Sosialisasi Pengelolaan Sampah di Kutim, Ubah Pola Kebiasaan hingga Daur Ulang
SANGATTA (29/6). Selain melakukan pengukuhan kader Generasi Muda Bina Lingkungan (Gemilang) LDII Kutim juga mengadakan sosialisasi tentang pengelolaan sampah, Sabtu (26/6).
Tim Pengelolaan Sampah, Anas dan Edi Supian memaparkan tentang cara mereka mengelola sampah di Kutim. “Dari tim kami sudah mengadakan sosialisasi, ada beberapa tempat yang juga sudah menjadi pembinaan Bank Sampai di Kutai Timur, diantaranya sekolah dan tempat pemukiman,” terang Anas.
Anas melanjutkan, salah satu konsep upaya merubah prilaku seseorang dalam menyadarkan masyarakat mengelola sampah yang juga diterapkan di lingkungan LDII, yakni sedekah.
Edi Supian menambahkan, saat ini persentase tingkat pelayanan persampahan secara nasional baru mencapai 79,89 persen. Baik yang sesuai maupun yang belum sesuai. Padahal pertumbuhan penduduk semakin meningkat, dan menyebabkan peningkatan jumlah timbunan sampah.
“Peningkatan timbunan sampah tidak diimbangi dengan peningkatan prasarana dan sarana pengelolaan sampah. Keterbatasan lahan untuk tempat pemrosesan akhir TPA sampah terutama di perkotaan,” ucap Edi.
Edi menerangkan, perlu ada upaya reduksi sampah dari sumber untuk mengurangi beban pengelolaan sampah di TPA melalui program TPS 3R. Sebab, sampah bersumber dari sisa kegiatan sehari-hari manusia atau dari proses alam yang berbentuk padat.
“Secara umum, sampah terbagi dua jenis, yakni sampah organik dan sampah non-organik. Maka penting untuk mengelola sampah dengan baik,” lanjut Edi. Pri, Ray/Lines_Kutim
Oleh: Nurahmat Priono (contributor) / olive (editor)