Banyuwangi (12/12). Sebanyak 14.119 ustadz/ustadzah atau guru ngaji yang tersebar di seluruh Banyuwangi, termasuk guru ngaji LDII menerima insentif sebesar Rp 9,8 miliar dari Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Insentif ini diberikan pemkab kepada guru ngaji sejak 2011. Insentif guru ngaji merupakan bentuk apresiasi dan terima kasih pemerintah daerah, atas kontribusi para guru ngaji pada dunia pendidikan.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyatakan kontribusi para guru ngaji, sangat penting dalam mendidik dan membentuk akhlak dan moral anak-anak. “Para guru ngaji ini sangat berperan dalam mendidik akhlak dan moral anak-anak, sangat berperan besar dalam pembentukan karakter yang baik,” kata Bupati Ipuk
Masing-masing guru ngaji dalam satu tahun menerima insentif sebesar Rp700 ribu. “Memang tidak seberapa, tapi ini adalah salah satu cara kami mengapresiasi peran para guru ngaji,” ungkap Bupati Ipuk saat penyerahan insentif secara simbolis di Masjid Jami’ Baitussalam Desa Kedungwungu Kecamatan Tegaldlimo pada Sabtu (18/11/2023).
Sementara itu, Ketua DPD LDII Banyuwangi KH. Astro Junaedi mengapresiasi dan berterima kasih Pemerintah Kabupaten Banyuwangi peduli guru ngaji. Insentif guru ngaji ini program yang sangat luar biasa dan bermanfaat. “Program ini harus dilanjutkan karena program sangat bagus dan bermanfaat,” ungkapnya.
“Guru ngaji LDII yang mendapatkan insentif, TPQ Nurul Huda Banjarsari, TPQ Al Muttaqin Kebalen, dan dari PAC Yosomulyo, TPQ Al Mubarok, 5 Ustadzah juga bergabung di Fokus (Forum Komunikasi Ustad-Ustadzah Yosomulyo),” Pungkas Astro. (Wandi).