Anggota DPRD Serang Apresiasi Pengajian Generasi Unggul LDII Banten, Akselerasi Calon Penerus Masa Depan

 

Serang (7/1). DPW LDII Banten memberikan pendalaman ilmu agama kepada generasi muda perwakilan masing-masing PAC di Kabupaten Serang dan Cilegon. Berjumlah 75 orang merupakan hasil seleksi untuk tergabung dalam generasi unggul (GU) LDII.

Pendalam ilmu agama dilaksanakan pada 5-6 Januari 2025 atau setiap Sabtu hingga Minggu. Bertempat di gedung DPW LDII Banten, Kramatwatu, Serang, Banten, mereka diberi materi tentang makna dan keterangan Al Quran, Al Hadist, menulis pegon, dan bacaan Al Quran.

Ketua DPW LDII Banten, Dimo Tono Sumito turut hadir dan menyampaikan pesan kepada GU LDII Banten tentang pentingnya mencari ilmu dunia dan akhirat sebagai bekal di masa depan dalam kehidupan sehari-hari. Para GU supaya bisa menyiapkan skill kemandirian dan profesionalitas untuk bisa membedakan hukum halal dan haram, baik dan batal, mahram dan tidak mahram.

“Para santri generasi unggul LDII Banten agar memiliki akhlak yang baik dan bisa mempraktekkan 29 karakter luhur sebagai bentuk insan yang berbudi luhur saat bersosial masyarakat dengan lingkungan sekitar,” ujar Dimo Sumito.

Ia berharap para peserta terus semangat dalam mengikuti kegiatan ini, hasil dari nyantri ini bisa dipraktekkan di sekolah masing masing sehingga menjadi pelajar yang baik. “Semoga generasi unggul ini menjadi mubaligh/mubalighat yang sarjana atau sarjana yang mubaligh/mubalighat, dan menjadi poinir masa depan Indonesia yang profesional religius,” harapnya.

Pemateri pengajian GU LDII Banten adalah anggota Biro Pendidikan Keagamaan dan Dakwah (PKD) DPW LDII Banten, Ustadz Choirul Hadi dan Ustadz Brin Hariman, yang merupakan Ketua Pondok Pesantren Baitul Ulum Al Musawa dan Kepala Sekolah SMP dan SMA Baitul Ulum Al Musawwa.

Materi GU LDII Banten ini mempunyai target yang telah ditentukan sehingga setelah lulus sudah mempunyai ilmu yang setara dengan ilmu yang diajarkan di pondok pesantren. Tujuannya saat nanti menjadi santri pondok pesantren tidak perlu waktu lama untuk meraih kelulusan menjadi mubaligh dan mubalighat. “Tujuan ini sesuai harapan DPP LDII bahwa pendidikan formal dan pendidikan pesantren berhasil, sehingga diharapkan para santri menjadi mubaligh/mubalighat yang sarjana,” ujar Dimo.

Anggota Komisi I DPRD Serang, Yendi Yanto yang tutur hadir dalam pengajian perdana ini mengapresiasi pengajian yang diadakan LDII. “Saya dengan saudara saudara LDII sudah tidak asing lagi, saya mengenal cukup lama dan sangat padat serta terjadwal kegiatanya. Saya sangat mendukung kegiatan pengajian ini biasa disebut acceleration calon penerus masa depan,” ujarnya.

Menurutnya, kegiatan seperti ini bisa menjadi contoh lembaga atau ormas lain, karena pentingnya pembinaan calon generasi penerus yang akan menjadi pemimpin masa depan, pentingnya ke depan bersama pemerintah, tokoh masyarakat, dan ormas duduk bersama menyamakan visi misi untuk pembinaan generasi penerus. “Saya mengapresiasi sekali kalau istilahnya ini nyantren, setiap hari belajar di sekolah masing-masing,” tutup Yandi Yanto.

Koordinator pengajian GU LDII Banten, Viyan Byan Fams mengatakan peserta nyantri ini sebanyak 75 dari usia lulusan SMP, SMA dan mahaaiswa. Pengajian sudah berjalan hampir dua tahun dan dilaksanakan setiap Sabtu Minggu.

“Semua kita siapkan tempat tidur untuk laki laki di lantai bawah dan perempuan di lantai atas serta diawasi atau dikontrol oleh rekan rekan pantia. Ini perdana di awal tahun 2025 kita laksanakan pada hari Sabtu dan Minggu karena sehari hari sebagai pelajar atau mahasiswa,” katanya.

 

Oleh: Bung Pream (contributor) / Uyun Kusuma (editor)

Kunjungi berbagai website LDII

DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng