Gorontalo (11/2). Menjelang datangnya bulan suci Ramadhan 1446 H, Tim Rukyatul Hilal DPW LDII Provinsi Gorontalo melakukan audiensi dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Provinsi Gorontalo. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan persiapan teknis pengamatan hilal dalam menentukan awal Ramadhan.
Kunjungan pertama dilakukan di Kantor Kemenag Provinsi Gorontalo, dimana Tim Rukyatul Hilal diterima langsung oleh Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam, Safrianto Kaawoan. Audiensi kemudian dilanjutkan ke Kantor BMKG Provinsi Gorontalo.
Tim disambut langsung oleh Kepala BMKG, Andre yang menyatakan dukungan penuh untuk pelaksanaan pengamatan hilal. BMKG akan menyediakan data ilmiah serta perangkat pengamatan yang diperlukan untuk memastikan proses pengamatan berjalan sesuai dengan standar astronomi.
Pengamatan hilal di Gorontalo direncanakan akan dilaksanakan di Pantai Batu Barani (Pantai Hiu Paus), sebuah lokasi strategis yang telah lama menjadi pilihan utama untuk observasi hilal. Pantai ini dikenal karena posisinya yang bebas dari polusi cahaya dan memiliki garis pandang luas ke ufuk barat, sehingga sangat ideal untuk pengamatan hilal.
“Kami siap mendukung penuh pengamatan hilal di Pantai Batu Barani. Kolaborasi ini penting untuk memastikan bahwa hasil observasi dapat dijadikan acuan yang valid dan terpercaya bagi umat Islam di Gorontalo,” ujar Andre.
Ketua DPW LDII, Yusuf Danial menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari ikhtiar bersama untuk memastikan penentuan awal Ramadhan dilakukan secara akurat dan sesuai kaidah syari serta astronomi. “Insya Allah, pengamatan hilal akan berjalan lancar. Semoga sinergi antara Kemenag, BMKG, dan LDII terus terjalin erat demi kepentingan umat,” ujarnya.
Dalam kedua pertemuan tersebut, Ketua DPW LDII Provinsi Gorontalo, Yusuf Danial menyerahkan kalender dan majalah Nuansa Persada kepada Kemenag dan BMKG sebagai simbol sinergi dan komitmen dalam mendukung proses penentuan awal Ramadhan. Kegiatan pengamatan hilal di Pantai Batu Barani ini menjadi agenda penting yang diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi umat Islam di Gorontalo dan sekitarnya. Selain itu, kolaborasi lintas lembaga ini juga mencerminkan komitmen bersama dalam menjaga tradisi rukyatul hilal sebagai bagian dari syiar Islam.
Oleh: Sri Yulianty Mozin (contributor) / Uyun Kusuma (editor)
Kunjungi berbagai website LDII
DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng