Lintas Daerah

LDII Purwantoro Ikuti Upacara Istana Negara secara Daring

Dalam rangka memperingati hari kemerdekan Indonesia ke-77, Pimpinan Cabang LDII Purwantoro, Wonogiri mengikuti upacara pengibaran bendera bersama istana negara secara daring pada Rabu (17/8/2022). a

Dalam kegiatan ini PC LDII Kecamatan Purwantoro diwakili oleh Sekretaris LDII Purwantoro, Giri Ubaid Hasan. Kegiatann yang berlangsung secara daring ini diikuti oleh berbagai latar belakang baik individu, swasta, maupun ormas yang ada di Indonesia.

Ketua PC LDII Purwantoro, Dony Purnomo mengungkapkan kegiatan ini sebagai wujud kecintaan LDII kepada Indonesia.

“Kami mengikuti upacara secara daring ini merupakan wujud kecintaan kami kepada NKRI dan wujud upaya nyata kami dalam bela negara,” ujarnya.

“Selain upacara secara daring kami juga mengikuti upacara secara luring di Kecamatan Purwantoro,” tambahnya.

Dengan kegiatan partisipatif ini diharapkan dapat semakin memupuk nasionalisme dan kecintaan kepada NKRI serta dengan semangat ini LDII mampu berkontribusi nyata dalam mengisi kemerdekaan Indonesia.

Oleh: Dony Purnomo (contributor) / Fachrizal Wicaksono (editor)

Lintas Daerah

DPD LDII Kabupaten Bekasi Sambut HUT RI dengan Upacara…

——————–

Cikarang (18/8). Warga LDII Kabupaten Bekasi memperingati HUT 77 RI Rabu (17/8) kemarin dengan menggelar upacara bendera. Acara tersebut digelar di area komplek Kantor DPD LDII Kabupaten Bekasi dan Lapangan Masjid Roudhotul Jannah, Karang Bahagia, Kabupaten Bekasi.

Warga LDII di sekitar lokasi, Pengurus DPD LDII Kabupaten Bekasi, santriwan-santriwati, serta para peserta didik SMP Roudhotul Jannah dengan penuh antusias mengikuti upacara tersebut. Pengurus setempat sepakat, HUT Kemerdekaan Indonesia selalu menjadi pengingat mengenai perjuangan para pahlawan di masa lalu, sekaligus pencapaian dan proyeksi masa depan Indonesia.

Untuk terus menjaga nilai-nilai kebangsaan di lingkungan pondok-pondok pesantren selama ini LDII telah mengupayakan berbagai seminar kebangsaan. Bahkan setiap 17 Agustus, pondok-pondok pesantren di lingkungan LDII juga menggelar upacara bendera.

Sepanjang Agustus para santri mengikuti acara yang diadakan di lingkungan pondok. Penanaman nilai-nilai kebangsaan tak sebatas acara-acara yang bersifat seremonial, wawasan kebangsaan tersebut diajarkan kepada para penyelenggara pendidikan. DPP LDII menggelar Sekolah Pamong Indonesia (SPI), untuk mengedukasi para pengurus yayasan, para guru sekolah dan pesantren, pamong, hingga petugas keamanan dan kebersihan.

Oleh: Rofik Azis (contributor) / Noni Mudjiani (editor)

Lintas Daerah

Kerja Sama DPR RI dan BPIP, LDII Yogyakarta Hadiri…

Ketua DPW LDII DIY Atus Syahbudin (kiri) bersama Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat dan Alumni UGM Arie Sujito (kanan).

 Yogyakarta (13/8). Ketua DPW LDII Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Atus Syahbudin, S.Hut., M.Agr., Ph.D. menghadiri undangan DPR RI dalam acara “Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila” bekerja sama dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Acara berlangsung di Grand Serela Hotel, Jalan Magelang Km 4 No. 145, Sinduadi, Mlati, Sleman, Kamis (11/8/2022).

Kegiatan yang diusung Komisi II DPR RI ini mengangkat tema “Gotong Royong Membumikan Pancasila”. Dibuka dengan dua penari gambyong mengiringi empat narasumber yakni Anggota Komisi II DPR RI H. Sukamto, S.H., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat dan Alumni UGM Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si., Kepala Biro Pengawasan Internal BPIH Pusat Abas, S.H., M.H., Dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) H. Sukirno, S.H., M.H., dan moderator Dr. Riyanto Nugroho. H. Sukamto dalam paparannya mengatakan bahwa bangsa Indonesia mulai melupakan sejarah lahirnya Pancasila, penggali dan perumus Pancasila, filsafat dasar Pancasila, sila-sila Pancasila, bahkan meninggalkan Pancasila.

Menurutnya, Indonesia dihadapkan dengan tantangan kebangsaan internal dan eksternal. Tantangan internal yakni melemahnya penghayatan, fanatisme kedaerahan, kurang berkembangnya penghargaan atas kemajemukan dan kebhinekaan, dan lain-lain. Adapun tantangan eksternal berupa globalisasi dan kapitalisme, fundamentalisme pasar dan menguatnya fundamentalisme agama.

“Ideologi Pancasila sangat penting karena kedudukannya bahwa Pancasila merupakan jiwa bangsa Indonesia, kepribadian, pandangan hidup, dasar negara, sumber dari segala sumber hukum, cita-cita bangsa, dan perjanjian luhur bangsa Indonesia,” jelasnya.

Mengangkat judul “Kebangsaan, Pancasila dan Kedaulatan: Tantangan Saat Ini dan Agenda ke Depan”, Arie Sudjito menyentil bahwa Pancasila biasanya hanya dibahas saat terjadi masalah, seperti etnis dan agama.

“Spirit Pancasila diperlukan seperti kepekaan akan problem-problem kemiskinan, karena kesenjangan dan kemiskinan seringkali memunculkan konflik,” katanya.

Tantangan yang dihadapi saat ini, tidak sekedar menjelaskan makna Pancasila, namun menjadi tugas bersama untuk memahamkan dan mengartikulasikan makna Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

“Pancasila perlu dihadirkan dalam hal-hal kecil, bahkan narasi seperti klithih pun dapat nyambung dengan Pancasila,” ujarnya.

Arie berharap anak-anak muda menjadi duta Pancasila dan duta anti kekerasan untuk menterjemahkan makna Pancasila. “Mari menterjemahkan valuenya dalam kehidupan sehari-hari di hari ini, sajikan dalam audio visual yang disukai anak-anak muda,” ajaknya.

Senada dengan Arie, untuk menumbuhkan kecintaan terhadap Pancasila, Abas mengajak peserta untuk terlibat dalam kegiatan kaum milenial yang mereka senangi, seperti film, musik, kuliner, dan olahraga. Terdapat 128 juta penduduk Indonesia merupakan generasi milenial yang identik dengan dunia digital.

“Anak muda diajak untuk memanfaatkan media sosial dengan membumikan Pancasila melalui internet dan membanjiri dunia digital dengan konten positif,” katanya.

Di samping itu, berkaitan ideologi dan agama, menurut H. Sukirno, ideologi tidak sama dengan agama, ideologi Pancasila pun tidak akan memposisikan sebagai agama.

“Agama itu mendasarkan nilai moral dan budi pekerti, jangan mempertentangkan agama dan Pancasila, semangatnya kan menyepakati yang sama, yang berbeda mari meningkatkan toleransi,” ajaknya.

H. Sukirno menambahkan perlunya keteladanan, menjadi contoh dimana pun, termasuk mengamalkan Pancasila. Sementara itu, Atus Syahbudin mengatakan bahwa Pancasila sebagai ideologi itu sudah final, bahkan Pancasila sebagai alat pemersatu dari pluralisme Indonesia.

“Kitab suci kita mengajari pula pahala dan ancaman. Monitoringnya ada malaikat pencatat amal dan ketegasan pemberi hukumannya, nah kalau Pancasila kita, apanya yang masih kurang?” kata Atus.

Ilmunya mungkin banyak, tapi kenyataannya pengamalan di lapangan mungkin masih banyak belum konsisten seperti masih adanya kemiskinan, kesenjangan, tidak ada yang peduli dan minimnya keteladanan. Hal itu berpotensi memunculkan konflik.

“Mari kita mulai pengamalan Pancasila dari RT atau keluarga kita masing-masing. Sila pertama mengisi dan menjiwai sila-sila selanjutnya,” ajaknya.

Sebagai dosen kehutanan UGM, pihaknya sudah menjelajah hutan-hutan dan suku-suku di sekitarnya. “Saya pun bersyukur dan berbangga bahwa kita kaya sumber daya alam dan budaya. Saat ke luar negeri pun kita senang bahwa Indonesia sumber daya alamnya keren banget,” katanya.

Membumikan Pancasila menjadi PR bersama. Tidak hanya pengetahuan, namun harus bisa hingga pengamalan. Atus mencontohkan, Sumbu Filosofi adalah kasus siswa SMA kita bahkan tidak tahu, apalagi mengamalkan atau merawatnya dan lain-lain. “Di samping itu, LDII didirikan tahun 1972 dengan berasaskan Pancasila. Warga LDII didorong agar patuh kepada pemerintah yang sah, Pancasila dan UUD 1945,” tutupnya.

Peserta beserta narasumber saat Salam Pancasila (dari kanan ke kiri) MC, Dosen Fakultas Hukum UII H. Sukirno, Kepala Biro Pengawasan Internal BPIH Pusat Abas, S.H., M.H., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat dan Alumni UGM Arie Sujito, Anggota Komisi II DPR RI H. Sukamto, S.H., moderator.

Oleh: Uyun Kusuma (contributor) / Fachrizal Wicaksono (editor)

Lintas Daerah

Fokuskan Kontribusi di Bidang Kebangsaan, Dakwah dan Penanganan Pangan,…

Fokuskan Kontribusi di Bidang Kebangsaan, Dakwah dan Penanganan Pangan, LDII Komitmen Bantu Pemerintah Jambi, Organisasi Kemasyarakatan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) memfokuskan untuk berkontribusi dalam hal kebangsaan, dakwah, kesehatan dan pangan di Provinsi Jambi. Hal ini, seperti disampaikan oleh Ketua Umum DPP LDII KH.Chriswanto Santoso saat berkunjung ke Jambi, 30/7.

Dikatakan Chriswanto, bahwa kunjungan dirinya beserta sejumlah pengurus pusat LDII adalah dalam rangka konsolidasi organisasi. “Kita memfokuskan untuk berkontribusi dalam pengembangan kesehatan herbal di Jambi, selain juga kebangsaan, dakwah dan pangan. Kita juga intensif berkomunikasi dengan anggota DPR RI Dapil Jambi yakni Saniatul Lativa untuk mensukseskan program ini,” katanya.

Dalam kesehatan herbal sendiri, nantinya diharapkan dapat memberikan sosialisasi dan pengetahuan kepada masyarakat mengenai jenis-jenis tanaman herbal yang dapat dimanfaatkan, termasuk juga cara mengolahnya.

“Selain itu, kita juga melihat di bidang pangan Provinsi Jambi ini memiliki potensi yang sangat besar dan juga sedang kita persiapkan agar LDII dapat memberikan kontribusi,” tambahnya. Delapan bidang pengabdian LDII merupakan jawaban agar bangsa Indonesia bisa memanfaatkan dan mengelola sumberdayanya agar menjadi bangsa yang maju.

Ketua Umum DPP LDII K.H. Chriswanto Santoso menyebut, delapan bidang pengabdian LDII tak muncul tiba-tiba pada 2018, namun melalui pengamatan, analisis, dan penelitian yang panjang.

“Ternyata delapan bidang itu, telah dilaksanakan oleh warga LDII secara pribadi maupun kelembagaan, jadi ini bukan sekadar wacana, tapi merupakan langkah nyata,” ujar Chriswanto Santoso.

Berikut delapan klaster fokus pengabdian LDII tersebut yakni Wawasan Kebangsaan, Dakwah Islam, Pendidikan Umum, Ekonomi Syahriah, Pertanian dan Lingkungan Hidup, Kesehatan dan Pengobatan Herbal, Informasi dan Teknologi. “Tentu kita harapkan bahwa LDII kedepannya terus memberikan kontribusi bagi pembangunan bangsa kedepan, terlebih lagi di Provinsi Jambi ini,” tutupnya di hadapan para wartawan.

Oleh: Rully Sapujagad (contributor) / Fachrizal Wicaksono (editor)

Lintas Daerah

LDII Partisipasi Kerja Bakti di Taman Makam Pahlawan Ratna…

Boyolali (10/8). Warga LDII Boyolali mengikuti kerja bakti membersihkan lingkungan komplek perkantoran Kabupaten Boyolali. Kegiatan pembersihan lingkungan itu meliputi Taman Makam Pahlawan dan patung pahlawan sekitar komplek.

“Kegiatan ini adalah kegiatan yang sepele tapi memiliki nilai yang sangat sangat luar biasa, Mengapa demikian? Karena dalam gempuran era globalisasi saat ini dan kemajuan teknologi begitu pesat, banyak generasi muda kita sudah melupakan nilai nilai perjuangan para pahlawan pendahulu kita,” ujar yang Komandan Kodim 0724 Boyolali Letkol Arm Ronald F Siwabessy, selaku inspektur upacara.

Hadir dalam kegiatan tersebut, 84 anggota TNI yang merupakan perwakilan dari setiap Koramil yang berada di wilayah Kodim 0724 Boyolali, 30 personil dari Polri, 11 personil dari LDII, 9 personil dari MTA, 5 personil dari FKKI, dan 8 personil dari Banser mengikuti upacara pembukaan.

Setelah upacara selesai pasukan dibagi menjadi 4 peleton, yang masing masing pleton terdiri dari TNI, POLRI, LDII, MTA, FKKI serta BANSER. Personil tersebut ditempatkan di empat titik pembersihan, Taman Makam Pahlawan Ratna Negara, Patung Sukarno, Patung Sudirman, dan Patung Ahmad Yani.

Menurut salah seorang warga LDII yang mengikuti kerja bakti ini, Bambang Widiatmoko, sebagai warga bangsa kita wajib bersyukur atas kemerdekaan yang diperjuangkan para pendahulu.

“Mari kita isi kemerdekaan ini dengan bersatu padu saling silaturohim, saling toleransi dan saling membantu. Kerja bakti ini menjadi ajang silaturohim, mengenang jasa para pahlawan dan juga menjaga kebersihan lingkungan. LDII berkomitmen dalam kebangsaan, kemasyarakatan dan lingkungan,” ujar Bambang.

Oleh: Rully Sapujagad (contributor) / Noni Mudjiani (editor)

Lintas Daerah

Ponpes Pondok Blawe Ikuti Lomba Gerak Jalan Tingkat Kecamatan

Kediri (08/8). Santri Pondok Pesantren Blawe mewakili lomba gerak jalan Desa Blawe di Kecamatan Purwoasri, pada 8 Agustus 2022. Lomba gerak jalan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-77, perlombaan tersebut diikuti oleh warga masyarakat Kecamatan Purwoasri sebanyak 80 peleton dengan start dari lapangan Kecamatan Purwoasri dan finish di halaman Kecamatan Purwoasri sejauh 3 kilometer.

“Untuk PHBN dalam rangka HUT RI ke-77 tahun 2022 Kecamatan Purwoasri mengadakan kegiatan Gerak jalan SD/MI pada Rabu, 3 Agustus 2022, gerak jalan SMP/MTS, SMA/SMK/MA pada Kamis, 4 Agustus 2022 dan Gerak Jalan Umum pada Senin, 8 Agustus 2022, adapun peserta terdiri dari perwakilan sekolahan, desa dan elemen masyarakat lainnya dengan jumlah peserta Putri 50 peleton, Putra 30 peleton,” kata Camat Purwoasri, Nur Said.

Lebih lanjut, Nur Said menjelaskan, penilaian gerak jalan tersebut meliputi gerakan, penampilan atau ketegasan, kebersamaan, jumlah peleton, seragam dan kerapihan, dan pembagian hadiah pada tanggal 17 agustus 2022 sebelum detik-detik Proklamasi. Menurut  Sekretaris Desa Blawe Suyanto sekaligus Ketua PC LDII Kecamatan Purwoasri selama ini warga LDII di tingkat desa telah mengikuti kegiatan peringatan HUT RI di desa masing-masing.

“Pada tahun ini Ibu Kepala Desa Blawe menunjuk Ponpes Pondok Blawe untuk mewakili Desa Blawe menjadi peserta gerak jalan tingkat kecamatan,” ujar Suyanto.

Lomba gerak jalan yang telah berlangsung dari tahun ke tahun ini berlangsung cukup meriah pasca Pandemi Covid-19, dan Camat Purwoasri juga memberi apresiasi pada warga masyarakat khususnya Pondok Pesantren Pondok Blawe yang telah berpartisipasi memeriahkan kemerdekaan RI sesuai kapasitasnya masing-masing.

Oleh: Rozy Mujahid (contributor) / Faqihu Sholih (editor)

Lintas Daerah

LDII Sleman Bekali Remaja Keterampilan Menjahit

Sleman (8/8). Bidang Keputrian Pengurus Penggerak Generasi (PPG) LDII Kabupaten Sleman Barat menggelar “Pembekalan Teknik Menjahit” di Masjid Mulia Abadi, Sleman, Yogyakarta pada Jumat (5/8/2022). Pembekalan ini dihadiri sejumlah remaja putri dan para ibu LDII Kabupaten Sleman Barat dengan narasumber yang berlatar belakang penjahit.

Koordinator Bidang Keputrian PPG LDII Kabupaten Sleman Barat, Umi Salamah menuturkan bahwa kemandirian menjahit harus dimiliki remaja putri. “Pembekalan ini memang diperuntukkan untuk remaja putri sebagai motivasi belajar jahit-menjahit. Hal ini karena menjahit menjadi salah satu kemandirian yang harus dimiliki remaja putri”, tutur Umi Salamah.

Melalui tema “Jahit Kain Dulu, Jahit Cinta Belakangan”, pelatihan ini terbagi dua kelas, yaitu kelas dasar dan kelas lanjutan. Peralatan dan teknik menjahit yang diajarkan pada dua kelas ini sama. Pada kelas dasar diajarkan cara memasang kancing baju, mengesum jelujur, dan menyambungkan dua kain.

Beda halnya dengan kelas lanjutan yang dilatihkan tentang memasang kancing jeans, mengesum silang, dan menambalkan sobekan kain di tengah. “Materi keputrian hari ini, kami mengajarkan memasang kancing baju dan menjahit kelim (mengesum),” tutur Ari Nur Hidayati, pementor kelas lanjutan.

Dengan pembekalan ini, Umi Salamah juga menuturkan bahwa pengurus bidang keputrian akan mengetahui sebatas mana remaja putri semangat belajar menjahit. Sebagai tindak lanjutnya, Bidang Keputrian PPG LDII Kabupaten Sleman Barat akan memberi pelatihan agar remaja putri lebih mahir dalam menjahit.

“Harapannya setelah kita memberikan pelatihan ini, kami akan mengetahui sebatas mana anak-anak ini semangat untuk belajar mengetahui tentang belajar menjahit. Kami baru memberikan tingkat-tingkat dasar dan akan kami lanjutkan ke lebih yang mahir lagi. Kami akan terus membina sampai mereka ahli menjahit,” kata Umi Salamah.

Pembekalan ini turut dihadiri Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga (PPKK) Dewan Perwakilan Daerah (DPD) LDII Kabupaten Sleman, Nurul Baiti Salikah.

Nurul mengungkapkan bahwa PPKK DPD LDII Kabupaten Sleman sangat mendukung adanya pembekalan keterampilan menjahit kepada remaja putri dan para ibu. Peserta yang hadir diharapkan menyampaikan pembekalan menjahit ini kepada remaja putri dan para ibu di Pimpinan Anak Cabang (PAC) masing-masing.

“Harapan kami, peserta bisa melanjutkan pembekalan di sini ke PAC masing-masing. Kemudian, peserta yang ada di sini memberikan lagi pembekalan (menjahit) ke remaja putri dan ibu-ibu”, kata Nurul. Dengan modal Rp. 500 untuk membeli kancing, tetapi seorang penjahit yang memasangkan kancing memberi harga Rp. 5.000 Rp. 10.000.

Salah satu peserta, Anathdi Yasmine Athika, mengungkapkan manfaatnya pelatihan ini dapat menambah relasi, serta mengetahui teknik menjahit dan memasang kancing.

“Manfaat yang saya rasakan, yaitu menambah relasi, serta kami bisa mengetahui teknik menjahit dan cara memasang kancing. Tadi ada seorang ibu yang mengatakan bahwa memasang kancing itu gampang banget. Modalnya cuma Rp. 500, tapi biasanya orang yang memasangkan kancing diberi harga Rp. 5.000-Rp. 10.000. Jadi, saya dapat masukan mengenai peluang dari menjahit,” pungkas Anathdi.

Oleh: miftah qoily (contributor) / Fredi (editor)

Lintas Daerah

Kwarcab Jakut Gelar KMD Sako SPN

Jakarta (5/8). Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Jakarta Utara menyelenggarakan Kursus Mahir Dasar (KMD) bagi Satuan Komunitas (SAKO) Sekawan Persada Nusantara (SPN) di Yayasan Ponpes Syarif Hidayatullah yang merupakan Sekretariat SAKO SPN Jakarta Utara.  Kegiatan yang diikuti 50 peserta dari utusan Gugus Depan Sako SPN se DKI Jakarta ini dibuka oleh Ketua Kwarcab Jakarta Utara H. HR. Budi Sulistyo pada Jum’at (29/7).

Dalam sambutannya, Budi menyambut baik diadakannya KMD itu, sehingga menambah para pembina pramuka khususnya di Jakarta Utara. “Saya sangat berterima kasih dan mengapresiasi Sako SPN Jakut yang telah mengadakan acara KMD ini. KMD merupakan kursus kepramukaan tingkat dasar bagi calon pembina pramuka,” jelas Budi.

Budi berharap, agar para pembina pramuka Sako SPN yang telah dinyatakan lulus dalam KMD ini bersedia untuk membina di tempat–tempat selain lingkungan Sako SPN, misalnya di Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah di wilayah Jakut dengan surat penugasan dari Kwarcab Jakarta Utara. KMD Sako SPN ini akan diselenggarakan pada  tanggal 30-31 dilaksanakan secara daring dan 5-7 Juli 2022 bertempat di Kwarcab Pramuka Jakarta Utara.

Sementara itu, Ketua Kursus yang juga Ketua Kwartir Ranting (Kwarran) Tanjung Priok, Agustina menjelaskan tujuan dari kegiatan ini adalah membentuk pembina mahir dasar. “Tujuan dari kegiatan ini adalah membentuk pembina mahir dasar. Kami berharap Kakak kakak dari Sako siap membina di gugus depan masing masing,” ujar Agustina.

Hadir dalam acara pembuka KMD Sako SPN Sekretaris Cabang Jakarta Utara, H. Ismu Wiyono, Waka Binawasa, Hj. Mimin suratminah, Ka Pusdiklatcab Jakut, Rita Windianti , Waka Komunis Advokasi dan Informasi Hartono, Pelatih dan Staff Kwarcab Junaedi Kelana,  Staf dan Pelatih Iryanto, pelatih Syaiful Bahri, pelatih Amelia Yasra dan Dewan Kerja Cabang. Sako SPN adalah satuan komunitas pramuka yang berbasis pada masjid, pesantren dan majelis taklim dinaungi LDII.

Oleh: Uki Nusi (contributor) / Faqihu Sholih (editor)

Lintas Daerah

Kapolresta Bogor Kota Resmikan Marbot Mart di Masjid Nurul…

Bogor (5/8). Kapolresta Bogor Kota meresmikan gerai Marbot Mart ke-45 di Masjid Nurul Iman, Jalan Perdana, Perumahan Budi Agung, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, pada Kamis (28/7/2022). Hal tersebut merupakan upaya meningkatkan kesejahteraan di lingkungan masjid sejak awal pandemi, salah satunya melalui program Polisi Sahabat Marbot.

Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam sambutannya menekankan, pihaknya memiliki tujuan yang sama yaitu membangun akhlak. Jika sudah terbangun akhlak di masyarakat, ini akan meringankan tugas pihak kepolisian.

“Dalam rangka membangun akhlak, selain di lingkungan pesantren, juga termasuk di masjid itu sendiri. Nah, titik krisisnya adalah tempat ibadah atau masjid itu harus nyaman, jamaah semakin betah, pengajian ibu-ibu makin ramai. Semarak dan keberadaan Marbot Mart hari ini salah satunya untuk mendorong kemakmuran, kenyamanan, dan kuncinya ada di marbot,” ungkap Kapolres Susatyo.

Melalui Program Polisi Sahabat Marbot ini, kata Susatyo, ia berharap keberadaan para marbot ini semakin efisien, dan memiliki tanggungjawab. Menurutnya jika masjid bersih, nyaman dan makmur, tentu dalam beribadah akan semakin khusyuk. 

“Ketika Marbot Mart hadir disini, kami menginginkan kesejahteraan petugas yang mengurus masjid semakin sejahtera dan tenang dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab. Saya berharap profesi marbot semakin mulia dan sejahtera, sehingga peningkatan akhlak masyarakat Kota Bogor semakin meningkat,” katanya.

Peresmian Marbot Mart kali ini dihadiri puluhan pengurus masjid, ratusan santri serta jamaah Masjid Nurul Iman Budi Agung, dirangkai dengan acara Silaturahim Kamtibmas Kapolresta Bogor Kota bersama tokoh agama dan juga tokoh masyarakat di wilayah Kecamatan Tanah Sareal.

Pada kesempatan itu, Ketua DPD LDII Kota Bogor Rajab Tampubolon, sangat mengapresiasi dengan silaturahim sekaligus peresmian gerai Marbot Mart di lingkungan Kompleks Masjid Nurul Iman.

Ini sebagai bentuk sinergi dan sarana untuk selalu menjalin silaturahim, khususnya di lingkungan tempat ibadah umat Islam. “Terimakasih atas kepercayaan dan kerja samanya, kami sampaikan kepada Kapolresta Bogor Kota untuk mengelola Marbot Mart ini. Semoga niat baik dan mulia yang sangat menginspirasi kami dari DPD LDII Kota Bogor yang memiliki banyak naungan masjid, musala dan majelis taklim. Semoga upaya ini bisa menjadikan keberkahan dan kemaslahatan umat,” ucap Rajab.

Oleh: Rully Sapujagad (contributor) / Fredi (editor)

Lintas Daerah

Bupati Halikinnor Apresiasi Kontribusi LDII Kotim Membangun Karakter Generasi…

Sampit (31/7). Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah (Kalteng) Halikinnor secara resmi menutup perhelatan perkemahan akhir tahun pelajar Cinta Alam Indonesia (CAI) tahun 2022 pada Minggu (31/7). Ia memuji LDII Kotim dalam membangun karakter generasi muda lewat dakwah, di tengah gempuran pengaruh globalisasi.

“Atas nama kepala daerah kabupaten Kotawaringin Timur menyampaikan ucapan terimakasih, penghargaan dan apresiasi kepada LDII Kotawaringin Timur yang telah membantu pemerintah dalam hal dakwah,” ucap Halikinnor saat memberikan sambutan penutupan.

Bupati Halikinnor juga mengapresiasi LDII Kotim yang telah menyelenggarakan kegiatan perkemahan CAI. Menurutnya, penyelenggaraan CAI tidak hanya menciptakan kesinambungan, tidak hanya kepada alam dan manusia, tapi juga kepada Sang Pencipta, “Tema kekeluargaan, kerukunan, cinta sesama manusia dan alam lingkungan, artinya hablumminallah hablumminannas,” katanya.

Ia berharap kegiatan CAI dapat dilanjutkan secara berkelanjutan di masa akan datang. Sebab, selain sebagai ajang silaturahmi, CAI juga melatih generasi muda mandiri dan peduli terhadap lingkungan. Hal ini merupakan bagian dari membangun karakter generasi muda sejak dini.

“Kalau tidak serakah, maka kita akan dijaga oleh alam, dan Allah akan menurunkan rahmat-Nya. Acara ini supaya dikembangkan dan dapat diikuti peserta yang lebih banyak lagi,” ungkapnya.

Bupati Halikinnor juga menyinggung pentingnya membangun Sumber Daya Manusia (SDM) bagi Indonesia di masa depan. Ia mengambil contoh negara Jepang, setelahnya Hisroshima dan Nagasaki dibom, negara mengumpulkan guru-guru dan orang pintar. Sehingga walaupun Jepang minim sumber daya alam tapi bisa menjadi negara maju di dunia.

“Kita membangun jalan bisa sampai puluhan miliar, tapi membangun SDM sepertinya sulit. Padahal SDM itu sangat penting,” kata Halikinnor.

“Tidak ada kata terlambat, mari kita bersama-sama membangun pendidikan serta infrastrukturnya. Bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tapi tanggung jawab kita semua. Terlebih LDII dalam bidang dakwahnya,” lanjutnya.

Sementara itu ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) LDII Kotawaringin Timur, Dasuki mengatakan, kegiatan CAI merupakan agenda rutin tahunan. Pembinaan terhadap generasi muda tersebut bertujuan membentuk insan profesional religus.

“Secara nasional diselenggarakan tiap liburan semester sekolah. Adapun penyelenggaran di daerah menyesuaikan situasi, kondisi dan waktu,” kata Dasuki. Mereka dikumpulkan diberikan arahan dan bimbingan bagaimana cara menjadi pemuda-pemudi yang alim/fakih, berakhlakul karimah dan mandiri.

Ketua Panitia, Rihan Hamdan mengatakan, pelaksanaan kegiatan CAI LDII Kotim tahun 2022 berlangsung sejak tanggal 28-31 Juli 2022. Acara ini bertempat di halaman masjid Barokah Sampit yang diikuti ratusan peserta.

“Diikuti lebih dari 100 orang peserta. Utusan generasi muda dari pimpinan cabang LDII di Kotawaringin Timur. Termasuk beberapa orang dari Kabupaten Katingan dan Seruyan,” katanya.

Hadir dalam acara tersebut jajaran dewan penasehat, pengurus harian LDII Kotim, warga dan tokoh masyarakat, tokoh agama serta tamu undangan lainnya (PS).

Oleh: Prijo Sedjati (contributor) / Laras (editor)