Lintas Daerah

Bakti Sosial Kesehatan, DPD LDII Nganjuk Helat Layanan Kesehatan…

Nganjuk (2/12). Dalam rangka meningkatkan kesehatan masyarakat, DPD LDII Nganjuk bersama Puskesmas Patianrowo Nganjuk mengadakan “Bakti Sosial Kesehatan”, pada Jumat (30/11).

Ketua DPD LDII Kabupaten Nganjuk, Murkani mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. “Kami mengadakan kegiatan ini untuk mendukung peningkatan kesehatan masyarakat, khususnya lansia di Desa Babadan, Kecamatan Patianrowo, Kabupaten Nganjuk,” ucap Murkani.

Kegiatan ini diikuti 160 lansia, dengan rincian 90 lansia laki-laki dan 70 lansia perempuan, yang ada di Desa Babadan Kecamatan Patianrowo. Pelayanan yang diberikan dalam kegiatan ini antara lain pemeriksaan tensi darah, asam urat, gula darah, dan lambung, serta layanan kesehatan lainnya.

Oleh: Murchani Nganjuk (contributor)

Kunjungi berbagai website LDII

DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng

Lintas Daerah

Hadiri Semiloka MUI DIY, LDII Dukung Keluarga Tangguh Finansial…

Sleman (30/11). Pengurus Perempuan LDII Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Fitri Anomsari dan Ira Fatmawati menghadiri “Seminar dan Lokakarya (Semiloka) Membangun Keluarga Tangguh Finansial dan Emosional”. Acara tersebut dihelat Komisi Perempuan, Remaja, dan Keluarga, MUI DIY, di Grand Keisha Yogyakarta, pada Sabtu (23/11).

“Semiloka ini merupakan langkah maju MUI DIY dalam membantu orangtua mendidik anak, di tengah gempuran pengaruh negatif yang sulit dibendung,” ujar Ketua Biro Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga (PPKK) DPW LDII DIY, Fitri Anomsari.

Langkah strategisnya, Fitri mengungkapkan, DPW LDII DIY, melalui kelompok kerja (Pokja) Perempuan LDII DIY, siap bekerja sama dengan MUI DIY mendukung terwujudnya keluarga tangguh, “Yang berakhlakul karimah,” imbuhnya.

Dalam semiloka tersebut, Dosen Psikologi UIN Sunan Kalijaga, Maya Fitria menjelaskan, untuk mewujudkan keluarga yang tangguh, diperlukan komunikasi yang baik, saling mendukung secara emosional, “Mengembangkan pola hidup sehat, dan meningkatkan pendidikan agama,” katanya.

Sementara itu narasumber lainnya, psikolog, Asmar mengungkapkan, perlu adanya peningkatan kemampuan seseorang untuk menghadapi dan mengatasi kesulitan yang dihadapi. “Melalui penanaman regulasi emosi, pengendalian impuls, optimisme dan empati,” pungkasnya.

Asmar melanjutkan, peningkatan peran individu untuk membangun ketahanan keluarga, melalui optimalisasi delapan fungsi keluarga. “Fungsi keagamaan, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, sosial, pendidikan, ekonomi, dan lingkungan,” ujarnya.

Terkait ketahanan keluarga pada aspek ekonomi, Asmar menjelaskan, sebuah keluarga dapat memenuhi kebutuhan anggotanya melalui pembagian tugas dan peran, “Menanamkan nilai-nilai keuangan keluarga, merencanakan keuangan keluarga dan pengembangan kemampuan individu untuk meningkatkan penghasilan,” tuturnya.

“Yang dimaksud fungsi ekonomi keluarga adalah memenuhi kebutuhan hidup anggota keluarga, membagi tugas dan peranan, menanamkan nilai-nilai keuangan keluarga, merencanakan keuangan keluarga, dan mengembangkan kemampuan individu dengan meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga,” jelasnya.

Setelah aspek ketahanan keluarga secara finansial, selanjutnya diperlukan dukungan aspek ketahanan keluarga secara emosial. Dalam semiloka ini, disampaikan materi lokakarya “Menjadi Orangtua Asyik untuk Anak”.

Anggota Komisi Pemberdayaan Perempuan, Remaja dan Keluarga MUI DIY, Fatma Amilia menjelaskan, setidaknya ada empat peran dan tanggung jawab orangtua. Pertama perawatan, meliputi menjaga kebersihan dan kesehatan, kedua pengasuhan meliputi memenuhi kebutuhan pangan, pakaian, dan tempat tinggal.

“Ketiga perlindungan, meliputi menjamin anak dalam keadaan aman dan selamat. melindungi anak dari perlakukan kekejaman, kekerasan, penganiayaan dan perlakuan salah lainnya. Keempat pendidikan, meliputi memberi keteladanan dan pembiasaan untuk membangun karakter positif, dan memberi rangsangan serta latihan agar kemampuannya meningkat,” urainya.

Selanjutnya, narasumber lainnya, Mahasiswa Doktoral Kajian Budaya dan Media UGM, Sarjoko menjelaskan, untuk menjadi orangtua yang asyik, perlu melaksanakan tiga hal. “Yaitu, berkomunikasi, mendengarkan, dan memberikan pengakuan,” imbuhnya.

Ia mengatakan, mendengar adalah cara termudah untuk membangun komunikasi dengan anak. “Awali dengan pertanyaan sederhana, seperti, bagaimana tadi di sekolah?,” pungkas Sarjoko.

Oleh: Uyun Kusuma (contributor)

Kunjungi berbagai website LDII

DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng

Lintas Daerah

Hadiri Semiloka MUI DIY, LDII Dukung Keluarga Tangguh Finansial…

Sleman (30/11). Pengurus Perempuan LDII Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Fitri Anomsari dan Ira Fatmawati menghadiri “Seminar dan Lokakarya (Semiloka) Membangun Keluarga Tangguh Finansial dan Emosional”. Acara tersebut dihelat Komisi Perempuan, Remaja, dan Keluarga, MUI DIY, di Grand Keisha Yogyakarta, pada Sabtu (23/11).

“Semiloka ini merupakan langkah maju MUI DIY dalam membantu orangtua mendidik anak, di tengah gempuran pengaruh negatif yang sulit dibendung,” ujar Ketua Biro Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga (PPKK) DPW LDII DIY, Fitri Anomsari.

Langkah strategisnya, Fitri mengungkapkan, DPW LDII DIY, melalui kelompok kerja (Pokja) Perempuan LDII DIY, siap bekerja sama dengan MUI DIY mendukung terwujudnya keluarga tangguh, “Yang berakhlakul karimah,” imbuhnya.

Dalam semiloka tersebut, Dosen Psikologi UIN Sunan Kalijaga, Maya Fitria menjelaskan, untuk mewujudkan keluarga yang tangguh, diperlukan komunikasi yang baik, saling mendukung secara emosional, “Mengembangkan pola hidup sehat, dan meningkatkan pendidikan agama,” katanya.

Sementara itu narasumber lainnya, psikolog, Asmar mengungkapkan, perlu adanya peningkatan kemampuan seseorang untuk menghadapi dan mengatasi kesulitan yang dihadapi. “Melalui penanaman regulasi emosi, pengendalian impuls, optimisme dan empati,” pungkasnya.

Asmar melanjutkan, peningkatan peran individu untuk membangun ketahanan keluarga, melalui optimalisasi delapan fungsi keluarga. “Fungsi keagamaan, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, sosial, pendidikan, ekonomi, dan lingkungan,” ujarnya.

Terkait ketahanan keluarga pada aspek ekonomi, Asmar menjelaskan, sebuah keluarga dapat memenuhi kebutuhan anggotanya melalui pembagian tugas dan peran, “Menanamkan nilai-nilai keuangan keluarga, merencanakan keuangan keluarga dan pengembangan kemampuan individu untuk meningkatkan penghasilan,” tuturnya.

“Yang dimaksud fungsi ekonomi keluarga adalah memenuhi kebutuhan hidup anggota keluarga, membagi tugas dan peranan, menanamkan nilai-nilai keuangan keluarga, merencanakan keuangan keluarga, dan mengembangkan kemampuan individu dengan meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga,” jelasnya.

Setelah aspek ketahanan keluarga secara finansial, selanjutnya diperlukan dukungan aspek ketahanan keluarga secara emosial. Dalam semiloka ini, disampaikan materi lokakarya “Menjadi Orangtua Asyik untuk Anak”.

Anggota Komisi Pemberdayaan Perempuan, Remaja dan Keluarga MUI DIY, Fatma Amilia menjelaskan, setidaknya ada empat peran dan tanggung jawab orangtua. Pertama perawatan, meliputi menjaga kebersihan dan kesehatan, kedua pengasuhan meliputi memenuhi kebutuhan pangan, pakaian, dan tempat tinggal.

“Ketiga perlindungan, meliputi menjamin anak dalam keadaan aman dan selamat. melindungi anak dari perlakukan kekejaman, kekerasan, penganiayaan dan perlakuan salah lainnya. Keempat pendidikan, meliputi memberi keteladanan dan pembiasaan untuk membangun karakter positif, dan memberi rangsangan serta latihan agar kemampuannya meningkat,” urainya.

Selanjutnya, narasumber lainnya, Mahasiswa Doktoral Kajian Budaya dan Media UGM, Sarjoko menjelaskan, untuk menjadi orangtua yang asyik, perlu melaksanakan tiga hal. “Yaitu, berkomunikasi, mendengarkan, dan memberikan pengakuan,” imbuhnya.

Ia mengatakan, mendengar adalah cara termudah untuk membangun komunikasi dengan anak. “Awali dengan pertanyaan sederhana, seperti, bagaimana tadi di sekolah?,” pungkas Sarjoko.

Oleh: Uyun Kusuma (contributor)

Kunjungi berbagai website LDII

DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng

Lintas Daerah

Hadiri Semiloka MUI DIY, LDII Dukung Keluarga Tangguh Finansial…

Sleman (30/11). Pengurus Perempuan LDII Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Fitri Anomsari dan Ira Fatmawati menghadiri “Seminar dan Lokakarya (Semiloka) Membangun Keluarga Tangguh Finansial dan Emosional”. Acara tersebut dihelat Komisi Perempuan, Remaja, dan Keluarga, MUI DIY, di Grand Keisha Yogyakarta, pada Sabtu (23/11).

“Semiloka ini merupakan langkah maju MUI DIY dalam membantu orangtua mendidik anak, di tengah gempuran pengaruh negatif yang sulit dibendung,” ujar Ketua Biro Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga (PPKK) DPW LDII DIY, Fitri Anomsari.

Langkah strategisnya, Fitri mengungkapkan, DPW LDII DIY, melalui kelompok kerja (Pokja) Perempuan LDII DIY, siap bekerja sama dengan MUI DIY mendukung terwujudnya keluarga tangguh, “Yang berakhlakul karimah,” imbuhnya.

Dalam semiloka tersebut, Dosen Psikologi UIN Sunan Kalijaga, Maya Fitria menjelaskan, untuk mewujudkan keluarga yang tangguh, diperlukan komunikasi yang baik, saling mendukung secara emosional, “Mengembangkan pola hidup sehat, dan meningkatkan pendidikan agama,” katanya.

Sementara itu narasumber lainnya, psikolog, Asmar mengungkapkan, perlu adanya peningkatan kemampuan seseorang untuk menghadapi dan mengatasi kesulitan yang dihadapi. “Melalui penanaman regulasi emosi, pengendalian impuls, optimisme dan empati,” pungkasnya.

Asmar melanjutkan, peningkatan peran individu untuk membangun ketahanan keluarga, melalui optimalisasi delapan fungsi keluarga. “Fungsi keagamaan, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, sosial, pendidikan, ekonomi, dan lingkungan,” ujarnya.

Terkait ketahanan keluarga pada aspek ekonomi, Asmar menjelaskan, sebuah keluarga dapat memenuhi kebutuhan anggotanya melalui pembagian tugas dan peran, “Menanamkan nilai-nilai keuangan keluarga, merencanakan keuangan keluarga dan pengembangan kemampuan individu untuk meningkatkan penghasilan,” tuturnya.

“Yang dimaksud fungsi ekonomi keluarga adalah memenuhi kebutuhan hidup anggota keluarga, membagi tugas dan peranan, menanamkan nilai-nilai keuangan keluarga, merencanakan keuangan keluarga, dan mengembangkan kemampuan individu dengan meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga,” jelasnya.

Setelah aspek ketahanan keluarga secara finansial, selanjutnya diperlukan dukungan aspek ketahanan keluarga secara emosial. Dalam semiloka ini, disampaikan materi lokakarya “Menjadi Orangtua Asyik untuk Anak”.

Anggota Komisi Pemberdayaan Perempuan, Remaja dan Keluarga MUI DIY, Fatma Amilia menjelaskan, setidaknya ada empat peran dan tanggung jawab orangtua. Pertama perawatan, meliputi menjaga kebersihan dan kesehatan, kedua pengasuhan meliputi memenuhi kebutuhan pangan, pakaian, dan tempat tinggal.

“Ketiga perlindungan, meliputi menjamin anak dalam keadaan aman dan selamat. melindungi anak dari perlakukan kekejaman, kekerasan, penganiayaan dan perlakuan salah lainnya. Keempat pendidikan, meliputi memberi keteladanan dan pembiasaan untuk membangun karakter positif, dan memberi rangsangan serta latihan agar kemampuannya meningkat,” urainya.

Selanjutnya, narasumber lainnya, Mahasiswa Doktoral Kajian Budaya dan Media UGM, Sarjoko menjelaskan, untuk menjadi orangtua yang asyik, perlu melaksanakan tiga hal. “Yaitu, berkomunikasi, mendengarkan, dan memberikan pengakuan,” imbuhnya.

Ia mengatakan, mendengar adalah cara termudah untuk membangun komunikasi dengan anak. “Awali dengan pertanyaan sederhana, seperti, bagaimana tadi di sekolah?,” pungkas Sarjoko.

Oleh: Uyun Kusuma (contributor)

Kunjungi berbagai website LDII

DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng

Lintas Daerah

Hadiri Semiloka MUI DIY, LDII Dukung Keluarga Tangguh Finansial…

Sleman (30/11). Pengurus Perempuan LDII Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Fitri Anomsari dan Ira Fatmawati menghadiri “Seminar dan Lokakarya (Semiloka) Membangun Keluarga Tangguh Finansial dan Emosional”. Acara tersebut dihelat Komisi Perempuan, Remaja, dan Keluarga, MUI DIY, di Grand Keisha Yogyakarta, pada Sabtu (23/11).

“Semiloka ini merupakan langkah maju MUI DIY dalam membantu orangtua mendidik anak, di tengah gempuran pengaruh negatif yang sulit dibendung,” ujar Ketua Biro Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga (PPKK) DPW LDII DIY, Fitri Anomsari.

Langkah strategisnya, Fitri mengungkapkan, DPW LDII DIY, melalui kelompok kerja (Pokja) Perempuan LDII DIY, siap bekerja sama dengan MUI DIY mendukung terwujudnya keluarga tangguh, “Yang berakhlakul karimah,” imbuhnya.

Dalam semiloka tersebut, Dosen Psikologi UIN Sunan Kalijaga, Maya Fitria menjelaskan, untuk mewujudkan keluarga yang tangguh, diperlukan komunikasi yang baik, saling mendukung secara emosional, “Mengembangkan pola hidup sehat, dan meningkatkan pendidikan agama,” katanya.

Sementara itu narasumber lainnya, psikolog, Asmar mengungkapkan, perlu adanya peningkatan kemampuan seseorang untuk menghadapi dan mengatasi kesulitan yang dihadapi. “Melalui penanaman regulasi emosi, pengendalian impuls, optimisme dan empati,” pungkasnya.

Asmar melanjutkan, peningkatan peran individu untuk membangun ketahanan keluarga, melalui optimalisasi delapan fungsi keluarga. “Fungsi keagamaan, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, sosial, pendidikan, ekonomi, dan lingkungan,” ujarnya.

Terkait ketahanan keluarga pada aspek ekonomi, Asmar menjelaskan, sebuah keluarga dapat memenuhi kebutuhan anggotanya melalui pembagian tugas dan peran, “Menanamkan nilai-nilai keuangan keluarga, merencanakan keuangan keluarga dan pengembangan kemampuan individu untuk meningkatkan penghasilan,” tuturnya.

“Yang dimaksud fungsi ekonomi keluarga adalah memenuhi kebutuhan hidup anggota keluarga, membagi tugas dan peranan, menanamkan nilai-nilai keuangan keluarga, merencanakan keuangan keluarga, dan mengembangkan kemampuan individu dengan meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga,” jelasnya.

Setelah aspek ketahanan keluarga secara finansial, selanjutnya diperlukan dukungan aspek ketahanan keluarga secara emosial. Dalam semiloka ini, disampaikan materi lokakarya “Menjadi Orangtua Asyik untuk Anak”.

Anggota Komisi Pemberdayaan Perempuan, Remaja dan Keluarga MUI DIY, Fatma Amilia menjelaskan, setidaknya ada empat peran dan tanggung jawab orangtua. Pertama perawatan, meliputi menjaga kebersihan dan kesehatan, kedua pengasuhan meliputi memenuhi kebutuhan pangan, pakaian, dan tempat tinggal.

“Ketiga perlindungan, meliputi menjamin anak dalam keadaan aman dan selamat. melindungi anak dari perlakukan kekejaman, kekerasan, penganiayaan dan perlakuan salah lainnya. Keempat pendidikan, meliputi memberi keteladanan dan pembiasaan untuk membangun karakter positif, dan memberi rangsangan serta latihan agar kemampuannya meningkat,” urainya.

Selanjutnya, narasumber lainnya, Mahasiswa Doktoral Kajian Budaya dan Media UGM, Sarjoko menjelaskan, untuk menjadi orangtua yang asyik, perlu melaksanakan tiga hal. “Yaitu, berkomunikasi, mendengarkan, dan memberikan pengakuan,” imbuhnya.

Ia mengatakan, mendengar adalah cara termudah untuk membangun komunikasi dengan anak. “Awali dengan pertanyaan sederhana, seperti, bagaimana tadi di sekolah?,” pungkas Sarjoko.

Oleh: Uyun Kusuma (contributor)

Kunjungi berbagai website LDII

DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng

Lintas Daerah

PAC LDII Teluk Sialang Helat Pengajian Umum

Kuala Tungkal (29/11). PAC LDII Teluk Sialang menghelat pengajian umum di Masjid Hidayatul Ula, Tanjung Jabung Barat, Jambi, pada Rabu (20/11). Pemateri pengajian, Ustaz Choirul Huda mengajak peserta mewujudkan kerukunan dan kekompakkan.

“Hindari perilaku negatif, seperti berprasangka buruk, sakit hati, iri hati, ghibah, menghina, dendam, dan adu domba. Perilaku tersebut bukanlah perilaku orang iman, bahkan dapat mencerai beraikan dan menghapus amal baik seseorang,” ujar Choirul Huda.

Ia menambahkan, untuk mewujudkan kerukunan dan kekompakan, caranya dengan terampil bicara yang baik. “Menjaga sopan santun dan tata krama. Jika kerukunan dan kekompakan terwujud, maka dapat meningkatkan semangat menjalankan ibadah,” jelas Choirul Huda.

Oleh: W A N I T O TJB (contributor)

Kunjungi berbagai website LDII

DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng

Lintas Daerah

PAC LDII Teluk Sialang Helat Pengajian Umum

Kuala Tungkal (29/11). PAC LDII Teluk Sialang menghelat pengajian umum di Masjid Hidayatul Ula, Tanjung Jabung Barat, Jambi, pada Rabu (20/11). Pemateri pengajian, Ustaz Choirul Huda mengajak peserta mewujudkan kerukunan dan kekompakkan.

“Hindari perilaku negatif, seperti berprasangka buruk, sakit hati, iri hati, ghibah, menghina, dendam, dan adu domba. Perilaku tersebut bukanlah perilaku orang iman, bahkan dapat mencerai beraikan dan menghapus amal baik seseorang,” ujar Choirul Huda.

Ia menambahkan, untuk mewujudkan kerukunan dan kekompakan, caranya dengan terampil bicara yang baik. “Menjaga sopan santun dan tata krama. Jika kerukunan dan kekompakan terwujud, maka dapat meningkatkan semangat menjalankan ibadah,” jelas Choirul Huda.

Oleh: W A N I T O TJB (contributor)

Kunjungi berbagai website LDII

DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng

Lintas Daerah

PC LDII Banguntapan Bekali Pasangan Muda Strategi Mewujudkan Keluarga…

Bantul (28/11). Pimpinan Cabang (PC) LDII Banguntapan, bekerja sama dengan Takmir Masjid Baitul Qohhar, membekali 34 pasangan muda, strategi mewujudkan keluarga yang harmonis. Kegiatan ini dihelat pada Sabtu (23/11) di Masjid Baitul Qohhar, Banguntapan, Bantul.

Ketua Yayasan Pendidikan Islam Nur Aisyah, Didik Supriyanto mengungkapkan pasangan muda harus paham tentang fase dalam pernikahan guna mewujudkan keharmonisan dalam rumah tangga.

“Pasangan suami-istri harus memiliki impian untuk menciptakan kebiasaan positif dalam keluarga, seperti menjaga komunikasi yang efektif dan mengelola keuangan keluarga dengan bijaksana,” ungkapnya.

Pengurus Takmir Masjid Baitul Qohhar, Untung Cahyono, mengapresiasi pasangan muda yang aktif berpartisipasi, salah satunya tentang pentingnya instrumen investasi untuk membangun kebahagiaan dan keharmonisan keluarga.

Oleh: Uyun Kusuma (contributor)

Kunjungi berbagai website LDII

DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng

Lintas Daerah

PC LDII Kalasan Helat Pengajian Haji dan Umroh

Sleman (28/11). Pimpinan Cabang (PC) LDII Kalasan mengadakan pengajian haji dan umroh pada Kamis (21/11). Acara tersebut diselenggarakan di Masjid Al Fattah, Kalasan, mengusung tema ”Mengutamakan Akhirat dengan Tidak Meninggalkan Urusan Dunia”.

Pengajian diisi oleh materi dari Ustadz Wardani yang menyampaikan ayat Al Quran tentang kewajiban mengutamakan urusan akhirat dibandingkan urusan dunia. “Jangan sampai hanya disibukkan dengan urusan dunia dan melupakan urusan akhirat,” terangnya.

Sementara itu, Ketua Bidang Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) LDII, H. Ardito Bhinadi, turut hadir sebagai peserta pengajian. “Apabila tidak ada acara yang bersamaan, saya akan senantiasai menyempatkan hadir mengikuti pengajian rutin ini,”ujarnya.

Koordinator pengajian PC LDII Kalasan, H. Abdurrohman Al Hasani, menyampaikan bahwa pengajian ini dilaksanakan secara rutin setiap bulan pada hari Kamis minggu ke-3. “Pengajian kali ini, dihadiri 90-an warga LDII dari berbagai wilayah di Kapanewon Kalasan,” jelasnya.

Dengan dilaksanakannya pembinaan bagi warga yang sudah haji dan umroh ini, diharapkan bisa menjaga kemabruran hajinya dan bisa semakin meningkatkan ibadahnya.

Oleh: Uyun Kusuma (contributor)

Kunjungi berbagai website LDII

DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng

Lintas Daerah

LDII Bagikan Majalah Nuansa Persada pada Camat dan Danramil…

Cirebon (27/11). Pimpinan Cabang (PC) LDII Sumber, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat bersilaturahim kepada stakeholder sekitar dengan membagikan Majalah Nuansa Persada edisi bulan September-November, pada Rabu (20/11).

Sekertaris DPD LDII Cirebon, Idris faturohman mengungkap kegiatan ini merupakan program rutin dari DPD LDII Cirebon yaitu setiap PC dan PAC dapat bersilaturahim kepada pemerintah setempat. “Tujuannya agar stakeholder sekitar dapat menambah wawasan mengenai LDII baik yang ada di dekat lingkungannya maupun di daerah plosok Indonesia,” ujarnya.

Senada, ketua PC Sumber Erawan menegaskan kegiatan pembagian majalah ini sebagai Ajang mempererat silahturahim dan sharing tentang kegiatan LDII antara PC Sumber dengan pejabat setingkat kecamatan.

Adapun majalah tersebut diserahkan kepada, Kecamatan Sumber staf Ellies, Danramil Sumber Peltu Sanusi, Kapolsek Sumber Aipda Abdul Hadi, Kepala SPKT Polsek Sumber Aiptu Riko Heris, Kepala KUA Sumber Musonif, Ketua MUI Sumber Didi.

Oleh: Erawan (contributor)

Kunjungi berbagai website LDII

DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng