Hadiri Silaturahmi Tokoh Agama Islam Kanwil Kemenag DIY, Ini…
Dr KH Tulus Musthofa Lc MA.(tengah) bertanya kepada Mayor (Arm) Ronang Sasiarto, didampingi Bendahara LDII DIY H Jiwantoro (kanan), Kamis (17/6/2021).
Yogyakarta – Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY menggelar silaturahmi tokoh agama Islam se-DIY bertempat di Hotel Syahid Raya pada Rabu-Kamis, 16-17 Juni 2021. Silaturahmi bertemakan “Peran tokoh agama Islam dalam menumbuhkan moderasi beragama dalam bingkai NKRI” ini dibuka oleh Kepala Kanwil Kemenag DIY Drs. H. Edhi Gunawan, M.Pd.I. H. Edhi menjelaskan kebijakan pemerintah mengenai moderasi beragama.
Tokoh-tokoh agama diharapkan secara bersama-sama bisa meningkatkan soliditas dan konsoliditas untuk membangun Yogyakarta yang harmonis dan nyaman.
“Tentunya koordinasi dan soliditas sangat-sangat diperlukan. Kuncinya adalah komunikasi,” harap H. Edhi.
Dalam laporan sebelumnya, Kepala Bidang Penais dan Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Drs. H. Sigit Warsito, MA. menyampaikan latar belakang silaturahmi tokoh agama Islam ini. Apabila para tokoh sering duduk bersama dan saling berbagi informasi, maka akan semakin bersemangat untuk bersinergi. Kerja sama yang dibangun antara lembaga ini pun dalam bingkai moderasi beragama.
“Kita ini susah menerima orang lain karena belum biasa saja, sehingga yang ada kecurigaan dan suudzon. Di antara belum terwujudnya toleransi dan moderasi itu karena kita jarang duduk bersama,” ungkap Sigit.
Hadir pula Pasi Binkomsos Korem 072 Pamungkas, Mayor (Arm) Ronang Sasiarto yang membahas upaya merajut persatuan dan Kesatuan NKRI. Ronang menekankan pentingnya persatuan TNI bersama rakyat dan ulama. Para kiai merupakan sumber panutan, sumber informasi, dan sumber solusi masyarakat. Dalam merajut NKRI, 3 hal dikaitkan, yaitu: sejarah Bangsa Indonesia, situasi saat ini dan apa yang dilakukan untuk merajut kesatuan bangsa.
“Untuk itu, para tokoh agama seyogyanya memberikan pemahaman yang utuh, termasuk bahwa corona benar-benar ada. Mengingat apa yang diucapkannya memberikan pengaruh besar di dalam masyarakat. Jangan sampai terjerumus ikut menyebarkan berita hoaks yang banyak bertebaran. Semuanya itu berpotensi memecah belah bangsa,” paparnya.
Terhadap ancaman bangsa, Ronang mengajak senantiasa meningkatkan wawasan kebangsaan dengan selalu mempelajari sejarah dan mengatakan bahwa Pancasila yang terbaik di Indonesia.
“Lakukan pula bela negara, yakni tekad, sikap dan perilaku perorangan atau kolektif dalam menjaga keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa negara karena dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI. Dibutuhkan juga pemikiran-pemikiran yang dapat mengayomi semua,” imbuhnya.
Sementara itu Kasubdit IV (Kamneg) Direktorat Intelijen Keamanan Polda DIY AKBP Edy Thomas Saragih menjelaskan peran POLRI dalam menanggulangi paham radikalisme. Edi mengajak untuk menyamakan persepsi tentang radikalisme. “Ada teori bahwa seluruh tindakan teroris berawal dari intoleransi, lalu menjadi radikalisme dan berujung pada tindakan terorisme, walaupun ujungnya tak selalu demikian,” ungkapnya.
Beberapa ciri masyarakat terpapar radikalisme sempat pula dituturkan Edy, antara lain: antisosial, adanya perubahan sikap emosional saat berbicara politik dan agama, mengritik berlebihan terhadap ulama dan masyarakat secara umum, berkomunitas tertutup dan rahasia, memutus komunikasi dengan orang tua, dan tampil berbeda dengan masyarakat umumnya.
“Masyarakat melaporkan segera kepada Babinkamtibmas apabila menjumpainya. Selanjutnya akan ditindaklanjuti oleh POLDA DIY,” tegasnya.
Dalam kegiatan tersebut, LDII DIY menghadiri silaturahmi bersama delapan utusan mewakili DPW LDII DIY dan 5 perwakilan DPD LDII Kota/Kabupaten. Salah satu tokoh agama Islam yang diundang, H. Surono, SE. selaku pengurus sepuh MUI DIY sekaligus Ketua Departemen Humas DPW LDII DIY menginginkan silaturahmi seperti ini rutin diadakan.
“Acaranya bagus sekali. Para pengisi mampu menggelorakan semangat serta memperkaya wawasan moderasi beragama dan cinta tanah air. Mohon sekiranya dapat rutin diselenggarakan oleh Kemenag,” kata H. Surono.
Tokoh-tokoh agama Islam yang bersilaturahmi dalam kesempatan tersebut adalah unsur MUI, NU, Muhammadiyah, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), DDII, ICMI, IKADI, Muslimat, Aisyiyah, MTA, Nasyiatul Aisyiyah, Fatayat, dan Forum Komunikasi Pemuda Muslim Yogyakarta.
Oleh: Uyun Kusuma (contributor) / Fachrizal Wicaksono (editor)