LDII Kutosari Berbagi Takjil, Tanamkan Kepedulian Sejak Dini

Kebumen (19/3) Suasana Ramadan di Kebumen terasa semakin semarak dengan aksi sosial berbagi takjil yang digelar oleh generasi penerus (generus) LDII PAC Kutosari. Kegiatan yang berlangsung di depan kantor DPD LDII Kabupaten Kebumen, Jalan Karangsambung, Gang Kerkop, pada Minggu, 16 Maret 2025, ini melibatkan puluhan anak muda yang turun langsung ke jalan untuk membagikan takjil kepada para pengguna jalan.

Namun, kegiatan ini bukan sekadar aksi bagi-bagi makanan. Sebelum berbagi takjil, para generus lebih dulu mengikuti pesantren kilat. Program ini menjadi bagian dari pembinaan karakter, yang bertujuan menanamkan nilai-nilai kepedulian sosial dan penguatan akhlak sejak dini.

Ketua PAC LDII Kutosari, Tri Kuncoro, mengatakan kegiatan berbagi takjil menjadi momentum untuk menumbuhkan rasa empati generasi muda. “Di bulan yang penuh berkah ini, kami ingin menanamkan nilai-nilai kebaikan kepada generasi penerus. Sebelumnya mereka mengikuti pesantren kilat untuk memperkuat keimanan, lalu dilanjutkan dengan berbagi takjil sebagai wujud kepedulian sosial. Sekitar 300 bingkisan takjil telah kami siapkan untuk masyarakat,” ujarnya.

Aksi sosial ini mendapat apresiasi dari Ketua DPD LDII Kabupaten Kebumen, Gunardi. Ia mengapresiasi kerja sama warga LDII PAC Kutosari yang telah menyiapkan kegiatan ini secara matang. “Kami berharap aksi berbagi takjil ini bisa menjadi inspirasi bagi warga LDII lainnya untuk mengadakan kegiatan serupa di berbagai wilayah,” tuturnya.

Kegiatan berbagi takjil yang rutin diadakan setiap Ramadan oleh PAC LDII Kutosari tidak hanya memberi manfaat kepada masyarakat yang menerima, tetapi juga menjadi sarana pendidikan karakter bagi generasi muda. Mereka diajak untuk belajar berbagi, berempati, serta memahami pentingnya berbagi rezeki kepada sesama.

Selain membagikan takjil, pesantren kilat yang menjadi bagian dari rangkaian kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat fondasi spiritual dan akhlak mulia bagi para generus. Harapannya, mereka tidak hanya tumbuh sebagai pribadi yang cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kepedulian sosial yang tinggi.

Oleh: M. Fahrudin (contributor) / Fachrizal Wicaksono (editor)

Kunjungi berbagai website LDII

DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *