Polsek Tanah Abang Buka Puasa Bersama LDII dan Anak…
Jakarta (22/04) - Bulan Ramadhan adalah bulan penuh maghfiroh (pengampunan), rahmah serta barokah. Momen baik inilah yang digunakan oleh Polsek Metro Tanah Abang Jakarta Pusat melaksanakan kegiatan berbagi sekaligus silaturahim antara seluruh jajaran Polsek Metro Tanah Abang, LDII dan anak-anak yatim yang ada di sekitar wilayah Masjid As Shoddiqin Bendungan Hilir sebagai tempat melaksanakan Acara "Ramadhan Barokah Polsek Metro Tanah Abang Buka Puasa Bersama LDII Beserta Anak Yatim."
Dalam sambutan pembukaan, selaku tuan rumah pelaksanaan acara M. Rofiq Sujarwanto yang juga Ketua PC LDII Kecamatan Tanah Abang Jakarta Pusat menyampaikan bahwa kegiatan yang diinisiasi oleh Kapolsek Metro Tanah Abang Jakarta Pusat adalah kegiatan positif sebagai penyemangat untuk bisa selalu bersama-sama dalam menjaga ukhuwah mendukung terciptanya kamtibmas di lingkungan serta tidak lupa untuk memunculkan selalu rasa berbagi di diri pribadi masing-masing.
Kompol Singgih Hermawan, Kapolsek Metro Tanah Abang Jakarta Pusat turut memberikan sambutan dengan berbagai pesan dan arahan positif. Mengingatkan selalu disaat pandemi ini agar selalu menjaga kamtibmas dengan baik serta terus menetapi protokol kesehatan.
Dengan inisiasi positif untuk acara ini, beliau memberikan arahan agar tidak memaksakan pulang kampung jika kondisi tidak memungkinkan. Serta menyampaikan dalam bentuk rasa syukur bahwa di bulan Ramadhan ini, semua bisa menjalankan ibadah sekaligus berbagi dengan anak-anak yatim sebagai bagian dari sambutannya.
Dalam acara ini hadir Danramil 0105/JP Tanah Abang Mayor Arh. Saryono, Ketua MUI Tanah Abang Ust. M. Atho A., Ketua DMI Tanah Abang H. M. Sanny R., Lurah Bendungan Hilir Tanah Abang Rida Mufrida, Pimpinan Ranting NU Imron Bustami, personel bhabinkamtibmas polsek dan babinsa koramil Tanah Abang, pengurus harian PAC LDII Bendungan Hilir, Kebon Kacang, Karet Kuningan, serta pengurus RT dan RW setempat.
Sebagai bentuk syukur dan terima kasih, LDII memberikan kenang-kenangan kepada Kapolsek serta beberapa tamu undangan. Diharapkan acara seperti ini dapat terus dilaksanakan dengan baik sehingga ukhuwah dan silaturrahim senantiasa terjaga (mufiqs/Fredi Lines).
PAC LDII Ciroyom Pererat Silaturahim dengan MUI
Bandung (21/4) - Ketua PAC LDII Kelurahan Ciroyom, Kec. Andir, Kota Bandung H. Eep Yoyo Supardi mempererat hubungan dengan Ketua MUI Kelurahan Ciroyom, Ust. Lukman Al Rasyid melalui silaturahim di rumah Ketua MUI pada Rabu, 21 April 2021. H. Eep menyampaikan bahwa kegiatan warga LDII Ciroyom pada bulan ramadhan dengan menyelenggarakan tarawih, dan tadarus di masjid dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Sementara, Lukman menyampaikan kegiatan MUI beruapa syiar Islam melalui buletin/tabloid, kuliah subuh streaming via FB group MUI (Hafid Wahyu/FF Lines).Pesan Khofifah Kepada LDII Jawa Timur
Surabaya (29/8). Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) LDII Jawa Timur menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil ) IX, untuk memilih ketua dan jajaran pengurus masa bakti 2020-2025. Acara tersebut dihelat di Aula Pondok Pesantren Sabilurrosyidin, Surabaya, Jawa Timur. Acara Muswil LDII Jawa Timur tersebut dihelat secara daring.
“Acara ini dilaksanakan dengan menggunakan aplikasi Zoom dan Senkom Digital Communication,” ujar Ketua Panitia Muswil LDII Jawa Timur, Dadang Zahrawanugraha. Muswil secara daring ini, dilaksanakan sehubungan masih tingginya pandemi Covid-19 di Surabaya. Acara tersebut, menurut Dadang, diikuti 38 kabupaten/kota di seluruh Jawa Timur. Mereka berada di 38 studio mini, tersebar dengan peserta ulama, pengurus pleno DPW LDII Jawa Timur, pengurus pleno DPD LDII, dan peninjau.
