LDII Sampaikan Keprihatinan dan Serukan Musyawarah untuk Jaga Keamanan dan Pesatuan Bangsa

Tangerang Selatan (30/8). Meninggalnya seorang pengemudi ojek online (ojol) telah dipicu di Jakarta dan beberapa daerah. Untuk menghindari meluasnya konflik dan krisis sosial, semua pihak diajak untuk menahan diri, menjaga perdamaian, dan bersama-sama menata kembali kehidupan berbangsa dan bernegara.

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santos dalam acara di Muswil LDII Provinsi Jawa Timur di Ponpes Sabilurrosyidin, Surabaya, Sabtu (30/8). Ketum menyanpaikan bela sungkwa atas meninggalnya pengemudi ojol dalam acara unjuk rasa massa pada hari Kamis malam (28/8) di Jakarta.

“Kami mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas kematian saudara Affan Kurniawan. Semoga almarhum mendapat balasan terbaik di sisi Allah SWT serta keluarga yang ditinggalkan dapat menghadapi dengan sabar, memperoleh keadilan yang seharusnya. Kami berharap peristiwa ini tidak menimbulkan krisis sosial yang berkelanjutan, yang ditandai degan berbayar dan penjarahan,” ujarnya.

Ketum tekanan, mendesak apapun yang menghadap, aparat keamanan seharusnya memantau dan tetap memperhatikan aspek keselamatan warga agar dapat menghindari korban. “Tugas aparat dalam menjaga keamanan dan menjaga keselamatan adalah pekerjaan yang berat, tetapi keselamatan rakyat tetap harus menjadi prioritas utama,” ungkapnya.

Ketum mengajak semua pihak untuk menahan diri, mempercayakan proses hukum kepada pihak yang berwenan sesuai janji Kapolri. LDII juga mentransformasikan pada masyarakat agar menahan diri, tidak terprovokasi dan menghindari tindakan anarkis yang justru memperkeruh keadaan.

“Kami meminta agar para elit politik, para pejabat negara, anggota legislatif, para pengambil kebijakan dan pimpinan TNI serta Polri agar lebih sensitif terhadap aspirasi masyarakat dengan perilaku yang benar-benar santun, pengabdian, dan kepedulian yang tinggi kepada masyarakat. Para elit ini harus lebih mawas diri, melakukan introspeksi, dan jangan menyakiti hati rakyat. Masyarakat harus diberikan keteladanan yang tulus dan jangan membohongi rakyat,” tegas Chriswanto.