Jakarta (2/3). Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan FKMT (Forum Komunikasi Majelis Taklim) Kota Jakarta Pusat adakan Pertemuan Rutin dan Tarhib Romadhon FKMT Kota Jakarta Pusat dengan tema Sambut Ramadhan 1446H dalam jalinan Ukhuwah dan Kepedulian Sosial.

Bertempat di Masjid Nurussalam yang dinaungi PAC LDII Kelurahan Petojo Utara itu, acara dihadiri sekitar 180 undangan, termasuk Walikota Jakarta Pusat yang diwakili oleh Kabag Kesra Ahmad Zaidi, Kepala Kantor Kemenag yang diwakili oleh Kasi Bimas Islam KH Ahmad Ikhsan, Ketua FKMT Kota Jakarta Pusat Ustadzah Zaedah juga Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Gambir KH Nahrowi.

Ustadzah Novita Sekretaris FKMT Kota Jakpus menjelaskan bahwa acara tersebut rutin setiap bulan bergiliran di lingkup kecamatan se-Jakarta Pusat. “Kebetulan bulan ini bertepatan menjelang bulan Ramadhan jadi sekalian diadakan Tarhib dan Donasi dengan menghadirkan penceramah dari Palestina Syeikh Ibrahim Ali Hasan,” ujar Novita.

Dalam sambutannya Kasi Binmas Kemenag Kota Jakarta Pusat KH Ahmad Ikhsan menjelaskan bahwa Kemenag Kota Jakpus sudah menerbitkan lebih dari 600 Lembar SKT (Surat Keterangan Terdaftar) Majelis Taklim se-Jakarta Pusat dan mengharapkan peran serta anggota Majelis Taklim lebih aktif lagi dalam membangun rohani masyarakat agar menjadi masyarakat yang beragama dan beradab.

Sementara Syeikh Ibrahim Ali Hasan dalam ceramahnya menjelaskan bahwa Masjid Nurussalam ini adalah Masjid yg mewah, ada listrik, ada pendingin ruangan dan juga pengeras suara yang bagus daripada masjid-masjid yang ada di Gaza, Palestina yang kondisinya setelah perang ini banyak yg rusak dengan kondisi yg memprihatinkan. “Bersyukurlah yg ada di Indonesia yg negaranya aman & damai sehingga dalam melakukan aktifitas keagamaan bisa tenang, nyaman & khusyuk,” ujar Syeikh yang punya Sanad ke 29 bacaan Quran Imam Hafs an Asyim, Imam Syu’bah bersambung hingga Rosulullah SAW.

Sementara Ketua DKM Masjid Nurussalam Kundari mensyukuri Masjidnya menjadi tuan rumah acara tersebut dan mengharapkan agar masjid dan majelis taklim bisa saling bahu-membahu mengedukasi umat agar masyarakat bisa merasakan manfaatnya ruang ibadah tersebut.[ANR]

Oleh: Cak Aziz01.03 (contributor) / Noni Mudjiani (editor)

Kunjungi berbagai website LDII

DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng