Fokuskan Kontribusi di Bidang Kebangsaan, Dakwah dan Penanganan Pangan, LDII Komitmen Bantu Pemerintah Jambi, Organisasi Kemasyarakatan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) memfokuskan untuk berkontribusi dalam hal kebangsaan, dakwah, kesehatan dan pangan di Provinsi Jambi. Hal ini, seperti disampaikan oleh Ketua Umum DPP LDII KH.Chriswanto Santoso saat berkunjung ke Jambi, 30/7.
Dikatakan Chriswanto, bahwa kunjungan dirinya beserta sejumlah pengurus pusat LDII adalah dalam rangka konsolidasi organisasi. “Kita memfokuskan untuk berkontribusi dalam pengembangan kesehatan herbal di Jambi, selain juga kebangsaan, dakwah dan pangan. Kita juga intensif berkomunikasi dengan anggota DPR RI Dapil Jambi yakni Saniatul Lativa untuk mensukseskan program ini,” katanya.
Dalam kesehatan herbal sendiri, nantinya diharapkan dapat memberikan sosialisasi dan pengetahuan kepada masyarakat mengenai jenis-jenis tanaman herbal yang dapat dimanfaatkan, termasuk juga cara mengolahnya.
“Selain itu, kita juga melihat di bidang pangan Provinsi Jambi ini memiliki potensi yang sangat besar dan juga sedang kita persiapkan agar LDII dapat memberikan kontribusi,” tambahnya. Delapan bidang pengabdian LDII merupakan jawaban agar bangsa Indonesia bisa memanfaatkan dan mengelola sumberdayanya agar menjadi bangsa yang maju.
Ketua Umum DPP LDII K.H. Chriswanto Santoso menyebut, delapan bidang pengabdian LDII tak muncul tiba-tiba pada 2018, namun melalui pengamatan, analisis, dan penelitian yang panjang.
“Ternyata delapan bidang itu, telah dilaksanakan oleh warga LDII secara pribadi maupun kelembagaan, jadi ini bukan sekadar wacana, tapi merupakan langkah nyata,” ujar Chriswanto Santoso.
Berikut delapan klaster fokus pengabdian LDII tersebut yakni Wawasan Kebangsaan, Dakwah Islam, Pendidikan Umum, Ekonomi Syahriah, Pertanian dan Lingkungan Hidup, Kesehatan dan Pengobatan Herbal, Informasi dan Teknologi. “Tentu kita harapkan bahwa LDII kedepannya terus memberikan kontribusi bagi pembangunan bangsa kedepan, terlebih lagi di Provinsi Jambi ini,” tutupnya di hadapan para wartawan.
Oleh: Rully Sapujagad (contributor) / Fachrizal Wicaksono (editor)