Wujudkan Ukhuwah Basyariyah LDII Lewat Tebar Kurban
Jakarta (25/6). PC LDII Cilincing yang menurut data telah menyembelih 37 sapi dan 17 kambing menggelar tebar kurban. Di Hari Raya Idul Adha tersebut PC LDII Cilincing menggelar acara Tebar Daging Kurban kepada Pejabat setempat mulai dari tingkat RT, RW, Camat, MUI, Polsek Cilincing dan Koramil 05 serta kepada lembaga dan Tokoh Masyarakat lainnya.
Dalam tebar kurban ini PC LDII Cilincing juga menyediakan 400 lebih kantong daging dalam bentuk kupon maupun yang diserahkan secara langsung kepada warga sekitar lingkungan majelis taklim.
Dalam komentarnya Ketua PC LDII Cilincing Fuad Al Mubarak mengatakan, “Acara ini merupakan bagian dari program 3K LDII yakni Karya, Komunikasi dan Kontribusi, pembagian daging kurban ini juga merupakan wujud nyata kepedulian LDII kapada warga sekitar dengan harapan terwujudnya ukhwah Basyariyah antar sesama anak bangsa untuk menjaga keutuhan NKRI.”
Acara tahunan itu juga disambut baik oleh Danramil 05 Cilincing Mayor Inf. Budi Wiyono dalam tebar kurban tersebut. Menurutnya “Gagasan positif ini adalah wujud nyata Ukhwah Basyariyah yang baik dan telah terealisasi secara serempak di masing-masing PAC/Kelurahan. Dengan program 3K ini dapat menjadi sarana pemersatu bangsa,” ujarnya.
Budi Wiyono yakin, dengan tebar qurban ini bukan hanya masyarakat fakir miskin yang mendapat manfaat tapi kita semua juga mendapatkan manfaatnya.
Sejatinya Hari Raya Idul Adha adalah perwujudan keteladaan Nabi Ibrahim yang ikhlas dan taat pada perintah Allah SWT untuk menyembelih anak semata wayangnya Nabi Ismail yang akhirnya Allah mengganti Nabi Ismail dengan kambing gibas. Sejak itulah umat Islam diperintahkan untuk menyembelih hewan kurban setiap tanggal 10 Dzulhijjah.
Begitu juga yang dilakukan warga LDII di seluruh Indonesia secara serentak melakukan pemotongan hewan kurban dari tingkat DPP (Dewan Pimpinan Pusat) sampai tingkat PAC (Pimpinan Anak Cabang). Pada praktiknya, warga LDII ditanamkan untuk rajin menabung bersama di setiap majelis taklim, khusus untuk berkurban dan ketika hari raya uang tabungan tersebut digunakan untuk membeli hewan kurban yang nantinya daging kurban itu disembelih bersama lalu dibagikan kepada warga LDII dan masyarakat sekitar lingkungan majelis taklim termasuk warga Non Islam.
Oleh: Fuad Al Mubaraq (contributor) / Noni Mudjiani (editor)
Kunjungi berbagai website LDII
DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng