Tanamkan Nilai Patriotisme, LDII Depok Laksanakan Upacara Bendera HUT RI
Depok (28/08). Peringatan Hari Kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia, DPD LDII Kota Depok bersama siswa dan siswi SMP IT dan SMK Tri Sukses, melaksanakan Upacara pengibaran bendera di Lapangan Sekolah, pada Kamis (17/08).Kegiatan tersebut bertujuan untuk menumbuhkan rasa patriotisme dan nasionalisme kepada generasi muda.
Pelaksanaan pengibaran bendera mengerahkan kurang lebih 21 petugas upacara yang terpilih sebulan sebelum pelaksanaan berlangsung. Kegiatan itu diikuti oleh 200 peserta yang terdiri dari pengurus DPD LDII Kota Depok, Seluruh siswa dan guru SMP IT dan SMK Tri Sukses.
Bertindak sebagai Inspektur upacara, Wakil Ketua DPD LDII Kota Depok H Pramono. Ia menyatakan hari kemerdekaan ini merupakan proses panjang dari para pahlawan yang sudah berjuang dalam mempertahankan serta membebaskan segala penindasan yang oleh bangsa asing.
“Kemerdekaan ini memiliki arti bangsa Indonesia memperoleh kebebsan yang seutuhnya, maksudnya bahwa kita bebas untuk melakukan apa saja tetapi tetap sesuai dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku,” ujar Pramono.
Pada momen yang meriah ini sambung Pramono, DPD LDII Kota Depok terus meningkatkan baktinya untuk negeri, melalui kegiatan sosial seperti pembagian bendera, kerja bakti di lingkungan sekitar dan masih banyak lagi. Langkah tersebut, sebagai bentuk mewujudkan Indonesia emas agar “Terus Melaju untuk Indonesia Maju” .
“Kami (LDII) terus berpegang teguh dalam menjaga keutuhan NKRI berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, serta saling bertoleransi sesama umat beragama hidup berdampingan dengan aman, nyaman dan kondusif dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika,” pungkasnya.
Selain itu, Pramono berpesan kepada para peserta yang hadir untuk dapat saling menjaga serta membina keutuhan berbangsa dan negara, saling bertoleransi, saling asah asih asuh serta menghargai kebebasan umat beragama. “Sebagai negara yang pluralis atau majemuk ini kami berharap agar negara Indonesia tetap bersatu, dengan saling menjaga perasaan, saling menjaga ucapan dan perkataan antar-suku atau golongan,” tutupnya.
Oleh: Irma Santika (contributor) / Fitri Utami (editor)