Festival Sepak Bola FORSGI Ajang Pembinaan Generasi Muda LDII

 

Bekasi (22/10). Forum Sepak Bola Generasi Indonesia (FORSGI) menghelat laga puncak “Festival Sepak Bola FORSGI Piala Menpora Cup I”, di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, pada Sabtu (22/10). Acara tersebut diikuti 24 tim U-10 dan 30 tim U-12, dari 34 Provinsi se-Indonesia, dengan total peserta 1.080 orang.

Ketua Umum DPP LDII KH. Chriswanto Santoso mengapresiasi langkah FORSGI membina karakter generasi muda LDII lewat sepak bola. “Modal pembinaan tidak cukup dengan teori di kelas atau di pondok. Melalui FORSGI peserta didik ditanamkan karakter disiplin dan legowo,” ujarnya saat ditemui tim LINES pada pembukaan festival sepak bola FORSGI tersebut.

Berbicara pendiri FORSGI yang sebagian besar warga LDII, yang juga merupakan pemain sepak bola nasional. Ia berharap, pembinaan karakter generasi muda melalui FORSGI dapat melahirkan insan profesional religius. “Generasi muda ke depan, harus diisi oleh generasi yang betul-betul kuat secara spiritual, karakter dan kinerja,” pungkasnya.

Sementara itu, Deputi 3 Bidang Pembudayaan Olahraga, Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) Raden Isnanta mengungkapkan, meskipun baru berusia satu tahun, pencapaian FORSGI luar biasa. “Pada umur yang relatif muda, telah mampu menggerakkan anak-anak se-Indonesia. Calon atlet nasional dan internasional untuk berlatih dan bertanding. Pastinya, akan membuat magnet baru buat adik-adik yang lain,” ujarnya.

Ia menegaskan siap mendukung FORSGI bersama Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Komite Nasional Olahraga Indonesia (KONI). Untuk menggerakkan roda pembinaan dari usia dini, hingga senior. “Terima kasih kepada FORSGI. Juga pak Singgih Januratmoko (Anggota DPR RI Komisi VI), serta para sponsor pendukung utama lainnya. Terima kasih atas kepeduliannya membina sepak bola usia muda dan dini,” ujarnya.

Terkait kompetisi, ia mewanti-wanti, bukan mencari menang ataupun kalah. Peserta diharapkan menjalin kebersamaan, sportivitas, empati, kepedulian dan kerja sama. “Olahraga akan memberikan edukasi positif. Salam persahabatan lewat sepak bola, salam persaudaraan lewat sepak bola. Mari susun kekuatan untuk sepak bola Indonesia yang lebih gemilang,” imbuhnya.

Menanggapi hal tersebut, Singgih berpendapat, keberadaan FORSGI menjadi wahana pembentukan karakter generasi muda, mudah ditata dan dibina. “Melalui pembinaan yang baik dari semua stakeholder, baik pelatih dan orangtua. Diharapkan akan menjadi bibit unggul yang berkarakter dan menjunjung tinggi sportivitas,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, jika peserta mampu menjadi atlet yang mubaligh, dengan karakter profesional religius, akan menjadi kebahagiaannya.

Selanjutnya, Ketua Umum FORSGI Agus Riyanto mengungkapkan, kejuaraan tersebut bertujuan mencari bibit unggul pesepakbola usia remaja. “Tim talent scouting kami, dari legenda pemain nasional Budi Sudarsono dan kawan-kawan. Akan menyeleksi 25 pemain, masing-masing untuk U-10 dan U-12. Mereka akan diberikan beasiswa pendidikan, berupa boarding school di Ponpes Minhaajurrosyiddin, beserta pembinaan sepak bola,” ujarnya.

Menanggapi hal itu, Plt Walikota Bekasi Adhianto Tjahyono mengucapkan terima kasih pada FORSGI yang telah memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk mengembangkan talentanya. “Menuju Indonesia yang sehat, bahagia, dan sejahtera. Terima kasih FORSGI atas kolaborasinya. Mudah-mudahan peserta dalam kondisi senang, kembali ke daerah masing-masing juga senang dan bahagia,” tutupnya.

Sementara, Ketua Forsgi Kota Tangerang Selatan H. Ahmad Rifai mengatakan, dalam perhelatan ini pihaknya mengirimkan dua tim, U10 dan U12.

“Alhamdulillah, Forsgi Tangsel belum juara,” katanya tertawa.

Bagi kami, lanjut Rifai, bukan menang ataupun kalah yang kami utamakan, tetapi paling penting bisa menjalin kebersamaan, sportivitas, dan edukasi positif terhadap generasi Indonesia. /**

Peletakan Batu Pertama SMA CIM Boarding School, LDII Kota…

Sebagai ormas keagamaan, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kota Tangerang Selatan memandang penting pembangunan karakter untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang berakhlak mulia, professional dan religius. Hal ini disampaikan Ketua DPD LDII Kota Tangerang Selatan Edy Iriyanto dalam peletakan batu pertama SMA Citra Insan Mulia Boarding School yang terletak di Pondok Cabe Udik, Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan, Sabtu (13/11).

Dalam perhelatan peletakan batu pertama tersebut hadir Kepala Bagian Pemerintahan Kota Tangerang Selatan Drs. H. Widodo Hari Lusinto, S.KM, MM. mewakili Walikota Tangerang Selatan Drs. H. Benyamin Davnie yang berhalangan hadir karena ada agenda lain yang tidak bisa ditinggalkan.

Hadir pula Ketua 1 Bidang Hukum dan Fatwa MUI Kota Tangsel KH Hasan Musthofi, Ketua FKUB Kota Tangerang Selatan Drs. H. Fachrudin Zuhri, M.Si., unsur Forkompimcam dari Kecamatan Pamulang, dari Kelurahan Pondok Cabe Udik, Ketua RW 05 dan Ketua RT. 05/05 Pondok Cabe Udik, serta tokoh masyarakat dan media cetak dan elektronik.

Dikatakan Edy Iriyanto, DPD LDII Kota Tangerang Selatan bekerjasama dengan Yayasan Energi Jagat Raya menawarkan solusi penyelenggaraan sistem pendidikan dengan menggabungkan pendidikan umum dan pendidikan keagamaan, yaitu dengan mendirikan Lembaga Pendidikan tingkat SMP dan SMA, yang diberi nama SMP dan SMA Citra Insan Mulia Boarding School.

Dengan mengajarkan pendidikan keagamaan yang bersumber dari Al Qur’an dan Al Hadits, LDII berharap dapat menumbuhkan karakter positif, serta dapat membekali para siswa dalam meraih cita-cita menjadi individu yang alim faqih, berakhlaqul karimah dan mandiri, yang kami sebut sebagai Tri Sukses Generasi Penerus,” papar Edy.

Sementara, Ketua Yayasan Energi Jagat Raya, Ir. H. Jamal Abdul Nasser dalam kesempatan tersebut mengatakan, penyelenggaraan Pendidikan dengan menggabungkan pendidikan umum dan pendidikan keagamaan, sebagai bentuk kepedulian terhadap pendidikan moral generasi muda.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Bagian Pemerintahan Kota Tangerang Selatan Drs. H. Widodo Hari Lusinto, S.KM, MM, menyampaikan apresiasi terhadap pembangunan sekolah yang diprakarsai LDII Tangerang Selatan dan Yayasan Energi Jagat Raya.

Kita harus terus membangun dan mengembangkan partisipasi masyarakat dalam Pendidikan. Karena dengan pendidikan kita menjadi berilmu, beretika tinggi, dan menjadi agen perubahan,” jelasnya.

Dijelaskan Widodo, pembangunan Kota Tangerang Selatan sejak era Walikota Airin Rachmi Diany hingga sekarang terus berlanjut, sehingga berbagai kegiatan pembangunan terus ditingkatkan.

Sepuluh tahun kepemimpinan Ibu Airin, kita bisa melihat Tangerang Selatan dulu seperti apa, sekarang seperti apa,” kata Widodo.

Lebih lanjut H. Widodo Hari Lusinto mengingatkan, bahwa saat ini pandemi belum selesai. Oleh karena itu dalam setiap kegiatan supaya selalu mengikuti protokol kesehatan. “Kita harus terus menjaga imun. Kita harus terus semangat dan bahagia, karena dengan semangat dan bahagia imun kita menjadi bagus,” ajak Widodo.

Sementara, Ketua 1 Bidang Hukum dan Fatwa MUI Kota Tangsel KH Hasan Musthofi sebelum membacakan doa penutup dalam acara tersebut mengatakan, pihaknya menyambut baik penyelenggaran pendidikan dengan menggabungkan pendidikan umum dan pendidikn agama oleh LDII Tangerang Selatan dan Yayasan Energi Jagat Raya, sebagai wujud keprihatinan terhadap keresahan yang dihadapi para orangtua.

KH. Hasan Musthofi menyampaikan, bahwa Rasulullah yang memiliki sifat Rauf dan Rahim terhadap umatnya, juga memiliki keprihatinan yang kuat untuk memberikan solusi. “Sifat Rouf dan Rahim ini adalah konsep kehidupan yang sempurna. Dua sifat yang bisa kita terjemahkan sebagai penyantun dan penyayang,” jelas KH Hasan.

Di akhir sambutannya, KH. Hasan Musthofi berpesan kepada panitia pembangunan agar tidak putus asa jika ke depan pelaksanaan proyek pembangunan ini tidak berjalan mulus dan menghadapi berbagai rintangan. Hal ini pun sering dialami Nabi Muhammad SAW dalam menyampaikan dakwah saat itu.

Kenapa Allah SWT seolah-olah “membiarkan” Nabi Muhammad SAW dirintangi oleh berbagai kalangan dalam berdakwah? Ini adalah ujian. Jadi jangan kaget kalau nanti panitia pembangunan sekolah boarding school ini juga menghadapi banyak rintangan,” jelasnya.

Ketua Yayasan Energi Jagat Raya, Ir. H. Jamal Abdul Nasser menjelaskan, penyelenggaraan sekolah berasrama ini juga dalam rangka mengakomodir keresahan para orang tua terhadap pergaulan di kalangan remaja, baik pergaulan di tengah sosial kemasyarakatan maupun pergaulan di lingkungan sekolah.

Dengan sistem pendidikan berasrama mudah-mudahan kita bisa lebih memberikan perlindungan kepada anak-anak kita, terutama dalam menghadapi maraknya peredaran narkoba, minuman keras, dan pergaulan bebas di kalangan remaja,” harap Jamal.

Dikatakan Jamal Abdul Nasser, Sekolah SMP Citra Insan Mulia saat ini sudah masuk angkatan kedua. Pihaknya berharap pembangunan Gedung SMA ini bisa selesai sesuai jadwal, sehingga pelajar SMP Citra Insan Mulia ini nantinya bisa langsung melanjutkan ke sekolah SMA Citra Insan Mulia.

Sekolah Citra Insan Mulia yang berada di bawah naungan Yayasan Energi Jagat Raya telah memiliki Akte Pendirian Yayasan Energi Jagat Raya oleh Notaris dan PPAT Eny Widiyati, SH, yang berkedudukan di Ciputat Timur, Tangerang Selatan, No. 03, tertanggal 16 Oktober 2019,” jelas Jamal. //**

 

PAC LDII Jurang Mangu Barat Ambil Bagian Dalam Mensukseskan…

Menyikapi program dunia terkait penanggulangan sampah di seluruh dunia, Indonesia sebagai bangsa dengan jumlah penduduk cukup besar tentunya tidak mau ketinggalan dalam berpartisipasi dalam mensukseskannya.
LDII sebagai organisasi dengan jumlah warga yang tersebar di seluruh Indonesia, juga tidak tinggal diam. Tidak mau hanya duduk sebagai penonton, Dewan Pimpinan Pusat LDII merespon positif program kebersihan ini secara nasional.
Mulai rumah tangga, majlis taklim, pondok pesantren pun digerakakan untuk mensukseskan program tersebut. Ada yang secara mandiri maupun dikelola oleh PC dan PAC, bahkan Sako atau kepramukaan.

Majlis Taklim Manba’ul ‘Ulum dan Pondok Pesantren Manba’ul ‘Ulum Al Mubarok di wilayah PAC LDII Jurang Mangu Barat pun langsung beraksi. Pilih pilah sampah rumah warga LDII dan Pondok Pesantren Manba’ul ‘Ulum Al Mubarok berkoordinasi dengan perngurus PAC LDII Jurang Mangu Barat pada tanggal 23 September terlaksana dengan aman, selamat, lancar dan barokah.
” Mudah-mudahan kesadaran untuk memisahkan sampah organik, non-organik dan B3 akan terus tertanam dan bisa terus dilaksanakan, baik di rumah tangga, majlis taklim maupun pontren,” demikian disampaikan Fauzi Darmawan selaku Ketua PAC Jurang Mangu Barat. ( FD )

LDII Tangsel Ikuti Dialog Virtual Tokoh Lintas Agama Banten…

Menteri Kooordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD memaparkan, bahwa dalam peningkatan disiplin dan penegakan hukum di masa pandemi ini pemerintah menghadapi dua tantangan, yaitu dunia nyata dan tantangan dunia maya.

Hal ini dijelaskan Mahfud dalam dialog virtual Menko Polhukam, Menag, BNPB dengan alim ulama, pengasuh pondok pesantren, pimpinan organisasi masyarakat lintas agama dan Forkopimda se-Provinsi Banten, Sabtu (7/8/2021).

Hadir dalam kesempatan tersebut, Menteri Agama RI, perwakilan BNPB, Wakil Gubernur Banten, Kapolda Banten, Irdam III Siliwangi, Forkopimda, FKUB Banten, tokoh lintas agama serta para pimpinan pondok pesantren se-Provinsi Banten.

Perwakilan LDII se-Provinsi Banten, termasuk Ketua DPD LDII Kota Tangerang Selatan Edy Iriyanto hadir dalam dialog virtual tersebut.

Pelanggaran di dunia nyata, kata Mahfud mencontohkan, seperti orang dengan sengaja merampas jenazah, orang tidak mau mengikuti protokol kesehatan covid dan sengaja berkerumun. “Semua ada pidananya, tapi kita sepakat di bidang Polhukam pengenaan hukum pidana itu merupakan ultimum remedium, yaitu tindakan terakhir setelah dilakukan langkah persuasif dan administratif,” papar Mahfud.

Selanjutnya, tantangan dunia maya yang dihadapi pemerintah dalam penegakan disiplin di masa pandemi adalah berupa hoax atau informasi palsu. Untuk itu, menurut Mahfud, di sini peran tokoh agama dibutuhkan agar suasana tenang terjadi di tengah masyarakat.

“Data hoax dari 23 Januari sampai dengan tanggal 6 Agustus 2021 sebanyak 1837 hoax. Dari 1837 itu 284 terkait vaksin, bahwa vaksin itu berbahaya dan macam-macam,” kata Mahfud sembari menjelaskan semua hoax itu menyebar dari berbagai platform media sosial.

Dalam kesempatan tersebut Mahfud MD juga menegaskan, pemerintah selalu mendengar dan menampung setiap kritik, saran dan masukan masyarakat khususnya terkait penanggulangan pandemi covid 19. “Kita bertemu hari ini untuk menampung aspirasi, untuk penyusunan kebijakan. Saya ingin banyak mendengar, kecuali nanti ada yang perlu saya tanggapi,” ujar Mahfud.

Paparan Mahfud MD disambut baik para tokoh agama yang hadir dalam kesempatan ini. Dari perwakilan PGI dan MUI menawarkan kontra narasi, PWNU intruksikan kepengurusan hingga tingkat ranting agar berperan serta bantu pemerintah, dan dari PW Muhammadiyah akan terus memberi pandangan-pandangan yang membangun.

Dalam kesempatan terpisah, Ketua DPD LDII Kota Tangerang Selatan Edy Iriyanto menegaskan bahwa pihaknya selalu mewanti-wanti kepada setiap warga LDII se-Kota Tangerang Selatan agar selalu check & recheck, saring sebelum sharing setiap informasi yang diterima, agar tidak terjebak dalam penyebaran hoax.

Dalam penanganan Covid-19 ini LDII Kota Tangerang Selatan juga telah membentuk Satgas Penanganan Covid-19 dari tingkat DPD hingga PC (Pimpinan Cabang) dan PAC (Pimpinan Anak Cabang), DPD LDII Tangsel juga telah mengirimkan perwakilan untuk mengikuti pelatihan pemulasaraan jenazah pasien covid-19 yang diadakan pemerintah setempat. //**

 

PC LDII Kecamatan Setu Mengadakan Kegiatan Khitan Massal

Tangsel, 27 Juni 2021, PC LDII Kec. Setu, Kota Tangerang Selatan mengadakan kegiatan khitan massal untuk 100 anak. Kegiatan tahun ke-4 ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena diadakan dalam situasi pandemi Covid-19. Jumlah peserta sunatan massal kali ini 100 (seratus) anak. “Peserta tidak berasal dari anaknya kaum muslimin di kawasan Tangerang Selatan saja, tetapi ada juga dari Depok, Bekasi dan Kota Tangerang” ujar Iswahyono Ketua PC LDII Kec. Setu.

Meskipun demikian kegiatan ini tetap dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat, salah satunya diadakan dengan cara mengundang peserta sesuai jadwalnya masing-masing untuk datang ke dokter khitan. “Pelaksanaan bakti sosial yang ke-4 ini bersamaan dengan pandemi Covid-19, untuk itu pelaksanaannya dalam waktu yang cukup panjang yaitu tujuh hari dan kehadiran antara peserta satu dengan yang lain dijadwal agar tidak ada yang bersamaan, sehingga dengan peserta yang cukup banyakpun tidak terjadi kerumunan.” jelasnya.

 

Orang tua peserta khitan pun tidak ada kekhawatiran dengan situasi saat ini, justru merasa sangat senang dan bersyukur. “Awalnya ada kekhawatiran, tetapi setelah dijelaskan oleh pengurus bahwa pesertalah yang datang ke dokter praktek jadi betul-betul melaksanakan protokol kesehatan dengan tidak berkerumun.” ujar Yuni salah satu orang tua peserta khitan. Setelah prosesi khitan selesaipun para peserta diberikan bingkisan dan uang saku sebagai penghiburan. “Sangat besyukur sekali anak-anak bisa dikhitan, setelah dikhitan anak-anakpun merasa bahagia sekali diberikan souvenir, hadiah yang sangat bermanfaat sekali.” tambahnya.

Iswahyono menegaskan bahwa acara khitan massal yang diadakan pada tanggal 27 Juni sampai dengan 3 Juli 2021 ini bertujuan untuk membantu sesama muslim yang memerlukannya dan meningkatkan ukhuwah Islamiyyah. “Harapannya, setalah berlangsungnya acara tersebut adalah terbentuknya masyarakat muslim yang kokoh bersatu dalam ukhuwah sesama muslim agar menjadi dasar yang kuat dalam menyelesaikan masalah lebih besar yang harus dihadapi.” tegasnya.

Selain itu acara ini akan direncanakan menjadi agenda tahunan PC LDII Kec. Setu. “Ini niat dari panitia dan para pendukung dana, acara ini sudah berlangsung untuk yang ke 4 kalinya, mudah-mudahan pandemi covid19 cepat berlalu, sehingga Insya Allah kita tahun depan bisa mengadakan acara seperti ini dengan lebih baik.” harapnya. Orang tua pesertapun mendukung keberlanjutan acara khitan massal ini. (KUR)

LDII Jurang Mangu Barat Berkurban Sebanyak 28 Sapi dan…

Tangerang – Pada Selasa, 20 Juli 2021 atau 10 Dzulhijjah 1442 H, berlokasi di halaman parkir Majlis Taklim Manba’ul ‘Ulum dan Pondok Pesantren Manba’ul ‘Ulum Boarding School, PAC LDII Jurang Mangu Barat melaksanakan penyembelihan hewan kurban, yang terdiri dari 28 ekor sapi dan 19 ekor kambing.

Kali ini, kegiatan rutin tahunan ini dilaksanakan dengan koridor protokol kesehatan yang ketat. Dari pembatasan jumlah panitia pelakasana, penyemprotan desinfectan bagi setiap orang yang memasuki area tanpa kecuali, pengecekan suhu, hand sanitizing hingga test antigen, semua dilaksanakan dengan ketat.

 

Di lapangan, seluruh kegiatan dipantau oleh tim relawan covid 19 sebagai upaya dalam mengontrol kerumunan dan ketertiban bermasker, dibantu oleh rekan² dari Senkom Mitra Polri. Acara dihadiri oleh Babinsa dari Koramil Pondok Aren, Bhabinkamtibmas dari Polsek Pondok Aren, Dinas Kesehatan Kelurahan Jurang Mangu Barat serta beberapa relasi dari kesatuan TNI dan Kepolisian. Mereka menyampaikan terima kasih atas upaya LDII dalam melaksanakan protokol kesehatan dengan sangat baik.

Merekapun menilai kegiatan sangat tertib, rapi dan bersih. Melengkapi protokol kesehatan, pembagian daging kurban kepada masyarakat di lingkungan Majlis Taklim Manba’ul ‘Ulum dan Ponpes dilaksanakan secara langsung diantar ke rumah penerima. Tidak menggunakan kupon sebagaimana biasanya.

“Tujuannya menghindari kerumunan massa yang bisa berakibat gagalnya protokol kesehatan yang sudah dilaksanakan pada proses penyembelihan” demikian disampaikan ketua PAC LDII Jurang Mangu Barat,” ujar Fauzi Darmawan.

Selain itu, tidak kurang dari 450 kantong daging kurban dibagikan di lingkungan wilayah PAC LDII Jurang Mangu Barat.

Oleh: Fauzi Darmawan (contributor) / Fachrizal Wicaksono (editor)

LDII Tangerang Selatan Lakukan Swab Antigen kepada Panitia Kurban

Tangerang Selatan (21/7). Dalam suasana umat Islam di Indonesia menjalankan ibadah kurban pada situasi pandemi Covid-19 tahun ini, DPP LDII mengajak umat Islam berkurban dengan wawasan lingkungan.

“Wawasan lingkungan di sini, kita sebagai umat Islam harus peka terhadap lingkungan. Mengubah kebiasaan berkurban, agar tetap patuh protokol kesehatan dan menjaga kebersihan dari sisa-sisa pemotongan hewan kurban,” ujar Ketua DPP LDII KH Chriswanto Santoso.

Menurutnya, kurban mampu memutar ekonomi pada peternak yang tentunya selama pandemi Covid-19 terimbas penurunan daya beli masyarakat, “Menyelenggarakan kurban pada saat pandemi Covid-19 menciptakan multiplyer effects di kalangan peternak. Sementara, masyarakat bisa meningkatkan imun dengan protein hewani dari pembagian daging kurban,” ujar KH Chrsiwanto Santoso.

Ketua DPP LDII bidang Pendidikan Keagamaan dan Dakwah (PKD) Teddy Suratmadji menyatakan, untuk mematuhi aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), rangkaian ibadah pada Hari Raya Idul Adha dilaksanakan dengan mematuhi surat edaran Kementerian Agama, “Pada wilayah PPKM dengan kategori merah hingga hitam, DPP LDII meminta warganya melaksanakan shalat Idul Adha di rumah masing-masing terutama di wilayah DKI Jakarta,” ujarnya.

Melihat kondisi PPKM dan arahan Ketua Umum DPP LDII, menurut Teddy Suratmadji pihaknya juga meniadakan tebar kurban, “Biasanya ada ratusan motor yang membagikan daging kurban hingga pelosok-pelosok di Jakarta dan dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia. Gantinya, para petugas mengantar daging ke rumah-rumah tanpa berkumpul di DPP LDII, dan meniadakan kupon agar tak menimbulkan antrean,” ujarnya.

Pada kesempatan terpisah, Ketua DPP LDII Sudarsono mengatakan, LDII pada tahun 2021 menerapkan Pengelolaan Kurban Peduli Lingkungan (PQPL). Menurut Sudarsono, PQPL dilaksanakan dalam tiga sisi.

Pertama, penerapan protokol kesehatan terutama karena kondisi darurat, akibat peningkatan kasus positif Covid-19 yang luar biasa. Kedua, menitikberatkan pada ekonomi, dimana dalam kondisi masih pandemi mempunyai dampak ekonomi yang berat bagi sebagian masyarakat. Dengan demikian pengelolaan kurban tahun 1442 H harus betul-betul dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, yang secara ekonomi terdampak oleh pandemi Covid-19.

Kemudian sesi yang terakhir, sisi lingkungan hidup, yaitu pengelolaan kurban dengan mengedepankan meminimalkan pencemaran lingkungan, “Penyembelihan dikelola sedemikian rupa sehingga tidak sampai mencemari lingkungan akibat darah, isi perut dan kotoran hewan kurban,” tutupnya.

Data yang dihimpun oleh DPP LDII pada 20 Juli 2021, jumlah kurban yang disembelih warga LDII di seluruh Indonesia mencapai 33.908 ternak yang terdiri dari sapi 20.473 ekor dan kambing 13.435 ekor. Tahun 2021 ini menurun karena terimbas pandemi, dibandingkan pada 2020, jumlah kurban mencapai 39.424 ekor dengan rincian 20.848 sapi, 18.556 kambing, dan 20 kerbau.

Sementara, Ketua DPD LDII Kota Tangerang Selatan Edy Iriyanto mengatakan, bahwa pada hari raya Idul Adha 1442 tahun ini pihaknya menyerukan kepada seluruh warga LDII Tangerang Selatan untuk melaksanakan pemotongan herwan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, seperti tetap menjaga jarak, hindari kerumunan, memakai masker dua lapis, dan juga melakukan SWAB antigen bagi panitia pemotongan hewan kurban.

Warga LDII juga diarahkan agar memotong hewan kurban di RPH (Rumah Pemotongan Hewan) terdekat untuk menghindari pencemaran lingkungan. “Limbah dari penyembelihan hewan kurban bila tidak dikelola dengan baik akan memberi dampak negatif kepada lingkungan hidup manusia. Apalagi pada kondisi pandemi, menjaga kesehatan sangat penting agar virus tak memiliki celah menginfeksi tubuh, sehingga pandemi Covid 19 dapat segera berakhir,” papar Edy. /**

MUI Bahas Tiga Rukun Bernegara dalam Tausiyah Kebangsaan di…

Kediri (13/6). Pondok Pesantren Wali Barokah Kediri yang menjadi mitra strategis LDII dalam melahirkan juru dakwah, menghelat tausiyah kebangsaan yang diikuti secara daring lebih dari 5.000 orang, yang terdiri para ulama dan para pengurus LDII, serta perwakilan dari MUI di provinsi dan kabupaten/kota,

Hadir sebagai narasumber utama Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (DP MUI) Dr. KH Marsudi Syuhud, MA., yang saat itu didampingi Wakil Sekjen DP MUI Arif Fahrudin M.Ag, Ketua Komisi Pengkajian, Penelitian, dan Pengembangan DP MUI Prof Dr H Firdaus Syam, M.A, Sekretaris Dr Ali Abdillah.

Dalam tausiyah kebangsaan, KH Marsudi Syuhud menekankan pentingnya keterhubungan antar manusia, sehingga antarmanusia terhubung rohani, pikiran, amaliyah dan berbagai hal lainnya, ketika semuanya nyambung, keberkahan itu hadir.

Keterhubungan itu, menurutnya sudah dicontohkan Rasulullah SAW dalam membangun negara kecil bernama Madinah, yang tertuang dalam Piagam Madinah.

Dalam pandangannya, Rasulullah mendirikan negeri Madinah sebagai negara untuk menyambung, mengikat masyarakat di dalamnya untuk hidup bersama meskipun tidak satu agama, “Islamnya saja ada golongan Muhajirin ada Ansor, ada Yahudi, Nasrani, dan Majusi yang bukan agama samawi. Dari beragam agama itu diikat untuk menyatukan perbedaan,” imbuhnya.

Sebagai penyatu perbedaan, Rasulullah memiliki kemampuan yang mumpuni sebagai hakim, jenderal ketika perang, hingga mengurus ketertiban, “Bahkan Rasulullah sampai mengurusi akhlak,” ujarnya.

Saat Turki Utsmani runtuh, negara-negara memisahkan diri dan para tokohnya bermusyawarah dan berijtihad mengenai negara mereka, “Pada 1936 Nahdlatul Ulama dalam Muktamar 1936 sudah membahas bentuk negara Indonesia. Berangkat dari musyawarah itulah lahirlah dasar negara,” ujarnya. Kemudian, Pancasila ditetapkan menjadi dasar negara atas musyawarah.

“Jadi bila ada yang bertanya pilih Alquran atau Pancasila, itu sama halnya menanyakan bumbu pecel tumpang atau pecel tumpang, bakso atau buletan bakso,” ujarnya. Artinya, Pancasila itu terdapat dalam Alquran. Maka tugas pemerintah adalah menyambungkan hukum yang tetap berupa Alquran dan Sunnah ke dalam aturan-aturan, demi kemaslahatan umat.