Dalam kesempatan itu, Ketua DPW LDII Amien Adhy menyatakan tema Muswil adalah “Membangun Jatim Cerdas, Sehat, dan Harmoni Melalui Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Profesional Religius”. Menurut Amien Adhy, tema ini diangkat, karena program kerja LDII banyak yang beririsan dengan program kerja Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
“Delapan klaster program kerja DPW LDII yang diadopsi dari Rakernas DPP LDII banyak bersentuhan dengan Nawa Bhakti Satya,” kata Amien. Sembilan program itu Jatim Sejahtera, Jatim Kerja, Jatim Cerdas dan Sehat, Jatim Akses, Jatim Berkah, Jatim Agro, Jatim Amanah, Jatim Berdaya, dan Jatim Harmoni, “Kesembilan program utama itu diwujudkan dalam tagline, berupa prinsip kerja yang Cepat, Efektif, Tanggap, Transparan, dan Responsif (CETTAR).
Senada dengan Amien Adhy, dalam sambutannya, Pj Ketua Umum DPP LDII Chriswanto Santoso menegaskan, delapan program kerja LDII adalah wawasan kebangsaan, keagamaan, pendidikan, ekonomi syariah, kesehatan dan herbal, ketahanan pangan dan lingkungan hidup, energi terbarukan, dan teknologi digital.
“LDII mengupayakan agar organisasi ini berpartisipasi aktif dalam pembangunan di Indonesia, di luar core kegiatan LDII di bidang dakwah. Dengan cara mengajak warga LDII fokus pula terhadap tujuh bidang lainnya, yang bersentuhan langsung dengan masyarakat Indonesia,” ujar Chriswanto Santoso.
Chriswanto dalam pembukaannya, menggarisbawahi, dakwah LDII menyentuh pula kalangan marjinal, “Kami berdakwah di kampung kusta di Ngenget, Tuban, dan membuka pengajian tuna rungu di Surabaya. Bahkan kami juga berdakwah di Lapas dan di wilayah perbatasan,” ujar Chriswanto.
Sementara di bidang ekonomi, Chriswanto mendorong warga LDII membangun Usaha Bersama berbasis ekonomi syariah. DPP LDII mendorong UMKM saling bekerja sama, bergotong royong, saling menguatkan, untuk menyambut ekonomi yang sifatnya kompetisi, “Sesama UMKM nasional, harus bekerja sama bukan berkompetisi dengan begitu bisa menghadapi pasar bebas atau persaingan di tingkat global,” imbuhnya.
Chriswanto mengingatkan, agar para peserta tetap berpartisipasi dalam level yang tinggi meskipun dalam Muswil LDII Jawa Timur dilaksanakan secara daring, “Partisipasi, saran, dan ide-ide anda, akan berpengaruh dalam keterlibatan LDII dalam membangun bangsa, mewujudkan Indonesia Emas pada 2035 nanti,” ujarnya.
Menurutnya, Muswil LDII Jawa Timur sangat strategis, karena menuntut adaptasi agar organisasi lincah dalam menghadapi zaman yang berubah dengan cepat, “Pandemi ini membuat krisis ekonomi global, bila dibiarkan akan mengakibatkan krisis multidimensi. Untuk itu perlu SDM yang khusus, di mana kita menggeser cara kerja normal, menjadi ekstra normal bahkan menjadi super ekstra normal. Inilah pentingnya SDM khusus, SDM profesional religius,” ujar Chriswanto.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat membuka Muswil LDII Jawa Timur mengatakan, program kerja Nawa Bhakti Satya menjadi framework Pemprov Jawa Timur dikerjakan oleh banyak lembaga dan instansi. Semuanya bergerak bersama dan mencapai titik temu, untuk menyejahterakan masyarakat Jawa Timur.
“Pandemi ini memang menciptakan kontraksi, bahkan Jawa Timur mengalami minus pertumbuhan ekonomi sebesar 5,9 persen. Namun masih terendah di seluruh Jawa. Sementara angka PHK mencapai 4 persen juga terendah di Pulau Jawa,” ujar Khofifah. Menurut Khofifah, perubahan akibat pandemi ini harus disikapi dengan karakter yang kuat.
“Pendidikan karakter yang selama ini bisa dilakukan dalam keluarga atau pesantren, cukup sulit bila dilakukan secara virtual. Untuk itu saya mendukung LDII yang mengembangkan aplikasi Pondok Karakter. Karena dalam pandemi ini butuh kreatifitas untuk tetap membangun karakter bangsa, di saat pertemuan langsung dibatasi,” ujar Khofifah. Ia menganalogikan, membangun karakter memerlukan contoh atau teladan, namun di saat sekolah atau pesantren memberi pelajaran melalui virtual, pemberian teladan ini menjadi tidak mudah.
