Berpakaian Syar’i namun Tetap Modis
Surabaya (16/06). Dalam membantu kalangan remaja putri yang ingin berpakaian syar’i namun tetap fashionable, Tim Keputrian Pembina Penggerak Generus (PPG) Surabaya menggelar acara seminar berjudul “Style Moslem in Syar’i”. Bertempat di Masjid Miftahul Jannah, Karang Empat Surabaya, pada Minggu (13/06).
Menutup aurat adalah kewajiban bagi setiap orang Islam, seiring perkembangan zaman senantiasa muncul tren cara berbusana. Bagi kaum muslimah, cerdas dalam memilih pakaian yang sesuai dengan syariat Islam sangat diperlukan.
“Setiap perempuan pasti ingin terlihat menarik dan cantik, tapi jangan sampai ingin berpenampilan menarik tapi tidak syar’i” ujar Sutomo selaku Dewan Pembina PPG dalam sambutannya.
Acara dilanjutkan dengan pembacaan dalil-dalil tentang menutup aurat yang disampaikan oleh Emi selaku pemateri. Dalam pemaparannya Emi menerangkan bahwa pakaian seorang muslimah itu harus panjang hingga menutupi mata kaki dan juga lebar supaya tidak membentuk lekuk tubuhnya.
“Jangan takut berpakaian panjang sampai bawah mata kaki itu nanti akan terkena najis, karna jika terkena debu pada langkah berikutnya najis itu akan hilang” tandasnya.
Selanjutnya peserta juga di suguhi materi tentang tata cara memilih baju, jilbab dan ketentuan ber-makeup yang diperbolehkan untuk wanita muslimah. Sesi tersebut disampaikan oleh Berlin.
Penyampaian materi dilakukan dengan cara menampilkan tiga model pakaian syar’i yang di peragakan oleh panitia. Tujuannya agar para kaum muslimah tidak salah dalam memilih pakaian yang fashionable namun tetap syari.
“Saya berharap dengan adanya kegiatan ini, seluruh peserta dapat menerapkan berpakaian syar’i sesuai dengan Al-Quran dan Hadist,” ujar Berlin.
Selama proses kegiatan berlangsung, para peserta sangat antusias dalam mengajukan pertanyaan mengenai tata cara berpakaian sesuai syariat, namun tetap fashionable. Amanda sebagai salah satu peserta juga menuturkan tentang kesenangannya dalam mengikuti kegiatan tersebut.
“Saya sangat senang mengikuti acara ini, karena saya tetap bisa fashionable walaupun pakaian saya panjang dan syari,” ujar Amanda, salah satu peserta.
Acara tersebut di tutup oleh Khusnul sebagai Pembina Keputrian Surabaya. Khusnul berharap setelah acara ini semua peserta bisa terus berpakaian syari. “Semoga acara ini bisa memantapkan kita agar bisa terus syar’i dalam berpakaian,” tuturnya. (dian)
Oleh: Yessy Sy (contributor) / olive (editor)