“Alquran dan Sunnah itu hukum yang tetap, sementara masalah terus tumbuh dan berkembang, maka pemerintah tinggal membuat aturan untuk kemaslahatan. Lampu lalu lintas tidak ada dalam Alquran dan Alhadits, namun karena maslahat untuk umat manusia, maka itu sudah memenuhi aturan yang syariah,” ujarnya.

Ia memisalkan lagi, mengenai wabah Covid-19. “Rasulullah menyuruh kita waspada dan lari sebagaimana waspada terhadap singa. Maka aturan turunannya ya lockdown dan bansos. Negeri ini tentu ada kekurangannya, maka kekurangannya yang diperbaiki bukan membubarkan negerinya,” ujarnya.

Ia menekankan, konteks hubungan negara dan agama terdapat dalam tiga hal. Pertama, negara harus mampu membuat hubungan antara hukum tetap (Alquran dan Alhadits) dengan produk undang-undang yang dihasilkan negara, “Aturan yang dibuat negara harus bermanfaat dan mengurangi kemaksiatan atau kekacauan,” ujarnya.

Kedua, bernegara itu harus bisa menyatukan maslahat umum dan individu, “Contohnya pajak, hasil pajak bermanfaat untuk kepentingan umum. Namun adakalanya masyarakat dalam kondisi tak mampu bayar pajak, maka aturannya diubah bisa afirmasi atau tax holiday,” pungkasnya.

Dan yang ketiga, menyatukan atau merukunkan kepentingan materi dan rohani, “Saat negara memperbolehkan salat, puasa, haji, dan ibadah-ibadah lainnya bahkan mengurusinya maka sudah syariah. Meskipun bakal ada tabrakan antara syariah dan maksiat, misalnya ada korupsi bantuan sosial, maka korupsinya dibasmi bukan bantuan sosialnya yang dihilangkan,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum DPP LDII Ir KH Chriswanto Santoso, M.Si mengemukakan pentingnya menjalin silaturahim. Dengan silaturahim itu, para tokoh agama bisa turut memikirkan bangsa dan negara sebagai kontribusi untuk menjadikan Indonesia negeri yang makmur penug rahmat dari Allah.

“Tausiyah ini jadi penting untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah, agar ukhuwah wathoniyah juga kuat, dan ketiga ukhuwah basariyah terjaga. Para pendiri bangsa mendirikan negeri ini atas perbedaan yang tak bisa dihindari, dan para ulama menjadi motor penggerak perjuangan. Dari perbedaan itu, justru kita menyatu,” pungkas KH Chriswanto Santoso.

Menurut Chrsiwanto Santoso, di tengah era digital ini internet mempermudah lalu-lalang informasi. Namun teknologi itu juga mempermudah fitnah menyebar.

“Digitalisasi memungkinkan menulis atau mengubah suara menjadi saya, padahal pesan-pesannya bukan dari saya. Ini bisa mendatangkan fitnah dan perpecahan umat,” ujar Chriswanto Santoso.

Sementara, Pimpinan Pondok Pesantren Wali Barokah, Drs. KH Soenarto, M.Sc., dalam sambutannya menekankan pentingnya tausiyah kebangsaan dalam kondisi keumatan yang menghadapi masalah yang kompleks dan multidimensi, “Kami membutuhkan pencerahan,” ujarnya.

Sebagai pondok pesantren yang diamanati DPP LDII untuk menghasilkan juru dakwah, menurut KH Soenarto, posisi Pondok Pesantren Wali Barokah sangat strategis, “Maka para juru dakwah itu perlu dibekali ilmu agama yang kaffah, dan wawasan kebangsaan yang kuat dan mantap,” ujarnya.

Tausiyah kebangsaan yang membahas konteks hubungan negara dan agama itu diikuti secara daring Ketua Umum MUI Kota Tangerang Selatan KH Saidih, S.Ag. yang didampingi Sekretaris MUI Kec. Pamulang Ustadz. Aep Saepudin, bersama Pengurus DPD LDII Tangerang Selatan di Studio Mini LDII Jl. Kemiri IV Pondok Cabe Udik, Pamulang, Kota Tangerang Selatan. //**

audiensi-ldii-walikota ben

Walikota Tangerang Selatan Benyamin Davnie Ajak LDII Bina Karakter…

Dalam rangka mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul sehingga dapat membentuk karakter Kota Tangerang Selatan yang cerdas modern dan religius, Walikota Tangerang Selatan Drs. H. Benyamin Davnie mengajak LDII berkolaborasi melakukan pembinaan karakter generasi muda di kota penyangga ibukota negara ini. Harapan itu disampaikan Walikota Tangerang Selatan Benyamin Davnie ketika menerima audiensi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kota Tangerang Selatan yang dipimpin Ketua DPD LDII Tangsel Edy Iriyanto, di kantor Pemkot Tangsel (9/6/2021).

Mantan Wakil Walikota Tangsel pendamping Hj. Airin Rachmi Diany, SH, MH selama dua periode ini meyakini, pendidikan agama yang baik dapat membentuk karakter yang juga menjadi lebih baik.
“Saya titip, LDII bantu pembelajaran karakter, sehingga ketika tumbuh dewasa mereka tidak hanya mempunyai ilmu (dari) sekolah, tetapi juga memiliki ilmu-ilmu lain yang tidak diterapkan di sekolah,” pintanya.

Menyambut baik ajakan tersebut, Edy Iriyanto menyampaikan bahwa LDII Tangerang Selatan berkomitmen membina karakter generasi penerus yang profesional religius melalui sekitar 60 majlis taklim yang tersebar di 7 Pimpinan Cabang (PC) tingkat kecamatan, 31 Pimpinan Anak Cabang (PAC) tingkat kelurahan, maupun melalui pondok pesantren binaan LDII, seperti Ponpes Manba’ul Ulum di Kecamatan Pondok Aren dan Ponpes Baitussalam di Pondok Cabe Udik, Kec. Pamulang.

Pengasuh Ponpes Baitussalam yang juga salah satu dewan guru LDII Tangsel, H. Abdul Aziz, S.Pdi, M.Pd menambahkan, selain dua pondok pesantren yang sudah ada tersebut, saat ini LDII Tangsel sedang dalam proses mendirikan Pondok Pesantren Mahasiswa (PPM) yang nanti akan memberikan pembekalan agama dan pendidikan karakter kepada para mahasiswa yang kuliah di Tangerang Selatan, seperti UIN, UNPAM, UT, dan lain-lain.

“PPM yang sudah ada saat ini adalah berada di Pondok Karya Bintaro, yang menampung anak-anak mahasiswa STAN, yang lokasinya persis di seberang Kampus STAN Jurang Mangu,” papar Abdul Aziz.
Lebih lanjut dijelaskan Edy Iriyanto, dibangunnya beberapa pondok pesantren tersebut sebagai sarana bagi generasi penerus bangsa untuk membekali diri dalam meraih cita-cita menjadi individu yang ber-akhlaqul karimah, alim faqih, dan mandiri.

“Cita-cita yang kami sebut sebagai Trisukses Generasi Penerus tersebut kami maksudkan agar generasi penerus bangsa mampu menghadapi berbagai pengaruh akhir zaman. Kami meyakini upaya ini sangat penting dan tidak bisa ditunda-tunda lagi. Untuk itu, para pengasuh pondok pesantren kami minta untuk menyusun dan melaksanakan kurikulum pendidikan yang memadai untuk menunjang tujuan tersebut,” jelas Edy Iriyanto.

Dijelaskan Edy Iriyanto, ilmu Al Qur’an dan Al Hadits merupakan ilmu yang paling utama dipelajari di berbagai pondok pesantren binaan LDII ini. Disiplin ilmu lainnya, adalah pendidikan terkait dengan pendidikan pembentukan karakter yang mengutamakan pendidikan memelihara kerukunan, kekompakan, kerjasama dalam berbagai hal yang bermanfaat, membangun kejujuran, amanah dan berhemat.

Di akhir pertemuan tersebut Benyamin Davnie mengajak LDII membantu mengingatkan masyarakat bahwa pandemic Covid-19 masih ada, dan meminta agar masyarakat selalu menjaga protokol kesehatan: memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun di air mengalir atau dengan hand sanitizer, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas. //**

PAC LDII Jurang Mangu Barat Bagikan Takjil Gratis Setiap…

Tangerang Selatan (18/4). Pimpinan Anak Cabang (PAC) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kelurahan Jurang Mangu Barat berbagi takjil gratis dalam rangka mewujudkan program kontribusi di lingkungan sekitar majelis taklim Manba’ul Ulum pada

Menurut Ketua PAC LDII Kelurahan Jurang Mangu Barat, Fauzi Darmawan, harapannya kegiatan yang dimulai dari tanggal 1 Ramadhan1442 H ini bisa bermanfaat untuk warga, baik warga setempat maupun orang yang melintas. “Selain itu, membuka ladang pahala jariyah bagi warga LDII yang ingin memperbanyak pahala di bulan suci penuh rahmat ini,” ujar Fauzi.

Sekilas tampak keceriaan bagi warga yang menerima takjil gratis ketika mereka melintas di depan majelis, dan memang kegiatan ini dilaksanakan setiap hari di bulan Ramadhan dengan membagikan 50 porsi takjil setiap harinya.

Dalam kegiatan ini panitia selalu menjalankan protokol kesehatan dengan menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan sebelum dan sesudah kegiatan, semoga kegiatan ini dapat memberikan inspirasi dan motivasi kepada pihak lain sebagai wujud kontribusi LDII untuk Negeri.

Oleh: Muhammad Tajuddin Tang-tim (contributor) / olive (editor)