Ketua pelaksana Gapura Kampus, Afif Akbar, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan menjembatani para siswa dengan para pemateri yang berpengalaman di dunia akademik. “Tahun ini, kami menyiapkan materi yang lebih relevan, seperti cara mendapatkan beasiswa di tengah kebijakan efisiensi dana pendidikan. Kami juga menghadirkan alumni FEB UGM yang kini menjadi dosen di UIN Raden Intan Lampung,” kata Afif.
Pemateri yang dimaksud adalah Dicky Firmansyah, S.E., M.Si., alumni penerima beasiswa LPDP. Dalam sesi materinya, ia menekankan pentingnya kuliah sebagai investasi jangka panjang. “Empat sampai lima tahun masa kuliah itu sebenarnya membentuk karakter kita ke depannya. Masa SMA adalah fase krusial, ibarat kepompong sebelum menjadi kupu-kupu. Kalau salah langkah, nanti sulit berkembang,” ujar Dicky.
Selain berbagi pengalaman meraih beasiswa, Dicky juga memberikan kiat mengatur waktu selama kuliah. Menurutnya, mahasiswa harus cerdas dalam membagi waktu antara akademik, organisasi, dan pengembangan diri agar sukses di dunia kerja nanti.
Tak hanya menghadirkan akademisi, Gapura Kampus 2025 juga mengundang mahasiswa yang aktif sebagai santri Pondok Pesantren Mahasiswa (PPM) Ar-Royyaan Baitul Hamdi Yogyakarta. Salah satunya adalah Fauzan Adnan, mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), yang membagikan pengalamannya menjalani perkuliahan sambil mondok.
Menurut Fauzan, PPM memberikan banyak manfaat bagi mahasiswa, mulai dari pendalaman ilmu agama hingga pelatihan kemandirian seperti memasak dan olahraga rutin. “PPM adalah pilihan terbaik bagi mahasiswa yang ingin menyeimbangkan pendidikan tinggi dengan ilmu agama,” katanya.
Ia juga menyebutkan bahwa komunitas PPM menyediakan lingkungan suportif dengan adanya senior dan alumni yang siap membimbing. Salah satu contohnya adalah Toyib Huda Yuniawan, S.T., lulusan UGM yang tengah menunggu kelulusan dari PPM.
“Selama kuliah kita bisa memaksimalkan waktu untuk belajar dan mendalami agama. Seperti pepatah, sekali mendayung, dua puluh tiga pulau terlampaui. Semua bisa kita dapatkan di PPM,” ujar Toyib.
Dengan adanya Gapura Kampus 2025, LDII Sleman Barat berharap semakin banyak generasi muda yang terdorong untuk melanjutkan pendidikan tinggi dan mempersiapkan diri menghadapi tantangan masa depan.
Oleh: Khyeoim (contributor) / Fachrizal Wicaksono (editor)
Kunjungi berbagai website LDII
DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng