Lintas Daerah

DPD LDII Demak ikuti Silaturahim Kebangsaan Secara Daring

Demak – Silaturahim Kebangsaan DPW LDII Provinsi Jawa Tengah yang diikuti oleh DPD Kabupaten/Kota se Jawa Tengah secara daring, tema “Budaya Saling Memaafkan Memperkokoh Persatuan Bangsa dan Nilai nilai Luhur Pancasila dalam Kehidupan Bermasyarakat Berbangsa dan Bernegara”, dengan tausyiah oleh Ketua MUI Jawa Tengah Dr. KH. Akhmad Darodji, M.Si.

Hadir dalam kegiatan segenap pengurus harian DPD LDII Kab. Demak, Ketua MUI Demak KH. Ghozali Ihsan, Kepala Kankesbangpolinmas Demak Agus Herawan, SIP, MM., Kepala Kantor Kemenag H. Ahmad Muhtadi, M.PdI. dan perwakilan dari FKUB Demak.

Oleh: Rully Sapujagad (contributor) / Fachrizal Wicaksono (editor)

Lintas Daerah

Audiensi dengan Walikota Serang, LDII Perkenalkan Kepengurusan Baru dan…

Kota Serang (31/5) – Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) LDII Kota Serang melaksanakan audiensi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Serang pada Senin, 31 Mei 2021 bertempat di Ruang Kerja Walikota Serang.

Pengurus LDII Kota Serang diterima oleh Walikota Serang H. Syafrudin, S.Sos, M.Si, didampingi oleh Asisten Daerah I Anton Gunawan dan Kabag Kesra Setda Kota Serang Suherman.

Pada audiensi ini, Ketua LDII Kota Serang H. Fajar Syiamu Akbar, SE, MAP menyampaikan tujuannya untuk menjalin silaturahim dan memperkenalkan kepengurusan yang baru dalam jajaran pengurus LDII Kota Serang.

“Alhamdulillah kami diberikan kesempatan melakukan audiensi dengan Bapak walikota untuk menjalin silaturahim dan memperkenalkan profil LDII yang baru,” ucapnya.

Ketua LDII Kota Serang juga menyerahkan Laporan Kegiatan Triwulan keorganisasian disertai penyerahan majalah Nuansa. Lebih lanjut, Ia menjelaskan bahwa LDII telah menyelenggarakan Munas LDII ke IX dengan menunjuk Ir. KH. Chriswanto Santoso, M. Sc sebagai Ketua Umum LDII.

“Munas juga menghasilkan delapan program DPP LDII, diantaranya, kebangsaan, pendidikann, ekonomi syariah, kesehatan dan herbal, ketahanan pangan, energi yang terbarukan dan teknologi digital 4.0, yang akan menjadi fokus program kerja LDII kota Serang,” ucapnya.

Hadir pada audiensi kali ini, H. Sutarman (Dewan Penasehat), H. Meini Dahlan (Sekretaris), Ust. Jajang Abdurrahman (PAD), Priatna Sulaiman (Bendahara) (Hartono/Fredi Lines).

——————–

Nasional

Ketum DPP LDII: Inklusivitas Pancasila Membuat Semua Pemeluk Agama…

Jakarta (1/6). Keberagaman suku, ras, dan agama di Indonesia menjadi keelokan tersendiri berkat adanya Pancasila. Meskipun Islam menjadi agama mayoritas, agama-gama lain dapat dijalankan dengan bebas di Indonesia.

“Hari lahir Pancasila menjadi momen untuk mengenang jasa para pendiri bangsa. Atas jasa mereka, bangsa Indonesia bisa menjalankan hak asasi yang esensial yakni memeluk agama atau keyakinan dan menjalankan ibadah,” ujar KH Chriswanto Santoso.

Menurutnya, Pancasila yang inklusif sejalan dengan nilai-nilai Islam. Inklusivitas Pancasila itu, membuat semua pemeluk agama di Indonesia nyaman dan tenteram beribadah, bahkan umat Islam yang mayoritas pun turut melindungi keberagaman agama di Indonesia.

“Pancasila dan Islam itu beriringan, bahkan nilai-nilai Islam terdapat dari sila pertama hingga kelima,” ujar KH Chriswanto Santoso. Ia mengatakan, meskipun terjadi perdebatan sengit mengenai Piagam Jakarta dan terjadi kompromi dengan mengubahnya menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa, hal tersebut justru membuka ruang Islam yang inklusif.

KH Chriswanto Santoso menyitir Bung Karno, sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa merupakan wujud memeluk agama yang dilandasi gotong royong, “Di dalam gotong-royong terdapat sikap saling menghormati, menghargai, toleransi, semangat membantu, tanpa meninggalkan jati diri sebagai umat Islam atau pemeluk agama tertentu,” imbuhnya.

Ia mendorong umat Islam yang inklusif, “Atas dasar prinsip Pancasila yang menjadi asas organisasi kami, dan Islam yang rahmatan lil alamin, kami mendorong warga LDII dan umat Islam umumnya untuk toleran, terbuka, saling menghargai dan menghormati tanpa meninggalkan keyakinannya,” tuturnya.

Di mata KH Chriswanto, Pancasila sebagai ideologi yang inklusif, menekankan penghormatan terhadap keberagaman yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia, “Dalam kondisi bangsa yang hidup di negeri yang bukan negara berdasarkan agama ataupun sekuler, justru kehidupan beragama menjadi indah. Penuh toleransi, yang memungkinkan semua umat beragama berkontribusi dalam pembangunan,” imbuhnya.

Radikalisme, pada akhirnya tidak mendapat ruang di Indonesia, begitu pengingat dari KH Chriswanto Santoso, “Menganggap paling benar sendiri, hanya menciptakan golongan atau kelompok yang radikal. Hal ini tak sesuai dengan prinsip-prinsip Pancasila,” imbuhnya. Untuk itu, ia mengingatkan para tokoh agama atau sekelompok orang untuk tidak memaksakan agama atau keyakinan, karena bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.

Ia mengingatkan, sebagai negara demokrasi yang mayoritas penduduknya umat Islam, Indonesia menjadi teladan bagi negara-negara lain, “Di Indonesia, mayoritas melindungi minoritas. Pancasila yang menjadi dasar negara, memastikan agar tidak terjadi penindasan terhadap minoritas,” pungkasnya.

KH Chriswanto mengatakan, pesan-pesan Islam yang inklusif diwakili bahkan digemakan dengan kuat oleh Pancasila. Kelahiran Pancasila menurutnya, juga merupakan cermin kebesaran hati para tokoh-tokoh Islam saat itu, “Meskipun umat Islam berjuang memerdekakan Indonesia, tokoh-tokoh agama yang lain tak kalah besar jasanya untuk kemerdekaan bangsa Indonesia. Dan Pancasila menjadi cermin yang elok kebesaran jiwa para pendiri bangsa itu,” imbuhnya. /**

Lintas Daerah

PC LDII Ciroyom dan Maleber Gelar Salat Gerhana Bersama

Bandung (06/01). Beberapa waktu lalu, PC LDII Ciroyom dan Maleber menggelar salat gerhana berjamaah di masjid setempat (26/05).

Pada kesempatan tersebut, Ustadz Robi yang merupakan ulama setempat menjelaskan, “Terjadinya gerhana itu bukan karena lahirnya atau matinya seseorang. Gerhana terjadi sebagai bukti keagungan dan kekuasaan Alloh. Nabi memerintahkan kepada umat Islam supaya mengerjakan salat gerhana dan mengagungkan kepada Alloh.”

Sesuai petunjuk dan arahan DPP LDII dan MUI di wilayah masing-masing warga LDII mengerjakan salat gerhana, tetap menerapkan protokol kesehatan. Menjaga jarak, menggunakan masker, serta menghindari kerumunan.

Oleh: Hafid Wahyu (contributor) / Noni Mudjiani (editor)

Lintas Daerah

LDII Bersama MUI Jatiwaringin Selenggarakan Salat Idul Fitri 1442…

Bekasi, Jawa Barat (13/5) – Pimpinan Anak Cabang (PAC) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kelurahan Jatiwaringin Pondok Gede Bekasi bersinergi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kelurahan Jatiwaringin melaksanakan Salat Idul Fitri 1442 H di Masjid Al Falah dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Ust. Cecep Suhendar, Wakil Ketua MUI Kelurahan Jatiwaringin yang juga merupakan Ketua Seksi Hubungan Antar Lembaga PAC LDII Jatiwaringin menjadi Imam dan Khotib Salat Idul Fitri 1442 H menyampaikan khutbahnya, “Pada hari ini kita memang sedang berbahagia, bersama segenap kaum Muslimin di seluruh pelosok dunia. Segenap kaum Muslimin mengumandangkan takbir, tahlil dan tahmid, sebagai ungkapan rasa bahagia setelah 1 bulan berpuasa, yang kalau kita resapi kalimat-kalimat tersebut bisa menggetarkan hati sanubari kita.”

“Ramadan tahun ini kita berpuasa dan berhari raya masih dalam keadaan prihatin, karena wabah virus corona atau Covid-19 belum berakhir. Namun hal demikian jangan sampai mengurangi rasa syukur kita kepada Allah SWT. Justru hari ini kita bisa berhari-raya dikarenakan Allah masih melindungi kita dari wabah penyakit tersebut. Mudah-mudahan wabah covid-19 ini bisa segera hilang dari negeri kita dan dari seluruh dunia. Aamiin,” harapnya. 

Alhamdulillah pada hari ini tanggal 1 Syawal 1442 H yang bertepatan dengan tanggal 13 Mei 2021, kaum Muslimin merayakan Hari Raya Idul Fitri setelah sebulan penuh berpuasa. Ketua PAC LDII Jatiwaringin, H. Herlan Maulana Muhammad, S.Sos, M.Si menyampaikan rasa syukur bahwa salat Idul Fitri untuk warga LDII di wilayah Jatiwaringin berlangsung dengan aman, selamat, lancar dan barokah.

Setelah salat Idul Fitri, kami juga bersilaturahim kepada Tokoh Agama (Toga) maupun Tokoh Masyarakat (Tomas) untuk menjalin sinergi demi kemaslahatan umat di masa pandemi ini.

“Maka satu hal yang perlu kita ingat bahwa meskipun dampak pandemi Covid-19 ini banyak membuat krisis ekonomi keluarga tapi keimanan kita jangan ikut-ikutan krisis. Kita supaya tetap taqorrub ilalloh, mendekat kepada Alloh dengan banyak dzikir dan doa, karena ketika kita selamat dari ancaman maut Covid-19, ajal kita tetap bisa datang sewaktu-waktu dengan penyebab yang sudah ditetapkan oleh Alloh,” imbuh Herlan.

“Dengan berpuasa di siang hari bulan Ramadhan dan bertarawih di malam harinya dengan dasar iman dan taqwa maka dosa-dosa kita yang telah lalu diampuni oleh Allah. Namun perlu kita pahami bahwa dosa yang diampuni itu adalah dosa kita kepada Allah. Sedangkan dosa sosial, dosa antar manusia, baru bisa dihapus kalau kita minta maaf kepada yang bersangkutan. Maka sekecil apapun dosa antar manusia, harus kita selesaikan selagi kita hidup. Kalau tidak, dia akan menjadi kendala dalam proses hisaban kita di akhirat kelak,” tutup Herlan (HM/Fredi Lines).

Ustadz H. Rojali, Ketua MUI Kelurahan Jatiwaringin saat menerima bingkisan lebaran dari PAC LDII Jatiwaringin.

Lintas Daerah

Pelantikan Pengurus IPSI Polewali Mandar, ASAD Diikutsertakan

Sulbar – Pelantikan pengurus IPSI Kabupaten Polewali Mandar dimandatkan oleh Ketua IPSI provinsi Bapak Jamil Barambangi kepada ketua KONI Kabupaten Polewali Mandar  Ir.H.Bahrum Bando.

Dalam sambutannya ia mengatakan bahwa prestasi IPSI Polman dari tahun ke tahun semakin merosot dengan adanya Pengurus baru ini di targetkan Kab.Polma bisa menjadi juara umum dalam Ajang Porprov awal tahun 2022 ini.

Lebih lanjut ia meminta kekompakan dalam tubuh IPSI Polman karena banyak cabor yang yang macet program kerja tidak jalan disebabkan pengurusnya tidak kompak. Hadir dalam acra tersebut kadis Pora kab.Polman ,Bupati yg diwakili oleh staf nya,dan hadir juga ketua IPSI periode sebelumnya Rudi Tarenre.

Selain dari beberapa Perguruan Masuk juga dalam jajaran pengurus harian IPSI Polman 12 orang dari Persinas Asad Diantarnya Fauzi sebagai wakil ketua, Purnawiranto Sekretaris II dan kepala pelatih Hendro Mashudi. Adapun Ketua IPSI terpilih dari perguruan tapak suci sdr. Wahyudin Ramatil, A.Ma. 

Oleh: Suyono. Kasmad (contributor) 

Lintas Daerah

Jaga Kelestarian Ekosistem Laut, Sako SPN Kota Depok Gelar…

Depok (23/5) – Satuan Komunitas (Sako) Sekawan Persada Nusantara (SPN) Kota Depok melaksanakan aksi sosial bersih pantai di kawasan Pulau Pari, Kepulauan Seribu, pada Minggu, 23 Mei 2021. Kegiatan ini digelar karena kepedulian pramuka terhadap kelestarian ekosistem laut, yang sebagian telah tercemar limbah.

Membersihkan pantai memiliki peranan penting dan memberikan manfaat yang besar, baik secara langsung maupun tidak langsung bagi lingkungan sekitar. Seperti menjaga kelestarian ekosistem laut, menjaga lingkungan dan menyelamatkan habitat yang ada di pesisir pantai, sehingga ekosistem laut dapat terjaga dan lestari.

Kegiatan ini juga sekaligus menjadi saranan edukasi dan menumbuhkan rasa kepedulian terhadap ekosistem laut, sehingga akan tumbuh kesadaran untuk menjaga kelestarian lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan (Tamy/Fredi Lines).

Lintas Daerah

LDII Banten Berkunjung ke Tokoh Masyarakat dan Ulama

 

SERANG – Pengurus DPW LDII Provinsi Banten dalam rangka Idulfitri bersilaturahim dengan tokoh masyarakat dan Ulama Banten H.Embay Mulya Syarief. Pertemuan tersebut diadakan di kediaman H.Embay. Acara ini bertujuan memperkuat ukhuwah islamiah dan meminta arahan demi pembinaan umat.

Ketua DPW LDII Provinsi Banten H.Edwin Sumiroza datang bersama Sekretaris DPW LDII H.Dimo, Ketua DPD LDII Cilegon H Noor Yudono dan Dewan Penasehat H.Basyari. H. Embay Mulya Syarief yang juga merupakan salah satu pendiri Provinsi Banten yang multidimensional. Aktivitas H.Embay sebagai pengusaha, aktivis politik dan keagamaan, serta pengayom masyarakat Banten.

Dalam silaturahim ini, H.Embay berpesan untuk selalu menjaga keutuhan NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika serta tidak lupa akan budaya Banten.

Oleh: Rully Sapujagad (contributor) / Fachrizal Wicaksono (editor)

Nasional

Buka MUNAS IX LDII, Presiden Ajak Ormas Islam Moderasi…

Jakarta (7/4). Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi membuka Musyawarah Nasional (Munas) IX LDII, yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Minhaajurrosyidiin, Jakarta Timur pada Rabu (7/4). Presiden Jokowi di depan para peserta yang mengikuti pidato pembukaan secara daring tersebut, mengingatkan Ormas Islam untuk mengembangkan dan melaksanakan moderasi beragama.

“Kita patut bersyukur menerima warisan berupa Bhinneka Tunggal Ika dari para pendiri bangsa, meskipun berbeda-beda suku, bangsa, dan berbeda dalam pandangan agama, tapi tetap saling menghormati, bersatu, rukun, dan bersama-sama bergotong royong,” ujar Jokowi.

Selanjutnya, dengan modal sosial itu Presiden Jokowi mengatakan sikap toleran, menghargai segala perbedaan, dan keyakinan adalah keharusan. Sikap ini, menurutnya bisa tumbuh, bila dikembangkan sikap saling menghormati dan belajar dari orang lain, “Sehingga mencapai sikap saling menghormati dalam perbedaan,” ujar Jokowi.

Sikap tertutup dan eksklusif, menurut Jokowi, tak sesuai dengan Bhinneka Tunggal Ika, “Sikap tertutup menciptakan intoleransi yang merusak sendi-sendi keagamaan, dan menimbulkan penolakan serta pertentangan. Oleh karena itu, saya mengajak seluruh jajaran dan pimpinan keluarga besar LDII, untuk menyuarakan dan meningkatkan kehidupan sosial keagamaan kita,” imbuhnya.

Jokowi mengatakan pemerintah berkomitmen dan terus berupaya, serta mendorong moderasi beragama. Ia juga menyerukan sikap yang tidak toleran yang disertai dengan kekerasan fisik, harus dihilangkan dari Bumi Pertiwi, “Sikap beragama yang memecah belah persatuan tak ditoleransi,” ujarnya.

