LDII Tangerang Selatan Lakukan Swab Antigen kepada Panitia Kurban
Tangerang Selatan (21/7). Dalam suasana umat Islam di Indonesia menjalankan ibadah kurban pada situasi pandemi Covid-19 tahun ini, DPP LDII mengajak umat Islam berkurban dengan wawasan lingkungan.
“Wawasan lingkungan di sini, kita sebagai umat Islam harus peka terhadap lingkungan. Mengubah kebiasaan berkurban, agar tetap patuh protokol kesehatan dan menjaga kebersihan dari sisa-sisa pemotongan hewan kurban,” ujar Ketua DPP LDII KH Chriswanto Santoso.
Menurutnya, kurban mampu memutar ekonomi pada peternak yang tentunya selama pandemi Covid-19 terimbas penurunan daya beli masyarakat, “Menyelenggarakan kurban pada saat pandemi Covid-19 menciptakan multiplyer effects di kalangan peternak. Sementara, masyarakat bisa meningkatkan imun dengan protein hewani dari pembagian daging kurban,” ujar KH Chrsiwanto Santoso.
Ketua DPP LDII bidang Pendidikan Keagamaan dan Dakwah (PKD) Teddy Suratmadji menyatakan, untuk mematuhi aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), rangkaian ibadah pada Hari Raya Idul Adha dilaksanakan dengan mematuhi surat edaran Kementerian Agama, “Pada wilayah PPKM dengan kategori merah hingga hitam, DPP LDII meminta warganya melaksanakan shalat Idul Adha di rumah masing-masing terutama di wilayah DKI Jakarta,” ujarnya.
Melihat kondisi PPKM dan arahan Ketua Umum DPP LDII, menurut Teddy Suratmadji pihaknya juga meniadakan tebar kurban, “Biasanya ada ratusan motor yang membagikan daging kurban hingga pelosok-pelosok di Jakarta dan dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia. Gantinya, para petugas mengantar daging ke rumah-rumah tanpa berkumpul di DPP LDII, dan meniadakan kupon agar tak menimbulkan antrean,” ujarnya.
Pada kesempatan terpisah, Ketua DPP LDII Sudarsono mengatakan, LDII pada tahun 2021 menerapkan Pengelolaan Kurban Peduli Lingkungan (PQPL). Menurut Sudarsono, PQPL dilaksanakan dalam tiga sisi.
Pertama, penerapan protokol kesehatan terutama karena kondisi darurat, akibat peningkatan kasus positif Covid-19 yang luar biasa. Kedua, menitikberatkan pada ekonomi, dimana dalam kondisi masih pandemi mempunyai dampak ekonomi yang berat bagi sebagian masyarakat. Dengan demikian pengelolaan kurban tahun 1442 H harus betul-betul dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, yang secara ekonomi terdampak oleh pandemi Covid-19.
Kemudian sesi yang terakhir, sisi lingkungan hidup, yaitu pengelolaan kurban dengan mengedepankan meminimalkan pencemaran lingkungan, “Penyembelihan dikelola sedemikian rupa sehingga tidak sampai mencemari lingkungan akibat darah, isi perut dan kotoran hewan kurban,” tutupnya.
Data yang dihimpun oleh DPP LDII pada 20 Juli 2021, jumlah kurban yang disembelih warga LDII di seluruh Indonesia mencapai 33.908 ternak yang terdiri dari sapi 20.473 ekor dan kambing 13.435 ekor. Tahun 2021 ini menurun karena terimbas pandemi, dibandingkan pada 2020, jumlah kurban mencapai 39.424 ekor dengan rincian 20.848 sapi, 18.556 kambing, dan 20 kerbau.
Sementara, Ketua DPD LDII Kota Tangerang Selatan Edy Iriyanto mengatakan, bahwa pada hari raya Idul Adha 1442 tahun ini pihaknya menyerukan kepada seluruh warga LDII Tangerang Selatan untuk melaksanakan pemotongan herwan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, seperti tetap menjaga jarak, hindari kerumunan, memakai masker dua lapis, dan juga melakukan SWAB antigen bagi panitia pemotongan hewan kurban.
Warga LDII juga diarahkan agar memotong hewan kurban di RPH (Rumah Pemotongan Hewan) terdekat untuk menghindari pencemaran lingkungan. “Limbah dari penyembelihan hewan kurban bila tidak dikelola dengan baik akan memberi dampak negatif kepada lingkungan hidup manusia. Apalagi pada kondisi pandemi, menjaga kesehatan sangat penting agar virus tak memiliki celah menginfeksi tubuh, sehingga pandemi Covid 19 dapat segera berakhir,” papar Edy. /**