Usai Rakorbid KIM-LINES 2025, DPW LDII Banten Akan Dorong Penguatan Media Publikasi Digital

 

Banten (20/2). DPP LDII sukses menggelar Rapat Koordinasi Bidang (Rakorbid) Komunikasi Informasi dan Media (KIM) – LDII News Network (LINES) pada Kamis (13/2) malam. Acara yang berlangsung secara daring melalui zoom ini diikuti oleh pengurus KIM dari berbagai wilayah di Indonesia, baik tingkat DPW dan DPD.

Rakorbid diawali dengan pembekalan dari Ketua Departemen KIM DPP LDII, Rulli Kuswahyudi. Ia menegaskan bahwa dalam menjalankan tugas KIM-LINES harus senantiasa dengan riang gembira. “Jangan merasa dibutuhkan, tetapi sadari bahwa kita hanya diberi kesempatan, Artinya, kapan saja orang lain bisa menggantikan kita. Jika merasa dibutuhkan, yang muncul justru kesombongan—seolah-olah tanpa kita, semuanya tidak akan berjalan dengan baik. Semangat bekerja pun hanya ada ketika mendapat pujian. Namun, saat apresiasi tak diberikan, justru timbul rasa malas,” tuturnya.

Pemaparan program kerja dan sinergi media rakorbid ini berlanjut dengan pemaparan program kerja KIM-LINES tahun 2025 oleh Ludhy Cahyana dan Fachrizal Wicaksono. Kedua pembicara menekankan pentingnya peningkatan kualitas konten serta profesionalisme dalam pengelolaan media digital.

Ludhy Cahyana mengatakan bahwa KIM memiliki peran strategis dalam organisasi, termasuk sebagai juru bicara dalam klarifikasi yang diperlukan, “Juru bicara harus cakap dan memahami organisasi secara mendalam,” tegasnya. KIM juga bertugas bersinergi dengan departemen, biro, atau bagian lain dalam merancang materi pemberitaan dan kampanye.

Selain itu, KIM bersama TIAT bertanggung jawab membangun website organisasi yang merepresentasikan LDII. Hal lain dari Ludhy, ia mengungkapkan jika ada peluang mengembangkan media secara mandiri, hal itu harus diniatkan untuk kemajuan organisasi, “Asalkan mengikuti kode etik jurnalistik dan tidak melanggar aturan,” lanjutnya.

Hal lain yang tidak kalah urgensinya yaitu LINES merupakan kelompok kerja (Pokja) di bawah KIM yang bertanggung jawab kepada KIM. Dalam strukturnya, KIM mengawasi serta mengontrol keberadaan LINES. Pendataan media publikasi LDII menjadi salah satu agenda utama rakorbid ini yakni laporan pendataan media publikasi LDII yang mencakup tiga aspek utama: website, YouTube, dan akun media sosial.

Laporan ini disampaikan oleh Frediyansah Firdaus (Website), Faqihu Soleh (YouTube), dan Galant Prabajati (Media Sosial). Galant mengungkapkan bahwa Facebook masih menjadi platform utama bagi generasi X dan boomer, sementara generasi muda lebih aktif di Instagram, TikTok, dan Twitter (X). “Generasi yang lebih tua tetap aktif di Facebook karena terbiasa, memiliki jaringan sosial yang kuat, dan menganggapnya sebagai sumber berita yang lebih familiar,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa konten populer sering berkaitan dengan nilai ekonomi dan prestasi yang diangkat. Namun, penting untuk tetap objektif dan faktual dan tidak hoaks.

KIM DPW LDII Banten, Edy Irianto, yang turut hadir dalam acara ini mengajak anggotanya untuk lebih aktif dalam memproduksi konten. “Kita harus bisa lebih masif lagi dalam pembuatan video agar platform medsos kita bisa dijangkau oleh masyarakat luas untuk kebutuhan organisasi dan amar makruf nahi munkar. Saya harap tim KIM DPW ini bisa lebih banyak berkarya untuk mencari pahala sebanyak mungkin,” harapnya.

Dengan terselenggaranya rakorbid ini, diharapkan LDII semakin solid dalam membangun jaringan komunikasi dan informasi yang efektif guna mendukung dakwah dan syiar Islam yang lebih luas.

 

Oleh: Bung Pream (contributor) / Uyun Kusuma (editor)

Kunjungi berbagai website LDII

DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng