Kudus (30/5). Dinas Pemuda dan Olah Raga Provinsi Jawa Tengah bersama DPD LDII Kab.Kudus menggelar Sarasehan Kebangsaan di Ponpes Baitul Qudus, Kudus, 26/5. Kegiatan untuk memperkuat wawasan kebangsaan diikuti oleh pengurus PAC, PC serta Pengurus Harian DPD LDII.
Salah satu narasumber dari Dispora Nur Cholis menekankan bahwa pentingnya pemahaman tentang wawasan kebangsaan bagi generasi muda penerus estafet pembangunan bangsa. “Kita ingin agar generasi muda tidak tergerus oleh perkembangan jaman di era globalisasi di berbagai bidang,” tambah Nur Cholis.
Sementara itu salah satu anggota DPRD Prov Jateng Mawahib menekankan pentingnya meningkatkan semangat bela negara, salah satunya melalui cinta produk dalam negeri yang telah terbukti tangguh di dalam menghadapi kelesuan ekonomi dunia yang sempat melanda saat covid. “Kita perkuat ketahanan pangan melalui diversifikasi produk dalam negeri sehingga mampu bersaing di era kompetisi ekonomi yang semakin beragam,” ujar Mawahib.
“LDII ini bagian dari kita, keluarga dalam satu negara. LDII juga murni menyebarkan dan mengamalkan Islam berdasarkan Alquran dan Hadis. Selain itu, berlatar belakang budaya masyarakat Indonesia dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujar Mahawib.
Untuk mewujudkan Indonesia sesuai Pancasila serta menghadapi ancaman global seperti spyware dan ajaran-ajaran susupan melalui sosial media, kata Mahawib, maka berbagai cara dilakukan untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air bagi kedaulatan negara. Sebagai ormas keagamaan, Mawahib mengharapkan LDII menjadi bagian dari pilar penjaga dan pilar-pilar kebangsaan untuk NKRI. Melalui kegiatan wawasan kebangsaan dan bela negara ini, sangat penting dilakukan.
“Selain bersilaturahmi, kita secara rutin menebarkan pentingnya wawasan kebangsaan untuk menjaga nasionalisme dan keutuhan berbangsa,” kata Mawahib.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPD LDII Kabupaten Kudus, Muhammad As’ad mengakui, agenda wawasan kebangsaan merupakan salah satu dari 8 klaster program kerja LDII pusat sebagai wujud pengabdian LDII terhadap bangsa. “Meskipun LDII domainnya di bidang agama dan dakwah, namun nomor satunya ini adalah wawasan kebangsaan. Karena tanpa adanya itu semua, kegiatan ibadah tidak akan berhasil dan berjalan dengan lancar,” ucapnya.
“Intinya pembinaan wawasan kebangsaan, bagaimana semua stakeholder termasuk LDII didalamnya berkontribusi menciptakan stabilitas berbangsa dan bernegara diantaranya terbuka dan inklusi terhadap keberadaan di tengah masyarakat,” tukasnya
Oleh: Marjono (contributor) / rully kuswahyudi (editor)
Kunjungi berbagai website LDII
DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng