Cimahi – Bertempat di Gedung Cimahi Technopark dilaksanakan acara Pelantikan pengurus DPD KNPI kota Cimahi, 11/12. Sesuai hasil musda VI KNPI kota Cimahi yang berlangsung bulan April yang lalu, secara aklamasi terpilih Yusuf Handriyana sebagai Ketua, Saiful Bahri sebagai Sekretaris, serta Bahara Rajagukguk sebagai bendahara periode 2021 – 2024. Dalam kepengurusan tersebut terdapat empat orang perwakilan dari Pemuda LDII DPD kota Cimahi.
Dalam acara yang berlangsung hangat selain para pengurus juga beberapa tamu-tamu undangan seperti Plt. Walkot Cimahi Letkol. (Purn) Ngatiyana yang diwakili oleh Sekda Dikdik Suratno Nugrahawan, Dandim 0609/Tarumanegara Letkol. (Inf) Todi Wahyudi yang diwakili salah Danramil, Kapolres Cimahi AKBP Imron Ermawan yang diwakili Kasat. Intel. Hadir pula Ketua DPRD kota Cimahi Ir. H. Achmad Zulkarnain MT., H. Ali Hasan S.IP. Ketua DPD Partai Golkar Kota Cimahi, Ridwansyah Yusuf Ahmad Ketua DPW KNPI Jawa Barat. Tampak hadir pula Kepala Kejaksaan, Ketua KPU, Ketua Bawaslu, Kepala BNN, kepala kantor Kemenag, Ketua MPI KNPI, Ketua Korps Alumni KNPI, para ketua Ormas, LSM, serta ketua-ketua OKP yang berhimpun dalam KNPI.
Yusuf Handriyana dalam sambutannya mengatakan bahwa dalam kepengurusan keduanya ini ditekankan mengenai Disruptive Condition yang mana berarti munculnya akselerasi inovasi-inovasi yang masif dalam kehidupan bermasyarakat. Hal tersebut perlu dimanfaatkan oleh para pemuda khususnya KNPI.
Sementara Sekda Dikdik menyampaikan, apresiasi pemerintah atas keikutsertaan KNPI dalam dinamika pembangunan kota Cimahi, dalam kemajemukan serta kepadatan di kota Cimahi harapannya KNPI bisa menjalan perannya dalam potensi pembangunan melalui pembentukan karakter pemuda di Kota Cimahi. “KNPI salah satu motor penggerak melalui pengembangan industri kreatif sehingga bisa menjadi mitra pemerintah dalam meningkatkan index pembangunan kota Cimahi,” ujar Dikdik.
Ketua DPW KNPI Jawa barat Ridwansyah menyampaikan kota Cimahi dengan keunikannya agar dimanfaatkan secara optimal di semua lini kemasyarakatan. “Baik kampung adat, kampus, industri bisa dimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan kepemudaan, dengan tema disruptive menjadi angin segar karena pemuda sudah bosan dengan isu-isu negatif,” ujar Ridwansyah.
Oleh: Sony Gatra Sofyan (contributor) / rully kuswahyudi (editor)