Khofifah mengingatkan kepada para peserta Muswil LDII Jawa Timur, agar terus mengedepankan pendidikan atau ilmu, “Kita sering diajarkan untuk mendapatkan dunia, ukhrowi (akhirat) atau keduanya dengan ilmu. Untuk itu saya mendukung LDII yang memasukkan pendidikan dalam program kerjanya,” kata Khofifah.
Ia juga mendukung paparan Pj Ketua Umum DPP LDII mengenai konsep bekerja sama, “Kompetisi di luar kita menghadapi raksasa bahkan monster ekonomi, bila yang kecil-kecil bersatu maka akan menjadi kuat. Dan selanjutnya menjadi besar,” ujar Khofifah. Ia mencontohkan keberhasilan LDII dalam energi terbarukan, “Listrik-listrik dari energi terbarukan yang kecil-kecil milik LDII itu, bila digabungkan bisa menjadi megawatt. Di sinilah pentingnya bekerja sama bukan berkompetisi,” imbuhnya. /*
Bupati dan Walikota Beprestasi Ini Akrab Dengan LDII
LDIITangsel.com, Rabu, 26/8/2020. Peran dan partisipasi LDII di dalam membantu pembangunan moral dan spiritual warga masyarakat menjadi tanggung jawab sebagai ormas islam yang bergerak dibidang dakwah. Sinergi antara ormas dan pemerintah terus dijalin agar pesan dari pemerintah bisa direalisasikan oleh masyarakat serta pemerintah dapat berkomunikasi dengan masyarakat melalui ormas. Berikut ini daftar audiensi bupati/walikota perempuan dengan LDII dari berbagai wilayah.
1. Airin Rachmi Diany
Siapa yang tidak kenal dengan Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany, perempuan nomor satu di kota tangerang ini telah menjabat sebagai walikota selama dua periode, komunikasi dengan warga LDII juga terjalin dengan baik bahkan Airin menganggap LDII Kota tangerang selatan bagian dari keluarganya sehingga mampu membantu pemerintah menciptakan masyarakat tangerang yang Cerdas, Modern dan Religius, seperti penggunakan aplikasi Sisumaker(Sistem Surat Masuk dan Keluar), SIARAN Tangsel (Sistem Pelaporan dan Penugasan Kota Tangsel), SIMMPEL (Sistem Penyampaian PBB secara elektronik) , SIMANJA (Sistem Informasi Manajemen Jalan dan Jembatan) dan lainnya.
2. Indah Putri Indriani
Adalah Bupati Luwu Utara perempuan kelahiran 7 Februari 1977 ini berharap agar LDII berdiri tegak dan lurus bersama NKRI pada saat membuka Musda LDII Kabupaten Luwu Utara, selain itu menyampaikan syukur karena bisa bersilaturahim bersama warga LDII dan yang paling penting bukan apa yang dilakukan hari ini namun yang paling penting kedepan apa yang bisa di rasakan masyarakat dari LDII ini ujar Bupati perempuan pertama di Sulawesi Selatan.
3. Mirna Annisa
Mirna Annisa adalah Bupati Kendal periode 2016-2021, mengatakan bahwa saat ini LDII Kabupaten Kendal juga fokus dalam melakukan pendidikan karakter kepada generasi muda melalui sekolah dan pondok pesantren yang mereka naungi.
Sebagaimana kita ketahui bahwa ancaman lost genetarion telah menjadi ancaman bangsa apabila nilai-nilai luhur tidak ditanamkan pada generasi muda sejak dini. Oleh karena itu LDII dari tingkat PAC melalui program tri sukses terus di galakan serta dikawal agar generasi muda ini siap meneruskan tongkat estafet pembangunan bangsa.
4. Haryanti Sutrisno
Haryanti Sutrisno Bupati Kediri yang telah menjabat selama dua periode beberapakali menghadiri acara-acar LDII, bahkan di tahun-tahun ini siap untuk membuka Musda LDII dan direncanakan juga akan meresmikan Gedung DPD LDII Kabupaten Kediri di Jl. Tugurejo Kecamatan Ngasem (selatan Simpang Lima Gumul), tetapi karena kendala pandemi covid-19 maka pelaksanaan Musda ditunda.
5. Khofifah Indar Parawansa
Khofifah Indar Parawansa orang nomor satu di Jawa Timur ini juga sering hadir dalam acara yang digelar oleh LDII khususnya DPW LDII Jatim. Seperti halnya pada saat Silaturrahim Syawal Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Jawa Timur di Aula Ponpes Sabilurrosyidin, Jl. Gayungan VII/11 Surabaya, Khofifah menekankan dengan silaturahim ini sebagai bentuk tekad yang kuat bangsa yang tidak mudah di adu domba.
“Lewat forum silaturahim seperti ini menunjukkan tekad dan niat kita bahwa kita tidak mudah diadu domba oleh banyak alasan. Apalagi, bangsa kita bangsa yang besar dengan berbagai suku, agama dan bahasa,” kata gubernur perempuan pertama di Jatim ini.
6. Tri Rismaharini
Walikota Surabaya dua periode ini tekenal dengan berbagai macam solusi kota Surabaya bahkan di gadang-gadang calon kuat gubernur DKI pada periode selanjutnya. Ketika menghadiri Seminar Green Dakwah dan Generasi Anti Narkoba di Aula Ponpes Sabilurrosyidin, Surabaya, Bu Risma menghimbau pada sekolah-sekolah ketika anak didik mereka telat jangan disuruh pulang sebab ketika mereka bukannya mereka belajar tapi malah bermain. Dan peran orang tua sangat penting dalam pemberantasan narkoba, sesibuk apapun harus memperhatikan anak-anak. “Sesibuk-sibuknya kita, kita harus tetap memperhatikan anak anak kita,” tutur Risma./** sumber: ldiikediri.com
[/pl_text]
[/pl_col]
[/pl_row]
Ponpes di Kediri Ini Tak Khawatir Pemadaman Listrik Karena…
Kediri - Pondok Pesantren Wali Barokah LDII di Kediri tidak khawatir jika akan dilakukan pemadaman listrik oleh PLN seperti yang terjadi di Jabodetabek. Sebab pondok tersebut telah menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Untuk kebutuhan sehari-hari, ponpes tersebut menggunakan listrik tenaga surya. Ponpes hanya menggunakan listrik dari PLN dan mesin genset jika darurat saja.
Kemudian kegiatan belajar mengajar di pondok juga dirasakan semakin nyaman. Pengeras suara dan lampu digunakan agar para santri dapat mendengarkan penjelasan guru dengan jelas. Serta kipas angin agar para santri tidak gerah saat menerima pelajaran.
Penggunaan listrik tenaga surya sudah dimulai di pondok sejak Oktober 2018. Kala itu pihak pondok tidak ingin kegiatan belajar mengajar terganggu apabila listrik PLN terjadi pemadaman.
"Alhamdulillah dengan bergotong-royong warga LDII, kami bisa mewujudkan pembangunan PLTS berskala besar di Ponpes ini. Kalau bagi kami, ponpes sementara tidak khawatir dengan adanya pemadaman karena telah menggunakan PLTS," kata Wakil Ketua Ponpes Wali Barokah, H Agung Riyanto kepada detikcom, di ponpes yang berada di Kelurahan Burengan dan Kelurahan Banjaran Kota Kediri, Sabtu (5/8/2019).
Menurut Agung, pihaknya mencoba mensyukuri anugerah Tuhan berupa sinar matahari dengan menjadikannya energi listrik. Energi yang bisa menerangi pondok sehingga menghemat biaya pengelolaan pondok secara signifikan.
"Untuk ke depannya ada pemikiran menjadikan ponpes ini sebagai wisata religi dan edukasi teknologi PLTS. Sehingga menginspirasi masyarakat untuk berpartisipasi dalam penerapan energi baru terbarukan," Imbuhnya.
Ketua Pendamping Teknis Horisworo menjelaskan secara teknis bagaimana cara kerja PLTS di Wali Barokah Kediri. Pembangkit listrik tersebut dirancang dan dikelola para alumni pondok yang mahir di bidangnya. Dengan anggaran Rp 10 miliar, mereka memasang PLTS di Rooftop Wali Barokah berukuran 41 x 40 meter dengan 640 panel.
"Dalam Lima jam pancaran sinar matahari tiap hari, PLTS itu mampu menampung 220 kilowatt. Selain itu PLTS tersebut juga dilengkapi 40 baterai penyimpanan energi listrik dari PLTS untuk malam hari. Dengan kapasitas 50 ribu watt," kata Horisrowo yang juga alumni Wali Barokah.
Dengan 4 ribu santri yang bermukim, awalnya ponpes harus mengeluarkan biaya Rp 125 juta untuk membayar tagihan listrik PLN setiap bulannya. Namun sejak memanfaatkan tenaga surya mereka mampu menghemat pengeluaran hingga Rp 50 juta.
"Prinsipnya ponpes Wali Barokah sudah mempraktikkan dan berinvestasi jangka panjang dalam bidang energi baru terbarukan," pungkas Horisworo.
Sumber: detik.com