TIMIKA, 15/2. Pengurus harian DPD LDII Kabupaten Mimika yakni wakil sekretaris Abdul Hamid Amal SDs bersama pengurus harian DKM Ainil Yaqin serta pengurus DKM Miftahul Huda naungan LDII menghadiri undangan Rapat Kerja Daerah ke-1 Pimpinan Daerah Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Mimika. Kegiatan ini bertempat di Aula Cenderawasih, Hotel Serayu, Jalan Yos Sudarso, Kota Timika, Papua Tengah, 8/2.
Ketua Panitia kegiatan Hj Rampeani mengatakan Rakerda diikuti oleh 75 DKM yang tersebar di Mimika. “Rakerda perdana ini sebelumnya telah didahului dengan pra Rakerda yang digelar pada 15 Januari 2023 lalu,” ungkapnya. Rampeani melanjutkan, tujuan digelarnya Rakerda untuk mengumpulkan program kerja dari 75 DKM di Mimika untuk diselaraskan menjadi program kerja jangka panjang dan pendek. Selain membahas soal program kerja, Rakerda juga diisi dengan materi tentang manajemen masjid yakni Idarah (manajemen), dan Imarah (memakmurkan masjid) yang disampaikan oleh Ketua Pimpinan Wilayah (PW) DMI Provinsi Papua yang diwakili oleh sekretarisnya Dr KH Amiruddin Sabil.
Materi lain yang disampaikan dalam Rakerda adalah tata aturan organisasi kemasyarakatan, keagamaan, dan Organisasi Masyarakat (ormas) oleh perwakilan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Mimika. Selanjutnya Ketua PD DMI Kabupaten Mimika H Abdul Muthalib berharap dalam Rakerda perdana ini, menghasilkan hal yang baik demi mempererat persaudaraan baik antar DMI maupun dengan masyarakat di Kabupaten Mimika. “Hasil Rakerda ini diharapkan bisa menjadi hal yang positif untuk mempererat silaturahim sesuai dengan Eme Neme Yauware,” tegasnya.
10 Program Utama PP DMI Sekretaris PW DMI Provinsi Papua KH Amiruddin Sabil yang hadir dalam kegiatan dalam sambutannya menekankan pentingnya 10 program utama Pimpinan Pusat (PP) DMI hasil dari Muktamar ke-7. “10 program itu meliputi perbaikan akustik atau sound system masjid, pembuatan aplikasi masjid dan media digital, kampanye masjid bersih dan sehat, pemberdayaan ekonomi berbasis masjid, manajemen ke-Masjidan, sertifikasi tanah atau waqaf, arsitektur masjid, pendidikan dan dakwah, wisata religi berbasis masjid, dan pembangunan gedung DMI,” paparnya.
Amiruddin menjelaskan jernihnya pengeras suara dalam masjid penting diperhatikan untuk memberikan kenyamanan kepada jamaah. Terkait dengan aplikasi digital kata Amiruddin berhubungan dengan kemudahan jamaah menghubungi khatib jika memerlukan mereka untuk mengisi kegiatan keagamaan. “Kemudian soal masjid bersih dan sehat itu bertujuan untuk menarik jamaah, contoh wc itu harus bersih, arsitektur dan warna harus bagus, sehingga estetika masjid baik dipandang. Masjid harus punya koperasi dimana koperasi itu menjual berbagai macam kebutuhan jamaah dengan harga yang paling murah,” jelasnya.
Amiruddin menyebutkan manajemen kemasjidan adalah bagaimana cara PD DMI juga DKM melihat dan memenuhi kebutuhan jamaah. Sebagai contoh menyediakan kursi bagi jamaah yang sudah tua, kemudian membangun eskalator agar memudahkan jamaah beribadah jika masjid tersebut berlantai dua. Sertifikasi tanah wakaf menurut Amiruddin juga menjadi tugas penting PD DMI dan DKM sehingga pada saat membangun sesuatu yang berhubungan dengan kemakmuran jamaah, memiliki dasar hukum yang kuat.
“Jadi saat mendirikan masjid, madrasah dan poliklinik atau hal lain untuk umat, itu dasar hukumnya jelas,” tegasnya. Amiruddin menekankan juga agar PD DMI memperhatikan arsitektur masjid yang ada di daerahnya. “Karena kalau ada masjid yang kelihatanya bangunannya itu seperti bangunan lama maka DMI pusat dan DMI setempat harus mencari solusi soal hal tersebut,” ucapnya.
Masjid kata Amiruddin juga harus memiliki majelis taklim, memiliki perpustakaan PAUD hingga perguruan tinggi sekalipun, jika mampu. “PD DMI dan DKM yang baik juga harus melakukan wisata religi berbasis masjid atau studi banding ke masjid terbaik di Indonesia atau luar negeri, sehingga saat kembali (ilmu) bisa dikembangkan untuk kemakmuran masjid masing-masing,” ujarnya.
Sementara itu, Staf Ahli Bupati Mimika Ignatius Edi Santoso berharap rakerda yang digelar dapat mengoptimalkan peran DKM dan DMI dalam pemberdayaan masjid dan pembinaan umat. “(optimalisasi peran masjid) seperti yang telah dilakukan rasulullah pada zamannya yaitu berbagai kegiatan diselenggarakan di masjid termasuk kegiatan sosial lainnya,” tutupnya.
Hadir pengurus harian Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Ainil Yaqin yang diwakili Sekretaris H Edi W Soeryono dan Sekretaris DKM Miftahul Huda Ahmad Budiono.
Oleh: S29Mus_SULSEL9.1A_MUSLIMIN_081343923860 (contributor) / rully kuswahyudi (editor)