Sleman (1/1). Pondok Pesantren Mahasiswa (PPM) Ar-Royyaan Baitul Hamdi Yogyakarta menggelar Pengajian Akhir Tahun (PAT) pada 31 Desember 2024 hingga 1 Januari 2025. Bertempat di Masjid Ar-Royyaan Baitul Hamdi, Kepuh, Klitren, Kemantren Gondokusuman, acara ini diikuti oleh 252 peserta dan mengusung tema “Kertas Putih” dengan slogan Akhiri Tahun dengan Taubat, Awali Tahun dengan Semangat!.
Acara dibuka dengan sambutan dari MC, Galih dan Jordan, yang juga merupakan santri pondok. Mereka mengingatkan peserta tentang pentingnya segera beramal. “Padi yang ditanam pagi ini akan dipanen besok, maka beramalah sesegera mungkin,” ujar mereka. Setelah sholat Ashar, kegiatan dilanjutkan dengan pemutaran rekap kegiatan PPM sepanjang 2024, disusul sesi Focus Group Discussion (FGD) yang membahas 29 Karakter Luhur, termasuk Tri Sukses, Tobiat Luhur, Tali Keimanan, dan Prinsip Kerja.
Setiap kelompok kemudian mempresentasikan hasil diskusi mereka sebelum sholat Maghrib. Usai sholat, peserta mendapat nasihat dari Ade Imam Syamsul Rahman. Ia menekankan pentingnya menjadi teladan sebagai santri, menjaga kehadiran secara konsisten, serta mengatur keseimbangan antara kuliah dan kehidupan di pondok. “Manajemen waktu itu penting. Jangan sampai kesibukan kuliah membuat kita lalai dalam ibadah dan aktivitas pondok,” katanya. Ia juga menyampaikan bahwa ke depan, kegiatan olahraga di pondok akan diberlakukan presensi.
Selanjutnya, acara berlanjut dengan kuis berbasis Quizizz yang menguji wawasan agama peserta. Pemenang kuis kemudian mengikuti Lomba Cerdas Cermat (LCC) yang terdiri dari tiga ronde. Santri putra yang tinggal di Griya turut memamerkan kreativitas mereka dalam lomba short movie bertema 29 Karakter Luhur. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan pemahaman mendalam mengenai nilai-nilai yang diajarkan di pondok.
Setelah LCC, peserta diberi waktu istirahat sebelum bangun di sepertiga malam untuk melaksanakan apel, sholat tahajud, dan doa malam. Pagi harinya, setelah sholat Subuh, Ustaz Imam Syafei memberikan nasihat tentang pentingnya disiplin dan pemanfaatan malam pergantian tahun dengan kegiatan positif. “Pengajian akhir tahun di masjid ini untuk membentuk kebiasaan baik. Jangan sampai kita terjebak dalam pemikiran bahwa tahun baru harus diisi dengan hiburan semata,” ujarnya.
Ia juga menyoroti tantangan zaman yang semakin kompleks dan pentingnya memperkuat iman serta menjaga pergaulan. “Sebagaimana disebutkan dalam hadits, zaman akan terus mengalami kemunduran moral. Oleh karena itu, kita harus selalu meningkatkan kualitas diri, menjaga lingkungan yang baik, dan mengendalikan hawa nafsu,” pesannya. Dengan berbagai rangkaian kegiatan ini, PAT PPM Ar-Royyaan diharapkan menjadi momentum refleksi dan motivasi bagi para santri dalam menyongsong tahun yang baru dengan semangat dan karakter yang lebih baik.
Oleh: Zee (contributor) / Fachrizal Wicaksono (editor)
Kunjungi berbagai website LDII
DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng