Saat Dunia Merayakan Tahun Baru, PC LDII Pondok Aren Helat Kegiatan Positif

Foto Pemateri dan Peserta Pengajian Akhir Tahun PAC LDII Pondok Aren

Tangerang (1/1). PC LDII Pondok Aren menggelar pengajian dan kegiatan keakraban generasi muda pada malam pergantian tahun di Majelis Taklim Manba’ul Ulum, Jurang Mangu Barat, Pondok Aren, Selasa (31/12). Kegiatan ini bertujuan menghindarkan generasi muda dari pengaruh negatif yang kerap muncul saat perayaan tahun baru.

Kegiatan ini mengusung tema “Menjadi Generasi yang Lebih Baik dari Sisi Dunia Maupun Akhirat”. Tema tersebut bertujuan untuk membekali generasi muda agar mampu menyikapi perubahan zaman yang semakin kompleks tanpa kehilangan nilai-nilai keimanan, yaitu dengan tidak terpengaruh bahkan bisa berpengaruh.

Foto Remaja PAC LDII Pondok Aren yang Mengikuti Pengajian Akhir Tahun di Majelis Taklim Manba’ul Ulum

Kegiatan tersebut diawali dengan pembekalan Materi tentang menyikapi perubahan zaman, hingga nasihat pemantapan dalam mempertahankan keimanan ditengah zaman yang semakin rusak, kemudian ditutup dengan bakar-bakar dan makan bersama untuk mempererat hubungan antar generasi muda LDII.

Perayaan tahun baru biasanya identik dengan pesta pora, pergaulan bebas, hingga konsumsi minuman keras. Namun, Generasi Muda PC LDII Pondok Aren memilih mengadakan aktivitas yang positif dan membangun untuk mengihindari pengaruh negatif yang kerap terjadi pada perayaan tahun baru.

Foto Pemateri (Muhammad Tajuddin) yang sedang memaparkan materinya di Pengajian Akhir Tahun

Ulama DPD LDII Tangerang Selatan, Muhammad Tajuddin, dalam nasihatnya mengingatkan generasi muda untuk tetap waspada terhadap tantangan zaman yang semakin berat. Ia mengutip sabda Rasulullah SAW, “Tidak datang suatu zaman pada kalian kecuali zaman setelahnya lebih jelek daripada zaman sebelumnya.”

Ketua PC LDII Pondok Aren, Fauzi Darmawan, juga menekankan terkait pelaksanaan kegiatan tersebut “ini bukan untuk merayakan tahun baru, melainkan upaya menjauhkan generasi muda dari kegiatan-kegiatan negatif yang kerap terjadi pada perayaan tahun baru yang bisa merusak aqidah dan kefahaman agama,” jelas Fauzi.

(LINTAS/Ares)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *