Banten, 29 Juni 2023 – Warga LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) Banten merayakan Idul Adha atau Hari Raya Kurban secara serentak pada Kamis kemarin di 8 Kota/Kabupaten se-Banten. Data yang dihimpun oleh Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) LDII Banten mencatat adanya peningkatan jumlah hewan qurban dibandingkan tahun sebelumnya. Tercatat sebanyak 1.965 hewan qurban, dengan rincian 975 ekor sapi, 986 ekor kambing, dan 4 ekor kerbau.
“Jumlah ini meningkat dibanding tahun 2022, dan data ini masih bisa bertambah,” ujar Ketua DPW LDII Banten, H. Dimo Tono Sumito. Peningkatan ini memberikan kegembiraan bagi warga LDII, karena menunjukkan semangat mereka dalam melaksanakan ibadah kurban yang tinggi. Lantas, bagaimana warga LDII dapat meningkatkan nilai kurban tersebut?
Menurut H. Dimo, pertama-tama, warga LDII sangat termotivasi oleh nilai ibadah dari kurban. Setiap pengajian, para ulama dan juru dakwah selalu mengingatkan sejarah kurban, pahala yang terkandung di dalamnya, serta manfaatnya bagi umat.
Dalam konteks sejarah, kurban melambangkan keikhalasan, ketaatan, dan tawakal yang tinggi, seperti yang ditunjukkan oleh Nabi Ibrahim AS saat diperintahkan untuk menyembelih putranya, Ismail. Selain itu, dari segi pahala, setiap bulu yang terdapat pada hewan kurban, baik bulu halus maupun kasar, dihitung sebagai satu pahala.
“Motivasi dari para ulama itulah yang membuat warga LDII berlomba-lomba dalam kebaikan,” tambah H. Dimo. Frekuensi pengajian yang tinggi di lingkungan LDII di tingkat Pimpinan Daerah (DPD), Pimpinan Cabang (PC), dan Pimpinan Anak Cabang (PAC) dimanfaatkan sebagai kesempatan untuk menabung.
Dalam hal ini, H. Dimo menjelaskan bahwa penyembelihan hewan kurban tidak hanya melibatkan aspek ibadah dan keutamaan spiritual, tetapi juga memberikan dampak positif dalam menghidupkan ekonomi peternak sapi dan kambing.
Melalui praktik kurban, permintaan terhadap hewan ternak meningkat pesat, memberikan peluang bagi peternak untuk meningkatkan produksi dan penjualan hewan kurban. Hal ini berdampak signifikan pada sektor ekonomi, menggerakkan roda perekonomian lokal, serta membantu menciptakan lapangan kerja di sektor peternakan.
“Dengan demikian, praktik penyembelihan hewan kurban tidak hanya memiliki nilai keagamaan, tetapi juga mendukung pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” jelas H. Dimo.
Sementara itu, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Banten, KH Rasna Dahlan, menjelaskan bahwa Idul Adha, yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah, juga dikenal sebagai “Hari Raya Haji”. Pada hari ini, umat Muslim yang sedang menunaikan ibadah haji melaksanakan wukuf di Arafah.
Menurut KH Rasna Dahlan, di samping disebut sebagai Hari Raya Haji, Idul Adha juga disebut “Idul Qurban”, karena pada hari ini Allah memberikan kesempatan kepada umat untuk lebih mendekatkan diri kepada-Nya. Bagi umat Muslim yang belum mampu melaksanakan perjalanan haji, berkurban adalah kesempatan untuk menunjukkan ketakwaan dan kecintaan kepada Allah SWT dengan menyembelih hewan qurban.
Ia juga memberikan apresiasi kepada warga LDII atas semangat mereka dalam melaksanakan pemotongan hewan qurban yang meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan semangat warga LDII dalam berqurban yang semakin bertambah.
Dengan semangat yang tinggi dalam melaksanakan ibadah kurban, warga LDII di Banten telah menciptakan suasana yang penuh kegembiraan dan keberkahan dalam merayakan Idul Adha. Diharapkan semangat yang sama dapat terus diterapkan dalam kegiatan keagamaan dan pengabdian kepada masyarakat di masa yang akan datang. /*