Mamuju (23/1). Pengurus Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Huda melakukan kunjungan silaturrahim dengan Ketua Tim Pondok Pesantren (Pontren) Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Mamuju pada Jumat (17/1). Dalam kesempatan ini, pengurus Ponpes Miftahul Huda yakni sekretaris, Andy Irawan, dan wakil sekretaris, Suherman, melaporkan beberapa dokumen yang menjadi keabsahan dari pondok yang berdiri sejak 2017.
Dinaungi oleh organisasi LDII sehingga dalam kunjungan ini dihadiri pula oleh Ketua DPW LDII Sulawesi Barat, Rianto. Hal itu disambut hangat oleh Ketua Tim Pontren bidang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Islam Kanwil Kemenag Sulbar, Abdul Majid. “Saya terima dokumen ini,” ungkap Abdul Majid.
Usai dokumen diterima, proses selanjutnya adalah verifikasi kunjungan ke Ponpes Miftahul Huda yang berlokasi di Dusun Tulung Agung, Desa Sumberjo, Kabupaten Polewali Mandar. Ketua Tim Pontren menyebutkan bahwa syarat utama agar ponpes dapat terdaftar, yaitu ponpes berjalan minimal selama 2 tahun.
Tentu Ponpes Miftahul Huda yang beroperasi sejak 2017 dan diresmikan dalam yayasan 2018 telah memenuhi syarat utama tersebut. Selain itu, terdapat syarat lain seperti tersedianya ruang belajar, masjid, asrama putra yang terpisah dengan asrama putri, wc, tiang bendera, dan yang terpenting adalah adanya kiai sebagai pimpinan maupun panutan bagi para santri.
Mendengarnya, para pengurus pondok kembali bersyukur sebab telah memenuhi syarat-syarat yang disebutkan. Walaupun dalam pembangunannya memerlukan proses panjang dan bangunan tidak serta merta langsung semua terbangun.
“Namun dengan berbagai dukungan dari Warga LDII melalui infaq dan shodaqoh, alhamdulillah Ponpes Miftahul Huda berhasil mewujudkan beberapa bangunan baru sebagai fasilitas penunjang semangatnya para santri dalam menuntut ilmu,” kata Andy Irawan.
Mendukung agar terus berjalan untuk melanjutkan niat baik, Ketua Tim Potren memberi semangat kepada para pengurus pondok dan Ketua DPW LDII Sulawesi Barat yang mendampingi, “Silahkan berjalan, jangan pernah berhenti berjuang karena yang di atas bersama kita,” pungkasnya.
Pertemuan ditutup dengan penyerahan Majalah Nuansa dan kalender 2025 oleh LDII di Kanwil Agama Sulbar.
Oleh: Shelynda Trifebriani Nursalam (contributor) / Uyun Kusuma (editor)
Kunjungi berbagai website LDII
DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng