Malang, 29/3 – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bersilaturahim dengan pondok pesantren peserta Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Pesantren (EKO-Tren) One Pesantren One Product (OPOP). Dalam kegiatan ini, Gubernur Khofifah menyerahkan beberapa penghargaan dan peluncuran tabungan santri bersama Bank Jatim.
Acara digelar selama dua hari, pada Kamis dan Jumat (16-17/3/2023), di Hotel Harris Malang ini diisi dengan diskusi panel dengan peserta OPOP. Selain juga diselenggarakan puncak acara inagurasi secara hybrid yang diikuti 250 pesantren luring, dan 750 pesantren secara daring. Penghargaan yang diserahkan oleh Gubernur Khofifah, yaitu sertifikat produk halal pada lima Koppontren, yakni Koppontren Nurul Faroh Lumajang, Koppontren Al Miftah Lumajang, Koppontren Al Mahrusiyah Lirboyo Kota Kediri, Koppontren Al Khusyu Blitar, dan Koppontren Al Amanah Sidoarjo.
Selain itu juga diserahkan Buku Profil EKO-Tren OPOP Jatim kepada pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh Kota Malang Kyai Hj. M. Bisri. Gubernur juga memberikan penghargaan kepada sembilan tokoh penggerak OPOP yang terdiri dari Kadiskop UMKM Jatim, Bank Indonesia KPW Jatim, Walikota Malang, Bupati Malang, Walikota Mojokerto, Bupati Jember, Bupati Ngawi, Bupati Trenggalek, ITS Surabaya.
Selanjutnya Gubernur meluncurkan Tabungan Santri yang merupakan produk tabungan Bank Jatim Syariah yang diperuntukkan bagi santri atau pengurus di lingkungan pondok pesantren. Melalui tabungan ini mereka mendapatkan fasilitas berupa kartu santri sekaligus sebagai kartu ATM yang bisa digunakan di seluruh mesin ATM Bank Jatim maupun bank lain.
Saat ini EKO-Tren OPOP terus digalakkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Hal itu, bertujuan untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan kepada para santri dan menjadikan pesantren sebagai institusi pemberdayaan masyarakat sekitar. Tiga ponpes binaan DPD LDII Kabupaten Jember juga ikut hadir pada perhelatan tersebut. Adalah Ponpes Al Manshurin, Ponpes Minhajurrosyidin dan PPM Syafiurrohman. Ketua LDII Jember, Akhmad Malik Afandi berharap tiga pondok ini terus bisa mengembangkan inovasi dan kreatifitas pengembangan usaha pesantren sehingga bisa terwujud santri preneur, pesantren preneur dan social preneur. Hal ini sejalan dengan salah satu program DPP LDII yaitu menciptakan tri sukses pembinaan generus yaitu alim faqih, berakhlaqul karimah dan mandiri.
Ditemui di lokasi, sekretaris OPOP Jatim, Gus Ghofirin berharap semakin banyak pondok pesantren binaan LDII yang bisa bergabung dengan OPOP, karena saya yakin potensi yang dimiliki oleh LDII akan mampu mempercepat tercapainya tujuan pemberdayaan ekonomi umat.
Oleh: Akhmad Malik Afandi (Jember) (contributor) / rully kuswahyudi (editor)