Jakarta (9/1). ‘Pakta Berkata, Jarak Tiada Arti, Silaturrohim Tetap Abadi’ menjadi yel-yel yang diteriakkan ratusan Remaja LDII Kebon Jeruk, Jakarta Barat dan Teluk Jambe Karawang saat mengawali pengajian Akhir Tahun di Gedung Serba Guna Mambaul Huda, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Ketua PC LDII Kebon Jeruk Abdullah Syafari mengatakan kali itu PC LDII Kebon Jeruk kebagian menjadi tuan rumah acara. Ia yang saat itu membuka acara berpesan kepada remaja yang hadir agar memanfaatkan waktu tersebut dengan maksimal. “Jangan terpengaruh dengan hingar-bingar di luar. Fokus dan kreatif dengan kegiatan yang ada,”ujarnya. Kepada generasi penerus PC LDII Kebon Jeruk khususnya, ia berharap agar memiliki komitmen membangun dan menerapkan 29 karakter luhur. PC LDII Kebon jeruk ingin berkontribusi dalam menciptakan bangsa yang kuat, maju, dan berdaya saing tinggi khususnya di Jakarta Barat,” ujarnya.
Sementara itu Wanhat LDII Kebon Jeruk H. Andi Pawawai menilai kreativitas remaja yang mengikuti acara saat itu luar biasa. Mereka mengisi kegiatan pengajian akhir tahun dengan menarik, seperti games berbalut kekaraban dan kerjasama. Serta hiburan drama bertema 29 karakter luhur dari masing-masing PC. “Sehingga kita tidak dipengaruhi hal-hal negatif yang mengarahkan pada maksiat. Saya bersyukur pada kalian yang punya semangat, meski dari jauh mau datang kemari. Pengurus dan panitia juga mendukung dengan baik kegiatan ini,” katanya.
Senada dnegan Andi, Wanhat LDII Teluk Jambe Irsyad Fuadi berharap peserta yang hadir memiliki niat untuk mengaji bersama. Ia mengungkapkan di Kota Karawang sendiri banyak titik pusat perayaan tahun baru. “Daripada hura-hura, lebih baik mencari pahala, mencari teman, syukur bisa bertemu jodoh di Pengajian Akhir Tahun gabungan ini. Dengan mengadakan acara seperti ini, bisa mencegah generus dari perbuatan maksiat dan memperkuat 29 karakter luhur LDII,” kata Irsyad.
Para peserta mendapatkan berbagai materi keagamaan yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, termasuk pentingnya menjaga akhlak mulia, membangun relasi sosial yang sehat, dan memperkuat nilai-nilai keimanan. Kegatan ini juga diisi dengan doa bersama, tausiyah para ulama, hiburan dan kreativitas, dan sesi muhasabah untuk persiapan diri menghadapi tahun baru.
Oleh: Inu Subakto (contributor) / Noni Mudjiani (editor)
Kunjungi berbagai website LDII
DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng