Liga Kocok in Action Tangsel

PAC LDII Jurangmangu Barat gelar Liga Kocok Futsal

Tangerang Selatan (27/08) – Gelaran Liga Kocok Futsal tingkat SD dan SMP di Lapangan Majelis Taklim Mamba’ul Ulum Pondok Jati, Jurangmangu Barat, Pondok Aren, Tangerang Selatan, yang dimulai pada pukul 08:00 pagi itu, mencapai puncaknya dengan pertandingan final antara “Tim Chelsea” vs “Tim Liverpool” untuk tingkat SD, dan antara “Tim Al Ittihad” vs “Tim Al Hilal” untuk tingkat SMP.

Dalam pertandingan final yang penuh semangat ini, “Tim Chelsea” dan “Tim Al Ittihad” berhasil memenangi pertandingan dan meraih juara pertama, sedangkan “Tim Liverpool” dan “Tim Al Hilal” cukup puas menjadi runner up.

Para pemenang dalam kompetisi ini tidak hanya mendapatkan pengakuan atas usaha dan kemampuan mereka, tetapi juga berhak mendapat hadiah uang pembinaan dan trofi sebagai bukti prestasi mereka dalam turnamen ini. Keberhasilan mereka dalam memenangkan pertandingan ini adalah hasil dari dedikasi dan kerja keras, serta semangat sportivitas yang ditanamkan sejak awal acara.

Sedangkan pemain terbaik disematkan kepada Salim, dan top score diraih Lutfi (tingkat SD). Untuk tingkat SMP top score diraih oleh Afkan, Dani, Raehan, dan Igham. Selain mendapatkan medali mereka juga diberikan uang pembinaan.

Foto bersama seluruh Peserta dan Panitia

Ketua panitia yang juga Ketua PAC LDII Jurangmangu Barat, Fauzi Darmawan, kepada LINTAS mengatakan, bahwa dua kategori dimainkan, yaitu tingkat SD dan SMP, diambil secara acak dari RT 02 dan RT 03. “Anak-anak yang berdomisili di wilayah RT 02 dan RT 03 di RW 13 Jurangmangu Barat diberi kesempatan untuk mengikuti kompetisi dan menunjukkan kemampuan mereka dalam olahraga futsal. Mereka bermain tidak mewakili RT, tetapi dikocok secara acak. Di sinilah kami berharap akan terjalin kerukunan dan kekompakan diantara mereka,” terangnya.

“Kami senang melihat semangat dan dedikasi dari semua peserta, terutama tim-tim yang mencapai babak final. Ini adalah bukti bahwa olahraga dapat mempersatukan masyarakat dan mengembangkan jiwa sportivitas di tengah-tengah kita,” ujarnya.

Dengan berakhirnya Liga Kocok Futsal tingkat RW ini, Fauzi berharap kegiatan semacam ini akan terus menjadi tradisi dan memberikan dampak positif bagi hubungan antarwarga serta perkembangan olahraga di Jurangmangu Barat. Acara ini menjadi momentum penting dalam mempererat tali silaturahim dan memupuk semangat sportivitas di kalangan anak-anak, sehingga membawa manfaat jangka panjang bagi komunitas setempat.

Berlangsungnya kegiatan ini, PAC LDII Jurangmangu Barat berkolaborasi dengan kepemudaan RT 02 dan 03 Forsejati.

Lurah Jurangmangu Barat Dedi Rosadi, melakukan tendangan kick off
Lurah Jurangmangu Barat Dedi Rosadi, melakukan tendangan kick off

 

Lurah Jurangmangu Barat, Dedi Rosadi memberikan pandangan

Lurah Jurangmangu Barat Dedi Rosadi, usai melakukan tendangan kick off, memberikan pandangannya, bahwa kegiatan semacam ini bisa menjadi bibit atau potensi yang luar biasa, dan bisa menjadi langkah awal menuju ajang yang lebih luas.

“Kami atas nama pemerintah sangat mengapresiasi terlaksananya turnamen ini. Semoga kegiatan serupa bisa dilaksanakan setiap tahun untuk memberikan manfaat bagi kita semua,” ujar Dedi Rosadi.

Anggota DPRD Kota Tangerang Selatan, Rachmat Hidayat memberikan keterangan

Sementara, salah seorang Anggota DPRD Kota Tangerang Selatan, Rachmat Hidayat, yang turut menyaksikan pertandingan dari awal hingga usai, berharap kegiatan ini bisa menjadi wadah untuk mengasah bakat-bakat unggul di bidang olahraga. “Saya melihat anak-anak di sini memiliki bakat yang bagus. Semoga kegiatan seperti ini dapat terus digalakkan dan dikembangkan,” ujarnya kepada LINTAS. /*

Banten

Ketua LDII Tangsel Hadiri Penyuluhan Hukum di Serang Banten

Ketua DPW LDII Banten H. Dimo Tono Sumito memberikan kata sambutan.
Ketua DPW LDII Banten H. Dimo Tono Sumito memberikan kata sambutan.

Serang, 22 Agustus 2023 – DPW LDII Provinsi Banten menyelenggarakan penyuluhan hukum bagi warga LDII Banten, terutama untuk guru dan santri Ponpes Al Musawwa Kramatwatu yang berada di bawah naungan DPW LDII Banten. Acara ini berlangsung di Gedung LDII Banten, Jl. Raya Serang-Cilegon Km. 11 Kramatwatu, Serang.

Dengan tema “Penerangan dan penyuluhan hukum untuk mewujudkan masyarakat peduli dan taat hukum, dalam rangka monitoring dan evaluasi Kejaksaan Tinggi Banten pada organisasi keagamaan,” acara ini bertujuan memberikan pemahaman tentang hukum kepada santri sejak dini dan memperkuat hubungan antara Ormas LDII dengan lembaga hukum.

Bertindak sebagai pemateri pada acara “Jaksa Masuk Pesantren” ini adalah Kasi Penkum, Rangga Adekresna, dan Kasi Teknologi Informasi dan Produksi Intelijen, Nuni Triyana.

Wanhat DPW LDII Banten KH Ahmad Basyari menyerahkan majalah Nuansa Persada kepada pemateri.
Wanhat DPW LDII Banten KH Ahmad Basyari menyerahkan majalah Nuansa Persada kepada pemateri.

 

Jajaran Ketua DPD LDII kabupaten/kota se Provinsi Banten.
Jajaran Ketua DPD LDII kabupaten/kota se Provinsi Banten.

Beberapa tokoh hadir dalam acara ini, diantaranya Wanhat DPW LDII Banten KH. Ahmad Basyari, KH Martono, dan H. Budi Hartono. Ketua DPW LDII Banten H. Dimo Tono Sumito yang didampingi Sekretaris Kabid Bagaskara hadir Bersama pengurus harian lainnya. Hadir juga Ketua Senkom Mitra Polri Banten H. Pardiono, serta para Ketua DPD LDII se Provinsi Banten, termasuk Ketua DPD LDII Kota Tangerang Selatan, Edy Iriyanto.

Dalam pembukaannya, Kasi Sosbud dan Kemasyarakatan, Dapot Dariarma, yang mewakili Kepala Kejaksaan Tinggi Banten, Didik Farkhan Alisyahdi, mengungkapkan bahwa kegiatan “Jaksa Masuk Pesantren” ini bertujuan untuk mengenalkan hukum kepada para santri sejak dini, dengan harapan memberikan dampak positif bagi mereka.

“Kami berharap, ke depannya organisasi keagamaan dapat berperan aktif mempromosikan pendidikan dan pemahaman agama yang mengedepankan nilai-nilai toleransi, saling menghormati dan menghargai perbedaan, sebagai pondasi utama dalam membangun harmoni di tengah masyarakat yang beragam,” paparnya.

Ketua DPW LDII Banten, H. Dimo Tono Sumito, menyampaikan harapannya bahwa penyuluhan ini tidak hanya berfungsi sebagai peningkatan pengetahuan semata, melainkan juga sebagai wahana untuk memperkuat hubungan antara Ormas LDII dan institusi hukum. /*

Tangsel

Meriahkan HUT RI, LDII Bakti Jaya adakan berbagai lomba

Tangsel, 17 Agustus 2023 – Berbagai macam perlombaan diadakan di halaman Masjid Al Mubarok Bakti Jaya untuk memeriahkan HUT RI ke-78. Puluhan warga dari usia PAUD hingga dewasa berkumpul untuk mengikuti berbagai perlombaan.

Acara diawali dengan senam bersama dan dilanjutkan dengan karnaval sepeda hias. Tampak berbagai macam bentuk hiasan sepeda para peserta karnaval mulai dari bentuk bunga, kuda hingga lokomotif kereta api.

 

Salah satu peserta karnaval berpose di depan sepeda hiasnya
Salah satu peserta karnaval berpose di depan sepeda hiasnya
Peserta Dewasa mengikuti lomba tarik tambang
Peserta Dewasa mengikuti lomba tarik tambang

Acara kemudian dilanjutkan dengan berbagai lomba untuk anak-anak seperti balap karung, makan kerupuk, pecah air, hingga memasukkan pensil ke dalam botol. Sementara untuk kategori dewasa disiapkan lomba tarik tambang dan rebutan kursi. “Acaranya seru banget, mudah-mudahan tahun depan bisa diadakan dengan lebih meriah lagi,” ujar salah satu peserta lomba

Wakil Ketua PAC LDII Kelurahan Bakti Jaya, Muhammad Nur Fauzi, menjelaskan bahwa acara ini diadakan untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan RI dan juga memupuk rasa cinta tanah air. “Melalui acara ini, para generus dan warga LDII diharapkan bisa ikut serta memeriahkan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia dan juga makin cinta dengan negaranya,” jelas Fauzi.

Foto bersama peserta dan panitia lomba
Foto bersama peserta dan panitia lomba

Menjelang maghrib acara ditutup dengan pengumuman para pemenang lomba dan sebelum pulang panitia, peserta dan penonton bersama-sama membersihkan sampah – sampah yang ada di sekitar area perlombaan. /*(HFA/LINTAS)

Tangsel

Bentuk Kelompok Kerja, DPD LDII Tangerang Selatan Gelar Workshop…

Tangerang Selatan (4/2). Dewan Pimpinan Daerah (DPD) LDII Kota Tangerang Selatan menghelat Workshop jurnalistik, pada Sabtu-Minggu, 4-5 Februari 2023, di Aula Masjid Baitul Fuqoha Sarua, Ciputat. Acara ini diikuti 26 peserta yang merupakan perwakilan Pimpinan Cabang (PC) dan Pimpinan Anak Cabang (PAC) LDII Tangerang Selatan.

“Materi yang diberikan dalam workshop ini dapat dikembangkan oleh para peserta untuk kelancaran dalam mengelola sosial media,” ungkap Wakil Ketua DPD LDII Tangerang Selatan, Yoyok Hariyanto

Tidak hanya itu, peserta mendapatkan materi menulis naskah berita, video dan foto jurnalistik. Acara yang berlangsung selama dua hari, bertujuan untuk membentuk kelompok kerja komunikasi, informasi dan media (Pokja KIM) DPD LDII Tangerang Selatan.

Senada dengan Yoyok, Ketua DPD LDII Tangerang Selatan, Edy Iryanto, menyampaikan agar peserta memiliki kemampuan dasar tentang jurnalistik, sehingga keahlian tersebut dapat digunakan untuk mengelola website dan media sosial khususnya di DPD LDII Tangerang Selatan. “Sasaran peserta workshop ini, yaitu anak-anak yang kreatif dan serius dalam menggeluti jurnalistik,” ujarnya.

DPD LDII Tangerang Selatan mengundang pemateri Ludhy Cahyana, yang juga Ketua Departemen KIM DPP LDII, karena dinilai memiliki latar belakang dan pengalaman yang tidak diragukan lagi dalam pemberitaan di LDII.

Acara ini ditutup oleh KH. Jamal Nasser sebagai Dewan Penasihat DPD LDII Tangerang Selatan, harapannya setelah acara ini para peserta dapat mempraktekkan ilmunya dalam menjalankan tugas  jurnalistik di lapangan, “ini ilmu yang bisa dimanfaatkan kedalam (organisasi) dan keluar (profesional),” katanya saat menutup workshop.

Edy menegaskan, hasil dari workshop ini sebagai permulaan DPD LDII Tangerang Selatan dalam menggerakkan sekaligus mewadahi warga LDII yang memiliki minat di bidang jurnalistik. Sehingga kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan di tahun yang akan datang. 

Peserta pelatihan workshop jurnalistik berfoto bersama pemateri dan wanhat setelah penutupan Acara. Minggu (5/2). Foto: Hadi

Peserta pelatihan workshop jurnalistik berfoto bersama pemateri setelah penutupan acara. Minggu (5/2). Foto: Hadi

Tangsel

Festival Sepak Bola FORSGI Ajang Pembinaan Generasi Muda LDII

 

Bekasi (22/10). Forum Sepak Bola Generasi Indonesia (FORSGI) menghelat laga puncak “Festival Sepak Bola FORSGI Piala Menpora Cup I”, di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, pada Sabtu (22/10). Acara tersebut diikuti 24 tim U-10 dan 30 tim U-12, dari 34 Provinsi se-Indonesia, dengan total peserta 1.080 orang.

Ketua Umum DPP LDII KH. Chriswanto Santoso mengapresiasi langkah FORSGI membina karakter generasi muda LDII lewat sepak bola. “Modal pembinaan tidak cukup dengan teori di kelas atau di pondok. Melalui FORSGI peserta didik ditanamkan karakter disiplin dan legowo,” ujarnya saat ditemui tim LINES pada pembukaan festival sepak bola FORSGI tersebut.

Berbicara pendiri FORSGI yang sebagian besar warga LDII, yang juga merupakan pemain sepak bola nasional. Ia berharap, pembinaan karakter generasi muda melalui FORSGI dapat melahirkan insan profesional religius. “Generasi muda ke depan, harus diisi oleh generasi yang betul-betul kuat secara spiritual, karakter dan kinerja,” pungkasnya.

Sementara itu, Deputi 3 Bidang Pembudayaan Olahraga, Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) Raden Isnanta mengungkapkan, meskipun baru berusia satu tahun, pencapaian FORSGI luar biasa. “Pada umur yang relatif muda, telah mampu menggerakkan anak-anak se-Indonesia. Calon atlet nasional dan internasional untuk berlatih dan bertanding. Pastinya, akan membuat magnet baru buat adik-adik yang lain,” ujarnya.

Ia menegaskan siap mendukung FORSGI bersama Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Komite Nasional Olahraga Indonesia (KONI). Untuk menggerakkan roda pembinaan dari usia dini, hingga senior. “Terima kasih kepada FORSGI. Juga pak Singgih Januratmoko (Anggota DPR RI Komisi VI), serta para sponsor pendukung utama lainnya. Terima kasih atas kepeduliannya membina sepak bola usia muda dan dini,” ujarnya.

Terkait kompetisi, ia mewanti-wanti, bukan mencari menang ataupun kalah. Peserta diharapkan menjalin kebersamaan, sportivitas, empati, kepedulian dan kerja sama. “Olahraga akan memberikan edukasi positif. Salam persahabatan lewat sepak bola, salam persaudaraan lewat sepak bola. Mari susun kekuatan untuk sepak bola Indonesia yang lebih gemilang,” imbuhnya.

Menanggapi hal tersebut, Singgih berpendapat, keberadaan FORSGI menjadi wahana pembentukan karakter generasi muda, mudah ditata dan dibina. “Melalui pembinaan yang baik dari semua stakeholder, baik pelatih dan orangtua. Diharapkan akan menjadi bibit unggul yang berkarakter dan menjunjung tinggi sportivitas,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, jika peserta mampu menjadi atlet yang mubaligh, dengan karakter profesional religius, akan menjadi kebahagiaannya.

Selanjutnya, Ketua Umum FORSGI Agus Riyanto mengungkapkan, kejuaraan tersebut bertujuan mencari bibit unggul pesepakbola usia remaja. “Tim talent scouting kami, dari legenda pemain nasional Budi Sudarsono dan kawan-kawan. Akan menyeleksi 25 pemain, masing-masing untuk U-10 dan U-12. Mereka akan diberikan beasiswa pendidikan, berupa boarding school di Ponpes Minhaajurrosyiddin, beserta pembinaan sepak bola,” ujarnya.

Menanggapi hal itu, Plt Walikota Bekasi Adhianto Tjahyono mengucapkan terima kasih pada FORSGI yang telah memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk mengembangkan talentanya. “Menuju Indonesia yang sehat, bahagia, dan sejahtera. Terima kasih FORSGI atas kolaborasinya. Mudah-mudahan peserta dalam kondisi senang, kembali ke daerah masing-masing juga senang dan bahagia,” tutupnya.

Sementara, Ketua Forsgi Kota Tangerang Selatan H. Ahmad Rifai mengatakan, dalam perhelatan ini pihaknya mengirimkan dua tim, U10 dan U12.

“Alhamdulillah, Forsgi Tangsel belum juara,” katanya tertawa.

Bagi kami, lanjut Rifai, bukan menang ataupun kalah yang kami utamakan, tetapi paling penting bisa menjalin kebersamaan, sportivitas, dan edukasi positif terhadap generasi Indonesia. /**

Nasional

Terancam Stagflasi Akibat Perang Rusia-Ukraina LDII Ajak Masyarakat Hidup…

Jakarta (5/4). Krisis ekonomi dunia yang berkepanjangan akibat wabah, kini mendapat tantangan baru yakni potensi krisis pangan dan energi. Hal tersebut bisa terjadi bila pertempuran antara Rusia dan Ukraina berkepanjangan, diiringi perang dagang antara Blok Barat dan Rusia.

“Rusia merupakan salah satu negara utama pengekspor energi dan pangan, terutama gandum dan energi. Bila konflik ini berkepanjangan, maka harga energi dan pangan dunia akan mengalami kenaikan,” ujar Ardito Bhinadi ekonom dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta. Menurutnya, dampak kenaikan pangan dan energi tersebut bisa dipastikan sampai ke Indonesia.

Indonesia meskipun sebagian besar penduduknya mengkonsumsi beras, namun impor gandum Indonesia terus naik setiap tahun. Masyarakat Indonesia terbiasa pula mengkonsumsi mie, pasta, dan roti, yang kesemuanya berbahan gandum, yang saat ini harganya mulai melambung.

Perang Ukraina dan Rusia, bisa berpengaruh pada sektor energi, akibatnya harga-harga barang juga mengalami kenaikan, “Karena energi ini merupakan input utama dalam produksi barang dan jasa, termasuk distribusinya,” ujar Ardito yang juga Ketua DPP LDII Koordinator Bidang Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat.

Ia memperkirakan, jika perang makin panjang dan meluas menjadi perang dagang antara Barat dan Rusia, kenaikan harga barang atau inflasi bisa mencapai 2,5-4,5 persen, “Bank Indonesia memperkirakan pada 2022, inflasi mencapai 3 persen plus minus, yang artinya inflasi di antara 2-4 persen. Ceritanya bisa lain, bila perang berkepanjangan,” tutur Ardito.

Ia mengingatkan harga minyak bumi selalu menjadi penyumbang inflasi yang cukup signifikan di Indonesia, terutama pada distribusi barang dan jasa, “Kenaikan harga BBM ini akan meningkatkan harga barang dan jasa. Maka produk-produk atau komoditas juga mengalami kenaikan,” tegasnya. Hanya saja, saat ini masyarakat mengurangi pergerakan karena kekhawatiran terhadap pandemi Covid-19.

Bisa ditebak, saat masyarakat mulai bergerak bebas, permintaan BBM akan meningkat drastis. Arahnya, harga BBM dan komoditas juga terkerek naik, “Soal seberapa besar infalsinya, tergantung bagaimana pemerintah mengendalikannya. Kenaikan inflasi tak lebih dari 1 persen,” ujar Ardito.

Ardito mengingatkan, selain pangan dan energi terdapat 10 bahan pokok seperti beras, minyak goreng, cabai, bawang dan lain-lain, juga kerap memicu inflasi, “Apalagi Ramadan dan Idul Fitri, permintaan tinggi sementara harga BBM juga naik, ini bisa meningkatkan biaya hidup masyarakat,” tegasnya.

Kondisi tersebut mendorong timbulnya stagflasi, yakni pertumbuhan ekonominya stagnan tapi inflasinya naik. Dalam kondisi tersebut, ia mengingatkan masyarakat untuk hidup hemat. Selain itu menjaga diversifikasi pangan dan melakukan penghematan energi.

Senada dengan Ardito, Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto meminta masyarakat untuk berprilaku muzhid mujhid, “Pola hidup hemat atau efisien dan bekerja keras sangat diperlukan, agar ketika harga-harga mahal, masyarakat masih memiliki sumber dana atau masih dapat bertahan hidup,” ujarnya.

Kenaikan harga yang terjadi secara terus-menerus, juga melemahkan daya beli masyarakat sekaligus menambah jumlah penduduk miskin, “Dengan sikap muzhid-mujhid masyarakat masih bisa membeli kebutuhan pokok, dan mengabaikan kebutuhan sekunder demi keberlangsungan hidup,” imbuhnya.

KH Chriswanto juga mengingatkan pentingnya ketahanan pangan dan energi, “Kami di LDII telah mendorong pemakaian energi baru terbarukan dan diversifikasi pangan sebagai bagian dari program ketahanan pangan,” ujarnya.

Ketahanan pangan dan energi memang menjadi bagian delapan program kerja LDII, caranya keluarga bisa memulai ketahanan pangan dengan tidak hanya mengkonsumsi beras, tapi juga umbi-umbian. Sementara, kini sangat memungkinkan setiap rumah menambahkan sel surya, untuk menghemat listrik. /**

Banten

Muswil LDII Banten, Ketum DPP LDII Ajak Semua Tokoh…

Banten (22/3). Memasuki abad 21, tantangan berbangsa dan bernegara kian besar. Bahkan, dalam konstelasi politik saat Pemilu, bangsa Indonesia yang dikenal rukun dan bersatu bisa terpecah. Hal itu menjadi perhatian Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso, saat menghadiri Musyawarah Wilayah V LDII Banten. Ia mengingatkan mengenai persatuan dan kesatuan bangsa di tahun politik jelang 2024.
“Dalam menyelesaikan masalah, kita tidak bisa sendiri dan harus bersinergi. Dengan dasar itulah, paradigma bangsa ini diubah menjadi bukan bertanding bukan juga bersaing. Kami di LDII memulai dengan terus membangun sinergi dengan bersanding dengan semua tokoh masyarakat. Jika kita berikhtiar, maka insya Allah hasilnya akan bagus,” ujarnya.
KH Chriswanto berpendapat, dengan bersanding dan merangkul adalah solusi agar Indonesia bisa bertahan, melewati perubahan lingkungan strategis yang sangat cepat. Bahkan, menurutnya, walaupun di tingkat provinsi seperti Banten, warga LDII harus memahami lingkungan strategis dunia. Ia menyebut konflik di Eropa Timur, mendorong inflasi di berbagai negara terutama harga minyak bumi meroket, “Imbasnya pada ekonomi, lalu berdampak pada kehidupan sosial,” ungkap KH Chriswanto.
Ia meminta agar masyarakat tak hanya menyalahkan problematika bangsa kepada masyarakat. Namun, masyarakat juga bergerak secara swadaya, saling membantu agar bisa melewati masa sulit, “Saat lampu mati, jangan hanya mengeluh kepada PLN, tapi nyalakanlah lilin. Jika hanya mengeluh saja, tidak ada cahaya,” ujarnya bermetafora.

Ia meminta masyarakat terutama warga LDII, terus berkonsolidasi, “Jangan bertengkar, lakukan musyawarah untuk mufakat. LDII Banten bisa mengadopsi salah satu dari delapan program kerja LDII, yang realistis untuk dilaksanakan. Tentu ditambah program program lokal yang menyentuh masyarakat,” tutur KH Chriswanto.

Menanggapi Ketua Umum DPP LDII itu, Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto mengapresiasi kiprah LDII Banten, dalam menjaga ketertiban, kebersihan, dan mewujudkan suasana kondusif di tengah masyarakat, “Maka jangan saling menjatuhkan dan menghina. Teruslah berbuat yang baik untuk negara karena bangsa ini butuh bersatu dengan keragaman suku, bangsa, agama, dan adat istiadatnya,” ujarnya.
Ia sependapat dengan KH Chriswanto, jika ormas-ormas Islam bergandengan tangan, bersanding bukan bersaing, merangkul bukan memukul, “Saya yakin Indonesia ke depan akan lebih disegani, sejahtera, dan umatnya lebih nyaman beribadah,” ujarnya.

Yandri Susanto anggota DPR RI dari Daerah Pilihan (Dapil) II Kabupaten Serang dan Kabupaten Cilegon, mengaku sudah lama melihat kiprah LDII. Bahkan jauh sebelum Muswil V dilaksanakan, ia sudah banyak terlibat dalam kegiatan LDII Banten.
Ia melihat kesungguhan ormas Islam, seperti NU, Muhammadiyah, dan LDII dalam merawat keberagaman bangsa. Untuk membantu LDII dan ormas-ormas Islam lainnya, ia membantu pembangunan gedung DPW LDII Banten, “Saya berharap gedung tersebut nantinya menjadi pusat kegiatan umat Islam di Banten, dalam mengangkat ketertinggalan dan kebodohan,” imbuhnya.

Muswil V LDII Banten memutuskan memilih H. Dimo Tono Sumito sebagai Ketua DPW menggantikan Edwin Sumiroza yang telah menjabat dua periode. Ia didampingi Kabid Bagaskara sebagai sekretaris. Dimo bertekad melanjutkan program DPW LDII Provinsi Banten yang sudah dirumuskan rapat kerja sebelumnya, yakni menindaklanjuti delapan program kerja LDII, meliputi wawasan kebangsaan, prinsip dakwah dan akhlak bangsa, pendidikan karakter, pangan dan lingkungan hidup, ekonomi syariah, pengembangan pengobatan herbal, pemanfaatan teknologi digital produktif, dan pemanfaatan energi baru terbarukan.


“Ada beberapa program yang bisa ditindaklanjuti dalam waktu dekat, khususnya soal penguatan organisasi. Oleh sebab itu saya meminta rekan-rekan menjalankan amanat ini dengan kerja sama yang baik, sesuai dengan aturan dan mekanisme yang ada di dalam organisasi,” ujarnya.
Sesuai dengan saran Ketua Komisi II DPR RI Yandri Susanto, agar LDII membantu mempercepat pembangunan dan mengurangi angka kemiskinan. Untuk itu, Dimo Tomo Sumito juga akan fokus pada program pemberdayaan ekonomi. Ia bertekad meningkatkan kinerja Usaha Bersama (UB), koperasi, Baitul Maal wa Tamwil (BMT), dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), agar punya daya saing dan tetap mengacu ke ekonomi syariah dalam transaksi. [kim/*]

Nasional

Anggota DPD RI Abdullah Puteh Apresiasi Kontribusi Pertanian LDII

Jakarta (13/1). Anggota DPD RI Abdullah Puteh silaturrahim ke kantor DPD LDII, Jakarta Selatan. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari Muswil DPW LDII Provinsi Aceh yang dihelat beberapa waktu lalu.

Abdullah Puteh disambut langsung oleh Ketua Umum DPP LDII KH. Chriswanto Santoso beserta jajarannya.

Saat berbincang-bincang, Abdullah Puteh mengapresiasi program 8 Bidang Pengabdian LDII. Terlebih lagi, Abdullah Puteh yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Pertanian Indonesia (GKPPI) mengapresiasi peran LDII di bidang pertanian.

KH Chriswanto menjelaskan beberapa kisah sukses warga LDII pada bidang pertanian, salah satunya Awaldi Hasibuan penyuluh pertanian nasional yang sukses menanam singkong raksasa di Riau yang ditanam oleh Awaldi Hashibuan. Sementara di Garut, Tantan Rustandi mengembangkan pertanian digital di Garut. Selanjutnya, ada nama Taswadi yang mengembangkan pertanian di lahan gambut di Kalimantan Barat.

Menanggapi program LDII, Abdullah Puteh terinspirasi dengan berbagai program pertanian yang dilaksanakan warga LDII, “Programnya sangat terarah dan mereka memberdayakan ekonomi masyarakat di bidang peternakan dan pertanian. Itulah yang dibutuhkan masyarakat kita hari ini. Saya kira ini memang sudah sangat berkembang dan harus terus dikembangkan,” ujarnya.

Abdullah Puteh kemudian bercerita, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Aceh tertinggi ke-5, namun angka kemiskinan menempati peringkat ke-6 pada tahun 2019. Masyarakat Aceh dengan mayoritas petani dan area yang cukup besar, sayangya kemiskinan masih melanda. Ia pun prihatin dengan dengan keadaan ini.

Untuk itu, ia menegaskan bahwa peran ormas harus diperkuat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Produksi pertanian harus ditingkatkan, apalagi lahan yang tersedia di Aceh juga cukup luas. Ia mengajak ormas LDII di tiap daerah mengelola lahan.

“Saya lihat LDII sudah siap, nanti kita bisa lihat bersama-sama tentang Kepres Pertanian. Saya juga punya ide food estate regional. Cita-cita saya dengan jaringan LDII yang sudah ada, dapat membuat food estate regional. Misal dipecah 10.000 hektar untuk provinsi dan 10.000 hektarnya kerjasama dengan LDII,” ujarnya.

Supaya dapat mengelola lahan, ia menyarankan ormas LDII di tiap provinsi membuat Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) ataupun Koperasi. Saat ini, Hak Guna Lahan (HGU) di bawah 5.000 hektar bisa diteken di tingkat kabupaten. Seandainya pemerintah bisa fokus di lapangan dan dibantu dengan berbagai pihak, lahan pertanian yang luas dapat dikelola dengan baik dan produksi pertanian pun bisa meningkat.

“Saya berharap bisa terus berlanjut dan lebih besar lagi. Saya siap bekerja sama membantu LDII supaya bisa sama-sama memberikan sesuatu untuk masyarakat. Kita akan membentuk tim teknis, tapi yang jelas semua sektor pertanian LDII mumpuni. Kita pilih yang lebih cepat terlaksana dan kelihatan hasilnya,” ujarnya.

KH Chriswanto Santoso sangat mengapresiasi kehadiran Abdullah Puteh. Ia menjelaskan jika pertanian, pangan, dan lingkungan hidup adalah salah satu prioritas program dikerjakan DPP LDII berdasarkan program “8 Bidang Pengabdian LDII untuk Bangsa”.

“Kehadiran kakanda Abdullah Puteh ke tempat kami adalah kehormatan yang luar biasa, orang yang dulu saya kagumi. Maka pengalamannya perlu kita adopsi untuk bisa berkontribusi nyata ke depannya,” ujarnya.

Chriswanto Santoso kemudian bercerita terkait program yang sudah dilakukan LDII untuk bangsa. Terkait pangan, ketika hal ini disampaikan oleh pemerintah daerah, mereka sangat membuka uluran tangan.

“Di Bangka Belitung, kami dibantu dan diamanahi 1.000 hektar oleh Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman dan Ketua DPP LDII Profesor Rubiyo membantu warga LDII agar lahannya menjadi produktif,” ujarnya.

Chriswanto Santoso pun menyarankan agar fokus pada satu tempat untuk dikerjakan, terutama di wilayah Provinsi Aceh. Jika berhasil, program ini bisa dikloning untuk daerah lain. (kim/*)

 

 

keterangan foto:

Anggota DPD RI Abdullah Puteh silaturrahim ke kantor DPP LDII, Jakarta. Foto: LINES.

Kunjungan Abdullah Puteh anggota DPD RI membahas mengenai salah satu program pengabdian LDII di bidang pertanian. Foto: LINES.

Nasional

BSI dan LDII Sepakati Dukung Pertumbuhan Ekonomi Syariah

Jakarta (13/1). Komisaris Bank Syariah Indonesia (BSI) Arief Rosyid silaturahim ke pengurus DPP LDII di Kantor DPP LDII Patal Senayan, Jakarta Selatan. Dalam kunjungan itu, ia mengapreasiasi pencapaian DPP LDII dan ingin bekerja sama untuk mengembangkan ekonomi umat.

Arief Rosyid disambut oleh Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso dan jajarannya. Tokoh yang pernah jadi Staf Khusus Milenial Presiden Jokowi ini sedikit bercerita mengenai keadaan umat Islam di Indonesia.

Indonesia dari 267 juta masyarakat, 87 persennya adalah umat Islam yang menjadikan Indonesia negara muslim terbesar di dunia. Sayangnya, hanya 9 persen umat Islam yang teredukasi soal pentingnya ekonomi syariah.

Sadar dengan jumlah yang peduli ekonomi syariah sangat sedikit, Arief Rosyid pun mengajak DPP LDII membangun ekosistem ekonomi umat yang berbasis ekonomi syariah. Ia ingin merangkul stakeholder khususnya ormas-ormas Islam bersama menyongsong kebangkitan umat. Diakuinya, memang saat ini semua stakeholder berjalan masing-masing.

“LDII yang lahir sejak 1972 punya banyak pesantren, boarding school, masjid-masjid, lembaga keuangan mikro syariah, juga punya pengusaha-pengusaha haji dan umroh. Nah, inilah yang menurut kami menjadi sebuah potensi mengembangkan ekosistem ekonomi umat,” ujarnya.

BSI lahir menjadi bank terbesar di Indoensia usai proses merger tiga bank yakni Bank Syariah Mandiri, Bank BNI Syariah, dan Bank BRI Syariah. Asetnya sudah mencapai Rp240 triliun, menempatkan BSI pada posisi bank dengan aset terbesar ke-7 di Indonesia. Arief Rosyid mengakui, tanpa kebersamaan dengan umat, mustahil BSI bisa berkembang lebih besar lagi.

“Kami ingin industri keuangan syariah tumbuh dan besar bersama. Sebagai industri keuangan kami juga harus mengejar profit besar, tapi saya pastikan ini harus kembali ke masyarakat. Saya kira LDII bisa menjadi pilar yang mendorong terbangunnya ekonomi umat,” ujarnya.

Menanggapi pendapat Arief Rosyid, KH Chriswanto Santoso mendukung penuh BSI. Ia menjelaskan, LDII bukan hanya sebagai lembaga yang hanya berdakwah, tapi LDII juga membangun ekonomi umat. Hasil pertemuan inipun akan ditindaklanjuti dengan tim teknis.

“Salah satu di antara keinginan kami sebagai lembaga dakwah adalah membangun ekosistem ekonomi syariah secara baik. Kami punya UB, pikub.com, tabungan haji, BMT, dan kami punya gerakan ekonomi syariah yang semuanya bisa untuk dikerjasamakan termasuk mengelola dana kurban,” ujarnya.

Menurut Chriswanto Santoso, kunjungan BSI ke kantor DPP LDII suatu itikad yang sangat baik. Banyak hal yang sudah dibicarakan dalam membangun ekonomi umat. Ia menambahkan, ekonomi syariah memang bagian dari 8 Bidang Pengabdian LDII untuk Bangsa. Dengan membangun ekonomi dan sumberdaya manusia, Indonesia bisa mempertahankan empat hal yang selalu diperebutkan dunia, yaitu energi, pangan, air, dan logam. (kim/*)

 

Keterangan foto:

Komisaris BSI Arief Rosyid bersama Ketum DPP LDII KH Chriswanto Santoso dan jajarannya membahas kerja sama untuk mendukung ekonomi syariah. Foto: LINES.

Komisaris BSI Arief Rosyid mengatakan, LDII bisa menjadi pilar yang membangun ekonomi umat. Foto: LINES

Nasional

Pro Kontra Permendikbud, LDII Soroti Maraknya Hubungan di Luar…

Jakarta (15/11). Berbagai Ormas Islam sepakat Mendikbud Ristek Nadiem Makarim perlu merevisi atau bahkan mencabut Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 30 Tahun 2021 Tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi atau Permendikbud 30. Alasannya, ada pasal-pasal yang memungkinkan hubungan badan di luar nikah dilakukan para mahasiswa.

“Permendikbud 30 juga jangan terkesan hanya mengatur kekerasan seksual saja, tapi tidak melarang hubungan seksual yang didasari suka sama suka,” ujar Sekretaris Umum DPP LDII, Dody T. Wijaya.

Menurut Dody, Permendikbud tersebut harus dicabut dan direvisi karena mereduksi nilai-nilai moral dan cenderung melegalkan seks bebas yang mengadopsi nilai-nilai budaya liberalisme.

Dody mengatakan, bila hubungan seksual di luar nikah tak diatur dalam Permendikbud tersebut, sama halnya melegalkan zina, asal suka sama suka, “Hubungan seks di luar nikah di Indonesia makin menjamur, dimulai sejak remaja dan berpotensi dilakukan pula oleh para mahasiswa,” paparnya.

Dody menyitir penelitian yang dilakukan oleh Reckitt Benckiser Indonesia terhadap 500 remaja di lima kota besar di Indonesia, “Mereka menemukan, 33 persen remaja pernah melakukan hubungan intim yang aktivitasnya berupa penetrasi,” imbuh Dody. Pelakunya, menurutnya menyitir Reckitt Benckiser Indonesia, 58 persen berusia 18 sampai 20 tahun, “Dan mereka belum menikah,” imbuh Dody.

“Kami dari DPP LDII menginginkan, Permendikbud tersebut dicabut dan direvisi agar tidak terkesan hanya melindungi kekerasan seksual yang bersifat paksaan. Namun juga harus mengatur hubungan intim di luar nikah atau bahkan kekerasan seksual yang berdalih suka sama suka,” tegasnya.

Dari sisi hubungan seks di luar nikah atau perzinaan, tentu diharamkan oleh berbagai agama. Aktivitas itu juga melanggar norma-norma bangsa Indonesia, dan berimbas besar bagi kehidupan sosial, “Bisa dibayangkan mereka yang hamil di luar nikah, ibu dan anak menanggung beban psikologis. Akibat dari hubungan itu, pendidikan mereka bisa terganggu,” paparnya.

Menurutnya, DPP LDII mendukung ormas-ormas Islam yang tergabung dalam Majelis Ulama Indonesia (MUI) di berbagai wilayah untuk mendorong dicabut dan direvisi Permendikbud 30. Pasalnya, dunia kampus merupakan cermin pendidikan tinggi nasional, “Di sana bukan sekadar intelektual dan pengetahuan yang dihormati, tapi nilai-nilai moral, etika, bahkan spiritual civitas akademik,” papar Dody.

Ia mengingatkan, bila Permendikbud tidak dicabut dulu, lalu diperbaiki dan direkonstruksi ulang, maka pemerintah terkesan abai dan masa bodoh dengan aktivitas mahasiswa dalam hal seks di luar nikah. Meskipun kampus adalah simbol kebebasan intelektual, “Tapi hubungan di luar nikah yang berimbas pada psikologis dan kesehatan juga harus dilarang,” kata Dody.

Dalam kesempatan terpisah, Ketua DPD LDII Kota Tangerang Selatan Edy Iriyanto mengatakan, hubungan seksual yang dilakukan sebelum menikah memiliki berbagai resiko. “Jika mereka masih memegang nilai-nilai agama yang kuat maka akan timbul guilty feeling dan merasa sangat berdosa. Karena dalam agama, hubungan seksual sebelum menikah dinilai sebagai salah satu dosa besar yang tidak boleh dilakukan,” ujar Edy menyitir pendapat Psikolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Profesor Koentjoro.

Edy Iriyanto sepakat, jika Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi sebaiknya mencabut atau melakukan perubahan terhadap Permen Dikbudristek No 30 Tahun 2021, agar perumusan peraturan sesuai dengan ketentuan formil pembentukan peraturan perundang-undangan dan secara materil tidak terdapat norma yang bertentangan dengan agama, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. /** kimtangsel