SANGATTA, 24/10 – Departemen Komunikasi Informasi dan Media (KIM) DPP LDII menggelar Rapat Koordinasi atau Rakor bersama utusan dari unsur DPW LDII Provinsi dan DPD LDII Kabupaten Kota se-Indonesia serta LINES atau LDII Network News, 24/10. Rakor diselenggarakan daring dengan aplikasi Zoom Meeting dan diikuti lebih 370 titik.
Ketua DPP LDII H. Rully Kuswahyudi, S.Sos, mengatakan bahwa Rakor Bidang KIM semula digelar 2 bulan yang lalu. Namun ditunda hari ini mengingat beberapa kegiatan yang juga digelar departemen yang lain yang lebih membutuhkan. “Saya ingin menyampaikan bahwa KIM DPP LDII mempunyai tujuan sebagai kanalisasi berita-berita dari daerah, baik berita tulis maupun berita video dan juga daerah-daerah untuk menayangkannya masing-masing,” tutur H. Rully Kuswahyudi.
“Jadi maksudnya menjadi sumber berita ini adalah kita ingin seperti kantor berita Antara,” terangnya. Sebagaimana diketahui, Negara Republik Indonesia memiliki kantor berita Antara yang menjadi sumber pemberitaan resmi pemerintahan. “Kalau dari DPP semua berita yang keluar resmi itu akan keluar dari KIM DPP LDII. Jadi, untuk menghindari adanya berita-berita yang tidak benar dari segala macam, kita pusatkan sumbernya dari DPP akan lebih terjamin,” tuturnya.
Media yang dikelola KIM DPP LDII diharapkan menjadi sumber konten medsos bagi akun-akun LDII baik pusat maupun daerah. “Jadi setiap minggu, juga seminggu dua kali, bahkan tiga kali, kita secara rutin men-share materi konten untuk bisa dipasang di-upload di akun LDII masing-masing, bahkan juga kita minta untuk menayangkan memasang menjadi status web sebagai sosialisasi LDII,” tuturnya.
Selain itu, KIM DPP LDII diharapkan juga menjadi sumber konten di medsos bagi akun LDII, baik di pusat maupun di daerah sebagai sumber tayangan video. “Meskipun belum semua berjalan di beberapa daerah, tapi sudah mulai banyak mengirimkan pada kita,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Umum DPP LDII KH. Chriswanto Santoso yang hadir membuka Rakor Bidang KIM memberikan apresiasi. “Saya sangat mengapresiasi sekali pelaksanaan rapat koordinasi bidang ini karena seiring dengan kemajuan teknologi digital, teknologi informasi ini, Komunikasi Informasi dan Media merupakan sesuatu yang menjadi sangat vital di dalam gerak roda organisasi,” tuturnya.
Apalagi, lanjutnya, teknologi komunikasi ini adalah dua sisi mata uang ada sesuatu yang sebetulnya mempunyai nilai-nilai sangat positif akan tetapi pada sisi lain bisa menjadi sesuatu yang sangat negatif. “Kalau kita melihat kerusakan bisa terjadi dengan teknologi digital ini akan tetapi kebaikan juga bisa dibangun melalui teknologi informasi ini,” jelas KH Chriswanto Santoso.
“Koordinasi ini menjadi penting sehingga kita tahu dan paham tentang kebijakan organisasi, kita pada frame yang tepat yang benar seiring dengan perjuangan organisasi yaitu Lembaga Dakwah yang tentu core-nya, intinya itu adalah melakukan dakwah yang mengajak kepada seluruh umat manusia kepada sisi-sisi kebaikan,” terang KH Chriswanto Santoso.
Hal ini sesuai dengan motto LDII yang tercantum dalam buku Rakernas LDII, yaitu ud’u ila sabili robbika bil hikmah wal mauidhotil hasanah wajadilhum billati hiya ahsan. “Jadi karena kita melihat cara mengajaknya adalah dengan cara-cara yang baik, cara-cara sopan, cara-cara yang berakhlakul karimah dan argumentasi-argumentasi yang kita berikan ada juga pada sisi-sisi kebaikan, karena kita lembaga dakwah,” tuturnya.
“Beberapa hal yang menjadi catatan yang saudara sekalian harus melakukan dalam Rakor KIM ini sebagai sebuah penyeragaman, maka semua produk KIM harus pada koridor satu, yaitu koridor empat Konsensus Kebangsaan, koridor Al Qur’an dan Hadits serta visi misi organisasi. Itu yang harus menjadi acuan organisasi harus mengikuti koridor tersebut,” tutur Chriswanto Santoso.
Selain itu, lanjutnya, lantaran sesuai dengan motto LDII, maka produk-produk KIM juga harus menjaga akhlakul karimah, wajadilhum billati hiya ahsan atau bil mauidhotil hasanah, dengan cara-cara yang baik. “Karena kita lembaga dakwah tentu melaksanakannya kita juga harus didasarkan kepada nilai-nilai agama,” ungkapnya.
Koridor lainnya ada pada Undang-Undang Informasi Transaksi dan Elektronik (UU ITE). “Jangan sampai kita ini melanggar UU ITE, karena pada saat ini banyak yang terjebak dengan kebebasan di dalam teknologi digital ini sehingga kita tidak sadar, kita salah dalam melangkah,” tutur Chriswanto Santoso. Chriswanto berharap sekecil apapun yang sudah bisa dilakukan di daerah dalam rangka mempublikasikan berita kegiatan LDII itu merupakan kontribusi yang luar biasa.
“Karena sekarang ini apa yang terjadi di Papua sudah tidak bisa ditutupi lagi, itu memberi kontribusi untuk masyarakat yang ada di Aceh, apa yang terjadi di Aceh itu mempengaruhi apa yang terjadi di Jawa, apa yang terjadi di Jawa itu mempengaruhi terhadap semuanya,” tuturnya. Oleh karena itu, lanjutnya, Rakor ini menjadi penting untuk mensyukuri dan mengapresiasi dengan sudah terbentuknya aplikasi Berita LDII di Google Play Store.
“Itu adalah salah satu dalam rangka kanalisasi, maka ini (aplikasi Berita LDII) supaya disosialisasikan,” jelasnya. Dirinya berharap Bidang KIM baik di pusat maupun di daerah dapat membuat berita-berita yang positif dalam rangka membangun Indonesia. Ke depan, Bidang KIM semakin diharapkan dapat berkontribusi semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan. “Saudara sekalian, kebaikan-kebaikan itu ketika tidak dikonfirmasikan, tidak diinformasikan, itu kadangkala menjadi salah persepsi maka kita masih ingat tentang 3K, Karya Kontribusi dan Komunikasi,” tuturnya.
“Lakukan karya sekecil apapun yang mempunyai nilai kontribusi kepada masyarakat dan bangsa dan komunikasikan melalui KIM ini,” pungkas KH. Chriswanto Santoso.
Rakor daring ini juga diikuti utusan perwakilan KIM DPW LDII Provinsi Kalimantan Timur serta Bidang KIM DPD LDII Kabupaten Kota di Kalimantan Timur. [raymond chouda/d86]
Oleh: Nurahmat Priono (contributor) / rully kuswahyudi (editor)