- Published on July 8, 2021
Jakarta (1/7). Tepat pada Hari Bhayangkara pada 1 Juli 2021, Divisi Humas Kepolisian RI (Polri) menyebut Polri membagikan 1.285.460 dosis vaksin. Dari jumlah tersebut, vaksinasi terbesar dilaksanakan di Jawa Barat, yakni 164.425 dosis. Sementara Kalimantan Utara menjadi wilayah terkecil dengan 8.558 dosis.
Dari rilis Humas Mabes Polri, jenis vaksin yang disuntikkan yakni Sinovac, dengan target masyarakat umum usia 18 tahun ke atas. Penyuntikan vaksin melibatkan 54.482 vaksinator, yang tersebar di 48.383 titik di gedung Polda, Polres atau Poltabes, Polsek, gedung olahraga, terminal, alun-alun, hingga pendopo kabupaten/kota, kecamatan, balai desa, hingga Puskesmas.
“Kami apresiasi tindakan Polri, yang turut bekerja keras dengan senyap sejak awal pandemi Covid-19 dan kini membantu menyukseskan program vaksin dari pemerintah,” ujar Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso yang ditemui di Pondok Pesantren Wali Barokah, Kediri, Kamis (1/7).
Chriswanto memberi ucapan selamat, atas hari ulang tahun (HUT) ke-75 tahun Bhayangkara dengan tema ‘Transformasi Polri Yang Presisi Mendukung Percepatan Penanganan Covid-19 untuk Masyarakat Sehat dan Pemulihan Ekonomi Nasional Menuju Indonesia Maju’.
Menurut Chriswanto, kepolisian telah menjalani banyak peran di tengah-tengah masyarakat. Polri menjalani peran penegakkan hukum dan penegakan Kamtibmas, dan menjalankan peran lain. “Peran tersebut dijalani jajaran Polri sebagai wujud tugas dan tanggung jawab untuk mengayomi dan melayani masyarakat. LDII mengapresiasi bentuk kepedulian Polri terhadap masyarakat terdampak pandemi,” tuturnya.
Menurut Chriswanto, pada awal pandemi sejak Maret 2020, jajaran Polri sudah bersiap mendukung pemerintah dalam penanganan pandemi. Bahkan, Mabes Polri membentuk operasi khusus yaitu Operasi Aman Nusa II guna membantu negara menanggulangi pandemi Covid-19.
Jajaran Polri menggiatkan anggota untuk menyemprotkan cairan desinfektan hampir di seluruh wilayah tanah air. Jajaran Polri juga melaksanakan peran untuk mengedukasi warga masyarakat untuk berdisiplin menjalan protokol kesehatan dan protokol pencegahan covid-19. Mabes Polri telah menginstruksikan kepada 500 Polres agar menyiapkan 10 ton beras dan bahan pokok lainnya untuk membantu warga terdampak pademi, “Kami sangat mendukung tindakan polisi melakukan upaya pembubaran kerumunan massa yang dinilai berpotensi penyebaran Covid-19,” ujarnya.
“Seluruh masyarakat Indonesia dan warga LDII sangat terbantu dengan kinerja kepolisian. Bahkan, Polri juga mendirikan dapur-dapur umum bekerjasama dengan jajaran TNI untuk menyiapkan pangan bagi masyarakat yang membutuhkan,” ujarnya Hingga saat ini, jajaran Polri sudah menyalurkan bantuan sosial kepada warga masyarakat, bagi masyarakat yang terdampak pandemi, “Yang lebih membanggakan, jajaran Polri membantu para guru dan siswa dalam proses belajar mengajar,” ujar Chriswanto.
Beberapa Polres yang sudah memiliki jaringan internet dan memiliki laptop dan komputer, mengizinkan para siswa menggunakan fasilitas internet di kantor Polres untuk tempat belajar daring bagi para siswa untuk melanjutkan proses belajar mengajar. HUT Bhayangkara meskipun berada dalam kondisi wabah Covid-19, menurut Chriswanto, meningkatkan dukungan dan kepercayaan masyarakat.
Ia berharap, Hari Bhayangkara menjadi titik awal pijakan sinergi yang lebih besar, antara LDII, warga masyarakat umumnya bersama Polri untuk menekan penyebaran Covid-19. Tansiqul Harakah LDII dan Polri Menurut KH Chriswanto Santoso, pihaknya telah menyelaraskan gerakan dengan Polri, dalam menjaga ketertiban dan keamanan sebagai modal membangun bangsa dan negara, “Kami telah menjaling saling pengertian atau taswiyatul manhaj dan hasilnya menyelaraskan gerakan atau tansiqul harakah dengan Polri,” ujarnya.
Kesepahaman antara LDII dan Polri terwujud, saat Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengunjungi DPP LDII beberapa waktu lalu, “Kami selalu berharap bisa bersinergi dengan ormas-ormas di Indonesia. Kami tahu bahwa di dalam melaksanakan tugas dalam hal menjaga Kamtibmas harus bersinergi. Maka, dalam rangka mengawal penanggulangan dan menurunkan angka Covid-19 serta pemulihan ekonomi nasional,” ujar Kapolri.
Menurut Kapolri, pihaknya berharap LDII bisa selalu bersinergi dengan Polri sehingga apa yang sudah terjalin bisa diteruskan dan dikembangkan. Sehingga Polri, ormas Islam, dan para tokoh masyarakat bisa mewujudkan cita-cita bangsa.”LDII adalah ormas yang paling kompak dari seluruh ormas yg ada. Kami siap dan butuh bekerja sama dengan LDII terkait dengan 8 program LDII,” pungkas mantan Kapolres Surakarta itu.
Menurut Kapolri Sigit, untuk menjadikan Indonesia menjadi aman dan sejahtera adalah tugas kepolisian dan lembaga dakwah, seperti LDII. Apalagi pada kondisi pandemi Covid-19, begitu banyak permasalahan yang harus diselesaikan bersama-sama. “Kami harus mengintegrasikan, mengkonsolidasikan ide dan segala macam gerakan ini menjadi tansiqul harokah atau gerak yang sama,” imbuhnya.
Menurut Kapolri, selama ini sudah ada sinergi antara LDII dan Polri. Sinergi itu, tinggal dikonsolidasikan kembali dalam tansiqul harokah, langkahnya harus seiring. Sinergi untuk urusan bangsa, antara Polri dan ormas Islam diharapkan mempercepat kebangkitan dan kemajuan, bangsa dan negara yang sedang terpuruk akibat pandemi.