Senada dengan Jokowi, Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso mengatakan, dalam delapan bidang pengabdian LDII untuk bangsa, kebangsaan ditempatkan pada posisi pertama, “Dengan semangat kebangsaan itu, LDII melaksanakan moderasi beragama, berdakwah dengan sejuk. Serta berkomitmen menegakkan Empat Pilar Kebangsaan,” ujar Chriswanto.

Moderasi beragama bagi LDII sangat penting, “Moderasi beragama adalah pangkal dari modal sosial membangun bangsa. Agar kebhinnekaan yang ada dalam rakyat Indonesia menjadi perekat untuk menjalankan program pembangunan,” ujar Chriswanto saat ditemui usai seremoni pembukaan Munas IX LDII.

Sikapi Pandemi dengan Inovasi

Dalam pidato pembukaan, Chriswanto menegaskan empati dan dukungannya terhadap pemerintah. “LDII turut merasakan beratnya permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah saat ini. Kehadiran pandemi covid-19 sejak awal tahun lalu dan masih berlanjut hingga sekarang, benar-benar telah memukul mundur capaian target-target pembangunan pada berbagai sektor khususnya kesehatan dan perekonomian,” ujarnya.

Menurut Chriswanto, jumlah penduduk yang meninggal karena covid-19 juga cukup membuat kita sedih, yaitu di kisaran 40 ribuan, “LDII sangat merasakan dan sangat berempati terhadap masalah ini,” lanjut Chriswanto.

LDII, lanjut Chriswanto, mengajak seluruh elemen bangsa bekerja keras, cerdas, kreatif, dan out of the box agar target-target pembangunan yang telah ditetapkan dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020 – 2024, kembali pada jalur semula.

Sejalan dengan konteks tersebut, Chriswanto mengatakan Munas IX LDII mengambil tema “Penguatan SDM Profesional Religius untuk Ketahanan dan Kemandirian Bangsa Menuju Indonesia Maju”. Dengan merevitalisasi dan menajamkan delapan program kerja yang ditetapkan dalam Rakernas LDII 2018.

Program kerja pertama berupa Kebangsaan, yang bertujuan membangun nasionalisme agar persatuan dan kesatuan bangsa dapat lebih terjaga, “Termasuk mencintai produk bangsa sendiri. Sebagai Lembaga Dakwah Islam, LDII selama ini telah menempatkan program kebangsaan sebagai program utama, karena bagaimanapun juga persatuan dan kesatuan adalah modal utama bangsa,” ujarnya.

Kedua Keagamaan, yaitu program yang bertujuan meningkatkan nilai religiusitas bagi ummat Islam, termasuk didalam membangun toleransi beragama. Ketiga, Pendidikan, yaitu program yang mendorong agar pendidikan karakter, khususnya karakter professional religius, dapat dijadikan sebagai life-long education, atau pendidikan sepanjang hayat.

Keempat Ekonomi, yaitu program yang mendorong ekonomi syariah, termasuk percepatan pemulihan dan membangkitkan kembali ekonomi di era pandemik ini. Kelima pangan dan lingkungan hidup, yaitu program yang bertujuan untuk membangun kemandirian pangan dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan hidup.

Keenam kesehatan, yaitu suatu program yang bertujuan mendorong penggunaan obat tradisional atau herbal secara meluas terlebih pada kondisi kedarutan kesehatan. Ketujuh Teknologi Digital, yaitu suatu program yang bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan teknologi digital dalam berbagai bidang pembangunan.

Dan kedelepan Energi Baru Terbarukan, yaitu suatu program untuk mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi fossil, termasuk untuk mengurangi emisi karbon guna mengurangi efek rumah kaca.

“Ke delapan delapan program tersebut di atas bukannya baru perencanaan, akan tetapi LDII telah berbuat dengan membuat beberapa pilot project di beberapa daerah sesuai kondisi keunggulan daerah tersebut,” tutup Chriswanto.

Munas IX LDII dihadiri 3.750 secara daring dan luring, kabupaten kota di seluruh Indonesia. Mereka mengikuti dari 457 studio mini, sementara para ulama, DPW LDII dari 33 provinsi, dan undangan lainnya yang hadir di lokasi mencapai 200 orang. Mereka diwajibkan swab antigen dan menjaga protokol kesehatan.

“Perwakilan DPW LDII Nusa Tenggara Timur tidak bisa hadir karena bencana badai, yang mengakibatkan penerbangan sulit di wilayah tersebut,” ujar Ketua Panitia Munas IX LDII Rully Kuswahyudi.

sumber: Pers Rilis DPP LDII