Layanan Kesehatan LDII, Merajut Asa Lansia di Masa Senja

Bersama timnya, Ida Pujiastuti bergerak mengulurkan tangan, membawa harapan bagi mereka yang kerap terabaikan.

Di penghujung usia, setiap insan merindu masa tua yang sehat dan tenteram. Ida Pujiastuti, bersama Satgas Kesehatan LDII Tangerang Selatan, memahami impian itu. Ia ingin para lansia menjalani hari-hari mereka tanpa duka kesehatan, tanpa beban sakit yang membelenggu. Bersama timnya, Ida tidak sekadar berbicara, ia bergerak, mengulurkan tangan, membawa cahaya harapan bagi mereka yang kerap terabaikan oleh waktu.

Minggu (23/2) pagi, sinar mentari menyelinap melalui dedaunan, menyinari langkah-langkah para lansia yang menuju Masjid Baitul Mukmin, Pamulang. Di sana, DPD LDII Tangerang Selatan berkolaborasi dengan Puskesmas Pamulang menghadirkan pemeriksaan kesehatan gratis. Wajah-wajah renta yang telah ditempa zaman datang dengan harap, menanti kepastian tentang kondisi tubuh mereka. Bagi beberapa yang tak mampu melangkah, kunjungan ke rumah menjadi jembatan harapan agar mereka pun tetap terjamah oleh kepedulian.

Penyelenggaraan skrining kesehatan ini bukan yang pertama. Pada 19 Januari lalu, kegiatan pertama diadakan di Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat, bekerja sama dengan Puskesmas Situ Gintung. Selanjutnya, pada 9 Februari, kegiatan serupa dilaksanakan di Masjid Al Mubarok, Bakti Jaya, Kecamatan Setu, berkolaborasi dengan Puskesmas Bakti Jaya. Kini, Pamulang menjadi lokasi ketiga bagi Ida dan timnya dalam upaya memberikan layanan kesehatan bagi para lansia.

“Kami tidak sekadar memeriksa kesehatan mereka,” ujar Ida penuh makna. “Kami ingin mereka merasakan kepedulian dan mengetahui bahwa mereka tidak sendiri dalam menjalani masa lansia.”

“Kami ingin mereka merasakan kepedulian dan mengetahui bahwa mereka tidak sendiri dalam menjalani masa lansia.”

Ida dan timnya, yang terdiri dari perawat, bidan, dokter, dan apoteker, telah berkomitmen untuk memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat, khususnya lansia. Mereka hadir bukan hanya sebagai tenaga medis, tetapi juga sebagai sahabat yang siap mendengarkan dan memberikan perhatian. Pemeriksaan yang dilakukan mencakup pengecekan tekanan darah, kadar gula darah, kolesterol, dan asam urat—sebagai langkah deteksi dini agar penyakit dapat dicegah sebelum berkembang lebih jauh.

Dr. Erliza, perwakilan dari Puskesmas Pamulang, menegaskan bahwa tenaga kesehatan yang bertugas memiliki kompetensi di bidangnya. “Kami tidak hanya melakukan pemeriksaan, tetapi juga memberikan edukasi agar para lansia lebih peduli terhadap kesehatan mereka sendiri,” ujarnya.

Bagi para lansia, layanan ini lebih dari sekadar pemeriksaan medis. Ini adalah bentuk kepedulian yang jarang mereka dapatkan, sebuah perhatian yang memberikan ketenangan. Syahdanur, salah satu peserta, mengungkapkan rasa syukurnya. “Kami sering lalai dalam menjaga kesehatan. Jika tidak ada program seperti ini, mungkin kami tidak menyadari betapa pentingnya merawat tubuh sendiri.”

Also Read: Labirin Mimpi

Senada dengan itu, Nina Agustina juga merasa terbantu. “Saya jarang memeriksakan kesehatan. Baru kali ini saya mengetahui bahwa kadar kolesterol saya tinggi. Terima kasih kepada semua pihak yang telah peduli,” ungkapnya penuh harap.

Satgas Kesehatan LDII Tangsel berkomitmen memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat, khususnya lansia.

Setiap tahun, jumlah lansia di Indonesia terus bertambah, membawa serta tantangan kesehatan yang kompleks. Berdasarkan Sensus Penduduk 2023, hampir 12% dari total populasi Indonesia adalah lansia, dan diperkirakan angka ini akan mencapai 20% pada tahun 2045. Ini berarti, puluhan juta lansia membutuhkan perhatian khusus terhadap kesehatan mereka. Rentan terhadap penyakit degeneratif seperti diabetes, hipertensi, dan demensia, sistem kekebalan tubuh lansia yang melemah membuat mereka lebih mudah terinfeksi dan mengalami komplikasi. Tanpa penanganan yang tepat, kualitas hidup mereka akan menurun drastis, dan risiko kematian dini meningkat.

Data dari Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia (PERGEMI) pada Mei 2022 menunjukkan bahwa 24,6% lansia di Indonesia memiliki riwayat penyakit kronis, dengan hipertensi (37,8%), diabetes (22,9%), dan penyakit jantung (11,4%) menjadi yang paling umum. Rata-rata, lansia mengonsumsi 1,4 butir obat per hari, menandakan kebutuhan akan pengelolaan penyakit kronis yang komprehensif.

Di Tangerang Selatan, tantangan ini dihadapi dengan semangat gotong royong. Ida Pujiastuti dan timnya tidak hanya memberikan layanan kesehatan, tetapi juga edukasi tentang gaya hidup sehat, pentingnya aktivitas fisik, dan nutrisi yang tepat. Mereka juga memberikan dukungan psikologis, mendengarkan keluh kesah para lansia, dan memberikan semangat untuk menjalani hari-hari dengan lebih bermakna.

Pemerintah Daerah Tangerang Selatan juga turut berperan aktif dalam meningkatkan kualitas hidup lansia. Melalui program-program seperti Posyandu Lansia dan kunjungan rumah oleh tenaga kesehatan, mereka berupaya memastikan bahwa setiap lansia mendapatkan perawatan yang dibutuhkan. Selain itu, kegiatan sosial seperti senam lansia dan pelatihan keterampilan juga diadakan untuk menjaga kebugaran fisik dan mental para lansia.

“Kami ingin mereka tetap sehat hingga akhir hayat. Jika kami dapat meringankan beban mereka, walau sedikit, itu sudah menjadi kebahagiaan tersendiri,” ucap Ida dengan mata berbinar. Ia dan timnya akan terus bergerak, berupaya agar setiap lansia dapat menikmati masa senja dengan tenang dan sehat, hingga menutup usia dalam keadaan husnul khotimah.

Mari kita bersama-sama peduli terhadap lansia di sekitar kita. Dukung program-program kesehatan lansia, luangkan waktu untuk mengunjungi mereka, dan berikan perhatian yang mereka butuhkan. Dengan kerjasama dari semua pihak, kita dapat menciptakan lingkungan yang ramah lansia, di mana setiap lansia dapat hidup sehat, aktif, dan bermartabat. /**    [ANTO/NAJMA/KEMENKES/KATADATA]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *