Batang (28/3). Pada masa awal pandemi Covid-19, aktivitas sekolah di seluruh wilayah Indonesia tidak diperbolehkan untuk menyelenggarakan pembelajaran tatap muka.
Pada tahun 2021, Sekolah Dasar (SD) Plelen 01 Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang memiliki program untuk rehabilitasi sekolah. Total ada enam kelas, mulai dari kelas satu sampai enam.
Pada akhir tahun 2021, pembangunan belum terselesaikan dan dilanjutkan tahun 2022, bersamaan dengan mulai diperbolehkannya pembelajaran tatap muka.
Berhubung semua ruang kelas sudah dibongkar, maka untuk kegiatan belajar mengajar, Kepala Sekolah dengan persetujuan Kepala Desa mencari tempat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tersebut.
Saat itu, Kepala Sekolah SD Plelen 01 memohon ke rumah-rumah penduduk, masjid, musholla. Akan tetapi tidak semua fasilitas umum siap. Saat ditawarkan ke masjid LDII, para pengurus LDII Batang menyatakan siap untuk menerima.
Ketua DPD LDII Batang, Munaryo bekerja sama dengan wali siswa dan disetujui oleh guru kelas memiliki ide, agar pembelajaran dilaksanakan di serambi masjid LDII
“Ternyata semua setuju. Akhirnya sampai sekarang masih digunakan untuk KBM khusus kelas enam dan insya Allah akan digunakan sampai dengan selesainya pembangunan tersebut,” ujarnya,
Munaryo melanjutkan, karena pembelajaran dari kelas satu sampai dengan enam SD sudah tertampung di rumah-rumah penduduk dan masjid. Maka Kepala Sekolah melaporkan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang, Achmad Taufiq.
“Khusus pembelajaran yang ditempatkan di masjid LDII, Pak Taufiq sangat terkejut dan kagum ternyata LDII sangat peduli,” imbuhnya.
Sementara itu, Achmad Taufiq yang juga selaku Ketua Pimpinan Cabang Nahdatul Ulama Kabupaten Batang berterimakasih kepada LDII.
“Para guru dan wali siswa yang berkunjung, merasa berterima kasih dan terkesan. Hal ini dikarenakan, tempatnya bersih dan juga kamar mandi atau WC juga bersih,” ujarnya. (Trias Purwadi).
Oleh: Trias Purwadi (contributor) / FF (editor)