Demak (15/3) – Majelis Ta’lim Wat Tawasul “Sunan Glagah Wangi” Demak mengadakan Gebyar Kebangsaan yang diikuti dari TNI, POLRI, Satpol PP, FKUB, Ormas Keagamaan, Pramuka dan perwakilan pelajar. Kegiatan terdiri dari barisan pawai pancasila kirab 1000 bendera merah putih itu berlangsung di Desa Waru, Kec.Mranggen, Demak.
Hadir dalam kegiatan ini Wakil Bupati Demak KH. Ali Makhsun, Dandim 0716/Demak Letkol Czi Pribadi Setya Pratomo, Kapolres Demak AKBP Budi Adhy Buono, Ketua DPRD H.S.Fahrudin Bisri Slamet, Camat Mranggen Wiwin Edi Widodo dan Pengurus Idarah Jatman Ahli Thoriqoh An-Nadiniyah Jateng Prof.KH. Abdul Hadi. Hadir pula FKUB Demak, Kades Waru Arifin, Pengasuh Sunan Glagah Wangi Muhammadun Ibnu Sami’, Ketua DPD LDII Kab Demak Kurniawan Arifendi.
Dalam sambutnya Dandim 0716 Demak berpesan bahwa seluruh warga negara Indonesia selalu menghargai perbedaan, walaupun kita memiliki perbedaan ini adalah suatu kekayaan bukan suatu masalah. “Perbedaan bukan hal yang perlu diungkit-ungkit sehingga menimbulkan kericuhan, kegaduhan. Tetapi bagaimana kita mengolah perbedaan ini menjadi suatu potensi yang membawa bangsa Indonesia menjadi suatu peradaban yang maju,” ungkap Dandim.
Kirab diberangkatkan oleh Dandim Letkol Czi Pribadi Setya Pratomo dengan ditandai dengan pemotongan pita dan pelepasan balon udara. Ratusan orang mengikuti pawai ini disaksikan ribuan warga masyarakat. Sebanyak 60 orang generasi muda LDII menempati kelompok Pancasila dengan membawa spanduk Sila Pertama Ketuhanan yang Maha Esa dan bergantian dengan sosialisasikan 8 klaster kontribusi LDII.
Menurut Ketua DPD LDII Demak Kurniawan Arifendi, “Kirab 1000 bendera merah putih ini sejalan dengan kontribusi LDII untuk bangsa dengan 8 pengabdiannya. LDII menempatkan kebangsaan sebagai klaster pertama, karena memandang Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI adalah fundamental keberadaan bangsa dan negara Indonesia.”
Oleh: Ari Usodo (contributor) / rully kuswahyudi (editor)