Kemeriahan Akhir Tahun 2024 Ala Generasi Muda LDII Kotawaringin Timur

Sampit (6/1). Alih-alih merayakan tahun baru dengan pesta dan hura-hura, lebih dari 100 remaja dari Generasi Muda LDII Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) justru memilih untuk mengikuti lomba memasak yang penuh semangat dan kreativitas. Menggunakan bahan dasar daging ayam, para peserta unjuk gigi dalam mengolah masakan sambil menunjukkan kekompakan dan kerjasama yang luar biasa.

Acara itu digelar, sebagai bagian dari upaya LDII Kotim membentengi para generasi muda dari pengaruh negatif saat pergantian tahun. Di tengah suasana malam yang penuh semangat lomba memasak dianggap menjadi kegiatan yang produktif dan bermanfaat ketimbang hura-hura.

Ahmad Choirin salah satu Dewan Penasehat LDII Kotim yang membuka acara itu berpesan pada generasi muda disana. “Acara itu bukan untuk merayakan tahun baru seperti yang banyak dilakukan remaja di luar sana, namun lebih sebagai upaya dari para pengurus untuk menjaga dan membentengi remaja agar terhindar dari foya-foya yang seringkali dilakukan dalam menyambut tahun baru,” ujar Ahmad.

Setiap tim yang terdiri dari 6 hingga 10 orang diberikan kebebasan untuk memilih menu masakan dengan bahan dasar ayam. Kreativitas para remaja pun diuji dalam memadukan bumbu, teknik memasak dan waktu terbatas. Meski kompetisi berlangsung serius, tawa dan canda tetap terdengar di antara peserta. Kekompakan dan kerja sama tim menjadi kunci utama dalam kesuksesan mereka. 

Para peserta berlomba dengan penuh semangat dan dedikasi menjadikan lomba tersebut lebih dari sekadar ajang memasak. Ini adalah kesempatan untuk menunjukkan nilai kebersamaan, ketekunan, dan kreativitas yang bermanfaat. Hasil akhir penjurian dewan juri akhirnya  menetapkan enam pemenang: tiga pemenang dari kategori usia di bawah 15 tahun dan tiga pemenang dari kategori usia di atas 15 tahun. Keberhasilan tim-tim ini tidak hanya diukur dari kelezatan masakan mereka, tetapi juga dari kerja sama tim dan kreativitas dalam meracik hidangan.

Oleh: Prijo Sedjati (contributor) / Noni Mudjiani (editor)

Kunjungi berbagai website LDII

DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng