Lewat Hidroponik, LDII Ajarkan Ketahanan Pangan di Keluarga
Bekasi (22/2). Bercocok tanam ternyata tidak hanya disukai oleh orang dewasa saja, tapi rupanya kegiatan yang menarik bagi anak-anak Sekolah Dasar (SD) seperti pelajar SD Islam Nurul Firdaus (Nufis) di Puri Idaman, Bintara Jaya, Bekasi, Jawa Barat. Mereka ikut dalam pelatihan bercocok tanam dengan sistem hidroponik (metode dalam budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan media tanah) pada Minggu (19/2).
Menurut mereka hidroponik disinyalir menyenangkan dan jauh lebih mudah, yang dibutuhkan selain bibit tanaman adalah pot kecil atau lebih sering disebut net pot dan diperlukan juga rockwool sebagai media tanam. Prosedurnya, pertama-tama rockwool dipotong menyesuaikan ukuran net pot, setelah itu direndam air baru deh ditanamkan bibit.
Salah satu peserta nyeletuk, “Gampang ini! Wah seneng karena bisa belajar menanam, abis itu bisa main sama temen-temen, tanaman yang saya sukanya ketimun dan kangkung,” ujar siswi Kelas 3 Farissa Makaila Azzakia. Hal senada disampaikan peserta lain, Chloe Annabelle Shareefa Gunawan, ia mengaku menikmati pembelajaran menanam sayur dengan sistem hidroponik. “Kegiatan menyenangkan, pas aku tanam bisa main air dikit, sama juga enaknya bisa tanam bareng temen-temen,” akunya.
Ketua PAC (Pimpinan Anak Cabang) LDII Bintara Jaya Gunawan, hidroponik dipilih sebagai salah satu implementasi pemanfaatan lahan sempit sebagai pertanian perkotaan dan sebagai wujud ketahanan pangan keluarga. “Ini keren. Kesehatan keluarga bisa dimulai dari sistem hidroponik ini, tanaman sehat ini perlu dimasyarakatkan, karena makanan sehat bebas pestisida sangat cocok untuk keluarga kita, dimulai dari keluarga untuk mewujudkan ketahanan pangan melalui pemanfaatan lahan sempit,” ujarnya.
Edukasi menanam sistem hidroponik juga dapat menjadi pendidkan alternatif menghabiskan akhir pekan bersama keluarga. Anak-anak pun bisa menanam sendiri sayur favoritnya dengan metode pengairan yang benar dan mudah.
Oleh: Noni Mudjiani (editor)