LDII Bakung Bekali Remaja Keterampilan Peramutan Jenazah Sesuai Sunnah

Bandar Lampung (17/2). Masjid Baiturrahman, Kelurahan Bakung, Teluk Betung Barat, Bandar Lampung, Lampung menjadi saksi antusiasme remaja LDII usia SMP sampai dengan Pranikah dalam mengikuti Pengajian Remaja PAC LDII Bakung bertajuk “Peramutan Jenazah”, pada Minggu (16/2). Kegiatan yang diikuti 90-an peserta itu selain memberikan bekal keilmuan secara mendalam mengenai peramutan jenazah juga keterampilan praktik secara langsung melalui simulasi.

Dalam kegiatan tersebut, peserta didampingi oleh tiga pemateri, yakni Ustadz Yoso, Ustadzah Sumarni, dan Ustadzah Yanti. Dalam pemaparan materinya, Ust. Yoso menyampaikan tahap demi tahap yang perlu dilakukan manakala diketahui kabar meninggalnya seseorang.

“Pertama tentu menyiapkan perlengkapan, bermusyawarah dengan keluarga terkait waktu pemakaman, selain juga menyebarkan kabar duka kepada sanak saudara dan umat muslim lainnya,” ungkapnya.

Ia menambahkan, setelah semua perlengkapan disiapkan, jenazah siap dimandikan, dikafani, dan selanjutnya disemayamkan kemudian dishalatkan. “Setelah sesuai dengan waktu yang disepakati oleh keluarga, jenazah diberangkatkan ke pemakaman untuk dikuburkan dan ditutup dengan memberikan doa jenazah sesuai dengan tuntunan,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua PC LDII Teluk Betung Barat, Budi Pamungkas mengungkapkan, kegiatan pengajian dengan tema peramutan jenazah itu sengaja digelar untuk memberikan keterampilan remaja dalam mewujudkan kesiapan akan datangnya ajal kapan saja. “Sehingga remaja mampu memberikan kontribusi yang bermanfaat saat diperlukan dalam situasi genting meninggalnya seseorang yang segera membutuhkann penanganan,” ujarnya.

Dengan adanya dukungan dan antusiasme yang tinggi, kegiatan ini membuktikan bahwa edukasi tentang peramutan jenazah merupakan langkah positif LDII dalam mempersiapkan generasi muda menjadi individu yang siap memberikan kontribusi di berbagai situasi. Semoga kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan guna memperkuat kesiapsiagaan masyarakat, terutama generasi muda, dalam menghadapi berbagai dinamika kehidupan.

 

Oleh: Ahmat Nurdin (contributor) / FF (editor)

Kunjungi berbagai website LDII

DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng