Sumedang (26/6). Dalam rangka mendukung program Kementerian Kesehatan tentang pemeriksaan kesehatan masyarakat, DPD LDII Kabupaten Sumedang melakukan audiensi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sumedang pada Jumat (20/6).

Audiensi ini diterima langsung oleh Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan (SDK), Surdi Sudiana, di ruang kerjanya di Palasari, Sumedang Selatan.

Hadir dalam pertemuan tersebut, Ketua DPD LDII Sumedang, H. Usep Aziz Solehuddin, didampingi Wakil Ketuanya, H. Muhamad Ilham dan Wakil Sekretaris, H. Hoerudin.

Dalam audiensi tersebut, Usep menyampaikan dukungan penuh LDII terhadap program pemerintah, salah satunya pelaksanaan Cek Kesehatan Gratis (CKG). Ia menyatakan bahwa LDII siap menginstruksikan seluruh warga binaan di tingkat PC dan PAC se-Kabupaten Sumedang untuk mengikuti program ini.

“Kami siap mendukung program ini karena sejalan dengan salah satu dari delapan bidang pengabdian LDII untuk bangsa, yaitu bidang kesehatan,” ujar Usep.

Usep juga mengusulkan agar kegiatan tidak dilakukan di puskesmas, mengingat keterbatasan ruang dan waktu operasional pelayanan kesehatan. Ia mengajukan aula-aula milik LDII sebagai lokasi alternatif.

“Jumlah peserta per titik bisa mencapai 100 orang, belum termasuk masyarakat umum di sekitar lokasi. Oleh karena itu, kami menawarkan fasilitas kami agar kegiatan berjalan optimal,” tambahnya.

Menanggapi hal ini, Surdi Sudiana menyambut baik inisiatif LDII dan menyatakan dukungan penuh. “Program ini bertujuan mendeteksi dini potensi gangguan kesehatan pada masyarakat agar bisa ditangani lebih awal, sehingga meningkatkan harapan hidup dan kualitas kesehatan warga,” jelas Surdi.

Ia juga menyampaikan bahwa Dinkes akan meneruskan rencana ini ke puskesmas-puskesmas di wilayah kerja masing-masing.

“Kami akan mengoordinasikan hal ini kepada puskesmas di wilayah terkait. Panitia di lokasi dipersilakan langsung berkoordinasi dengan puskesmas setempat,” pungkasnya.

Audiensi ini menandai langkah awal kolaborasi konkret antara LDII dan Dinas Kesehatan Sumedang dalam peningkatan kualitas kesehatan masyarakat melalui kegiatan preventif berbasis komunitas.

Oleh: Usep Aziz (contributor) / Riska Sabillah (editor)

Kunjungi berbagai website LDII

DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng