PAC LDII Bambu Apus Gelar Pengajian Akhir Tahun

Antusias peserta kegiatan pengajian akhir tahun PAC LDII Bambu Apus : foto melalui lintas

Tangerang Selatan (1/1) — Dalam upaya mengantisipasi dampak negatif perayaan malam pergantian tahun baru, Pimpinan Anak Cabang Lembaga Dakwah Islam Indonesia (PAC LDII) Bambu Apus, Kota Tangerang Selatan, menggelar pengajian malam suntuk bertajuk “PERAHU KERTAS 2025” (Pengajian Akhir Tahun Kreativitas Tanpa Batas). Kegiatan ini berlangsung di Masjid Baitul Karim, Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Pamulang, mulai 31 Desember 2024 hingga 1 Januari 2025 pagi. Acara ini melibatkan berbagai kelompok usia generasi penerus (generus), mulai dari pra-remaja, remaja, hingga usia pra-nikah.

Dengan mengusung tema “3 Sukses Generus”, pengajian ini bertujuan melindungi generasi muda LDII dari potensi pengaruh negatif yang sering terjadi saat perayaan pergantian tahun. Kegiatan ini diselenggarakan oleh pengurus PAC LDII Bambu Apus dengan dukungan penuh dari Ketua DPD LDII Kota Tangerang Selatan, Edy Iriyanto, serta jajaran Dewan Penasihat DPD LDII Kota Tangerang Selatan.

Peserta pengajian akhir tahun bersama Ketua DPD LDII Kota Tangeran Selatan, Edy Iriyanto beserta jajaran dewan penasihat : foto oleh lintas

Edy Iriyanto menyatakan bahwa acara ini bertujuan untuk membentengi generasi muda dari pengaruh yang tidak bermanfaat di malam tahun baru. “Kegiatan ini sekaligus membentuk dan memperkuat karakter luhur para peserta,” ujarnya.

Pengajian ini diisi dengan berbagai kegiatan, seperti pembelajaran Al-Qur’an, talkshow yang menghadirkan banyak penghargaan sebagai pembicara, permainan interaktif, dan nasihat agama.

Pemateri Talk Show : Syaiful Mukmin (kiri) menjawab pertanyaan dari peserta, Bagas Khatami (kanan) : Foto oleh lintas
Pemateri Talk Show : Syaiful Mukmin (kiri) menjawab pertanyaan dari peserta, Bagas Khatami (kanan) : Foto oleh lintas

Ketua PAC LDII Bambu Apus, Kautsar Mubarak, menjelaskan bahwa pengajian ini merupakan langkah strategi untuk menjaga generasi penerus LDII dari perbuatan yang tidak sesuai nilai agama saat malam tahun baru. “Kami berharap gerakan ini dapat menjadi tren positif yang diadopsi oleh generasi muda LDII maupun pemuda Indonesia secara umum, untuk bersama-sama menyukseskan visi Indonesia Emas 2045,” katanya.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Acara, Dimas Kholil, melaporkan bahwa kegiatan tersebut diikuti oleh 159 peserta. “Peserta terdiri dari 73 laki-laki dan 86 perempuan, dengan rentang usia SMP hingga 30 tahun,” tutupnya.

(Lintas/Sya)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *