Tangsel (21/9) – Dalam rangka menindaklanjuti hasil Rapat Koordinasi Nasional (RAKORNAS) DPP LDII bulan Agustus 2025, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Banten mengelar Rapat Koordinasi Wilayah (RAKORWIL lll) pada Minggu (21/9) di gedung LDII Banten, Kecamatan Kramatwatu, Kab. Serang, Banten. Kegiatan ini dilakukan secara hybrid menghadirikan seluruh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Daerah (DPD), Pimpinan Cabang (PC) maupun Pimpinan Anak Cabang (PAC) LDII Se-Banten.
Dalam acara tersebut, H. Abdul Aziz sebagai salah satu narasumber menekankan pentingnya sinergi antara Organisasi Masyarakat dengan Pemerintah. Menurutnya, program kerja LDII harus selaras dengan arah pembangunan nasional, sebagaimana tercermin dalam Asta Cita yang sejalan dengan delapan program LDII.
“Prioritas kami saat ini adalah di bidang sains, teknologi, engineering, pertanian, kesehatan, dan pendidikan. Persoalan krusial yang sedang dihadapi bangsa adalah ketersediaan lapangan kerja yang semakin kritis. Solusi dari permasalahan tersebut ada pada pembelajaran dan pendidikan, yang membangun mindset serta karakter yang baik. Dalam dunia kerja, akhlak mulia menjadi sangat penting,” jelas Abdul Aziz.
Ia juga menyampaikan permasalahan yang dihadapi sekolah negeri pada umumnya hampir sama, sehingga LDII berupaya melakukan antisipasi melalui pembinaan internal. “Kami ingin melahirkan generasi penerus yang profesional religius. Pembinaan generasi ini harus dilakukan dengan teliti dan cermat, karena kesuksesan LDII ada pada terbentuknya karakter luhur generus sebagai bekal kontribusi nyata LDII untuk masyarakat,” pungkasnya.
Dalam kesempatan itu Pengurus DPD LDII Kota Tangerang Selatan hadir secara daring. Ketua DPD LDII Tangsel Edy Iriyanto menyambut baik program tersebut, ia menyampaikan bahwa LDII Tangsel telah menerapkan pendidikan karakter kepada murid dan santrinya. Melalui Sekolah Citra Insan Mulia dibawah naungan LDII Tangsel sekolah ini telah menanamkan 3 nilai yang tidak diterapkan disekolah pada umumnya, yaitu pendidikan formal, pendidikan karakter dan pendidikan agama.
“Dengan menanamkan pendidikan karakter dan agama, maka murid dapat lebih memahami tentang menghargai teman, menghormati guru dan menjaga sikap sopan santun dimanapun berada. Ini adalah modal dasar seseorang dalam menjalani kehidupan dewasa mereka dalam bersosialisasi di masyarakat dimasa yang akan datang”, tegas Edy.