkan salah satu program tahunan. Hal itu dilakukan untuk menjaga persatuan dan kesatuan diantara elemen bangsa, “LDII merupakan lembaga dakwah yang memiliki strategi dakwah dan visi misi yang sama yaitu untuk menyiarkan agama Allah SWT di bumi Indonesia, mempertahankan NKRI, Pancasila, UUD 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika. Kalau kita semuanya bersatu dengan satu tujuan meskipun berbeda kendaraan, kita akan mengalami kejayaan umat Islam di Indonesia”, ucapnya.
KH. Sampurno menjelaskan, peran pondok pesantren salah satunya sebagai corong syiar agama Islam. “Masyarakat Jakarta berbeda dengan di Banten. Tantangan utama adalah masyarakatnya, kemudian cara menghadapi masyarakatnya, karena Jakarta termasuk penduduk yang heterogen,” ungkapnya.
Menghadapi tantangan tersebut, lanjutnya, tentunya para alim ulama dan pinisepuh menyiarkan agama Islam melalui dakwah dengan baik sehingga bisa diterima masyarakat dan membantu menjaga kerukunan antar umat beragama.
Sementara, Ketua DPW LDII Banten Dimo Tono Sumito mengatakan, LDII telah mencanangkan dakwah sejuk, agar apa yang disampaikan bisa dengan mudah diterima oleh masyarakat. “Dakwah yang sejuk, santun, tidak menjatuhkan kelompok lain, sehingga dakwah kami bisa diterima masyarakat,” kata Dimo.
Untuk menjalankan program tersebut, Dimo menambahkan, pihaknya bekerjasama dengan MUI, pemerintahan dan ormas Islam lainnya dalam menyelenggarakan Diklat Dakwah dan Fiqih. “Setiap tahunnya pengurus LDII Banten selalu berkontribusi dalam kegiatan-kegiatan yang ada di pemerintahan dan juga selalu menjadi juri dalam kegiatan MTQ tingkat kabupaten/kota dan provinsi. Hal ini juga menunjukkan bahwa LDII tidak eksklusif, LDII selalu terbuka dalam hal apapun,” terang Dimo.
Menurutnya, kunjungan alim ulama dan pinisepuh Ponpes itu merupakan suatu penghormatan bagi DPW LDII Banten. Ia menegaskan, akan balik berkunjung dan bersilaturahim ke Pondok Pesantren yang saat itu hadir di Banten.
Oleh: Bung Pream (contributor)
Kunjungi berbagai website LDII
DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng